"Untuk bersenang-senang, mungkin...." Ujar Alvan dengan senyum sinis penuh maksud.
Papa Radit menghela nafas panjang berkali-kali, musuh dan orang yang sangat begitu ia benci sekarang menjadi besan dan itu putranya sendiri yang berulah melakukannya.
"Papa tahu kau ingin melakukan ini dari dulu, tapi apakah gadis yang tidak tahu apa-apa itu menjadi korban?." Potong Radit, sepertinya putranya ini sangat tak berperasaan.
"Tak sebanding dengan yang ku rasakan."
"Gay, bukankah kau Gay????." Potong Radit kembali.
Alvan menatap sang papa ia tersenyum sekilas. "Tidak sama sekali, papa tahu Fara mantan tunanganku?."
"Ya, kenapa!."
"Dia saudara perempuan Ghea juga putri pertama Niko, aku sengaja mengaku Gay untuk menghancurkan perasaannya ah ini sangat menyenangkan menyakiti keturunan biadab itu!."
Radit tak habis pikir dengan Alvan, ia tahu dendam keluarganya terhadap Niko benar-benar dalam tapi apakah harus?.
"Lakukan saja sepuasmu, yang ingin papa sampaikan balas perlakuan durjana yang dilakukan manusia itu terhadap Andre tuntaskan semua!!." Tegas Radit emosinya memuncak jika mengingat kematian tragis putra pertama yang dilakukan oleh Niko.
"Of course, rahasiakan ini dari mama pah!."
"Hmmm!."
Setelah selesai memasak, Diana dan Ghea membawa hidangan ke meja makan.
Walaupun ini sangat canggung Ghea bisa menghadapinya dengan tenang, jika dilihat-lihat kehidupan suaminya sangat bahagia juga berkecukupan dari segi apapun.
"Nanti main lagi ke sini ya, maaf mama sempat menganggap jika istri yang Alvan pilih sangat bertolak belakang dengan keinginan mama, tapi kau tipe mama sekali Ghe.." Ujar Diana sebelum mereka pergi.
"Terimakasih ma." Ghea mengembangkan senyum ramah.
Berkeinginan memiliki seorang putri dari dulu, tentunya Diana merasa begitu senang saat Alvan menghadirkan Ghea.
"Kami pergi dulu ma.." Ujar Alvan.
"Iya..."
Alvan dan Ghea berlalu pergi meninggalkan pelataran rumah utama.
Sesampainya di mansion, Alvan bersiap-siap pergi ke perusahaan ia pergi tanpa ada basa-basi kepada istrinya.
Ghea tak mempermasalahkan itu, Alvan juga memberikan kebebasan kepadanya asalkan Ghea tetap tinggal di rumah Alvan.
Ghea menancap gas mobil yang diberikan Alvan untuknya, ia tak mau menyia-nyiakan kesempatan bergelimang harta ini tentunya harus dinikmati.
"Bi papa ada?.." Tanya Ghea setelah sampai di rumahnya.
"Sudah 3 hari non tuan Niko tidak ada di rumah, katanya ada pekerjaan di luar..." Lapor pembantu.
Tampak raut wajah cantik Ghea berubah, lagi dan lagi papanya tidak ada untuk sekedar bertemu saja. Setelah sang mama meninggal hanya Niko yang menjadi tempat berpulang Ghea, namun itulah Niko saat ini menjadi seorang ayah sekedar status saja.
"Baiklah bi, jika papa sudah pulang beri tahu jika aku kesini."
"Siap non."
Ghea kembali menancap gas mobilnya menuju sang sahabat berada, kini hanya mereka tempat untuk bersenang-senang.
"Hubungan lo sama Alvan sekarang bagaimana Ghe?.." Tanya Elyn to the point saat Ghea sampai di sana.
"Gak gimana-gimana?.."
"Malam pertama?." Timpal Sonya.
Tidak ada jawaban dari Ghea ia hanya meminum jamuan dari Elyn.
"Gak..."
"Gak gimana Ghe? lo menutup diri dari suami lo sendiri?." Ucap Sonya.
"Dia juga gak minta girl, kan kalian berdua tahu kalo gue sampai kapanpun gak bakal menikah, ya jadinya fine fine saja.." Balas Ghea.
"Yang gak bakal nikah malah nikah duluan, tapi lo juga jangan kayak gitu Alvan sangat sempurna dari segala sisi masa gak mau nyari kepuasan Ghe?.." Potong Sonya.
"Dia suami lo sendiri ya gak papa kali-kali, lo juga pasti butuh tempat untuk melampiaskan hasrat kan?." Lanjutnya. "Apalagi? itu yang belum lo coba?."
Ghea tak langsung menjawab.
"Apa rumor dia Gay memang benar adanya?!." Batin Ghea mengulas, namun Alvan tidak terlihat seperti itu.
"Nanti gue coba memancingnya, sedikit aneh memang seorang laki-laki tidak meminta hak."
"Ya!.." Serentak mereka.
"Ghe lo yakin gak jatuh cinta?." Tanya Elyn. "Gue aja yang baru pertama kali ketemu gak tahan dengan pesona lelaki itu..."
"Ada, namun kalian tahu sendiri gue udah menutup hati. Tentang memberi kepuasan ya kepuasan saja jangan melibatkan perasaan." Timpal Ghea.
Karena kemandirian dan kesuksesannya, Ghea bahkan merasa tidak butuh lelaki kecuali untuk kepuasan hasrat semata. "Aaargh ukuran miliknya bahkan masih terasa di tangan!." Batin Ghea merasa sedikit ngilu jika membayangkan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
misterius
wahhhh...sudah kepikiran mantap...mantap nih ghea...
2023-01-15
1
Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍
Wah gea,,,kenapa gak muat tangan kamu gea🙈🙈🙈
2022-11-23
3
Evi__gana
kamu sesat Ghea tapi gak papa
2022-11-17
0