Six, Six, Six, bunyi hujan di atas genting.

“Om Wakom, yakin ini tempatnya?” desis Amidis sambil mengernyit, dia jongkok di samping box teh botol di warkop depan apartemen.

“Gue juga nanya ke Iis pertanyaan yang sama tadi pagi,” suara Rumi terdengar dari earpiece.

“Jadi mau pake apa, A?” terdengar suara ibu-ibu di samping Amidis.

“Pake kangkung sama tempe goreng, sambelnya banyak, Teh...” jawab Amidis

“Lah tadi katanya pesen, kopi? Ini jadinya ganti teh?”

“Lah, situ kan manggil saya A’a, ya saya balas jadi teteh?!”

“Oh iyaaa hihihi, kebiasaan manggil semua A’A biar akrab gitchuuu ih kamu mah bisa’an,”

“Kenapa jadi genit sih buk...?”

“Baper 4, ini di tengah pengamatan,” desis Rumi, tapi suaranya lemes. Mungkin karena dia lagi males nanggepin.

“Isi bensin dulu Om,” terdengar suara Amidis mengunyah. “Pengamatan tetap fokus,”

“Pelan-pelan atuh A, makannya...” terdengar suara lirih dari seberang

“saya minta diskon ya bu,”

“Iyaaa, tambah atuh nasinya,”

“Amid segala ibu-ibu warteg digodain,” gerutu Capung dari Earpiece.

“Baper 5 posisi?” terdengar suara Rumi.

“Pura-pura jalan kaki menyusuri koridor apartemen. Gile banyak cewek cantik bajunya kurang bahan,” jawab Capung. Dia Baper 5 ternyata. Tampak ia membetulkan earpiece di telinganya sambil mengerling ke arah CCTV yang sedang dipantau oleh Alexis dari ruang kontrol GSA di gedung lain di belahan lain Kota Jakarta.

“Hati-hati bisa jadi itu Tasmirah milik mereka,” desis Rumi.

Tasmirah adalah kode yang dipakai untuk menunjukan profesi wanita malam milik gangster.

“Tapi mereka pake kaos seragam ada tulisan ‘malam keakraban angkatan 2015’,” desis Capung.

“Mau akrab doooong,” desis Amidis.

“Boleh A, saya ceraikan dulu suami saya di kampung, dia cuma kerja jadi supir angkut padi, sih” terdengar ada suara ibu-ibu warteg jadi latar belakang suara Amidis.

“Bukan situ, Buk!” seru Amidis sewot.

“Ambil tuh ibu-ibu warteg,” kekeh semuanya ke Amidis.

“Pung, bisa jadi itu kode mereka,” desis Alexis, terdengar dia sedang mengetik kode di keyboard. “Menurut sinyal waktu salah satunya menyusuri koridor sambil angkat telepon ada kata-kata itu, katanya 'kita akan beraksi di Malam Keakraban' gitu,”

“Hey Maa~s...” terdengar suara mendayu dari arah sinyal Capung.

“Nying, montok...” gumam Capung ke earpiecenya.

“Kenapa harus Capung sih yang ditugasin jalan ke koridor,” gerutu Amidis.

“Ya dia paling ganteng,”

“Mana ada anggota GSA yang nggak ganteng,”

“Dia paling tinggi, cucok jadi...”

“Fotomodel?” jawab Amidis tak yakin

“Debt Collector,” jawab Rumi.

“Wakakakakak!” seru Alexis sambil memukul-mukul keyboardnya.

“Namanya siapa ih Mas Ganteng,” terdengar suara cewek dari arah sinyal Capung.

“Charlie,” terdengar Capung menjawab.

“Dapatkah aku memeluknya, menjadikan bintang di Surga, memberikan warna yang bisa,” terdengar Alexis menyanyi. (Charly Van Houten ‘Rasa yang tertinggal’)

“Cengkok lu kurang,” desis Rumi.

“Kan gue Charly Van Ci, nggak usah pake aksen,” gumam Alexis.

“perasaan pas briefing si Capung bukannya akting jadi engineering ya?” bisik Alexis ke Rumi

“Pagi ini dia kasih tau gue seragam engineeringnya dimakan rayap,” jawab Rumi.

“Alesan aje, bisaan lo Pung!!” seru Alexis.

“Diem Nying, gue dah dapet info,” desis Capung lewat interkom, “Mereka dipanggil ke sana untuk ngeramein Malam Keakraban besok jam 7 malam, mereka sendiri bukan anggota. Tapi ada orang yang hubungin agensi model minta beberapa cewek buat hadir di Malam Keakraban,”

“Duh, kok perasaan gue nggak enak ya,” Rumi menghela napas. “Anggota, mundur dulu. Pengamatan kita hentikan, perlu meeting,”

“Siap!!”

“Hey Hey Hey!! Mau kemana lo!!” tiba-tiba terdengar sebuah seruan dari arah sinyal Capung.

“Napa bro?!” balas Capung ke suara itu.

“Ada apa’an nih?” desis Amidis langsung tegang.

“Dua orang dari arah tangga darurat hampiri Capung,” desis Alexis sambil menatap CCTV.

“Lo ngapain goda-godain karyawan kita, hah?!” bentak salah seorang diantaranya ke Capung.

