Bilan ku mati, kau juga mati (Naif)

Kita kembali ke masa kini,

Ya, Saat itu Maria terbangun di rumah sakit, dalam keadaan berbeda.

Mungkin itu yang dimaksud dengan ‘pernikahan’. Saat dua insan bersatu dalam hal seksual. Namun yang pria itu tak mengerti, menikah adalah komitmen antara dua manusia dengan perjanjian tertulis. Dalam konteks ini, Maria mengambil kesimpulan yang dimaksud pria itu bisa jadi adalah perkawinan.

Kembali lagi, yang namanya ‘orang gila’ daya halunya sampai ke tingkat ‘mengkhawatirkan’ dan berbahaya. Pikiran di otaknya tidak bisa dijangkau manusia normal.

Bagaimana mungkin dia menganggap rudapaksa adalah sebuah pernikahan?!

Dan saat mendapati putri kesayangannya di rumah sakit dalam keadaan frustasi, apalagi kondisi yang tidak bisa dkembalikan ke keadaan semula. Leonard Zhang mengamuk.

Semua Ayah di dunia kalau menghadapi kondisi seperti itu pasti mengamuk.

Apalagi bagi pria berpengaruh yang emosinya meluap-luap seperti Leon.

Ia hubungi organisasi bagian Triad, Sun Ye On, yang terkenal dengan metode ‘penanganan khusus’ bagi targetnya. Dulu Leonard Zhang adalah salah satu kurir narkobanya, dan sebenarnya ia kandidat yang berpotensi menggantikan pimpinan di wilayah Asia Tenggara. Kini setelah lepas dari organisasi itu, ia masih sesekali menjaga hubungan baik dengan cara ‘perjamuan’.

(saat ini Triad terbagi menjadi empat bagian besar, yakni Wo Hop To, Wo Shing Wo, Sun Ye on, 14K (Sap Sie Kie) dan Luen)

Dan membereskan satu pria pemerkosa, adalah hal receh bagi mereka.

Betul, nasib si pria itu tragis.

Dan mungkin, begitulah kondisinya saat meninggal. Siksaan bertubi-tubi.

Dia yang cari gara-gara duluan.

Dia tahu siapa Maria.

Dan ia tetap nekat berbuat hal yang tidak semestinya.

Itulah balasan yang ia terima.

Dan sejak itu, Maria membenci laki-laki.

Kejadian ini disembunyikan Maria dari semua teman-temannya. Hanya keluarganya yang tahu. Ia seorang public figure, jadi tidak boleh ada celah negatif untuk nama baiknya.

Saat Maria turun dari ranjangnya, rencananya ia mau mencuci mukanya, ia mengernyit karena merasakan perih di lengannya.

Ia pun menoleh dan memeriksa keadaan tubuhnya.

“Astaga, Ya Tuhan...” desisnya saat melihat lengannya sudah membiru.

Bagian yang dicengkeram pria itu dalam mimpi saat ini dalam kondisi membiru.

“Bukan mimp?” Maria langsung gemetaran. “Ya Tuhan, tadi aku dibawa ke alam mana?” ia langsung merinding.

Lalu melihat sekelilingnya.

Di kamarnya, ia sendirian.

Bisa jadi pria itu muncul lagi.

Maria pun berpakaian sekenanya, lalu buru-buru keluar kamar untuk turun ke lantai lobby dan mencari sekuriti wanita di pos penjagaan di bawah.

Dan saat ia melintasi ruang tamu,

Laki-laki itu muncul.

Maria pun menghentikan langkahnya.

Sambil ternganga ia menatap ke arah sosok itu.

Di siang hari, dalam keadaan ruangan terang benderang karena sinar mentari.

Ada sosok astral penuh dendam, menyeringai ke arahnya.

CKLEKK!!

Pintu apartemen terbuka.

Ai masuk ke dalam unit, “Oy! Nyi Ageng Ratu Pemikat udah bangun?! You kalo tidur udah kayak mati, Eike senggol-senggol tadi malem nawarin mo beli fredcikin nggak gerak,”

Kenapa ruangan jadi terdengar rame banget kalo Ai sudah datang?! Beneran heboh vibenya.

