Umurnya Ai

Update nih,

Hotel Rujakasem, Jakarta Pusat.

(Ini nama karangan, nggak usah nyari di google, plis!)

Kita awali cerita malam ini dengan Amidis.

Si pemuda berusia 18 tahun, baru saja lulus sekolah, seharusnya kuliah tapi karena dia pingin jadi Polisi, sementara bapaknya pingin dia jadi CEO, terdamparlah dia di GSA. Eh malah betah.

Karena di GSA, semua orang ngambil kerja sampingan jadi CEO. Istilahnya berenang searah, dua pulau terlampaui, sambil nyelam minum cincau. Seger.

Gaya khan?

Iya dong ah, novel Tante harus keren.

Walopun banyakan curhat daripada cerita.

Amidis lahir dari ibu seorang artis ibukota dan bapak seorang CEO di Singapura. Ibu dan bapaknya, namanya Tresna, bercerai saat dia 12 tahun.

Alasannya simple.

Nggak cinta.

Dari awal mereka bertemu juga sekelibatan. Macam 'one night stand tapi garis dua', dan karena merasa bertanggung jawab Tresna akhirnya mencari si wanita untuk dinikahi.

Iya, semua itu terjadi di sebuah club malam, lantai 3 tepatnya, jenis diskotik yang begitu keluar gedung wajib pakai kacamata hitam karena mata nggak kuat nampung sinar matahari. Masalahnya, masuknya jumat malem, begitu keluar gedung udah minggu siang. Lupa hari.

Dah gitu di dalem gedung gelap buanget, nggak jelas pagi atau malem.

Diskotiknya sih udah ditutup sekarang.

Tapi kenangannya tak pernah padam. Buktinya lulusannya udah pada punya bujangan hobi tembak-tembakan macam Amidis.

Saat ini, Amidis dengan bersemangat masuk ke sebuah Aula Hotel Rujakasem. Di belakangnya terseok-seok Ai Awso yang lagi misuh-misuh. Udah masuk GSA aja terpaksa karena diterjunin bapaknya dari kecil, sekarang malah harus nyamar jadi penari nganu.

Dua orang penjaga berperawakan tinggi besar meminta surat undangan, Amidis menunjukannya.

"Oh, lo penari?! Masuk dah!" sahut salah satunya.

"Makasih bang!" Sahut Amidis bersemangat.

"Nih yang ini manis juga nih! Boleh lah habis acara digarap!" Seru salah satunya sambil tabok bokong Ai.

"Pait! Pait! Pait! Pait!!" seru Ai langsung ngibrit masuk ruang ganti.

"Dih, amid-amid, tbl tbl tbl loooh! Wakakakakak!!" Seru Amidis sambil menggoda Ai.

"Takut eike gilingan! Mukadima tutupin aje pake panci lah!" gerutu Ai sambil bergidik dan mengusap-usap bokongnya yang nyeri di spank.

"Yang mana Divine?" Bisik Amidis sambil melayangkan pandangan ke seluruh ruangan. Ai mengenakan topeng brokatnya di area mata.

"Nggak keliatan Mid, dia jago nyamar tapi ada ciri khas,"

"Apa?"

"Kalo pake parfum macam ramuan pemikat laler, sreng… Orang lagi pingsan juga bangun, yang bangun malah pingsan,"

"Bisaan lu Ai,"

"Lah, liat aje ntar," sungut Ai.

"Kalian penari?" tanya seorang wanita yang bawa-bawa tablet.

"Iya mbak,"

"Kelompok yang mana?"

"Lepasan dari Dragonfly,"

"Oh, kalian bintang tamunya toh! Yang namanya Black Armpit dan Zigzag Neck ya? Silahkan kesini ya,"

Amidis dan Ai bengong.

"Siapa yang… Ngasih kita nama sih?!" Desis Ai

"Ini pasti kerjaan si Iis, mau menjatuhkan kita punya pasaran," geram Amidis.

(Black Armpit : keti item. Zigzag Neck : maksudnya leher belang. Beda warna sama muka).

Sementara di markas,

"Astaghfirullaaaah kaga sekalian ente kasih nama Apul. Singkatan dari Aaapulangsajalahakunyerah, " Seru Om Umar ketawa sambil mukul-mukul dengkul.