“Cari masalah lu ye?!” desis Capung menantang.

“Lo penghuni sini bukan?! Unit mana lo, Hah?!” tanya si preman dengan gusar.

Sementara terlihat dari CCTV sekitaran Capung mulai ramai dengan orang-orang yang terpancing keributan. Beberapa orang berbadan besar yang kelihatannya anggota preman juga menghampiri Capung.

“Lo mau apa emangnya woy?!” tanyya Capung masih bertahan.

“Papah?”

Semua diam.

Seorang gadis kecil, mengenakan seragam sekolah dasar, keluar dari lift dan menghampiri Capung. “Aku udah selesai mainnya Pah!” gadis kecil itu tampak memeluk tangan Capung.

“Oh iya sayang, yuk pulang?” tanya Capung ke anak kecil yang memanggilnya 'papah' itu.

“Sita mau makan dulu,”

“Okeeee, kita makan dulu ya,”

“Ini teman papah?”

“Mereka...” Capung tampak menatap orang-orang berbadan besar di depannya, yang langsung jengah karena melihat Sita. Salah seorang diantaranya memberikan kode untuk mundur. “Bukan, cuma kenal barusan,” jawab Capung ke Sita.

“Ooooh,”

Dan setelah itu Capung menggendong Sita dan keluar dari lobby.

Sementara beberapa orang berbadan besar yang tadi balik arah ke belakang sambil melirik-lirik Capung dengan wajah masih sewot.

“Fiuhhh!” seru semuanya lega.

“Aku datang di saat yang tepat kan yaaaaa,” desis Sita sambil cekikikan.

“Dari mana kamu nyusup sih bocil?!” desis Capung sambil mencubit pipi Sita.

“Aku dari tadi di lift, pencet tombol hold aja biar liftnya nggak naik turun. Tadinya mau udahan soalnya laper. eh Om Capung kejebak,”

“Kalah ama bocil lu Pung,” desis Alexis dari earpiece

“Gue mesti banyak-banyak ke gereja habis ini,” kekeh Capung merasa lega. “Om traktir Sita Baskin Robin ya?”

“Hoyeeee!!” seru Sita.

Kok bisa tiba-tiba Sita di sana?

Iya, pagi ini sewaktu menginap di rumah Glady, Sita bangun duluan pagi-pagi. Lalu menghampiri Arman dan sarapan bareng. Dari sana Sita mendengar kalau anggota GSA akan melakukan pengamatan di salah satu apartemen, tapi mereka kurang orang karena Rahwana meeting mendadak, dan Ai harus menjaga Maria Zhang.

Jadi, Sita inisiatif minta ke Pak Arman untuk bergabung.

Lagi pula, tidak ada yang akan curiga kalau ada anak kecil mondar-mandir di apartemen.

Memang ekstrim dan kalau ketahuan KPAI mereka bisa disuruh konfirmasi karena mempekerjakan anak kecil jadi mata-mata. Rumi sendiri tidak setuju dengan hal ini.

Tapi dasar Sitanya bersemangat.

Belum juga disuruh balik, dia udah nongol di apartemen.

Udah gitu, dia pake seragam SD pula. Padahal dia homeschooling.

“Udah main agen-agenannya?” desis Pak Arman. Mobilnya meluncur di lobi dan berhenti tepat di depan Capung. Ternyata yang nganterin Sita ke Apartemen ya Pak Arman. Dari tadi dia nunggu di parkiran.

“Paaaaak, pagi Paaak,” sapa Capung dengan gugup.

“Kamu dikepung gitu aja kok tegang? Masa harus Sita yang turun tangan, hah?!” desis Pak Arman.

Capung mencebik, mau kesal tapi takut, mau ngomel tapi insecure.

“Aku mau ditraktir es krim dong sama Om Capung,” kata Sita ceria.

“Ya udah saya ikutan. Kamu yang traktir kan ya? Naik di belakang!” sahut Arman memberi kode ke Capung buat naik ke jok belakang.

“Laaaah, gue ditinggalin gitu aja nih di warteg!? Tega Oy! Gue juga mau eskrim!” seru Amidis.

**

Terdengar suara ponsel Rumi berdering, Rumi membuka earpiecenya dan keluar dari ruang control.

Dari Nayaka.

“Heeem?” gumam Rumi.

“Kamu dimana Sayang?”

“Hah?”

Langsung beku nggak seeeeh dipanggil sayang?! Berasa ada yang ser-seran getoooh.

“Aku udah tungguin di cafe bawah yaaaa, meetingnya udah selesai? Aku loudspeaker yaaa,”

“Njir,” gerutu Rumi.

Lalu dia berdehem, karena tadi Nayaka bilang mau loudspeaker. “Sedikit lagi ya Baby, mau ketemu klien satu lagi. Kamu makan duluan aja,”

Terdengar teriakan heboh cewek-cewek dari arah belakang suara Nayaka.

Pikiran Rumi : gue bakalan diserang habis-habisan sama ciwi-ciwi habis ini. Males banget...

**

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

😂😂😂

2024-01-27

0

Ersa

Ersa

aiihhh sugar baby😂

2023-06-18

2

Moe2th

Moe2th

amidis disini merk air kemasan. ternyata yg punya orang sini ya

2023-01-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!