Bab 13

Setelah pulang dari sekolah mereka memutuskan untuk jalan-jalan ke Mall. Mereka berniat belanja sepuasnya dengan uang yang didapatkan Dyxie kemarin karena menang balapan dari Viola.

Oh iya Dyxie dan yang lainnya bukan geng motor yang teman-teman. Tapi mereka memang suka balapan liar. Pendukung mereka pun rata-rata ya dari SMA itu sendiri. Jadi sudah jelas ya, kalau Dyxie bukan geng motor.

"Sudah cukup kan belanjanya?" tanya Dyxie.

"Sudah dong!!" sahut Aura dan Keyla bersamaan.

"Kalau gitu kita beli makanan dulu." ajak Dyxie.

Sahabatnya langsung mengangguk setuju. Makanan yang akan mereka beli itu bukan untuk makan mereka bertiga. Tetapi untuk diberikan kepada anak-anak terlantar yang ada di jalanan, di bawah jembatan, dan lainnya. Mereka selalu melakukan hal terpuji tersebut ketika mendapat rezeki yang diperoleh dari hasil kerja mereka.

Mereka dengan gembira ria membagi-bagikan makanan yang mereka beli tadi ke anak-anak di jalanan. Anak-anak itu sangat senang ketika mengetahui kedatangan Dyxie dan sahabatnya. Karena jika tiga bersahabat itu datang, pasti jika tidak membawa makanan mereka akan membawakan anak-anak itu buku bacaan, atau maina yang bagus-bagus.

"Makasih kakak!"

"Kakak makan juga ya."

"Kakak!! Ini caranya makan gimana? Aku gak pernah makan ini"

Canda tawa mereka menjadi lagu yang sangat indah ditelinga Dyxie, Aura, dan juga Keyla. Sekalipun mereka bandel disekolah tapi tingkat kepeduliannya kepada orang lain melebihi anak seusianya. Bahkan orang dewasa sekalipun jarang ada yang mau memberikan hal semacam itu kepada anak-anak ini.

Setelah membagikan makanan kepada anak kecil di bawah jembatan dan di jalanan mereka segera pergi lagi ke daerah pinggiran dimana banyak orang-orang tidak mampu hidup. Bahkan karena disana sangat kekurangan, sistem jual belinya masih menggunakan sistem barter.

Terakhir mereka akan menyumbangkan sebagian uangnya ke panti asuhan, SD, panti jompo, masjid, dan tempat-tempat yang membutuhkan lainnya. Jika uangnya masih tersisa, itu akan dijadikan tabungan mereka bertiga. Jika salah satu diantara mereka menggunakan uang tersebut, sekalipun jumlahnya terbilang banyak, tidak ada yang marah. Mereka ikhlas satu sama lain. Begitu indahnya persahabatan mereka.

Oh iya, mereka melakukan hal itu sama sekali tidak pernah menunjukkan wajah loh. Ketika membantu orang-orang tersebut mereka selalu memakai kain berlogo bintang untuk menutupi sebagian wajahnya mereka.

"Sudah selesai semua kan?" tanya Keyla.

"Kayaknya udah, ada lagi gak tempat yang butuh donasi?" jawab Aura sekaligus bertanya kepada Dyxie.

"Banyak kalau se-Indonesia." jawabnya.

*

Disisi lain, Raksha masih pusing memikirkan cara membalas cewek yang mengerjai dirinya tadi sore. Dia benar-benar tidak terima dengan apa yang dilakukan Dyxie padanya.

"Mau sampai kapan sih Lo mondar-mandir disana?" tanya Galang yang capek melihat Raksha yang dari tadi mondar-mandir didepannya.

"Tau, kayak setrikaan!" celetuk Oliver.

"Ada ide nggak?" tanya Raksha tiba-tiba.

"Ide apaan njir? Lo dari tadi mondar-mandir kayak setrikaan, sekalinya berhenti malah nanya ide?" omel Oliver.

"Gue gak terima dengan perbuatan si cewek setan tadi sore." tutur Raksha.

Seketika Galang dan Oliver cengo mendengar kalimat yang baru saja Raksha katakan. Karena biasanya Raksha akan cuek, dan tidak membalas apapun yang dilakukan padanya. Raksha juga malas mencari masalah dengan siapapun. Sekalipun itu membuat dirinya emosi dia memilih diam.

Bukannya Raksha tidak tegas. Semisal ada siswa yang melaksanakan pembullyan, itu dianggap biasa di sekolah. Sekolah menganggap itu hanya bercanda. Dan Raksha malas ikut campur hal seperti itu. Ada siswa yang bertengkar, Raksha juga hanya diam karena itu bukan tugasnya. Raksha hanya akan bertindak ketika ada ulah siswa yang melanggar peraturan tertulis SMA Achievers.

