Bodyguard Kemayu

Bodyguard Kemayu

Garnet Security Agency (GSA)

“Haaaah... ” Ares Manfred, biasa dipanggil Arman (63 tahun), menghela napas mengeluh dan terduduk dengan malas di sebuah kursi lipat di samping ring tinju. Saat ini mereka berada di dalam sebuah markas pelatihan pasukan pengamanan swasta yang disebut dengan GSA, atau Garnet Security Agency.

GSA adalah salah satu anak usaha dari Garnet Grup, Perusahaan Multinasional dengan banyak bidang usaha. Mulai dari E-Commerce, suku cadang, property, retail, sampai rumah sakit. Dan Karena pemilik lamanya membutuhkan pengamanan super kuat yang bisa ia percaya, ia mendirikan pasukan pengamanan sendiri, yaitu GSA, yang kelamaan GSA juga sudah mulai menerima klien dari luar.

Dan saat ini Arman adalah Komandannya. Ia pernah beberapa kali bergabung di Polri, namun ada kasus yang membuatnya mengundurkan diri, silahkan baca di Novel Lady’s Gentleman. Masalahnya cukup pelik pokoknya. Walau pun setelah itu ia diterima kembali, tapi rupanya ia tidak bisa meninggalkan GSA semudah itu. Istilahnya, ia tergabung di Garnet Grup sudah hampir setengah hidupnya, bisa jadi ia lah cikal bakal GSA didirikan, tidak mudah melepas koneksi dalam hal hubungan batin dengan sesuatu yang sudah lama ia lakoni.

Jadi ia kembali ke GSA, tetap menjadi Komandan tentunya, dan kini dalam kondisi sedang mencari penerusnya.

Tadinya sih ia ingin anaknya dapat menggantikannya.

Namun...

“Awwwww!!” sebuah teriakan lenje dari Ai Awso.

“Lo serius?” keluh Rumi, setengah tertawa, tapi juga geli, campul mual. “Lo tuh ngapain sebenernya sih Aiiiii? Itu tendangan berputar apa balet haaaaah?!”

“Lah katanya kumpulkan tenaga di pergelangan kaki. Ya eike jinjit lah Oooooom,”

“Ya kan akhirnya jadi keseleo! Gimane sih lo?!”

“Tadi kesandung,”

“Kesandung apa’an?! Ga ada rintangan di lantai ye! Kosong melompong kayak pikiran gue kalo lagi b0ker! Kosong! Nihill! Nol!”

“Kesandung setan,”

“Setan lo fitnah! Kualat lo!”

“Bentar lagi eike kualat, liat tuh Papa tampangnya udah sangar. Buru-buru dah eike pulang ke rumah,”

“Kenapa buru-buru pulang?”

“Soalnya di rumah ada Mama, hehehehe,”

“Manjalita suteja bener sih!” desis Rumi sambil mengarahkan marker paintball ke area sensitif Ai. “Dikit-dikit emak lo. Gue tembak nih...”

“Kan Papa cuma takut sama Mama,” bisik Ai sambil merajuk dan duduk dengan gaya melintir di lantai, menutupi bagian tengah, sekaligus sok cantik.

“Duile anak Dajjal,”

“Secara tak langsung Om Rumi ngatain Papa,”

“Ya memang sekalian,”

"Udah belom ngobrolnya, Pak? Bu?" desis Arman dari kejauhan.

"Sapa Pak? Sapa Bu?" gumam Ai sambil mengernyit.

"Sekali lg kamu berlagak kemayu dan lari ke Mama, pas tidur Papa lem ujung kamu biar nggak bisa pipis,"

"Aji gile!" desis Ai ketakutan sambil langsung berdiri sambil pasang kuuda-kuda menghadap Rumi.

Rumi yang geli hanya bisa mengarahkan penahan ke depan Ai sambil bersiap menahan serangan.

"Tendangan Pegasooooos... Grak!!" Seru Ai dengan segenap napasnya sambil dengan cepat berlari ke arah Rumi, melompat, berputar di udara dan

GUBRAKK!!

Kakinya kesangkut Ring.Dan jatoh di luar arena.

"Ai, gue tuh di sini, kenapa lo malah belok ke samping hoi?!" gerutu Rumi.

"Angin membawa Akoh ke sebelah kiri," Ai masih tiduran tengkurap. Pasrah.

"Perasaan waktu penyergapan kemarin lo bisa tendangan berputar,"

"Kalo nggak disengaja bisa, kalo disengaja banyak rintangan,"

"Tembak aja tu anak, saya pulang duluan," sahut Arman sambil berbalik arah ke arah pintu keluar.

Ai menatap Rumi. Dan Rumi menatap Ai.Lama mereka bertatap-tatapan. Sampai munculah benih-benih... "Sori, Ai. Karier gue diujung senapan," Marker Paintball diarahkan ke Ai. Benih-benih kejahilan.

"Jangan kenceng-kenceng Om,"

"Terserah senapannya dong,"

"Apa maksud- Auw!! Gile kenapa pas di- Auwww!! Auw!! Om berenti dong ih! Auuu!!Auuuuuw!!"

Dan begitulah kegiatan magang Ai Awso, 19 tahun, anak tunggal Ares Manfred yang sekarang sedang menjalani sesi magang di GSA.

Arman berusaha sekuat tenaga membuat Ai menjadi pejantan tangguh, sesuai namanya. Apa daya, bukannya tegak bagaikan moncong senapan, dia malah lenje bagaikan Yupi yang bentuk cacing.

