Rongpuluh

Dengan langkah tegas, seorang CEO dari Garnet Bank cabang Singapura turun dari heli di landasan helipad di atas gedung Garnet Grup.

Wajahnya gusar dan tampak sangat marah.

Di belakangnya, Sang Manajer juga berjalan mengikutinya dengan wajah kuatir.

CEO yang masih berpakaian kerja, rapi dan elegan, dengan setelan suit bermerk Brioni Vanquish II, Setelan Jas Pria dengan Jahitan Berlapis Emas. Dibanderol dengan harga tak kurang dari 600jutaan, menggunakan beberapa kain dengan jalinan wool langka dan benang berlapis emas.

Ada yang mau beli?

Ngapain coba?! Kalo warganet kan pasti 'mending ini - mending itu'. Presiden kita aja pake kemeja 100ribuan.

Wait, ini lagi mode serius loooh.

(FYI, Kemeja Tante Author termahal 400ribu, hasil malak Paksu pake ngambek gara-gara mau tampil gaya di reuni, akhirnya dipake cuma sekali. Karena tampang kayak Tante ini pake baju sejutaan juga tampilannya jadi kayak kaos partai).

CEO dan Sang Manajernya akhirnya sampai di basement 2, tempat markas agen pengamanan swasta paling bergengsi di negara ini

Garnet Security Agency.

Dan saat ia memasuki ruang kesehatan tempat perawatan anggota,

Ia langsung menuju ke seseorang yang duduk lesu dengan sebelah tangannya mengkompres dahinya dengan es batu.

"AMIDIS!!" seru Tresna marah sambil mencengkeram kerah anaknya.

"Sabar Tres! Sabar!!" seru Heksa sambil berusaha mencegah Bossnya.

Semua tegang melihat adegan itu. Karena di misi kali ini Amidis memang biang masalahnya sehingga misi jadi sedikit kacau.

"Om Tresna! Kendalikan diri Om!" seru Alexis sambil menahan tubuh Tresna.

"Pah…" Amidis susah payah menahan cengkeraman ayahnya.

"SIAPA SRI MARKONAH HAH?! KOK NAMANYA MIRIP PEMBANTUNYA PAK RT 004?!"

Siiing…

Mengheningkan cipta bentar ya.

Tante mau goreng kerupuk dulu.

**

Quote Of The Day :

"Jangan mengulangi kesalahan yang sama. Masih banyak kesalahan-kesalahan lain yang perlu dicoba,"

(By : No Name. Takut disomasi kali jadi nggak sebut nama).

**

"Mas Iwan?" dengan lemah Ai Awso menatap Rahwana yang sedang menggenggam tangannya dengan wajah sedih.

"Ya Ai?" gumam Rahwana.

"Papah dimana?"

Rahwana hanya menghela nafas. Ai kali ini kehabisan banyak darah. Besetan belati si penyerang ternyata menghasilkan luka yang cukup dalam.

Walau pun Ai sering lihat darah, tapi untuk kali ini, karena darah yang mengalir dari tubuhnya lumayan deras, ia jadi shock.

Setelah operasi dan dijahit, ia pun sadar.

Hal pertama yang ia cari adalah Papanya, Komandan GSA.

Ares Manfred.

Alias Dewa Perang Kampret.

Eh, Pak Arman maksudnya.

"Dalam perjalanan ke sini, Ai. Sabar ya," kata Rahwana sambil membelai dahi Ai.

"Tadi eike bisa tendangan berputar, hehehe," kata Ai lemah.

"Iya Ai, iya… Semua lihat kok. Hebat kamu," Rahwana membelai pipi Ai sambil tersenyum lembut.

"Semua selamat kan ya?"

"Semua selamat, Alhamdulillah,"

"Puji Tuhan,"

Komandan GSA masuk diikuti Petinggi Garnet Grup, tokoh paling favorit di sepanjang novel Tante Author.

Si Legenda… Yang Mulia Raja Bisnis Sejagad, Sebastian Bataragunadi.

"Heh! Sontoloyo!!" Hardik Pak Sebastian, alias Bapaknya Rahwana.

Semua anggota langsung berdiri dengan tegak, kecuali Ai yang masih terbaring karena baru dioperasi. "Siap Tuan Raja Sebastian Bataragunadi!" seru semua anggota sambil sikap hormat.

"Nih Makiatonya!! Kesempatan ya lagi sakit nyuruh-nyuruh saya beli! Saya pikir permohonan terakhir tau nggak?!" seru Pak Sebastian sambil meletakkan minuman kemasan di samping Ai.

"Makasih Pakdeeeeee, i lop u full!" Ai langsung menyambar Caramel Macchiato pesanannya, "enduuul," desisnya keenakan.

"Harganya 80 ribu loh… Mahal banget. Apa saya pensiun terus jualan ginian aja ya? Modal susu sama kopi aja," gerutu Pak Arman sambil melihat struk belanja.

"Ya jangan dong, nanti yang ngelayanin saya siapa?" Desis Pak Sebastian.

"Kan ada Rumi, Pak,"

"Kamu dikasih perintah langsung jalan nggak banyak tanya. Kalo Rumi pake ngomel dulu baru jalan," gerutu Pak Sebastian.

Rumi langsung terkekeh, "Gue disuruh beli nastar di Amsterdam, siapa yang nggak ngomel, coba?!" gumamnya.

