Papat

“Kamu telat...” gerutu Maria saat Ai menampakkan diri di lokasi pemotretan. Maria saat itu didampingi 5 orang bodyguard wanita yang wajahnya rata-rata lumayan lesu dan capek. Masing-masing dari mereka telah mendapatan teror tak berkesudahan dari astral yang kerap kali mengganggu Maria.

Maria sendiri wajahnya segar dan cantik. Ia dijaga dengan aman. Namun ya itu, penjaganya sudah mulai tidak tahan lagi. Karena saat Maria tidak nyenyak, mereka masing-masing berkutat dengan kengerian ghaib.

Ada yang sampai dilempari pisau dari dapur, ada yang akhirnya hampir tembak-tembakan karena tak yakin yang didepannya itu temannya sendiri atau bukan, ada yang setelah sadar ia sudah makan beling dan melukai diri sendiri. Pokoknya kengerian yang diluar nalar manusia kenapa bisa terjadi begini dan begitu.

Karena jawabannya juga sulit mereka utarakan.

Mereka sendiri yang mengalami saja susah untuk bicara, apalagi yang saat bangun tidur mendapati rumahnya dalam keadaan berantakan, darah di mana-mana, dan para Bodyguardnya sudah terkapar luka-luka di segala tempat.

Ai saja begitu datang langsung ternganga melihat kondisi para bodyguard di belakang Maria. “Dasar Fir’aun Tiran! You apain tuh bodigat sampe pada luka-luka gitu hah?!” sembur Ai.

“Sembarangan, ini gara-gara setan!”

“Setan you fitnah!” laaah kok Tante Author jadi merasa de javu?! Kayak sering denger kalimat ini.

“Beneran, bencooong! ini dia yang bikin bodigat saya pada halu semaleman!”

“Iya Sis,” gumam salah satu wanita di belakang Maria. Wajahnya lebam-lebam. “Ini gara-gara dia, si secred admirer Cicih Maria,”

“Waduh,” desis AI, “Kok parah ya, Eike minta naik gaji duluan deh,”

“Saya protes ya ke GSA kalau kamu menyalahi perjanjian. Belum kerja kok minta naik gaji. Money Oriented banget sih!”

“Ya you nggak bilang kalo kerjaan yang bakalan eike lalui bikin otak burn out!”

Burnout, istilah ini biasanya akrab di telinga pegawai kantoran yang bekerja 24/7, sehingga menimbulkan stress.

Money oriented, istilah untuk orang yang berorientasi pada uang.

“No offense ya, you semua butuh healing. Sana staycation!” desis Ai sambil mengusir semua bodigat wanita Maria.

“Makasih Ya Tuhan,” desis beberapa Bodigat.

“Gudlak Bro, kalo nggak kuat nggak usah panggil kita. Saya nyerah,” kata salah satunya sambil menepuk-nepuk bahu Ai.

Sambil mengernyit keheranan Ai mengeluh karena semakin waspada ia, “Mereka dari mana sih?”

“Beaufort Agency punya Pak Alex,” desis Maria sambil masuk ke dalam ruangan untuk melanjutkan pemotretan. “Akhirnya kamu minta ditemani juga? Saya pikir kamu bakalan datang sendirian,”

“Memang sendirian,” gumam Ai. Tapi lalu langkahnya terhenti. Lalu menatap Maria yang juga berhenti.

“Lalu... siapa dua laki-laki yang di belakang kamu?” desis Maria. Suaranya semakin pelan, dan terlihat jemarinya gemetaran. Tatapannya menuju ke arah belakang Ai. Gadis itu kini menyadari kalau yang ia lihat bukanlah sosok manusia.

Ai menoleh ke kanan, dan ke kirinya.Kosong tak ada siapa-siapa.

Lalu menghela napas. “Eike datang sendirian. Emang you ngeliat apa?”

“Tinggi... rambut mereka panjang, janggut putih, dan...mata hitam memenuhi rongga,”

“Oh,” Ai menyambar teleponnya di kantong, lalu terlihat menelpon seseorang, “You diem di situ,” desisnya ke Maria sambil mengacungkan telunjuknya.

“Halo Eyang?” sapanya saat telepon diangkat.

Eyang Gandhes di seberang telepon, “Hei Aiiiiii, diriku kirim Khodam ya buat jagain kamu, hari pertama kerja kan yaaa?”

“Oh gitu, ini yang dua ini ya? katanya rambutnya panjang tampang mirip Legolas? Wu~h ganteng dooong? Eike nggak bisa ngeliat iiih!”

(Legolas Greenleaf yaitu anak dari Raja Peri yang menawan dari film The Lord of the Rings: the Fellowship of the Ring).

Ternyata Eyang gandhes memang mengirimkan dua penjaga untuk Ai. Ini judulnya jadi Bodyguard dijaga Bodyguard.

Lagian ngirim khodam kok kayak transaksi paket COD.

“Ih jangan salah, bestie! Mereka itu dimakeup jadi kayak gitu! Sebenernya sih tampang mereka kayak Kinasih,”

“Eike masih trauma sama Kinasih, yang ini you kirimin versi lekongnya? Iyuuuh!” kernyit Ai.

“Tapi mereka pakem loh Ai,”

“Pakem, emangnya rem?!” gerutu Ai

Dan tak berapa lama Ai memutus sambungan teleponnya dan mesem-mesem ke Maria, “Mereka nggak berbahaya, cuma Genderuwo Jembatan Gantung,”

Penjelasan Ai bukannya membuat Maria lega malah semakin ingin kabur, “Eh, gilak!” dengusnya sambil mundur ingin lari. “Tetap saja saya nggak bisa deket-deket begituan! Apalagi mereka laki-laki!”

