Pernikahan Yang Terpaksa
Tap
Tap
Tap
Langkah kaki seorang wanita tampak terburu-buru memasuki mansion mewah bak istana kerajaan. Banyaknya para pelayan yang berjejer rapi menyambut kedatangannya.
Semakin melangkahkan kakinya memasuki mansion mewah itu hingga dia mampu melihat dua sosok wanita tampak bersikadap menghadangnya. Wanita paruh baya dengan sanggulnya yang tampak rapi di kepalanya menatap sinis wanita yang baru saja datang. Dan wanita satunya berambut sebahu tampak muda seumuran dengannya sedang menggertakkan giginya begitu geram melihat kedatangannya.
"Anna, Kau tidak akan lolos dari kami" ucap wanita berambut sebahu yang seumuran dengannya sambil menunjuk ke arah wanita dihadapannya.
Wanita yang dipanggil Anna menghela nafas berat lalu menatap mereka satu persatu.
"Mengapa kalian selalu saja menggangguku. Minggir, aku mau menemui kakek" ucapnya dan tak ingin meladeni dua wanita pengganggu itu.
"Wah, kau sudah punya nyali rupanya untuk melawanku" ucap Wanita paruh baya dengan tatapan membunuhnya dan langsung mencengkeram erat lengan Anna hingga meringis kesakitan.
"Lepas bibi, kau menyakitiku!"ucap Anna tajam dan langsung mendorong tubuh wanita paruh baya itu hingga terjungkal ke belakang dan tangan yang mencengkeram lengannya terlepas begitu saja.
Anna langsung merapikan blazer coklat yang melekat di tubuh indahnya lalu bergegas meninggalkan mereka. Jika terus meladeni mereka hanya akan membuang-buang waktu berharganya.
Sementara kedua wanita itu tampak berdengus kesal dan ingin menyerang kembali wanita yang dipanggil Anna, akan tetapi aksinya di hentikan oleh kepala pelayan yang berjalan ke arahnya.
"Lihat saja Anna, kau tidak akan lepas dari genggaman kami" ucap wanita berambut sebahu lalu menggandeng tangan wanita paruh baya yang bersamanya.
Anna Cassandra Matteo, seorang CEO muda yang cantik jelita dan memiliki segudang prestasi. Di usianya yang ke 25 tahun Anna menempati posisi tertinggi di perusahaan milik kakek nya. Hal itu membuat para pria konglomerat berlomba-lomba untuk bersanding dengannya.
Kepercayaan besar dari sang kakek selalu saja ditujukan untuknya memimpin sebuah perusahaan raksasa di negaranya. Sehingga Anna sedari kecil mendapatkan didikan begitu kerasnya dari kedua orang tuanya.
Anna begitu sabar melewatinya dan mampu melewati segala tantangan yang selalu dihadapinya. Termasuk kehilangan sosok tersayangnya, yakni kedua orang tuanya akibat kecelakaan pesawat di negeri orang dan tak seorang pun selamat dari kecelakaan naas itu.
Kecelakaan naas itu terjadi lima tahun yang lalu dimana Anna baru saja merayakan kelulusannya di University of California.Tak ada yang mampu Anna lakukan selain menangisi kepergian kedua orang tuanya dan membuat dunianya seolah berhenti.
Kehidupannya berubah total dan tak memiliki semangat hidup, seolah dunia begitu gelap untuk ia hadapi. Berbulan-bulan Anna mengurung diri dalam kamar dan tak ingin berbicara dengan siapapun. Sungguh hidupnya begitu terpuruk dan menyedihkan.
Walaupun terkenal cerdas, karena Anna mampu menyelesaikan studinya lebih cepat dibandingkan dengan mahasiswa lainnya. Tapi, tetap saja wanita berlesung pipi itu begitu frustasi hingga ingin mengakhiri hidupnya demi bisa mengikuti kedua orang tuanya di alam sana.
Dilain pihak kerabat dekatnya begitu bahagia atas keterpurukan yang dialami Anna. Mereka tidak gencar untuk menghancurkan Anna dengan memberinya obat penenang dan semacamnya karena mengetahui bahwa Anna lah yang akan mewarisi seluruh kekayaan keluarga Matteo.
Uluran tangan dari sang kakek mampu mengubah hidupnya dan keluar dari kehidupannya yang gelap. Para dokter dan psikiater hebat bekerja keras untuk mengembalikan kembali mental dan psikis cucu Frans yang sedang terguncang akibat kehilangan kedua orang tuanya.
Lambat laun Anna mampu keluar dari dunia yang hanya membuatnya terpuruk berkat bantuan sang kakek. Anna kembali menata hidupnya dengan penuh percaya diri dan harus membahagiakan satu-satunya orang yang disayanginya di muka bumi ini yakni sang kakek, tuan Frans Roberto Matteo.
Apapun Anna lakukan demi bisa membuat kakeknya bahagia termasuk menjadi CEO di perusahaan milik kakeknya. Dan sesuatu hal yang dapat membuatnya bahagia di depan mata tak lama lagi akan ia dapatkan.
Anna mendorong pelan pintu kamar yang tidak terkunci dan menampilkan sosok pria tua di dalam sana langsung menyambutnya dengan raut wajah bahagia.
"Surprise."