"Udah gitu ngadu ke Milady. Milady ngomel ke saya," tambah Pak Sebastian. Milady itu istrinya. Ibunya Rahwana.

"Saya udah sepuh loh pak hitungannya," keluh Pak Arman.

"Kayaknya kita harus cepet-cepet punya cucu deh," gumam Pak Sebastian.

"Pasukuuun, Bubar!!" seru Rumi.

"Siap Wakom!"

Dan semua langsung menghilang.

Kalau denger kata 'cucu' dari mulut Pak Sebastian itu berarti waktunya bubar, daripada dirayu-rayu biar cepet nikah. Terutama Rumi dan Rahwana.

Tinggal Ai yang masih kalem dengan Macchiatonya. Ya gimana dong, dia nggak bisa kemana-mana.

"Sekali lagi kamu bikin Papa kaget," Pak Arman berkacak pinggang di depan Ai. Menatap anak laki-lakinya yang sedang berbalut perban, terbaring di tempat tidur ala rumah sakit dengan lemah, setelah mengemban tugas perusahaan.

"Pah,"

"Apa?"

"Aku tadi siang ke rumah Om Leon minta restu nikah,"

Pak Arman diam.

Mau bangga, eh nggak jadi.

Giliran Pak Sebastian yang ngekek geli.

"Jadi besanan si Tom-Jerry wakakakakak!" sahut Pak Sebastian ngakak.

"Ngga direstuin sih, tapi lumayan dapet lima juta…" gumam Ai pelan sambil nyeruput.

Pak Arman langsung merebut Macchiato dari tangan Ai, "Papah ambil! Enak aja…" gerutu Pak Arman sambil mendengus dan pergi dari sana.

"Yaaah Papah kok disita?! Makiato eikeeee!"

**

Rumi gebrak meja.

"Kami dapat bukti kalau kalian ini pecahan geng Gopar. Nggak usah berkelit lagi, Devi!"

"Gopar, Gopar apa sih?! Saya taunya Gojek!" Devi Nestapa a.k.a Divine ikutan gebrak meja.

"Kami ada foto kamu berinteraksi dengan Gopar. Nih buktinya!"

"Dibilang saya nggak kenal, saya tahu orang itu dari Trisnawan!"

"Lalu apa hubungan kamu dengan Trisnawan?!"

"Heh! Lagian kepentingan kalian apa?! Kalian bukan polisi, saya nggak berhak kasih kalian informasi ya!"

"Kami mendapat kewenangan untuk menginterogasi dalam rangka meringankan beban aparat negara,"

"Tetap saja kalian tidak berhak. Saya tidak mau bicara sampai saya hubungi pengacara saya," Divine menjulurkan lidahnya.

"Baik, sayang sekali ya. Kalau bicara dengan kami, dirimu tidak bisa kami tangkap. Paling hanya tahanan rumah saja. Tapi kalau kami serahkan ke polisi sudah pasti tuntutan hukuman mati sih, kan jatuhnya pengedar,"

Divine langsung pucat.

"Ehm, bisa negosiasi sedikit, tidak? Hehe,"

**

"Ai!" seru Maria saat gadis itu masuk ke bangsal perawatan.

Ia langsung menghampiri Ai dan memeluk pemuda itu.

"Wait!" Seru Ai kaget karena dipeluk seleb. "Apakah coba lo peluk-peluk gue?" Bahasanya jadi tak tertata saking kagetnya.

"Kamu tersayat ya? Ya ampun Ai, sakit nggak?" Secara tak langsung Maria merasa bertanggung jawab karena penyerangan GSA ke markas Divine juga ada hubungannya dengan kasus dirinya.

"Ya sakit lah, gue bukan bantal, disayat keluar dakron. Ini beneran berdarah loh," gerutu Ai.

"Demi saya kamu sampai rela begini," Maria membelai pipi Ai dengan wajah terharu.

Ai diam.

Lalu mengernyit.

Masa sih demi CiMar? Ini kan karena eike. diteken atas bawah depan belakang. Begitu pikirnya merasa ragu.

"Ai, saya akan ceritakan moment ini ke Papa supaya pernikahan kita direstui ya?"

"Nggak usah," desis Ai. "Kan cuma bohong-bohongan,"

"Atau kita pacaran dulu deh ya, kamu boleh minta apapun ke saya, saya akan take care kamu sebaik mungkin, seperti kamu rela berkorban untuk saya,"

"Heeem… Nggak perlu sampai gitu sih,"

"Apa yang bisa saya lakukan untuk kamu?"

"Meluknya nggak usah kekencengan, sakit,"

"Oh, sorry,"

"Terus… Itu Karamel makiato gue, tadi disita Papa, minta tolong balikin ya,"

Ciaaaatttt!!

(Lokasi : landasan heli di atap Gedung Garnet Grup, sebelum diusir sekuriti).

Terpopuler

Comments

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

Besok besok dilamar lg ya Aii.. biar ngusirnya pake transfer lagi 😂😂

2023-11-28

1

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

kapan jadiannya?
bukannya ke rmh Maria itu buat ngejelasin kasus sekalian minta bantuan ya? 🤔
bolak balik Bab lagi 🙇🏻‍♀️

2023-11-28

0

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

pake ilmu menghilang! ajiibb 😂😂

2023-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!