“Tapi mereka khodam,” balas Ai.

“Tapi laki!”

“Tapi khodam! Nggak bisa you samain sama manusia!”

“Tetap aja mereka punya pip-pip!”

“Kok you tahu? Eike aja nggak tahu mereka punya Pip-pip,”

“Maksud kamu apa, Hah?! Jangan kurang ajar!! Bilang mereka jangan nampakin diri di depan saya!”

Lalu Ai berlutut dan merentangkan tangannya,

“Waha~~~~y dua khodaaaam,” dan mulai bersenandung, “Jangan kau-kau-kau menampakkan dirimu-mu-mu-mu ke depan cewek beringas ini~hh!” dan mulai goyang-goyang ala penari India untuk membuat kesal Maria.

“Bodyguard gue sinting...”

Dan Khodam itu cekikikan sambil perlahan mereka menghilang.

“Dah ilang belom?” tanya Ai dengan masih bergaya ala kungfu master.

“Kesel saya belum hilang,” dengus Maria.

“Terima aja eike apa-adanya apa-apa ada,” (kalimat disadur dari Tante Author kalau Paksu mulai ngeluh karena punya istri tukang ngomel. Segala kecoak diomelin, laron diomelin, Tukang sedot WC diomelin. Padahal kata Paksu mereka nggak salah apa-apa, cuma lewat depan rumah aja).

“Cici~h,” seorang wanita menghampiri Maria dan dengan mata berbinar ia menatap Ai dari atas ke bawah, “Ini yang lo bilang? Iiih cakeeeep!” wanita itu berperawakan kurus kering, rambut di cat pirang, dada bulat yang jelas-jelas isinya nggak asli saking bulatnya kayak ditanem mangkok di balik kulitnya, bulu mata tebel gila ada kali 100 lapis kayaknya, dan wangi amoniak. Iya wanginya campur-campur sampe di hidung Ai kerasa kecium bau pesing. Mungkin dia memakai beberapa jenis parfum yang dicampur-campur dengan brutal, jadinya macam bau minyak jelantah yang tergenang di selokan.

“Bukan dia-“

“Ganteeeeeng, yuk kita ke ruang casting dulu, tapi Eike yakin yej bakal lolos siiih,” wanita itu mendorong punggung Ai dengan setengah memaksa.

“Hah? Maksudnya apa nih?” Ai mulai panik saat sekitar 5-6 wanita muncul dari dalam dan menggiring ia ke ruangan yang letaknya di dalam sudut. Maria hanya menghela napas dan mengikuti rombongan itu.

“You bawa kolase nggak? Kalo nggak bawa sekalian aja nanti diatur pas angle yaaaa,”

“Gimana?! Ini ada apa-an wooy?!”

“You yang mau ikutan casting model baru kan? Yang CiMar janjiin kemarin?!”

“Buk-“

“Iya, dia! Kalo lolos, langsung transfer aja ke rekening gue ya, lo masih simpen norek gue kan?!” potong Maria.

“Loh?!” seru Ai.

“Emang lo scout paling keren daaah!” seru wanita itu sambil lanjut menggiring Ai.

(Scout adalah istilah bagi agensi model yang sedang mencari model-model baru. Agensi biasanya akan ada di pusat-pusat kota seperti mal, taman, atau lokasi tertentu. Pada era digital, scouting mulai dilakukan di media sosial seperti Instagram atau Facebook.)

“Laaaah! Eike ogah jadi model!!” seru Ai panik. “kita harus teken kontrak dulu dooong!” dan suaranya menghilang dari balik pintu.

“Hehe, lumayan buat beli skinker tanpa susah-susah,” gumam Maria dengan senyum licik.

Mariaaa...

Siapa dia Maria?

Ingat, kamu selamanya milikku.

Siapa pun yang mendekati kamu akan kubunuh...

Maria terpaku mendengar suara itu. Rasanya berada sangat dekat di telinganya.

Gadis itu menoleh dengan cepat dan matanya menangkap sosok hitam di kejauhan.

Seorang pria,

Tubuhnya hitam legam bagai terbakar.

Matanya merah dengan air mata mengalir berwarna darah.

Dan ususnya terburai.

Seringainya lebar dengan lidah terjulur panjang sampai ke dadanya.

Sosok itu menghantuinya akhir-akhir ini. Sudah setiap hari selama sebulan belakangan Maria melihat dia. Tapi Maria tidak mengenalnya sama sekali.

Namun biasanya ia tidak muncul kalau di sekeliling Maria ada banyak orang.

Tapi saat ini Maria menyadari, kalau di lorong itu ia hanya sendirian.

Ai di giring ke dalam ruang casting, dan tiba-tiba semua orang sibuk masing-masing.

Maria merasa tubuhnya kaku. Ia bahkan tidak mampu bergerak. Hanya bisa berdiri menatap sosok itu sambil gemetar.

Perlahan sosok itu mendekat ke arahnya. Tidak berjalan, tapi melayang perlahan.

“Woy, Firaun!” desis Ai sambil menyambar lengan Maria, “You ngapain bengong di sindang oy! Temenin Eike buat tanggung jawab di dalem!” dan cowok itu menarik Maria ke dalam ruangan.

"Kasih Eike baju yang macho dikit ngapa?! Serius Eike kesel! Awas kalo bayarannya nggak cukup buat beli ciki..."

Terpopuler

Comments

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

seru atau ruwet paksu jadinya nih Thorr? 😂😂

2023-11-25

0

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

eyang emang paling jago lah klo nyangkut yg astral2 gini.. hehehe 😁

2023-11-25

1

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

sadar juga si madam 🤣🤣🤣🤣

2023-11-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!