"Ya Buya," sahut Khalid, "Berikanlah nama yang bagus, seperti Rataha Al Masgra,"

"Wah kebagusan, kan buat penari,"

"Itu singkatan dari Rajin Tahajud Alamat Masuk Syurga,"

"MashaAllah! Ente memang ente!! Aamiin,"

"Nganu ih Lid! Itu mah nama buat anak lu ajeee! Ini dua lovebird lagi berkubang lumpur, nama kaga usah bagus-bagus yang penting mencolok!" sahut Alexis.

"Baper 4 dan 5 udah belajar koreografi kan?" terdengar suara Rumi dari interkom.

"Eh, kita mah modal goyang tiktok aja. Pake lagunya 'sekejam itu kau fitnahkan'," dengus Ai.

"Sekejam itu kau fitnah..teretet toe tot, teretet toeeet tot!" desis Amidis sambil sedikit goyang-goyang.

"Apa sih tetetoet," omel Rumi.

"Ani-ani… Dimana-mana ani-ani, beuh semog!!" gumam Amidis.

"Cih, udik…" Omel Ai, kenapa bukan Mas Iwan aja yang nari bareng eike coba?"

"Gue bisa disomasi sama Pakde Yan,"

"Ato sekalian aja Om Rumi di sini,"

"Si Amid goyangnya lebih manja,"

"Manjaaaaaa," seru Amidis.

"Jangan ada yang nerima makanan apa pun dari club, oke. Bisa jadi sudah disusupi obat. Minum juga jangan,"

"Siap Boss!"

"Brownies? Bikinan sendiri loh Mas! Lumayan buat isi perut sebelum perform kan?!" terdengar suara dari arah belakang Amidis.

"Berikutnya kita saksikan! Performance dari Black Armpit dan Zig Zag Neeeck!!"

"Kita disebut tuh Mid!" Seru Ai.

"Graoooooo!!"

"Heh?"

"Waduh makan langsung tiga! Efeknya paling halu dikit per 3 jam satu brownies yaaa. Kalau sakaw jangan cari saya!" Seru si mbak-mbak penjual brownies.

"Heh?! You apain temen eike woooy?!"

"HAUUUMMMM!!!" seru Amidis.

"Black Armpit! Zig Zag Neck!" Terdengar teriakan dari arah luar.

Ai panik!

"Ah udah lah gue geret aja nih anak!!" seru Ai kepalang tanggung.

"HAUUUUMMM!!" seru Amidis.

"Om Rumi, mendekati panggung lantai 3 sinyal agak terganggu sedikit karena banyaknya radiasi dari speaker, bzzt bzzzt!!" suara Alexis semakin lemah.

"Tower? Tower? Woy!! Njir sinyalnya raib!!" seru Rumi ikutan panik. "Pung. lo periksa keadaan Amid dan Ai!"

"Siap Om! Gue turun ke lante 3!" sahut Capung langsung balik badan menuruni tangga.

Dan berikutnya kejadianlah seperti yang ada di bab 18. Kacau.

Amidis, dengan bersemangat ia membungkuk sambil mengaum, sementara Ai di sebelahnya goyang tiktok. Sementara panggung dipenuhi asap dari biang es, menambah mistis dan spektakulernya performance mereka.

HAUUUUMMM

"Seeekejam itu kau fitnah-"

"ROAAARRRR!!"

"Teretet toeeet tet-"

"AKU MAU MAKAN BAMBUUUU!"

"Situ maung apa Panda, woy!"

"MANA SRI MARKONAAAAAH? KEKASIHKUUUU!"

"Sapa pula itu?!"

Penonton malah bertepuk tangan memberi apresiasi.

Sementara Rahwana di ujung gedung satunya, sambil mengamati keadaan sambil menelpon Sita.

"Tapiii dia itu ganteng Mas. Mukanya indo gitu, kakak kelas sih Mas. Aku malah curiga soalnya dia pernah digosipin menjalin cinta dengan guru kita," cerita Sita dari ujung telepon.

"Hah? Anak kelas 6 SD udah cinta-cintaan sama guru sekolah?!"

"Eh, tapi sebelum itu juga ada gosip dia pacaran sama wali murid,"

"Dia digosipin sama wali murid?! Sita kamu yakin yang kita bicarakan ini anak umur 12 tahun?!"

"Iyaaa Maaas, anaknya memang ganteng kooook. Eh tapi gantengan Mas Iwan, kok. Aku curiga waktu dia nawarin tiket bioskop itu, aku cuma mau dijadiin pengalih perhatian buat bikin Bu Guru Erica cemburu,"

"Sita, kamu Mas Iwan sekolahin di sekolah umum buat bisa punya teman, bukan pacar-pacaran! Kalau kamu begini mending kamu homeschooling aja terus!"

