📢 Tekan like dan komentarnya, Mbak Dilla butuh support nih 😄 jangan lupa ya reader.. Ayok ayok!🤗
.
Mansion
"Silahkan tuan...." Ucap salah satu bodyguard kepada tuannya.
Alvan turun dari mobil diikuti Ghea, sedangkan barang-barang mereka berdua dibawa oleh para pembantu ke dalam.
Ghea kagum dengan mansion lelaki asing yang sudah menjadi suaminya itu, namun ia tidak mengucapkan hanya dalam hati saja, takutnya Alvan lebih angkuh dan hidungnya semakin panjang.
Sontak Ghea menggelengkan kepala tak tahan dengan pikiran konyolnya.
Mereka berdua masuk ke dalam para pembantu menyambutnya, kaki jenjang Ghea terus mengikuti langkah Alvan hingga di lantai dua. "Di sini kamar kita, masuklah..."
"Kamar kita? kita sekamar?.." Potong Ghea.
"Kau istriku.." Jawab Alvan sengaja.
"Sudah berapa kali ku bilang, ini pernikahan hanya rekayasa dan kau kekasih kak Fara, kenapa kau bersikap seolah aku istri yang benar-benar seorang istri?.." Lirih Ghea.
Tangan kekar Alvan menyentuh wajah cantik Ghea, tentunya Ghea sedikit terkejut dan terdiam.
"Jangan banyak bicara jika kau tak ingin melayaniku..." Balas Alvan. "Masuk ke dalam sekarang..."
"Oke-oke.." Ghea memilih mengalah daripada dilihat para pembantu Alvan.
Keduanya kini sudah berada di dalam kamar. Luas, mewah, dan megah.
"Baju untukmu sudah ku persiapkan, make up, mobil, black card, aksesoris, juga perlengkapan lainnya... Jadilah istri yang baik dan tetap di sampingku.." Ujar Alvan sambil meletakkan laptopnya pada meja kerja.
Ghea tentunya terkejut ia tak langsung menjawab. Cara Alvan bersikap tiba-tiba berubah 97%.
"Kita tidak saling mencintai jangan menghamburkan kekayaanmu untukku, aku hanya ingin kita cerai dan kembali seperti semula.."
Alvan beralih menatap lekat wajah cantik Ghea, jika dipikir-pikir cuma Ghea lah yang tak tergila-gila dengan Alvan tidak seperti wanita di luaran sana. "Bagaimana jika ternyata aku mencintaimu?.."
"Mencintaiku? kau terlihat tidak seperti itu, ayolah kita kenal belum ada satu minggu.."
Tak ada jawaban dari Alvan. "Lihat saja akan ku buat kau jatuh cinta dan bertekuk lutut di hadapanku, penuh nikmat jika menyatukan cinta dalam dendam.." Batin Alvan menyeringai.
"Kau bebas melakukan apa saja, tetapi jangan pernah mengucapkan kata cerai aku tidak mengekang mu.." Lirih Alvan sambil membuka kaosnya memperlihatkan bentuk tubuh kekar yang atletis.
"That's sexy!..." Batin Ghea kagum melihat tubuh bidang sang suami, namun raut wajahnya tetap biasa.
"Benarkah kau tak akan mengekang ku?." Tanya Ghea memastikan.
"Hmmm..." Balas Alvan setelahnya ia masuk ke kamar mandi membersihkan diri.
Ghea merasa senang, tapi tetap saja kepikiran untuk apa hubungan datar ini jika tak tentu arah bukannya lebih baik cerai saja?.
Malam pun tiba..
Wanita cantik itu ikut membersihkan diri di kamar mandi lain, karena malam ini ada janji dengan kedua sahabatnya ia berencana pergi.
Alvan sudah tak kelihatan di kamar entah kemana dan Ghea tidak mau tahu. Setelah siap-siap ia keluar dari mansion besar itu di antar bodyguard menuju tempat tujuan.
.
.
Club malam
Suara dentuman musik menggema di seluruh ruangan, banyak orang bersenang-senang menikmatinya.
Di kursi dekat pojok, tiga orang pria mengobrol sambil meneguk wine yang dipesan.
"Sudah lama kita tidak seperti ini, apa mungkin sahabat kita yang satu juga akan datang?..."
"Kita tunggu saja..."
"Hmmm..."
Salah satu dari mereka memperhatikan 3 wanita cantik yang sedang asyik mengobrol juga, tidak jauh dari tempat mereka duduk. Namun terlihat 1 wanita yang sudah banyak sekali minumnya.
"Kalian lihat?.."
Dua pria itu mengikuti telunjuk sahabatnya.
"Bisa berkencan dengan yang setengah sadar itu, akan ku transfer uang 100 juta.."
"Bukankah dia pengusaha cantik dari Jakarta Selatan?.." Timpal yang satu mengenali.
"Tantangannya nanti dulu, tunggu Alvan.." Potong Riza sambil melepas jasnya.
"Alvan biar menyusul.." Jawab Bayu.
"Ingat hanya meminta nomor dan kenalan dengannya tidak lebih, jika berhasil akan ku transfer.." Ujar Rey. "Namun bila kalian berdua sama-sama membutuhkan lebih terserah saja.."
"Aku yang duluan..." Riza berdiri dari duduknya menghampiri ketiga gadis cantik itu.
Dua dari mereka ikut dance sedangkan yang satu lanjut minum-minum dengan tatapan kosong, belum juga Riza duduk wanita itu berdiri melangkah menuju kamar mandi.
Riza mengikutinya karena merasa ada yang tak beres, benar saja wanita itu dengan langkah sempoyongan malah memasuki salah satu kamar VIP.
Saat Riza hendak menyusul tiba-tiba handphonenya berdering, ia menerima panggilan si pemanggil. "APA!!!..."
Tidak lama Riza menutup panggilan, raut wajah tampannya berubah jadi panik, ia pun menghubungi seseorang. "Lo ke sini sekarang juga Van, takutnya ni cewek di apa-apain orang cepet gue ada urusan penting!.."
"Ck iya-iya gue ke sana sekarang..." Balas seberang.
Riza menunggu dan tidak lama sahabat yang dimaksud datang. "Ceweknya ada di kamar itu, gue pamit Van ada urusan mendadak.."
"Hmmm.."
Riza berlalu, pria itu memasuki kamar yang dimaksud Riza. Kedatangannya ke bar bukan untuk itu apalagi berurusan dengan wanita.
Terlihat seorang wanita berbaring tak sadarkan diri wajahnya tertutup rambut, pria itu merasa ada yang aneh saat melihat bentuk tubuhnya yang begitu familiar.
Tanpa menunggu lama ia menyingkap rambut wanita itu. "Ghea!!..."
Alvan memejamkan mata menahan amarah, dikira wanita lain ternyata istrinya sendiri. "Kau benar-benar memancingku..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
misterius
next
2023-01-15
0
Evi__gana
Minimal tiap hari kayak gini ya kak author,😊🙏
2022-11-12
0
Evi__gana
hmm hmm ya kaan
2022-11-12
0