Episode 18

"Sudah, kau sudah melihatnya ayo pulang!." Bodyguard menyeret Fara untuk keluar.

"Mana mungkin aku pergi begitu saja sedangkan tunanganku bermesraan dengan adikku!." Bentak Fara mencoba melepaskan tangan dari cengkraman bodyguard.

"Itu tidak ada urusan dengan kami, ayo pergi!." Tarik bodyguard.

"Br*ngsek!!." Maki Fara.

Mendengar suara bising Ghea seketika menjauh dari Alvan, ia memilih melanjutkan berenang.

"Alvan!!." Teriak Fara menggema.

Alvan dan Ghea seketika menoleh ke arah sumber suara, terlihat dua bodyguard berlari mengejar Fara yang berhasil lolos menuju kolam halaman belakang.

"Kak Fara..." Batin Ghea.

"Tuan silahkan nikmati waktunya kembali, maaf seharusnya kami tidak membiarkan Fara masuk!." Sungkan kedua bodyguard itu yang kembali menarik Fara. "Ayo!."

"Lepas!!!." Berontak Fara.

"Apa-apaan ini Alvan! kau membatalkan pernikahan kita karena kau mengaku seorang Gay, tapi ternyata malah menikah dengan adikku Ghea!." Fara murka hatinya bagai dicabik-cabik.

"Kau juga Ghea! sudah tahu dia tunangan ku kenapa kau merebutnya hah!." Bentak Fara dengan mata yang sudah berlinang.

Perasaan Ghea tak menentu, ada rasa salah dalam hatinya namun pernikahan ini juga bukan keinginan Ghea sendiri.

Alvan tersenyum menyeringai ia menghampiri Ghea menarik tubuh rampingnya ke dalam dekapan. "Aku sengaja mengaku Gay agar pernikahan kita dibatalkan, karena sebenarnya wanita yang ku cintai selama ini hanya istriku sendiri Gheanya."

"Jawaban apa itu! mencintai selama ini apa? kita baru bertemu 2 minggu lebih!." Batin Ghea tak setuju.

"A-apa!." Syok Fara, sakit hatinya semakin bertubi-tubi mendapati pengakuan Alvan.

"Bersikaplah seolah kau mencintaiku, jika kau mau kita bercerai lakukan apa yang ku perintahkan." Bisik Alvan sengaja.

Ghea terkejut juga merasa senang. "Awas saja jika kau bohong."

"No."

Tatapan tajam Fara tertuju pada Ghea, tangannya mengepal kuat gatal ingin menampar adik yang berani merebut sang kekasih.

"Pulanglah kak, sekarang Alvan suamiku dia yang memilihku sendiri untuk dijadikan istri, apa papa tidak memberitahumu?." Ujar Ghea sengaja sambil menyentuh dada bidang Alvan memainkan jari tangannya yang lentik menebar kemesraan.

"Kau tidak jauh seperti ibumu yang j*lang itu! pantas saja dia cepat mati dan papa memilih ibuku sebagai penggantinya." Hardik Fara.

Deg!

Ucapan Fara menyulut emosi pada diri Ghea, berani-beraninya saudara tirinya itu menyebut sang mama j*lang. Anak mana yang terima.

Ghea naik dari atas kolam renang menghampiri Fara, Alvan mengikuti dari belakang.

Dengan amarah yang memuncak Fara melayangkan tangannya, dengan cepat Ghea menepis dan.....

PLAKK!!!!

Sebuah tamparan keras berhasil mendarat di pipi Fara. "Sekali lagi menyebut mamaku j*lang aku tak akan segan merobek mulutmu itu!."

"Kau!!!!..."

"Apa!."

Alvan memberi kode kepada bodyguard, kedua bodyguard itu langsung menarik tubuh Fara menyeretnya untuk keluar. "Ayo!."

"Lepas! aku belum selesai!."

"Lepas!!!."

"Lepas sialan!."

Fara tidak bisa melawan tubuh orang yang menyeretnya, ia dibawa keluar meninggalkan mansion Alvan.

Seperginya Fara, Ghea terduduk wanita cantik itu memijit pusing kening suasana hatinya sangat kacau. "Sekarang ceraikan aku! aku sudah bersikap seolah mencintaimu tadi."

Alvan mengambil handuk membungkus tubuh indah Ghea. "Aku tidak bisa menceraikan wanita yang ku cintai."

Ghea berdiri menatap lekat wajah Alvan. "Kau mencintaiku? semua orang tahu jika gelagat mu tidak menunjukkannya, ayolah Alvan jangan becanda."

Alvan terdiam tak langsung menjawab. "Dengan apa aku harus membuktikannya? sebagian kekayaanku kau pegang.."

"Bukan itu yang ku inginkan!." Potong Ghea matanya tampak mulai berkaca-kaca.

"Ck!." Decak Alvan ia langsung memeluk tubuh sang istri. "Setidaknya orang asing ini menjadi tempat kau berpulang."

Awalnya Ghea berontak namun itu hanya sementara, Ghea menumpahkan air matanya di pelukan Alvan. "Tidak ada orang asing dijadikan tempat berpulang."

"Diam! atau kau ku s*tubuhi di sini.." Ancam Alvan, tangan kekarnya meremas bagian bawah Ghea yang membuat wanita cantik itu terdiam.

"Kau!...."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***