“Tiati kalo you begitu terus bisa-bisa disangka nyimeng,” gerutu Ai sambil masuk ke ruang tamu. Ia membawa tas daur ulang bertuliskan indomaret yang isinya penuh mie instan.

Lalu cowok itu pun terdiam sambil menatap ke arah astral yang sedang berdiri menghadapnya.

“Holy Sweet...” gumamnya. Entah apa sih ya sebenarnya maksudnya. “Jangan gerak ya Fir’aun, ada intruder,” Ai mundur selangkah, lalu mundur lagi selangkah, sampai ke rak sepatu.

Meraih kets Maria, lalu melemparnya ke arah kabinet dapur dengan membabi buta sambil teriak.

“NJIRR KECOAK TERBANG!! KYAAAKKK!! KYAAAAK!!”

Ia membuang sepatu Maria ke arah kecoa yang memang ada di sana, bersiap mau take off sebenarnya, tapi keburu gepeng kena lemparan kets LV seharga 25 juta.

“ADA DUA GACOANNYA ANJAAY!!! DIA BAWA LAKINYE!! KYAAAK!”

“Ai itu Jimmy Choo!!” seru Maria histeris mencegah saat Ai meraih sepatu yang full diamond ke arah kabinet dengan wajah penuh kebencian.

Telat.

Jimmy Choo bertahtakan Diamond mendarat mulus di tubuh ringkih sang kecoak sampai penyet.

Setidaknya dia mati dengan ‘gaya’...ketiban Jimmy Choo.

Daripada keinjek swallow.

Ya judulnya mati juga sih.

“ADA DUA KECOAK DI APARTEMEN YOU! JOROOKK!” Seru Ai histeris sambil lari ke dalam kamar mandi.

Maria masih ternganga dengan tingkah Ai.

Tapi saat ia melihat ke sekelilingnya, setannya sudah hilang.

“Yah,” desis Maria sambil menggaruk kepalanya dan meringis. Dia nggak jadi marah walaupun Jimmy Choo-nya udah nangkring di atas bak cuci piring.

**

“Kopi?”

“Hah?!” Ai mencebik sambil mengerutkan keningnya saat mendengar Maria menawarinya kopi. Cowok itu baru saja keluar dari kamar mandi, dengan handuk melingkar di pinggangnya. Tubuhnya masih setengah basah.

Ketemu kecoak langsung mandi hadas besar. Udah kayak habis haid perlakuannya.

“You nawarin eike kopi?!” Ai mencibir dengan curigation dan matanya micingnation jadinya cuma terlihat segaris.

“Saya campur sianida dikit doang kok, paling sakit maag,”

“Sianidanya yang rasa leci atau coklat?”

“Garing, Cong. Sini temenin saya ngopi,” Maria menepuk nepuk space di sebelahnya dengan sebuah senyuman di bibir tebalnya.

“Pinjem baju yang bisa eike mix and match,”

“Ambil aja di lemari, tapi sini dulu saya mau jelasin sesuatu,”

“Susah nggak sesuatunya?”

“Lama-lama gue bejek juga nih bencong... sini duduk rakyat jelata!” seru Maria mulai tak sabar.

“Siap Nyi Ageng,” Ai langsung duduk nggak pake mikir lagi.

“Jadi,” Maria tampak terjeda karena menatap cara Ai duduk. Kaki dilipat dengan kemayu dan handuk di pinggang macam dia abdi dalem mau mijetin Sang Prabu.

Lalu wanita itu menghela napas panjang dan memutuskan untuk memaklumi Ai karena sudah berjasa walaupun dengan caranya sendiri, dan mencoba sabar seluas samudra dalam menghadapi makhluk tak jelas di sebelahnya ini.

“Kamu tadi bisa lihat astral itu? Yang berdiri di tengah ruangan,”

“Eike nggak lihat apa-apa,”

“Serius?”

