Sudah seminggu Anna berada di mansion Leo yang terletak di tengah hutan belantara. Walaupun keberadaan Mansion itu tidak di ketahui oleh siapapun, karena letaknya yang cukup misterius. Namun kesan mewah dari arsitektur bangunannya yang bergaya klasik membuat siapa saja akan takjub atas kemewahan mansion tersebut yang berdiri kokoh di tengah-tengah hutan belantara Termasuk Anna sendiri yang mengagumi arsitektur mansion milik Leo dan dia sudah mulai terbiasa tinggal di tempat yang aneh menurutnya.
Selama seminggu ini, Leo tak pernah datang ke mansion nya, hal itu membuat Anna bisa bernafas lega setiap harinya. Dia tidak lagi bertemu dengan Leo, musuhnya sekaligus pria kejam yang memiliki sikap kasar dan temperamental. Anna tidak lagi mendengar cacian dan makian dari Leo. Terutama sikap kasar Leo yang begitu leluasanya memukulinya.
Namun hal itu tidak membuat kesehariannya aman dan tentram di tempat tersebut. Karena masih ada sosok yang juga kejam dan menyeramkan yang harus dia hadapi setiap harinya yakni, wanita gemuk bernama Maria (kepala pelayan). Tugas wanita gemuk itu setiap harinya mendisiplinkan para pelayan yang berbuat kesalahan dan tidak segan-segan memukulinya tanpa ampun.
Berhubung pekerjaannya sebagai pelayan di mansion mewah Leo, Anna ditugaskan membersihkan halaman mansion dan juga kolam renang setiap hari, yakni di pagi hari dan sore hari. Sementara Anna sama sekali tidak melakukan tugasnya dengan baik. Hampir setiap hari Anna membuat kesalahan, hingga mau tak mau dia kembali mendapatkan siksaan dari Wanita Gemuk Itu.
Maria begitu ekstra keras mengajarinya. Maria tidak segan-segan memukuli Anna dengan rotan yang selalu dibawanya untuk mendisiplinkan para pelayan, karena dirinya lah yang memiliki kekuasaan penuh terhadap para pelayan di mansion tuan Leonardo Da Vichi.
Seperti sore ini, Anna membersihkan area kolam dengan langkah tertatih-tatih, tubuhnya begitu lemas menyapu dedaunan yang berserakan di sekitaran kolam. Peluh keringat mulai membasahi wajahnya. Sesekali Anna menghapus peluh keringatnya dengan punggung tangannya.
"Ahhh, ini sangat melelahkan." gumamnya dengan wajah tampak pucat dan bermata panda.
Dari kejauhan Maria terlihat mengawasinya dengan seksama. Dia memang mendapatkan tugas tersebut dari tuannya, jika tak berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, maka salah satu jemari tangannya akan di potong oleh tuan Leo.
"Dia sudah bekerja cukup baik." ucapnya menyeringai lalu berjalan masuk ke dalam mansion.
Sadar tidak diawasi oleh Maria dengan cepat Anna mendudukkan bokongnya di kursi. Perlahan dia menghembuskan nafasnya dengan kasar. Sungguh hidupnya begitu menderita di tempat tersebut, setiap malam dia selalu saja menangis dalam diam yang sedang merindukan kakeknya.
Tak berselang kemudian, muncullah wanita berseragam sama seperti dirinya yang habis bersembunyi di balik tanaman.
"Anna, kau baik-baik saja." ucapnya khawatir dan pelayan itu bernama Rere. Pekerjaan Rere sendiri di mansion itu membersihkan ruang bawah tanah dan membersihkan kandang peliharaan majikannya.
Rere sendiri pelayan yang berpenampilan tomboi dengan model rambut pendek dengan warna rambut kecoklatan. Hanya Rere yang mau menjadi teman Anna di mansion tersebut. Hingga mereka berteman baik dan terkadang Rere diam-diam sering membantu pekerjaan Anna.
"Hemm, aku baik-baik saja, Rere. Sedang apa kau disini? cepat pergi, aku tidak ingin kau dapat masalah." usir nya cepat sambil melihat disekelilingnya. Takutnya ada yang melihat mereka.
"Tenang Anna. Wanita penyihir itu sudah pergi dan tidak lagi mengawasimu. Memang seperti itu tugasnya, mengawasi setiap pelayan yang bekerja. Semua pelayan begitu segan kepadanya." ucapnya tersenyum sembari mengambil alih pekerjaan Anna membersihkan area kolam.
"Tolong pergilah, aku tidak ingin kau dapat masalah gara-gara aku." ucap Anna dengan tatapan memohon sambil bangkit dari duduknya.
"Tidak Anna, aku kasian kepadamu. Biar aku saja yang menyelesaikannya" kekeh Rere yang begitu iba kepada teman barunya dan dia begitu kasihan kepada Anna.
Di awal pertemanannya dia yakin Anna bukanlah wanita miskin seperti dirinya, karena di lihat dari segi manapun, Anna terlihat dari kalangan berada dan bukan orang biasa. Tiga hari kemudian, mereka mulai saling terbuka mengenai kehidupannya masing-masing dan Anna mulai menceritakan seperti apa kehidupannya selama ini, begitu pula sebaliknya.
