Bab 19

Abian ingin pulang cepat hari ini, ia ingin segera bertemu dengan Aira. Hari ini ia merasa seperti orang yang sedang jatuh cinta saja, karena ungkapan cinta pagi tadi Abian jadi merasa jika ia punya hak penuh dengan Aira.

Sebelumnya ia merasa sangat canggung, tapi kejadian tadi pagi membuat ia merasa jika Aira adalah miliknya. Dan nanti malam ia pasti akan mendapatkan apa yang ia mau. Tidak ada lagi kata mencicil, Abian kini akan melakukannya dengan kontan. Jiaaahh .... Bayangan- bayangan indah kini sudah berseliweran mengganggu konsentrasinya.Senyum merekah tak hilang dari wajah tampannya

Astaga Abian yang polos kini otaknya kini sudah terkontaminasi dengan adegan kikuk-kikuk -nya dengan Aira. Ia sudah tidak sabar ingin melakukannya hari ini.

Dengan segera ia pun pulang untuk bertemu dengan Aira semoga saja air ada di rumah karena ia tadi lupa untuk mencharge ponselnya,sehingga ponselnya itu mati karena kehabisan daya.

*

*

*

Kini Abian sudah sampai di depan di rumahnya ia pun dengan segera memarkirkan mobilnya dan langsung masuk ke dalam rumah dengan langkah riang. Namun Iya kecewa karena ia tidak mendapati air ada di rumah rumah itu terlihat sepi bahkan tidak terdengar suara apapun.

Abian mencoba untuk memanggil Aira, tetapi tidak terdengar suara apapun di sana, Abian pun merasa kecewa. Dengan langkah gontai ia pun masuk ke dalam kamar dan di dalam kamar pun tidak ada orang. Itu berarti Aira belum pulang. Abian pun menghela nafas panjang bayangan yang tadi ia bayangkan seolah buyar begitu saja, padahal ia membayangkan jika saat pulang maka ia akan langsung menerkam Aira. Dan mengajaknya kikuk-kikuk.

Abian pun merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah, ia melipat tangannya dan memandang ke arah langit - langit kamar, entah apa yang ia pikirkan. Namun perlahan ia memejamkan matanya, baru saja ia akan masuk kedalam mimpinya terdengar suara pintu terbuka. Itu pasti Aira pikirnya.

Abian pun langsung melirik ke arah pintu sambil tersenyum, namun ternyata Aira tidak ada di sana. "Apa aku bermimpi ya..." gumam Abian.

"Astaga apa karena aku terlalu ingin minum susu, pikiranku jadi tidak normal" gumam Abian, ia pun mencoba menutup matanya kembali.

"Kak Abi...." terdengar suara lembut memanggilnya

"Astaga, bahkan kini aku mendengar suaranya " ucap Abi tanpa membuka matanya.

"Kak Abi....!!!" suara itu terdengar lagi namun kini terdengar lebih kencang, hingga Abi terlonjak.

"Ya ampun, kenapa mimpiku terasa nyata sekali...." Abi mengusap dadanya terkejut.

"Kak Abi kau sedang tidak bermimpi, ya ampun... aku ada di sini dan memanggilmu barusan." ucap Aira, pandangan Abi pun langsung mengarah ke suara yang memanggilnya dan terlihatlah di sana airnya sedang berdiri di sana dengan tampilan yang sangat sekseehh. Sepertinya Aira baru saja selesai mandi.

Ia hanya menggunakan handuk putih sebatas paha, rambut panjangnya setengah basah. Oh tidak Aira terlihat sangat cantik dan seksi. Gagang sapu milik Abian mulai terbangun dan ingin memberontak keluar, sepertinya ia ingin berkenalan dengan lembah Aira.

Pandangan Abian kini mengarah pada buah mangga Aira yang sedang terlihat mengintip malu- malu, hingga Abian menelan ludahnya karena mendadak ia merasa haus.

"Aira....jadi kau "

"Aku baru selesai mandi Kak...aku pikir Kak Abi belum pulang" ucap Aira, ia pun membalikan tubuhnya dan berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian. Namun dengan segera Abian bangun dan berjalan cepat menuju Aira dan menariknya hingga menempel ke tembok. Aira terkejut dengan sikap Abi, namun ia juga merasa malu karena kini penampilannya yang hanya memakai handuk saja.

