Bab 20

Malam ini Abian merasa sangat senang dan juga bahagia karena akhirnya, ia bisa menyatukan diri dengan Aira. Menyatukan diri dalam arti pencetakan calon bayi.

Abian terbangun dengan ekspresi malu-malu kambing karena semalam ia sudah mengeksekusi Aira. berbeda dengan Aira yang merasa sangat bahagia. sebenarnya Abian pun juga merasa sangat bahagia tetapi rasa malunya lebih besar, entahlah padahal saat melakukannya ia tidak merasa malu sama sekali bahkan mungkin malunya ketinggalan.

Abian melihat Aira berjalan dengan kaki yang tidak normal, ia seperti sedang menahan rasa sakit dan Abian berpikir jika itu adalah karena ulahnya semalam. ia menjadi merasa bersalah karena perbuatannya Aira terlihat menjadi sakit seharusnya Abian pelan-pelan, atau kalau bisa seharusnya ia mencicil dulu tapi tidak mungkin jika ia harus mencicil lagi apalagi dengan memasukkan setengahnya. Oh astaga...

"Aira, apa masih sakit ?" Tanya Abian saat ini Aira tengah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

"Lumayan, tapi mungkin nanti tidak akan apa-apa" jawab Aira tersenyum.

"Maafkan aku ya..." ucap Abi dengan tulus dan menarik Aira ke dalam pangkuannya dan membelai lembut wajahnya.

"Kenapa Kak Abi harus minta maaf, itu sudah kewajibanku kan?"

"Iya, tapi jika kau lelah tidak usah kuliah dulu. Istirahat saja"

"Tidak ah, jika di rumah aku bosan "

"Ya sudah..." ucap Abi kemudian mencium bibir Aira lagi tak lupa tangannya bermain-main di sana seolah ia tak bosan dan ingin menjadi bayi besar Aira.

Meskipun baru sekali ia melakukannya dengan Abi, tapi ia harus membiasakan diri jika Abi tiba-tiba menyentuhnya seperti sekarang ini.

Dan untuk Abi padahal baru saja ia memasang wajah malu-malu kambing. Tapi saat melihat sumber nutrisinya, rasa malu itu langsung hilang begitu saja.

*

*

*

Saat sampai di kampus Aira memastikan jika kaca mobilnya tertutup, karena ia takut tiba-tiba Abi menciumnya seperti hari kemarin dan ada orang yang melihatnya.

"Kak Abi aku masuk dulu ya...." ucap Aira

"Iya.... hati-hati" ucap Abi, tapi Abi malah diam saja ia tidak seperti sebelumnya yang menarik tengkuknya dan langsung menciumnya.

'Kenapa dia diam saja sih....' gumam Aira dalam hati, berharap jika Abi akan melakukan hal romantis seperti kemarin. Melihat Aira hanya bengong saja sambil menatapnya, Abian pun menggerakkan tangannya agar istrinya itu berkedip dan tidak melamun.

"Aira...Hei kenapa kau melamun ?" Tanya Abi. Seolah disadarkan dalam lamunannya , Aira langsung mengerjapkan matanya.

"Hah ..Eh t-tidak Kak tidak apa-apa " ucap Aira merasa malu seperti ini karena berharap akan di cium oleh sang suami yang jauh dari peka itu.

"Oh, ya sudahlah, cepat masuk nanti kau terlambat" ucap Abi.

"Kak Abi, apa kau tidak melupakan sesuatu? Tanya Aira.

"Melupakan apa ?" Tanya Abi tidak mengerti, satu hal yang harus Aira paham adalah Abi itu tidak peka dan juga tidak romantis meskipun ia sangat baik padanya.

'Oh astaga, apa aku harus mengatakannya jika aku ingin di cium olehnya' batinnya menjerit menahan kesal. Tapi jika tidak mengungkapkannya, mana mungkin makhluk tampan dan polos ini mengerti.

"Kak Abi kenapa kau tidak menciumku seperti kemarin sihh.. !" Akhirnya keluar juga kata-kata yang ia tahan sedari tadi.

"Apa, jadi kau minta dicium ya...." jawab Abi sambil tertawa.

"Aiih....kenapa kau tidak peka sih, kadang kau romantis kadang tidak kau itu makhluk kadang-kadang tahu....!!!" kesal Aira.

"Ya ampun maafkan aku, aku akan menjadi lebih peka lagi padamu " ucap Abi menyesal.

"Memang harus begitu..."

"Baik..." jawabnya patuh.

"Bagus , jadi sekarang kau harus apa ?" Tanya Aira.

"Mencium-mu" jawab Abi,

"Ya sudah cepat cium aku .." ketusnya, Abi tersenyum dan langsung mencium Aira, lama ia menciumnya karena takut di protes lagi sang istri yang galak.

Setelah puas berciuman Abian pun melepaskan pagutannya, ia mengusap bibir Aira yang basah karenanya. Tapi wajahnya masih di tekuk. ' Kenapa wajahnya masih terlihat seram, bukankah sudah aku cium barusan, jangan-jangan dia minta main kikuk-kikuk di sini' batin Abian. Hingga ia pun dibuat terkejut karena membayangkan permintaan Aira. Tapi jika diam saja itu akan memperburuk keadaan, bisa-bisa jatah nanti malam menghilang pikir Abi.

"Kenapa istriku yang cantik ini masih marah ?" Bujuk Abi, lebih baik membujuknya daripada melihatnya marah pikir Abi. Aira pun menatap Abi, " Kak Abi...." panggilnya manja

"Kenapa cantik ?" Tanya Abi dan Aira pun tersenyum pada Abi.

'Jiaaahhh....aku bisa membujuknya ternyata' sorak Abi dalam hati.

"Kak Abi lihat di atasmu ada apa ?" Tanya Aira, Abi pun langsung melihat kearah atas dan melihat tidak ada apapun. Namun sedetik kemudian....

"Aarrrrggghhh...." Teriaknya terkejut karena lehernya di gigit Aira hingga meninggalkan bekas merah keunguan.

"Kenapa kau mengigitku....?" Tanya Abi mengusap lehernya.

"Itu bukan gigitan tapi bukti tanda cintaku padamu " ucap Aira sambil membuka pintu mobilnya dan pergi masuk ke kampusnya.

"Astaga.... dia ganas sekali " gumam Abi

*

*

*

Likenya kencengin dong 😚😚😚😚

Terpopuler

Comments

Mamh Rahma

Mamh Rahma

lnjut 😊😊

2022-11-11

1

Sundari Cantiknya

Sundari Cantiknya

lanjut.....

2022-11-10

0

Nur Adam

Nur Adam

lnjhr

2022-11-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!