limolas

Di kala Ai bergumul dengan iman dan nafsunya, Trisnawan sang hantu kita kali ini, mengamati keduanya dari balik jendela.

Apartemen Maria berada di lantai 15.

Dan ya, dia berada di luar jendela.

Karena ada Ai dia tidak menampakkan diri. Tapi dia melihat adegan itu.

Adegan peluk-pelukan dari belakang saat Maria hanya memakai lingerie.

Dia yang merasa memiliki Maria, dan 'menikahi' nya, merasa sangat cemburu seakan Maria mencurangi dirinya.

Apalagi, aura yang ada di dalam diri Ai sama dengan Leonard Zhang. Aura seorang pemburu.

Pemburu bagi geng preman seperti dirinya.

Geng yang mereka dirikan sepeninggal Gopar bergerak di kegiatan preman untuk tukang parkir, keamanan pasar, gelandangan dan pedagang kaki lima.

Namun para 'petingginya' sehari-harinya juga memiliki pekerjaan lain. Seperti Trisnawan yang bekerja sebagai kru fotografer untuk mengejar Maria Zhang.

Yang membantunya masuk ke pekerjaan masyarakat awam adalah rekan satu gengnya.

Namanya Divine.

Alias Devi Nestapa.

Entahlah tante akan bawa novel ini ke komedi atau horor.

**

Maria…

Siapa dia?

Apakah kamu sudah melupakan aku?

Pergumulaan kita yang intim itu?

Kamu hanya milikku…

Maria bangun dengan kaget.

Lalu menegakkan tubuhnya di ranjang.

Mimpi mengenai laki-laki itu terus datang. Dan kini Maria sadar kalau laki-laki yang ada di mimpinya adalah yang waktu itu memperkos4nya.

Sementara itu di kamar sebelah,

"Mas Iwa~n" sapa Ai sambil mengeluh. Ia lagi video call sama Rahwana.

"Yaaa?" Rahwana dengan setting di kamarnya yang kini di cat serba putih seakan berada di lembaran kertas. Sejak kematian Sisca, ia terobsesi dengan warna putih.

Tampak latar belakang Sita sedang bermain holahoop di belakang untuk keperluan homeschooling.

"Nggak sibuk kan? Mau curhat,"

"Aku lagi sibuk juga bakalan kamu ganggu sih Ai,"

"Mas, aku pingin jantan,"

"Memang kamu mau bikin apa? Kolak?"

"Jantan woy! Bukan santan! Garing bin kering!"

Rahwana terkekeh, "Kenapa kamu pingin lebih jantan?"

"Eike mau tunjukin ke Maria kalau Eike bisa jadi 'cowok',"

"Mau jadi cowok atau jadi gentleman?"

"Beda ya?"

"Kamu bisa jadi gentleman walau pun kamu lenje,"

"Contohnya?"

"Yaaa… Bantuin dia cuci piring, nyapu, ngepel, jemur baju…"

"Eike mau jadi jantan, bukan pembantu,"

"Hal kecil seperti itu kadang berarti untuk seorang istri. Kan sekali-kali mereka juga mau me time,"

"Maria bukan bini eike,"

Rahwana terkekeh, "Kalau pria ganteng nuangin air ke gelas wanita, wanita bilang, “Ini dia pria gentleman.”

Kalau pria jelek nuangin air ke gelas wanita, wanita bilang, “Naluri pembantu, emang gitu.”

"Mas Iwaaaaan eike seriuuussss,"

Rahwana terkakak, "Ngapain sih kamu mau jadi macho segala Ai, jadi apa dirimu aja lah,"

"Mas Iwan?" Sita udah ada di sebelah Rahwana. Dia pakai bando kelinci Ai yang waktu itu jadi masalah.

"Kamu nih plin plan, kadang manggil Om, kadang panggil Mas," kata Rahwana ke Sita.

"Aku tergantung suasana hati manggilnya. Kalau Mas Iwan lagi kiyut aku panggil Mas, kalau Mas Iwan lagi nyebelin aku panggil Om,"

"Kakak aja gimana?" tawar Rahwana.

"Nggak ah, kemudaan,"

"Siaul,"

"Mas Iwan, aku cuma mau bilang kalau Mas Iwan itu gentleman kok,"

"Darimananya?"

"Dari bukain pintu mobil buat aku, nungguin aku sekolah, dan nahan pintu lift kalau ada cewek lewat dan mempersilahkannya masuk duluan,"

"Heh! You tau, cowok yang you sebut gentleman ini kalo kita latihan dia bukannya ikutan nembak malah duduk santai sambil makan bakmie ngeliatin kita jeder-jedoran! Mentang-mentang GSA bakal jadi punyanya dia!"

"Ya gimana dong, GSA kan bakal jadi punyaku," desis Rahwana mengulangi kalimat Ai dengan tujuan menggodanya.

"Mas Iwan kan udah bisa segalanya," Sita membela Rahwana.

"Cowok yang you bilang bisa segalanya, eike yang nyelametin. Ya sama Om Rumi, sih!"

"Takabur kamu,"

"Takabur Kak Ai,"

"Eike tak kabur, eike di sana nerjang peluru demi calon suami you!"

"Bisaan nih nimpalinnya," Rahwana menyeringai.

"Kak Ai,"

"Apa'an?!" Ai masih sewot.

"Cewek suka dipuji, dikasih hadiah, dilindungi dari segala yang mengancam," kata Sita.

"You belajar dari mana itu hoy?!"

"Dari Instagram, dong,"

"Dih,"

Tapi berikutnya, bagaikan ada insting tajam, pandangan Ai mengarah ke jendela di depan ranjangnya.

Bayangan hitam.