Hanya helaan nafas panjang yang mampu dilakukan oleh Anna dan membiarkan Rere membantunya menyelesaikan pekerjaannya, karena wanita itu tidak akan tinggal diam jika tak melakukan keinginannya. Walau sekeras apapun Anna melarangnya, tetap saja Rere akan membantunya.
"Sabar Anna, aku yakin kau pasti bisa keluar dari tempat ini dan bertemu kembali dengan kakekmu. Satu hal yang perlu kau lakukan adalah melakukan pendekatan kepada tuan Leo. Aku yakin tuan Leo akan membebaskan mu dengan mudah, jika kau melakukan sesuatu yang membuatnya tersanjung." usul Rere.
"Tapi bagaimana caranya?" ucapnya frustasi. Karena Anna sudah menceritakan segalanya tentang Leo yang sebenarnya adalah musuhnya. Untuk hubungan pernikahannya, Anna masih menyembunyikannya dari siapapun, termasuk Rere.
"Maka pikirkanlah mulai dari sekarang, karena kamu wanita cerdas." ucap Rere tersenyum yang sudah selesai mengerjakan pekerjaan Anna.
Tampak Anna termenung yang duduk kembali di tempatnya semula, sambil memikirkan ucapan temannya itu.
"Nanti aku kenalin kau dengan salah satu penjaga yang bisa membantumu." Rere bergegas duduk di sampingnya sembari menepuk pundaknya karena Anna masih saja termenung.
"Ahh iya, terima kasih Rere." ucap Anna tersenyum, yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
🍁🍁🍁🍁
Sementara di tempat lain, tepatnya di kediaman Matteo. Terlihat Leo bersama rombongannya sedang menerobos masuk di pintu gerbang kediaman Matteo dengan penjagaan yang begitu ketat. Kurang dari lima menit, Leo berhasil masuk bersama rombongannya. Mereka berjalan beriringan di halaman rumah dan para bodyguard tuan Frans berdatangan untuk menyerang mereka hingga terjadilah aksi perkelahian di halaman depan.
Saat mendengar suara kegaduhan di luar, Tuan Frans dengan kedua orang kepercayaannya, Banu dan Edward segera melihat situasi di luar rumah.
"Ada apa ini?" teriak tuan Frans melihat kegaduhan di halaman rumahnya.
"Selamat sore kakek tua." ucap Leo tersenyum sinis sambil berjalan mendekatinya.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini? mana Anna Cucuku?" teriak tuan Frans melihat keberadaan Leo. Padahal sudah seminggu dirinya tak mendapatkan kabar atau informasi tentang keberadaan cucunya.
"Cucumu sudah tiada! setelah aku menikahinya, aku langsung membunuhnya." ucap Leo dengan suara meninggi sambil menyeringai licik diwajahnya.
"Apa?.... kau!..." Tuan Frans langsung memegangi jantungnya yang tiba-tiba berdenyut nyeri dan secara tiba-tiba seluruh tubuhnya kaku hingga setelahnya dia tak sadarkan diri. Tubuh tuanya hampir saja terjatuh untungnya Banu langsung menopang tubuhnya.
"HA...HA...HA..." tawa Leo menggema di kediaman keluarga Matteo menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kondisi pria tua itu.
"Itu belum seberapa dengan penderitaan yang kualami selama ini." ucap Leo dengan mata berkaca-kaca terdapat kesedihan mendalam di manik mata hitamnya. Kedua tangannya pun dia kepal kuat.
Sementara Banu dan Edward langsung membopong tubuh tuan Frans untuk segera membawanya ke rumah sakit terdekat. Dan perkelahian masih saja berlanjut, hingga beberapa penjaga tampak babak belur dan berjatuhan yang tengah terluka parah.
Tak berselang kemudian, sebuah mobil mewah memasuki kediaman keluarga Matteo dan Leo begitu tahu siapa penumpang dalam mobil tersebut.
Kemudian keluarlah dua wanita berpakaian kantor dan terkejut melihat kekacauan di halaman rumahnya. Mereka adalah Viona dan ibunya Rose. Beberapa hari ini mereka berhasil mengambil alih posisi Anna di kantor dan mulai melakukan aktivitasnya di kantor bersama ibunya.
"Hei ada apa ini? dan kau siapa? mengapa terjadi perkelahian seperti ini?" tanya Rose pada pria bermanik hitam yang tengah menatapnya dengan tatapan membunuhnya.
"Jack, bawa mereka ke markas." teriak Leo pada tangan kanannya. Lalu Jack dan dua anak buahnya bergerak cepat menangkap Viona dan Rose dan segera memasukkannya ke dalam mobil. Ibu dan anak itu hanya mampu memberontak dan belum sempat menanyakan perihal penangkapannya.
Sementara Leo menepuk tangannya satu kali untuk menghentikan aksi para anak buahnya dan benar saja anak buahnya begitu patuhnya.
"Tinggalkan tempat ini." ucapnya lalu melenggang pergi dan benar saja seluruh rombongannya mengikut di belakangnya dan bergegas masuk kedalam mobil. Lima unit mobil melaju meninggalkan tempat tersebut.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Junaidi
semangat thor lanjutkan keseruannya
2022-11-21
0
kim
lanjut kaka 😍😍😍
2022-11-21
0
Dewi
ditunggu kelanjutannya thor
2022-11-21
0