Mungkinkah ini karma karena banyaknya wanita dalam kehidupan Arman di masa muda, di mana ia senantiasa bermain cinta saat ada kesempatan?!

Entahlah...

Hanya Author dan Tuhan yang tahu.

**

Inilah kisah Ai Awso (19 tahun)

Namanya diambil dari nama senapan laras panjang, Accuracy International AW50 (dikenal juga dengan AW50) adalah senapan anti materiel kaliber .50 BMG buatan perusahaan produsen senjata api asal Britania Raya. Itu senapan Favorit Papa Ai, karena kuasa tembakannya kuat, akurasinya sangat tinggi dan kuasa ketembusannya juga sangat kuat sehingga dapat menembus beberapa lapis objek. Selan itu larasnya tidak terlalu panjang, jadi tidak mentok ke dinding kalau tembak-tembakan di ruangan sempit.

Tembak-tembakan... iya, itu pekerjaan Papanya Ai. Ares Manfred, atau panggilan akrabnya merupakan singkatan dari namanya. Arman.

Macho, ganteng, cool, walau pun judes tapi kalau sama wanita cantik ia berubah jadi perayu ulung.

Tapi anaknya...

Begitulah.

Dengan bersemangat Ai menyalakan Ring Light O, itu loh lampu bulat yang suka dipake buat tiktokan, agar wajah lebih terang.

Ia sedang merekam short video, dan mulai bergoyang diiringi lagu Yamet Kudasi. Lalu di akhir video dia berpantun. “Ke tukang bangunan beli kawat kasa,”

“Cakep!” Amidis yang sedang mengetik di dekatnya menanggapi.

“Pohon Kaktus dijual di emperan,”

“Lanjoot!” teriak Amidis lagi.

“GSA Sudah Pasti Bapack-Bapack Perkasa, Tapi Minyak Kutus-kutus tetap jadi simpanan,”

“Eaaaaaa!” seru Amidis. “Alay sumpaaaah, kayak nama gue,” serunya sambil mengetik beberapa kode untuk meretas CCTV di apartemen target.

“Oh iya, kenapa nama You Amidis sih?” tanya Ai sambil mematikan tombol video.

“Karena bapak gue suka dugem di Stadium, di sana jual air mineralnya merknya Amidis,”

“Sekelas Om Tresna clubingnya di Stadium,” cibir Alexis

“Lah, bapak lo dulu langganan ke Alexis,”

“Woooiii nggak usah diomongin duuooong!” Alexis melemparnya dengan spidol.

“Pasti dia ke lante 23 ya,” goda Amidis sambil menaik-naikan alisnya.

“Males juga gue tanya, tempatnya juga dah ditutup,”

“Kenapa lo nggak dipanggil Alex? Malah Iis, kayak nama cewek,”

“Nama panggilan lo juga Amid-amid,”

“Terus apa kabar gue?” Capung menggerutu sambil mengelap selongsong. “Mana tempatnya masih dibuka pula. Kenapa sih bapak-bapak kita harus gemar clubing semua, hah?! Ada apa dengan generasi 80an hah?! Kan enak kalo pada rajin pengajian, gue bisa dinamain kayak anaknya Om Umar, Khalid. Gitu kan bersahaja gituuu. Lah ini nama gue. Capung! Woy kayak nggak ada nama lain!!” ia melempar kanebo ke atas meja dengan penuh emosi

Semua terkekeh geli.

Ia dinamai Capung karena bapaknya punya saham di tempat hiburan terkenal di daerah Gatot Subroto Jakarta, yang bernama ‘Dragonfly’.

“Dahlah Pung, daripada namanya jantan tapi jadinya wujud Nyai Ronggeng,” Kata Alexis. Semua melirik Ai yang kini bergoyang lagi diiringi musik dengan lagu berjudul Sikok Bagi Duo.

“Jangan panggil gue Pung, berasa tua banget gue,” desis Capung.

“Tapi enak manggil Pung daripada Cap,” ujar Alexis.

Semua diam karena berpikir, lalu mengangguk setuju dengan perkataan Alexis. Cowok manis khas Jawa Timur itu memang paling bisa negosiasi. Mulutnya semanis Gula Palem tapi seringkali lidahnya sepedas rujak cingur.

Kalau Alexis anaknya siapa? Bukan, bukan anggota GSA. Ya tapi bapaknya memang karyawan di Beaufort. Sementara Amidis adalah anaknya Tresna, Dan Capung bapaknya pengusaha macem-macem. Perawakan Capung Macho, kuat, tegar, tegas, badan gede ala tentara, tapi hatinya sering mellow syahdu kayak suaranya Raisa.

Masuk GSA tidak mudah, dan belum tentu Bapaknya Perkasa, anaknya juga Kuat Mempesona. Belum tentu buah jatuh dekat dari pohonnya. Gimana kalo buahnya disamber kalong? Terus nancep di gigi sampe ke Goa-nya? Kan bisa aja walopun sulit dibayangkan.

Iya nggak?

Iya aja, Tante Author maksa bilang IYA.

**

Terpopuler

Comments

Rose_Ni

Rose_Ni

punya adek kan ya,si Glady

2024-01-27

0

May Keisya

May Keisya

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-01-26

0

May Keisya

May Keisya

si ai kacau ih😭😂....aku lop bapaknya lah anaknya gini😭

2024-01-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!