Tapi berbentuk manusia.

"Heh?" desis Ai.

"Ai, kok aku ngerasa menggigil ya? Ada sesuatukah di situ?" desis Rahwana dari seberang telepon.

"Ada setan di sini,"

"Seperti apa?"

"Ada asap hitam mengelilinginya,"

"Itu roh yang dendam,"

"Iya natap Eike serem banget. Tapi tampangnya ganteng,"

"Hah?!"

"Iya serius, dia tampangnya kayak bintang drakor,"

"Laaah,"

"Udah ilalang tuh," (translate kbbi : sudah tidak terlihat lagi).

"Itu yang suka menampakkan diri ke Maria?"

"Eike nggak tau Mas, dia bilang wujudnya kayak lidah terjulur, berdarah-darah, usus burai-burai, tapi yang barusan eike liat macam cowok biasa tapi setan,"

"Mungkin…"

"Apa?"

"Mungkin dia nggak pingin kalah ganteng dari kamu, hahaha,"

"Mas, you beneran nyebelin!"

Tak lama terdengar teriakan dari arah kamar Maria.

Membuat keduanya mengernyit.

"KYAAAA!!" seru Maria.

Ai langsung mengambil Tokalevnya, membuka kuncinya dan berlari ke arah kamar Maria dengan terburu-buru.

Saat itu Maria juga keluar dari kamarnya dengan berlari dan bertabrakan dengan Ai.

"Lo kenapa woi?!"

"Itu dia ada di kamar!! Dia di kamar!! Di depan tempat tidur saya!!" seru Maria sambil langsung berlindung di punggung Ai dan memeluk lengan cowok itu.

Ai masuk kamar Maria dan mendapati kalau kamar Maria kosong.

Ia menyalakan lampu.

Lalu memeriksa keadaan.

Tetap kosong.

"Dia juga muncul di depan jendela gue tadi,"

"Ohya?! Kok bisa?! Selama ini yang dia ganggu hanya perempuan!"

"Mungkin dia… cemburu apa yak?! Kan lo nggak pernah sama laki-laki selama ini,"

"Kalau sudah begini, bagaimana?!"

"Mau ngungsi?"

"Ngungsi dimana?!"

"Di…"

Rumah Rumi Rutherford,

Cinere, Jaksel.

"Di rumah gue, gitu?!" desis Rumi agak sewot.

"Mau di rumah Eyang Gandhes nanti dia malah pengsan liat Kinasih, di rumah eike Papa nggak redho, di rumah Mas Iwan eike takut sama pakde Yan,"

"Di rumah saya, sudah pasti dia bakalan mengacungkan p1stol ke dahi Ai," tukas Maria.

"Jadi gue ceritanya ngelindungin pasangan yang mau kawin lari, gitu?!" tukas Rumi

"Iya, mau lari dari setan, tapi nggak pake kewong," ujar Ai.

"Ck! Di sini cuma ada dua kamar yang kosong. Satu kamar pembantu, satunya-"

"Rumi, mereka bisa pakai kamar kamu yang lebih luas, kamu bisa tidur di kamar belakang dulu," kata ibunya Rumi, "Kasihan itu Maria sudah gemetaran,"

Rumi hanya memejamkan mata sambil menghela napas kesal.

"Jangan pegang barang-barang gue, dan jangan bertindak asusila di sana, jelas?!" Geramnya pelan.

"Duile berasa eike mau kongkalikong," gumam Ai sedikit sakit hati.

**

"Lo nggak papa?" Ai menyentuh bahu Maria dengan lembut. Dalam hatinya dia menggumamkan kalimat.

Harus gentle harus gentle harus gentle anjir susah banget nggak bilang you-eike. Berasa haus dahaga di gurun pasir sampe ujung lidah harus ketelen lagi!

Maria mengangguk pelan.

"Ya udah tidur gih di bawah," desis Ai sambil naik ke atas ranjang Rumi.

"Hah?!" desis Maria

"Ya kan masa kita tidur bareng?!"

"Harusnya kamu yang di bawah, saya di atas,"

"Apa gunanya emansipasi wanita?!" Ai mengernyit.

"Kamu ini benar-benar-"

"Bercanda Cicih, iya gue tidur di bawah. Gitu aja sensi. Bagi bantal satu,"

Lalu Ai mengernyit. "Wakom GSA bantalnya wangi Downy," kekeh Ai.

Dan mereka pun akhirnya tidur sekamar.

Dalam keadaan mengingat kejadian tadi, mereka berdua pun berbaring dengan letih.

"Gue kayak kenal sama tampang model begitu, sempet liat tapi dimanaaaa gitu?!" Desis Ai sambil mengernyit.

"Wujud amburadul begitu kamu pernah liat dimana?!"

"Di gue ganteng tampangnya,"

"Hah?!"

"Iya macam Lee Soo Hyuk infused sama Lee Dong Wook! Cuma pucet aja,"

"Sapa tuh?!"

"Tante Author tau tuh,"

"Dia menampakkan diri ke saya dalam wujud yang mengerikan,"

"Coba you inget-inget deh yang tampangnya begitu?!"

Maria lalu browsing ke google mengenai artis korea yang dimaksud Ai.

Dan ia pun merinding seketika.

"Ai," desis Maria kemudian.

"Ya?"

"Boleh tidur bareng?"

Terpopuler

Comments

maya ummu ihsan

maya ummu ihsan

bang gopar

2024-02-02

0

Wandi Fajar Ekoprasetyo

Wandi Fajar Ekoprasetyo

sepertinya ini ketu nya

2023-09-23

1

Ran Aulia

Ran Aulia

🤣🤣🤣🤣🤣

2023-09-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!