"Lo serius?" tanya Galang dan Oliver bersamaan.

"Hm, kenapa?"

*

Keesokan harinya sekolah berjalan seperti biasanya hari ini Dyxie cukup tenang dan tidak membuat onar, hingga pada jam istirahat.

Prak!

Tiba-tiba seseorang menumpahkan piring makanan Dyxie hingga mengotori baju cewek itu. Tentu saja ha itu mengundang kemarahan Aura dan Keyla. Berbeda dengan Dyxie yang masih diam.

"Lo apa-apaan anjg?!!" bentak Aura sambil mendorong bahu Viola.

"Gak usah ikut campur Lo! Urusan gue sama dia!" jawab Viola dengan nada tinggi dan tangan menunjuk muka Dyxie.

Tak lama kemudian, Dyxie bangkit dan menendang meja didepannya hingga membentur tubuh Viola. Beruntung Viola tidak terluka terlalu parah. Dyxie mengambil mangkuk soto yang dibeli Keyla tadi, dan membawanya mendekati Viola yang tersungkur akibat terkena meja.

"Apa masalah Lo?" tanya Dyxie dengan tangan memegang mangkuk berisi soto di atas kepala Viola.

"Diam Lo cewek pelacur!" cerca Viola.

"Jaga omongan Lo bi*ch!" bentak Dyxie kemudian menuangkan mangkuk berisi soto panas tersebut di atas kepala Viola

"AAAKHHHH BANGSHAATT!!!" pekik Viola kepanasan.

"Apa yang Lo lakuin anjg!" teriak Cika sambil mendorong Dyxie.

Dyxie cuma melihat Viola dengan tersenyum sinis. Kemudian Dyxie mendekati Viola lagi. Sempat Cika hendak menghalangi Dyxie, tapi sekali mendapat tatapan tajam seorang Dyxie akhirnya Cika tidak bisa berbuat apa-apa.

"Gue? Pelacur?," tanya Dyxie sambil memegang dagu Viola. "kebalik sayang." sambungnya sambil menghempaskan dagu Viola kasar. Setelah itu dia pergi meninggalkan Viola bersama Cika. Disusul Aura dan juga Keyla yang ngekor di belakang Dyxie.

"Jauhi Raksha!!! Dia gak pantas buat Lo!" teriak Viola.

Dyxie mengangkat jari tengahnya tinggi-tinggi tanpa berhenti berjalan sambil mengatakan "Ambil saja, gak tertarik gue!"

"Anjay Badas cuy!" puji Aura dan Keyla bersamaan.

Sedangkan di sisi lain kantin, Galang dan Oliver melihat langsung kejadian tersebut dimana Viola dan Dyxie bertengkar gara-gara ketua OSIS mereka.

"Kece, bahan gosip baru nih!" ucap Galang.

"Baru tau gue bahwa seorang Raksha Ezric Bagaskara tidak menarik hati gadis" imbuh Oliver.

"Pasti si Raksha panas nih kalau tahu." kata Galang.

"Kasih tahu gas gak?" tanya Oliver sambil memainkan alisnya naik turun.

"Gas dong!" sahut Galang.

*

"Cewek kadal!" umpat Raksha.

"Dia bilang gue gak menarik??"

"Lihat saja Lo kalau sampai suka sama gue!"

"Bakal gue tolak mentah-mentah!" ucap Raksha.

Oliver dan Galang tertawa ngakak mendengar hal itu. Terbayang dibenak mereka jika suatu saat cowok galak didepannya ini jadian dengan cewek pembuat onar di sekolah. Fix! Bakal jadi legenda baru di SMA Achievers.

"Kenapa Lo berdua tertawa?"

"Nggak, lucu aja sih." jawab Galang sambil menahan tawanya.

"Jangan sampai perkataan Lo barusan jadi boomerang Sha." ucap Oliver sambil tertawa kecil.

"Gak akan! Gue gak akan suka sama cewek berandalan kayak gitu!" ucap Raksha percaya diri.

"Ya, terserah Lo sih. Tapi jiwa cenayang gue mengatakan bahwa--"

"Diam Lo cenayang gadungan!" Raksha memotong perkataan Oliver.

...***...

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Arfadhila Oktari

Arfadhila Oktari

parah

2022-11-08

3

Mas Halu

Mas Halu

Lanjut author, semngat 😄😄

2022-11-06

3

Mrinpur

Mrinpur

gx terima di bilang gx menarik karna ketos udh tertarik ke cwe pembuat onar,,,🤣🤣🤣

2022-11-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!