Angka Sial, Katanya Siapa?

Dalam rangka menyambut episode ke 12 B, a.k.a angka sial katanya. Entahlah tante author nggak tau kenapa disebut angka sial ya tapi buat lebih horor ya kita sebut aja itu Friday The 13 tahun… Eh, 13th. Lah iya bener dong tiga belas taun?! Eh…

Ih aku bingung! Dasar bahasa englis pas-pasan!

Dalah lanjoot!

Mulai sekarang episodnya serius nih ya Jeng Diajeng, Mas Mamas.

**

(Mengandung Jumpscare alias lompat dan TBL TBL TBL mode on)

Alur Mundur

Kembali ke setahun yang lalu.

Nama pria itu singkat saja. Trisnawan. Tapi banyak yang melupakan namanya.

Ia tidak populer, pekerjaannya juga tidak terlalu bonafit, dia juga tidak berusaha dikenal orang dan tidak pula beekerja terlalu keras.

Masa kecilnya penuh penderitaan. Lahir dari ibu seorang gelandangan dan pecandu yang dihamili pemulung. Ibunya meninggal di jalanan saat Trisnawan berusia 2 tahun dan beruntungnya ia ditemukan oleh petugas dinas sosial.

Awan tinggal di panti asuhan yang tidak terlalu besar. Bolak balik dikembalikan oleh orang tua asuh, bukan karena dia nakal tapi karena dia aneh.

Keanehannya karena sejak bayi ia dicekoki narkotika dari sejak di kandungan, sehingga saat lahir kontaminasi di tubuhnya sulit hilang tuntas. Ya, Awan mengidap schizofrenia.

Sebuah suara yang selalu menjadi bayangannya, pikiran-pikiran buruk, penglihatan-penglihatan tidak normal, kondisi kejiwaan yang membuatnya suka duduk meringkuk di pojokan ruangan berjam-jam dan hanya menutup telinganya.

Semua orang bagaikan monster di matanya. Dia selalu ketakutan, selalu bersembunyi.

Dia merasa lebih aman sendirian.

Dan buku adalah cara dia lari dari dunia nyata.

Buku yang Awan sering baca bercerita mengenai seorang bangsawan eropa bernama Lady Ailee. Ia dicintai oleh seorang Duke. Dan saat mereka berjanji menikah, Sang Duke ternyata dibunuh oleh seorang wanita yang tidak ingin pernikahan itu terjadi. Seorang wanita dari rumah bordil, yang ternyata pernah menjalin hubungan semalam dengan Sang Duke.

Lady Ailee patah hati, lalu berjalan tanpa tujuan di sepanjang jalan sambil menggumamkan nama Duke. Saat itu, para pemuda yang sedang mabuk mulai mengerjainya. Mereka rudapaksa Lady Ailee, dan mereka cekik wanita itu.

Mayat Lady malang itu dibuang di sungai.

Sejak itu, di pikiran Awan tercetus kalau laki-laki, selain dirinya, adalah makhluk Bar-bar. Awan takut dengan laki-laki. Di Lain pihak, ia jatuh cinta dengan sosok Lady Aileen yang digambarkan di sana berambut keriting panjang, dengan bibir tebal sensual.

Dan saat ia dibantu seorang teman untuk menjadi kru panggung, ia bertemu sosok 'Lady Aileen' impiannya bernama Maria Magdalena Zhang. Model seksi yang sedang naik daun, putri seorang pengusaha kaya.

Obsesinya terhadap Maria membawanya ke situasi dimana ia tidak bisa membedakan antara kenyataan dan dunia khayalan. Mulanya ia takut Maria akan 'dikerjai' pemuda, seperti nasib Lady Aileen. Lalu Awan mulai merasa 'bagaimana jika dirinya adalah Sang Duke'. Awan mulai benci wanita, terutama yang sosoknya mirip dengan wanita yang membunuh Duke. Seorang Rakyat biasa, seksi, pekerja malam. Wanita penyebab kematian Duke dan Lady Aileen bersedih.

Hingga ia ingin memiliki Maria seutuhnya. Ia berpendapat kalau dirinya adalah Sang Duke di masa lalu, berarti Maria Zhang adalah jodohnya. Mereka bereinkarnasi dan kini dipertemukan.