“Iya, nggak ada setan dari tadi Cuma you yang berdiri di depan pintu,”

Maria mengernyit, lalu memperlihatkan memar di lengannya. “Coba liat,”

“Njir, you kenapa bisa begitu? Ada fetish ya? Iiiih,”

“Bukan, Cong! Ini digeret setan dalam mimpi!”

“Gimana bisa coba?!”

“Ya sama kayak kamu punya khodam, beneran ada walau pun sulit dipercaya,”

“Hm,” Ai langsung kalem. “Jadi sebenarnya gimana sih inti ceritanya?”

“Saya baru ingat kalau wajah astral itu mirip dengan seseorang di masa lalu saya. Tapi saya nggak yakin karena dia menampakkan diri dalam sosok yang berbeda sekarang. Belum tentu dia... karena banyak yang benci dengan saya. Banyak juga penggemar gila yang mendekati saya,”

Lalu Maria menceritakan pengalaman tidak mengenakkan yang dialaminya setahun yang lalu.

Kesimpulan AI setelah mendengar cerita itu :

“You kepedean banget deh kalo itu dia,” elah...

“Salah banget saya curhat sama kamu,” gerutu Maria.

“Ya setidaknya you bisa tanya dengan jelas dong ke si astral,”

“kalo udah astral mana bisa ngomong lengkap,”

“Gini ya Firaun,”

“Maria,” ralat Maria.

“Baiklah, Maria...” desis Ai kalem, “Aneh banget sih manggil lo pake nama, berasa merinding,”

“Terserahlah, saya udah nggak ada tenaga buat komplain,”

“Maria, kadang yang namanya fans itu menganggap dengan si idola menyapa mereka saja dianggap udah suami-istri. Halu mereka itu tingkat tinggi. Juga sering ada yang malah menyusup ke rumah idola dan bertingkah laku seakan itu rumah mereka sendiri. Bayangin kalo you bangun tidur terus ada cewek lagi masak-masak di dapur dan dia nyapa : udah bangun suamikuuu? Hari ini aku masak jengkol pete balado kesukaanmuuuu. Kan TBL TBL TBL...”

(TBL...Takut Banget Loch! Bahasanya Hirotada Radifan, yutuber wkwkwkwk)

Maria menghela napas. Dia mengakui teori AI benar.

“Jadi you inget-inget dulu dengan benar siapa aja suspectnya selama ini. Oke? You tanya dah ke bokap dia udah bunuh sapa aja, sapa tau ada yang you nggak tau. Kan bisa aja Om Leon lempar granat ke fans yang narik rambut keriting you padahal cuma kesangkut di kancing,”

“Oke. Bisa dimengerti,” jawab Maria. “Tapi saya juga ada permintaan untuk kamu,”

“Apa? Nggak usah susah-susah. Eike masih stress disuruh ngerakit lagi AK47, itu kayak puzzle tapi bisa meleduk. Buat apa coba Om Rumi nyuruh lepasin semua bagian AK47, terus habis itu kita rakit lagi? Bedil diurai-urai?! Jadi beban di otak eike overloading! Nggak usah you tambahin dengan keruwetan,”

Maria hanya mencibir, lalu berujar,“Saya ingin kamu pindah ke sini, tinggal sama saya di sini,”

“Dih, ogah,” jawab Ai cepat, tepat, nyata.

“Kamu banyak gunanya soalnya,”

“Nggak ah, Eike bisa stress,”

“Saya janji akan bersikap selembut yang saya bisa untuk kamu,”

“Makin serem aja tingkah you,”

“Kamu boleh pake barang-barang branded saya sesukanya,”

“Baiklah Nyi Ageng, Hamba menghadap,” Ai langsung sungkeman.

Terpopuler

Comments

May Keisya

May Keisya

di sogok gituu lgsg mau🤣🤣🤣

2024-01-27

0

May Keisya

May Keisya

berasa pling beruntung ya🤣🤣🤣

2024-01-27

0

Hesty Mamiena Hg

Hesty Mamiena Hg

Sogokannya barang branded! Bisa buat tiktokan ya Ai 😂

2023-11-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!