Bab 7

Aira & Abian____07

Baru sebentar saja menjadi suami Aira Abian sudah banyak mengelus dada banyak sekali kata-kata dari Aira yang Abian sama sekali tidak mengerti, entahlah mungkin pikiran Aira yang terlalu polos atau pikiran Abian yang terlalu kotor hingga tidak terjadi sinkronisasi saat mereka berbicara.

Daripada banyak berpikir yang tidak-tidak dan hanya akan menyiksa gagang sapunya, akhirnya Abian memutuskan untuk membersihkan diri. Setelah itu ia akan tidur dan merencanakan bagaimana rencana hidup Abian kedepannya bersama dengan Aira. Karena tidak mungkin Abian menceraikan Aira walaupun ia tidak mencintainya terlalu banyak hal yang harus dipertaruhkan jika sampai Abian menceraikan Aira. Lagi pula Abian tidak setega itu jika harus menceraikannya suatu saat nanti, Abian tidak ingin adik dari sahabatnya itu menjadi janda dan juga dijandakan olehnya.

Abian langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, ia sengaja mandi dengan air dingin untuk menyingkirkan pikiran yang tidak-tidak yang sedari tadi terus melintas di pikirannya. Lama ia di kamar mandi, ia mandi sambil memikirkan banyak hal yang terjadi akhir-akhir ini, namun ia tetap tidak menemukan jalan keluarnya.

Setelah selesai mandi Abian pun segera keluar dari sana, saat membuka pintu pandangan matanya langsung mengarah ke arah Aira yang sedang tertidur lelap di bawah kasur yang tadi ia tiduri. Dia merasa tidak tega melihat gadis kecil itu meringkuk kedinginan tidur di bawah.

Abian pun langsung menghampiri Aira dan menggendongnya untuk memindahkannya ke atas, kemudian Abian melihat wajah Aira dari dekat. Cantik...itulah yang pertama ada dalam pikiran Abian.

Namun masih belum ada rasa getar atau rasa apalah itu, Abian masih belum mengerti. Dan untuk rasa inginnya bercocok tanam itu adalah pikiran normal seorang laki-laki bukan, begitu pikir Abian.

Abian pun kemudian tidur di kasur bawah, yang tadi di tiduri oleh Aira. Matanya semakin mengantuk setelah ia mandi tak lama setelah itu ia pun tidur terlelap.

*

*

*

" Oh ya ampun.....!!!"

Abian yang masih di dunia mimpi ditarik paksa kembali oleh suara Aira yang suaranya terdengar lebih nyaring dari suara alarm.

"Ada apa....ada apa ?" Tanya Abian terkejut mendengar suara Aira.

"Oh Tuhan....bagaimana aku bisa tidur di sini, apa semalam aku terbang dan pindah kesini. Setelah itu aku menendangmu hingga jatuh ?" Tanya Aira dengan wajah bingung melihat Abian.Jika Aira merasa bingung, lain halnya dengan Abian yang ingin membenturkan kepalanya ke tembok saat ini juga.

"Astaga... sebenarnya gadis ini gila atau bodoh " gumam Abian menggaruk kepalanya kemudian mengaca-acak rambutnya.

"Aku mau mandi dulu...." ucap Aira, Abian hanya menganggukan kepalanya saja melihat Aira pergi ke kamar mandi.

" Semoga hati dan jiwaku selalu diberi kewarasan, baru satu hari saja otakku terasa mendidih. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus segera membawanya pergi dari sini" ucap Abian. Abian pun kemudian menelepon seseorang untuk membantu mempersiapkan segalanya.

*

*

*

Abian keluar dari kamarnya dan melihat semua orang tengah berkumpul di meja makan sederhana ini. Tempatnya memang tidak besar, tapi di sini penuh dengan kehangatan itulah kenapa Abian senang menghabiskan waktunya di sini.

"Nak Abi.... ayo sarapan dulu" ucap Andini ibunya Aira dan juga Angga.

"Iya bu...." jawab Abi.

" Ini Kak Abi...." Aira memberikan sepiring nasi hangat dengan ayam goreng dan juga sayuran yang lainnya.

"Hari ini sarapannya empat sehat lima sempurna" ucap Angga.

" Tentu saja spesial karena ada menantu ibu...." ucap Andini

" Bukankan setiap hari kita bertemu ...." ucap Aira.

" Tapi kan statusnya beda, sekarang Abi jadi menantu Ibu" ucap Andini dengan bangga.

"Emmm...apa aku boleh mengatakan sesuatu " ucap Abian.

"Ada apa Nak..." Tanya Arman

" Apa boleh nanti jika aku dan Aira tinggal mandiri, maksudnya kami tinggal di tempatku " ucap Abian hati-hati

" Maksudnya kalian tidak tinggal di sini begitu ?" Tanya Andini.

"I-iya bu....." jawab Abian merasa tidak enak.

"Bawa saja Aira k e tempat tinggalmu, dia kan sudah jadi istrimu..." jawab Angga santai, Sedangkan Andini dan juga Arman malah tertawa.

"Aira kini sudah jadi tanggung jawab Nak Abi....tapi tolong jaga putri Ayah ya..." ucap Arman sungguh-sungguh.

"Pasti Yah...." jawab Abian mantap.

"Ibu juga tidak masalah jika kalian ingin tinggal di tempat kalian sendiri, kalian ini pengantin baru pasti kalian ingin tempat yang aman dan nyaman untuk nanti ehemm....ehemmm..." ucap Andini, hingga wajah Abian kini memerah. Pikirannya yang sudah bersih kini menjadi kotor lagi, Astaga......

"Ya ampun otak ku sekarang jadi tercemar gara-gara ibu dan anak ini , apa aku minta tanggung jawab saja pada Aira ya, dia kan yang mengajaku menikah...." gumam Abian sambil melihat Aira yang terlihat santai menyuapkan makanannya.

"Astaga.....Abi"

*

*

*

Yang punya votenya sumbangin ya 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Hendri Safran

Hendri Safran

semoga kesampaian ya abi...lo perlu druqiyah dulu aira biar ilang penyakit rese nya😊

2022-11-06

1

Euis Nina

Euis Nina

tinggal ajak aja abi kn udah halal juga😌

2022-11-05

0

Candra Woods

Candra Woods

semoga belah durennya cepat terlaksana💪💪💪💪
biar aira tidak diambil orang😊😊😊😊

2022-10-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!