Sampai ke kenyataan kalau ia berbuat tidak senonoh terhadap Maria.

Dan siksaan dari anak buah Leonard Zhang membuatnya lebih takut lagi pada laki-laki.

Benci wanita

Dan takut laki-laki

Jadi setelah ia menjadi astral, meninggal dan menjelma menjadi entitas, ia menampakkan diri dan mengancam semua wanita yang mendekati Maria Zhang, tapi dia tidak muncul saat ada pria di dekat Maria.

Dia takut,

Ia bersembunyi.

Masalahnya sejak di rudapaksa, Maria tidak ingin berdekatan dengan laki-laki. Menjadikan Awan semakin mudah menampakkan dirinya di depan Maria.

Tapi akhir-akhir ini…

Ada seorang pria di dekat Maria.

Awan penasaran dengan pria itu.

Kini bahkan, Maria diajak pria itu ke sebuah rumah yang tampaknya adalah rumah si pria.

Dari luar jendela, Awan bisa melihat kalau Maria berinteraksi akrab dengan orang tua si pria.

Ditambah, keluarga si Pria adalah orang-orang tangguh.

Awan memperhatikan Maria dari jauh, di bawah pohon di seberang rumah si Pria.

Ia dibakar api cemburu.

Siapa si Pria?

Ai Awso tentunya.

**

"Astaga Papa kamu…" Desis Maria sambil memegangi dahinya.

Setelah berpamitan dengan Bu Ayumi, mereka berjalan keluar dari pekarangan rumah Ai.

"Papa biasa ngambekan gitu, nggak usah diambil hati," sahut Ai.

"Bukan itu, tapi… Sudahlah," Maria menggelengkan kepalanya.

"Heh? Tadi you malu-maluin banget sampe nggak ngedip! Eike pikir bulmat you nyangkut!"

"Papa kamu itu sehari-harinya jadi bahan bualan Papaku! Saya selama ini hanya lihat sekilas-sekilas, kebanyakan saat dia sedang mengawal Pak Yan. Tapi nggak nyangka aja dia begitu…"

"Begitu apaaa, udah ngomong ajaaa, udah sering Eike liat ciwi-ciwi klepek-klepek sama Papa!" Bibir Ai membentuk nyinyiran.

"Saya sekarang tahu kenapa Papa saya benci banget sama dia, hahahahah!" tawa Maria terdengar renyah.

"You beruntung aja mama eike orangnya santuy,"

"Ah iya, Bu Ayumi! Ih maniiiiis banget!"

"Itu operasi plastik kok, kan dia harus nyembunyiin tampang aslinya biar nggak dikejar Yakujong,"

"Wohh! Ternyata gosip itu benar toh! Saya pikir Papa saya hanya membual!"

"Iya itu beneran, dia dulu antek mafijong Nippon, terus minta suaka ke negara kita, karena jasanya untuk negara ini, ya akhirnya dikabulkan tapi harus oplas biar nggak dikejar-kejar!"

(Tante pingin iklan tapi takut rider bosen, jadi kita lanjut yiiiuk).

"Keluarga kamu unik, kamu juga unik,"

"Cimar, eike mau tanya,"

"Yaa?"

"Kenapa kok tingkah you santun banget gitu? Setau Eike, nyokap you tuh ceplas ceplos loh!"

"Oh, saya benci Mama saya,"

"Wow… Why?" Ai menghentikan langkahnya.

"Karena masa lalunya ternyata jahat. Walau pun dia bilang sudah tobat. Tapi lagipula kami tidak sepakat di banyak hal,"

"Jadi you mau bikin pribadi yang beda 180 derajat dari nyokap? Getoh?!"

"Begitulah, Saya mulai mengatur tata bahasa dan tingkah laku, lalu keterusan karena ternyata lumayan nyaman. Dan sekarang kesantunan tumbuh jadi identitas saya. Karena itu saya sering dianggap lebih tua karena tampak lebih bijak,"

"Hm…" Ai menata rambut bagian belakangnya sambil memonyongkan bibirnya. "Apa itu you yang sebenarnya?"

Lalu saat itu Maria menghentikan langkahnya. Lalu berbalik dan menatap Ai, "Bukan," dan ia tersenyum getir.