"Iya aku ngerti, lagian aku kan bakal jadi istri Mas Iwan di masa depan. Kupikir tadinya Romeo juga cuma mau temenan loh, sampai dia kasih tiket bioskop nonton berdua,"

"Mas Iwan mau ketemu sama yang namanya Romeo!" seru Rahwana sewot.

"Nanti kukenalin,"

"Sita jangan ditutup teleponnya, sebentar. Baper 2 dan 3, ada pergerakan mencurigakan, seorang laki-laki mengenakan jas putih tampak lari terburu-buru ke lantai bawah, dia baru saja dari dalam aula,"

"Bbzzzt! Bbbzzzt!!" Sinyal masih kacau.

"Izin untuk tembakan, kemungkinan itu Divine, walau pun dia berpenampilan laki-laki tapi ciri-ciri jelas,"

"Bbbzzttttt!"

"HAUUUUMMMMM!!"

"Elah masih ngaum aja si Amid! Mana speaker yang berfungsi cuma punya dia pula!" keluh Rahwana.

"Mas Iwan, bukannya di SOP ada ketentuan tembakan peringatan ya?" tanya Sita.

"Ah iya…" Rahwana memfokuskan pandangannya ke arah sosok mencurigakan yang lari terburu-buru.

Orang mencurigakan itu mengenakan sepatu hak tinggi. Namun bajunya adalah setelan jas laki-laki. Tadinya Rahwana tidak melihat karena aula pesta adalah tempat tertutup. Namun ia bisa melihat orang yang keluar masuk Aula dari jendela kaca hotel.

Posisinya sendiri ada di gedung sebelah, sekitar 50 meter dari sana.

Jadi, karena sekarang ia bisa melihat si orang mencurigakan, Rahwana memicingkan mata dan menembak hak sepatu si terduga.

DZING!!

orang itu jatuh terjerebab ke lantai.

Rahwana turun kembali ke tempat persembunyian.

Tabletnya menampilkan kondisi di dalam aula pesta, Alexis meretas cctv hotel untuknya. Dari situ mereka bisa merekam aksi Ai dan Amidis di atas podium

Pesta semakin riuh, kini Amidis malah salto berulang kali.

Tapi berkat gerakan jungkir baliknya, kakinya menendang sound system.

Dan sinyal kembali menyala.

Hal pertama yang mereka dengar adalah : "Eike tobaaaatttt!!"

"Baper 2 dan 3, target terjatuh di luar aula!" seru Rahwana.

"Affirmative! Kami menuju ke lokasi!" seru Rumi.

"AUUUUUUUUUUU!!" Amidis berubah jadi manusia serigala.

"Mengapaaaaaaaaa aku beginiiii," Capung nyanyi saking stressnya, tapi tetap lari untuk 'jemput bola'.

BRAK!!

Rumi berhasil menangkap Divine.

Para bodyguard berlarian ke arahnya sambil menarik senjata.

Ai langsung menghadang beberapa pengawal pemilik tubuh besar-besar.

DUAGG! pukulan telak dari Ai, mendarat di dagu si penyergap.

DUAG! Tendangan Ai ke rusuk si penyergap yang satu lagi.

Dua orang jatuh tak berdaya.

Satu lagi menerjang Ai, ia membawa belati.

CRASH!! Pinggang Ai tergores lumayan dalam. Cepat sekali gerakannya sampai tak bisa menghindar!

Tapi Ai tidak gentar.

Ia melakukan tendangan berputar!

Slow motion 0,50 detik.

DUAGG!! pergelangan kaki mendarat di rahang si penyerang! Jatuh berdebam di lantai marmer.

Sementara Ai mendarat dengan mulus.

"Aiiiii! Horeee!!" Seru Rumi girang. Akhirnya Ai bisa tendangan berputar!

"Yes!" seru Ai senang.

Tapi…

Dia langsung pingsan karena melihat darahnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Herlin

Herlin

mau ngakak takut disleding mak othor 🤭

2023-12-04

0

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

udah berapa Bab inih bawaannya ngakak teross 🤣🤣🤣🤣

2023-11-28

0

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

Perlu dijitak tuh yg daftarin.. kerjaan si Rumi keknya nih 🤣🤣🤣🤣

2023-11-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!