"K-kak Abi.... aku, aku mau memakai pakaian dulu ya " ucap Aira. Abian pun tersenyum lalu ia menyibakan rambut Aira yang menghalangi bahu putih itu. Aira dibuat merinding dengan sentuhan langsung tangan Abian yang menyentuh bahunya.

"Aku suka melihatmu seperti ini..." bisik Abian di telinga Aira.

"Aarrkkkh...." Pekik Aira terkejut karena Abian menggigit leher mulus Aira,

Abian mengangkat kedua tangan Aira dan mensejajarkannya dengan telinga Aira, posisi seperti ini membuat Aira sangat malu namun Abian sangat suka.

Tanpa bicara apapun lagi, Abian langsung mencium bibir Aira dengan lembut dadanya ia tempelkan dengan tubuh Aira. Ciuman yang awalnya lembut penuh damba itu lama-lama berubah menjadi ciuman panas dan sangat menuntut.

Ciuman di bibir itu kini turun ke leher jenjang Aira, Abian menciuminya dan juga memberi gigitan- gigitan kecil di sana, hingga suara lenguh*n pun lolos dari bibir Aira.

"Kak Abi....." ucap Aira, kemudian Abi mensejajarkan wajahnya dengan wajah Aira hingga hidung mereka bersentuhan.

"Boleh aku melakukannya..." ucap Abi dengan suara serak, Aira hanya mengangguk karena ia kini tengah merasa malu.

Abian tersenyum dan ia pun langsung menggendong Aira ala bridal dan membawanya ke atas ranjang dan menidurkannya secara perlahan. Abian pun kemudian menarik handuk yang Aira pakai, hingga kini semuanya terpampang jelas di depan mata Abi.

"Oh ya ampun ini sangat indah...." batin Abi.

"Kak Abi aku malu, " ucap Aira sambil menutup tubuhnya dengan tangan namun ditarik oleh Abian, karena ia ingin menempelkan bibirnya di salah satu aset milik Aira. Yang sudah sedari tadi ia bayangkan.

"Kak...." Aira sudah tidak taha dengan apa yang dilakukan oleh Abi di sana, Abi terlihat rakus saat meminum sumber energi yang ia dapatkan dari Aira. Tapi meskipun begitu ia sangat lembut memperlakukan Aira.

Dengan tidak sabar Abi pun melepaskan semua yang ia pakai, hingga kini mereka tanpa terhalang apapun. Hingga terpampang tubuh kekar itu di hadapan Aira. Perlahan Abi mulai memasuki gua sempit milik Aira.Namun teranyata itu tidak semudah bayangannya. Karena sudah beberapa kali namun ia gagal menjebolnya.

"Kak ini sakit...." rengek Aira,

"Bersabarlah ini ternyata sangat susah..." ucap Abi, Aira terlihat menggigit bibirnya. Aira terlihat sedang merasa sakit di sana, Abian menjadi tidak tega. Dan akhirnya Abian pun agak sedikit memaksa untuk masuk dan sangat terasa sekali bagian bawah sana seperti tengah di robek sesuatu. Dan terasa sangat penuh.

"Kak....!!!" Aira menjerit kesakitan karena gua miliknya kini tengah di terobos dengan paksa oleh gagang sapu premium milik Abian.

"Ini sangat luar biasa...." gumam Abi dalam hati. Akhirnya sore ini terjadi, dimana Abi tidak mencicil lagi. Aira pun merasa bahagia karena sesuatu yang ia jaga selama ini. Aira berikan kepada suaminya Abian. Seorang pria tampan yang selama beberapa tahun terakhir ini menjadi sahabat kakaknya. Dan juga ikut menemani hari-hari-nya.

Tak pernah Aira sangka jika pria inilah yang akan menjadi suaminya saat ini.

"Kak Abi...."

*****

Akhirnya babang Abi bayar kontan juga 😌 di jami ketagihan ini mah 😆😆😆

Terpopuler

Comments

Mamaheazkia Azkia

Mamaheazkia Azkia

😍😍😍😍😍🌹

2024-07-04

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

......

2023-07-25

0

Eko Sujatno

Eko Sujatno

akhir bisa ngegoalin juga si abian,,,😘😘😘😘😘😘😘😉,,,,,,lanjutken Thor,,,,,, 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭

2023-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!