"Ai,"

"What?"

Tiba-tiba Maria berbalik dan menghampiri Ai, lalu langsung memeluk cowok itu. "Dia ada di bawah pohon seberang, kamu jangan lihat ke sana!"

"Dia?" Sesaat Ai tidak mengerti maksud Maria. Namun merasakan tubuh gadis itu gemetaran dan genggamannya kencang sekali, sudah pasti yang Maria maksud adalah sesuatu yang serius.

"Eike terus terang aja nggak liat apa-apa," bisik Ai.

"Gimana cara agar dia menghilang?!"

"Mau dipanggil Pendeta nggak?"

"Exorcist maksud kamu?!"

"Yaaa… Semacam itu,"

"Menurut pengamatan saya, dia tidak mendekat kalau saya sedang bersama laki-laki atau di tengah banyak orang,"

"You di sini sama eike dan dia muncul," desis Ai.

"Ai, coba kamu akting bersikap mesra ke saya, sebisa kamu saja. Siapa tahu dia pergi menyerah karena melihat saya sudah dimiliki orang lain,"

"Yang ada dia dendam sama Eike,"

"Dia tidak mendekat kalau ada laki-laki,"

"Dia sedang apa di bawah pohon? padahal tu pohon mangga sering jadi sasaran kalo eike galau, eike sering ngukir-ngukir nama Papa di sana,"

"Dia hanya menatap ke sini, dia nyengir lebar banget! Lidahnya sampai dada netes-netes cairan kuning!"

"Iyuh… creepy gilak. Hal serem terakhir yang eike denger tuh waktu si Dilan Tiktok bilang ada gaya rambut Cepmek,"

"Ai," Maria meminta Ai segera bertindak. Karena saat ini ia sangat ketakutan.

"Hm," desis Ai sambil merangkul pinggang Maria lebih erat. Sebelah tangannya ia selipkan di belakang leher gadis itu.

Lalu ia dorong perlahan untuk lebih mendongak ke arahnya.

Perlahan, cowok itu mencondongkan kepalanya ke arah Maria.

Dan mencium bibir sensual gadis itu.

Bukan, bukan ciuman biasa.

Entah bagaimana, Maria reflek membuka sedikit bibirnya untuk dapat dir3nggut oleh Ai. Melihat itu, Ai malah merasa tertantang untuk berbuat lebih jauh.

Ia menyelipkan lidahnya ke dalam mulut Maria, sampai terjadi pergulatan intens antar indera pengecap.

Beberapa saat mereka dalam posisi berusaha saling 'mengalahkan'. Ai mengeluarkan segala kemampuannya agar Maria meleleh, sementara Maria juga berpikiran sama.

Dan mereka sampai kehabisan nafas gara-gara hal itu.

"Ya Ampun!" seru Maria tersentak sambil menutup telinganya. Ia langsung melepaskan ciuman Ai.

"Kenapa?" Gerutu Ai. Padahal lagi asik. Gerutu cowok itu dalam hati.

"Dia berteriak kencang sekali!! Kamu nggak dengar tadi?"

"Mata Ai melirik ke kiri dan kanan seakan sedang menajamkan pendengarannya, "Nggak tuh," jawab Ai.

"Sekarang dia sudah hilang," Maria masih gemetaran.

"Hem,"

"Dan…Wow, Ai! Ciuman kamu Lumayan hebat juga," Maria terkekeh. Tampak kalau ia lega karena sudah tidak diganggu setan.

"Cih," decih Ai, "Kalo cuma ciuman sih Eike udah mahir, diajarin Ratu Ular,"

Oh iya, Nih Jumpscare

Sapa yang kemaren minta gambar setan diganti Arman aja? Jumpscare banget khaaan, buat kaum lelaki yang tersaingi pastinya.

peace, love and frienship.

slogan jaman Tante esempe

Terpopuler

Comments

ida wati

ida wati

😆😆😆

2023-07-12

1

ida wati

ida wati

🤣🤣🤣

2023-07-12

0

Adin

Adin

macho banget lho nama Ares Manfred.....
hei Mbak Septira.... maaf lama gak baca karyamu yaaaahhh....
tetep kecehhhh

2023-01-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!