Episode 5

🔥 Ingat!.... Sebelum lanjut membaca, tekan like dan komen ya, sudah belum??? oke terimakasih ya..🤗 Belum juga! kok belum??.... haha happy reading ❤️

.

"Apa harus seperti ini?.." Tanya Ghea.

Alvan mengangkat tubuh, tangannya dijadikan tumpuan agar tak menindih Ghea. Keduanya bertatapan cukup lama. "Kau sangat merepotkan ku dihari pertama aku berada di sini!..."

"Aku tahu dan akan membayarnya..." Balas Ghea mengalihkan pandangan, saling tatap dengan posisi yang vulgar itu tak baik. "Sepertinya supir cabul sudah pergi, bisakah kau turun dari tubuhku?..."

Alvan merubah posisi menjadi duduk, tentu dari luar jendela tampak bayangan bercinta yang sangat panas.

"Ini gila!..." Batin Gheanya yang segera turun dari atas kasur. Ia meninggalkan kamar Alvan tanpa bicara lagi.

Di ruang tamu Ghea menghubungi seseorang.

"Pah kirim orang untuk menjemputku di kampung A, dan supir cabul itu tolong kasih pelajaran!..."

"Papa sudah mengurusnya kemungkinan besok dia ditangkap, berani sekali terhadap putriku!. Kau jangan dulu kembali ke Jakarta sayang sebelum urusan di sana selesai.."

Ghea berdecak kesal. "Padahal pak Dito bisa mengurusnya kenapa harus aku pah! di sini aku terjebak.."

"Jangan membantah itu juga kontrakan milik kamu, jika ada apa-apa hubungi papa.." Balas seberang.

Panggilan di akhiri sang papa, Ghea kembali berdecak kesal. Masalahnya Ghea tak kenal Alvan dan harus terjebak dengan lelaki asing itu di kampung A.

Susah untuk tidur jika dalam keadaan seperti ini, tidak ada salahnya juga jika Ghea jaga-jaga takut nanti Alvan melakukan sesuatu atau apa.

Banyaknya gambar 21+ membuat Ghea merasa sedang berada di club malam. "Wajahnya tak asing tapi siapa?..."

Jika dilihat dari penampilan juga pakaiannya Alvan menggunakan merek branded, bahkan fasilitas di kontrakannya juga dapat Ghea tebak. "Entahlah aku tak mau memikirkan lelaki asing itu, setelah pagi datang pergi dari sini ke kontrakan kosong..."

"Tidurlah di kamar..."

Suara berat Alvan mengejutkan Ghea.

"Tak usah kontrakan ini hanya ada satu kamar, aku bisa tidur di ruang tamu, kau cukup banyak membantuku.." Balas Ghea.

"Hmmm..." Hanya itu yang keluar dari mulut Alvan, setelahnya ia masuk kamar kembali.

"Tampan sih tapi sayang dingin!.." Maki Gheanya dalam hati.

Wanita cantik itu membaringkan tubuhnya di sofa, Ghea mengobrol lewat grup chat WA dengan kedua sahabatnya. Sonya dan Elyn.

"Lo gak takut Ghe itu gambar 21+ vulgar banget, biasanya koleksi seseorang mencerminkan orang itu sendiri.." Ujar Elyn saat melihat foto yang dibagikan Ghea.

"Gak bisa keluar dari kontrakan sekarang Ghe? masih ada kan kontrakan milik lo yang kosong.." Timpal Sonya.

"Kuncinya mbak Diva yang pegang, ini malam gak enak ganggu orang tidur.." Balas Ghea.

"Coba fotoin pria yang bernama Alvan itu siapa tahu dia mau bermanja dengan tubuh gue..." Lantang Sonya.

"Heh!!..." Potong Elyn.

Sonya memang bar-bar kehidupannya di Jakarta tak lepas dari club malam dan hiburan, tetapi wanita itu sangat care dan sayang dengan kedua sahabatnya. Masalah kehidupan biar jadi urusannya sendiri.

"Sepertinya Alvan bukan orang biasa, melihat cara dia menggunakan pisau belati itu sangat terlatih.." Balas Ghea dengan pikirannya yang menerawang kemana-mana.

"Sejauh ini dia gak ngapa-ngapain lo kan?.." Tanya Elyn.

"Gak, tapi gue jaga-jaga melihat banyaknya gambar vulgar ini.." Timpal Ghea.

"Oke Ghe take care cepet balik ke Jakarta ya.." Tambah Sonya.

"Ya girls...."

Perlahan mata Ghea terpejam akan kantuk, handphone Gheanya terlepas dari tangan hendak jatuh.

Grep!..

Tangan kekar Alvan menangkap handphone itu, meletakkan di meja.

Alvan menatap wajah cantik yang terlelap cukup lama, tatapan mata tajam Alvan menelusuri tubuh ideal Ghea.

Alvan merubah posisi berdiri kembali, dengan perlahan ia mengangkat tubuh Ghea membawanya ke kamar, meletakkan perlahan di atas kasur. "Aku mengetahui siapa dirimu tetapi kau bahkan tak mengenaliku sama sekali.."

Lelaki tampan itu melepas kemeja Ghea yang sobek, hanya menyisakan tanktop saja. Tubuh bagian atas Ghea tampak putih nan mulus, belahan dadanya membuat Alvan terdiam. "Benar-benar merepotkan..."

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***