Bunyi terompet dan biola beriringan dengan langkah kaki Anna memasuki kamar mewah tersebut. Hingga alunan musik itu berhenti saat Anna berdiri di hadapan pria tua dengan senyuman bahagia nya.
"Kakek, aku sangat mengkhawatirkanmu."
Anna langsung berhambur memeluk kakek nya dengan penuh kasih sayang. Sudut matanya berair melihat kakeknya tampak baik-baik saja. Setengah jam yang lalu dia mendapat kabar dari sekretarisnya bahwa kakeknya jatuh pingsan membuat dia panik dan bergegas pulang untuk menemui sang Kakek.
"Apa ini kakek? kau membuat ku panik setengah mati. Jantungku hampir copot mengetahui bahwa kakek jatuh pingsan" ucap Anna pura-pura marah di hadapan kakeknya.
"Ha ha ha, maaf nak. Kakek tidak akan mengulanginya lagi." Tuan Frans tertawa jenaka sambil mengelus puncak kepala cucunya.
"Duduklah nak, ada satu hal yang ingin kakek sampaikan untukmu" ucap tuan Frans lalu meminta Anna duduk di kursi. Sementara dirinya duduk di kursi singel yang menjadi kursi singgasananya.
Anna bertanya-tanya dalam hati sambil mengerutkan keningnya yang sudah menempati kursinya. Menatap dalam-dalam manik mata sang kakek untuk mencari jawabannya.
"Kakek sudah tua dan cepat atau lambat kakek pasti akan di jemput oleh sang pencipta. Maka dari itu, kakek ingin melihatmu bahagia sebelum pergi meninggalkanmu" ucap tuan Frans sedrama mungkin menatap hangat cucunya.
Mata Anna berkaca-kaca mendengar ucapan kakeknya, dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak menangis di hadapan kakeknya. Karena ia sudah berjanji kepada kakeknya bahwa tidak akan mengeluarkan air matanya kepada siapapun, air mata hanya membuatnya menjadi wanita lemah dan mudah ditindas.
"Jangan berkata seperti itu kakek, Tuhan pasti memberimu umur panjang. Karena aku sering mendoakanmu " ucap Anna memasang wajah cerianya secerah mentari pagi.
"Ha ha ha, kau selalu saja membuatku tertawa nak" balas tuan Frans diiringi gelak tawa.
"Begini nak, kakek ingin kau menikah dengan pria pilihan kakek."
Deg!
Raut wajah Anna tiba-tiba berubah mendengar ucapan kakeknya. Hingga dia pun langsung melakukan penolakan keras.
"Aku tidak mau menikah kakek, umurku masih muda dan karierku masih panjang perjalanannya" tolak Anna secara halus dan sebisa mungkin untuk menggagalkan keinginan sang kakek.
"Dia pria yang baik dan akan menjagamu setelah kakek tiada" bujuk tuan Frans mengatakan bahwa pria yang akan menikahi cucunya pria yang baik.
Anna refleks langsung bangkit dari duduknya.
"Pokoknya Anna tidak mau menikah kakek, bagaimana kalau Viona saja yang kakek tawarkan untuk menikah dengan pria yang kakek maksud?" usul Anna yang menentang keras rencana sang kakek.
"Tidak nak, kaulah yang terpilih. Lihat dulu foto pria yang akan menikah denganmu nak" ucap tuan Frans sambil melambaikan tangannya meminta pelayan setianya memberikan satu album foto berisi foto pria yang akan menikah dengannya.
Anna dengan kesal langsung mengambil album foto tersebut dan langsung melemparnya ke dinding sebagai tanda penolakan keras. Hingga salah satu foto pria itu terpampang sekilas di depan matanya hingga terhempas di lantai.
Mata Anna membulat sempurna sekilas melihat foto pria itu, hingga dia pun akhirnya mendekat untuk melihat lebih jelasnya. Anna berjongkok mengambil foto yang terjatuh di lantai lalu mengambilnya cepat dan langsung menatap dengan intens foto pria yang ada di album tersebut.
"Aku setuju menikah dengannya kakek" ucap Anna pada akhirnya tanpa mengalihkan pandangannya dari foto pria tersebut.
Akhirnya, aku bisa mengabulkan wasiatmu Hans. Semoga setelah perjodohan cucu-cucu kita tak ada lagi dendam diantara keluarga kita dan yang lalu biarlah berlalu. Batin tuan Frans.
Senyuman lebar terukir di sudut bibir tuan Frans mendengar ucapan cucu tersayangnya yang setuju menikah dengan pria pilihannya. Begitu halnya ketiga pelayan yang berada di dalam kamar tersebut dan seakan menjadi saksi bisu atas setujunya nona mudanya untuk menikah.
"Banu, cepat buat persiapan pernikahan cucuku. Seminggu lagi mereka akan melangsungkan pernikahan dan jangan lupa kabari pihak cucu Hans atas kabar bahagia ini" ucap tuan Frans tersenyum lebar mengatakan kepada pelayan setianya.
"Baik tuan" ucap pelayan setianya yang bernama Banu sambil menundukkan pandangannya.
Bersambung....
Selamat datang kembali di novel terbaru othor 😘
Semoga kalian suka 🤩🤩🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Leng Loy
Ax mampir dl dsni 🤭
2023-09-10
1
Kiky
moga aja novelnya menarik
2022-11-27
0
Ros
like thor👍👍👍
2022-10-24
0