...Bab 5...
...Happy Reading...
...***...
Dyxie pulang dengan keadaan yang sangat berantakan. Bajunya lusuh, jaketnya yang tadinya putih bersih kini kotor dengan debu serta darahnya. Rambut yang sebelumnya di kuncir rapi, sekarang jadi tergerai. Sebenarnya ia cukup malas pulang sih, karena pasti akan diomeli maminya. Tapi mengingat wajah maminya saat mengomel benar-benar lucu, Dyxie makin semangat segera pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, benar saja. Maminya sudah menunggu dirinya di depan pintu utama dengan berkacak pinggang. Sudah pasti setelah ini maminya akan mengomelinya habis-habisan.
"Astaghfirullah Dyxiee!!!"
"Kamu ini, cuma mami suruh beli bahan makanan ke mall kok bisa sampai kayak gini sih?!"
"Bikin ulah lagi kamu hah? Ini lagi, kenapa tangan kamu bisa luka? Harusnya kamu bisa jaga diri dong"
"Kamu kan pandai bela diri, masa gunanya buat tawuran doang?!"
Benar kan.. Maminya langsung mengomeli dirinya dengan kecepatan 5G ketika melihat keadaannya sekarang. Tapi bukannya takut dan merasa bersalah, Dyxie malah tertawa terbahak-bahak. Wajah maminya saat ini benar-benar mood booster.
"Dikasih tahu malah ngakak!" lanjut maminya lagi.
"Aku gapapa loh mih? Kenapa coba se-khawatir itu?" tanya Dyxie dengan cengiran khasnya itu.
"Habis ngapain kamu?" tanya maminya balik.
"Kalem, Dyxie gak habis tawuran kok." ucap Dyxie sambil tertawa kecil. "Cuma habis bantuin emak-emak yang mau dibegal" sambungnya kemudian.
"Bantuin, ya bantuin. Tapi ya jangan sampai terluka dong" maminya masih lanjut mengomeli dirinya.
"Iya iya, udah ah Dyxie capek. Oh iya belanjaannya di mobil, mami suruh pak Wawan aja biar dibawa kedalam" kata Dyxie kemudian berlari ke kamar.
"Obati dulu tangan kamu heh!!!" teriak Maminya
"Gak usah!! Udah diobati!" jawab Dyxie dengan teriak juga.
Sesampainya di kamar, tanpa mengganti pakaiannya tanpa gadis itu langsung membanting dirinya ke kasur kesayangannya. Bahkan sepatunya saja belum dia lepas.
Memang mageran banget sih si Dyxie.
Ting... mendengar notifikasi dari handphonenya Dyxie langsung cekatan melihat siapa yang mengirimkan pesan padanya. Setelah melihat siapa yang mengirim pesan serta isi pesannya Dyxie langsung merengut. Ternyata pesan itu berasal dari wali kelasnya.
"Pemberitahuan, hukuman kamu bukan diskors lagi. Sebagai pengganti hukuman. Guru-guru sudah bersepakat kamu akan membersihkan halaman sekolah setiap pulang sekolah selama seminggu. Terimakasih" isi pesan tersebut.
"Oalah ASUU!!" Dyxie langsung mengumpat setelah membaca pemberitahuan dari wali kelasnya itu.
"Sialan, kenapa coba pakai dirubah hukumannya?!"
"Udah benar hukumannya di skors" omel Dyxie kemudian melempar hpnya lagi. Lagi? Inget ya, tadi saat berkelahi dengan 2 preman Dyxie sempat melempar hpnya. Tapi hanya retak sedikit. Sekarang seketika hpnya pecah karena dilempar ke lantai.
Ceklek... Disaat bersamaan maminya membuka pintu kamar Dyxie. Tercengang ketika melihat hp yang sudah hancur dilantai. Bukan karena apa, tapi itu kesekian kalinya Dyxie banting hp. Bukannya marah tapi hanya menggelengkan kepalanya.
"Mau merk apa lagi?" tanya maminya sambil tersenyum mematikan.
"Heee, maaf mi.." kata Dyxie sambil nyengir serta tangan kanan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V.
"Berapa kali kamu udah banting hp hm?"
"Berapa ya? Lupa. Tuh mami hitung aja sendiri tuh kotak HP-nya ada dua kardus di lemari" jawabannya
Mungkin kalau emak-emak lain pasti anaknya sudah di buang ke Palung Mariana. Lah ini malah ditanyai mau merk HP apa lagi? Langka emang ya.
"Kalo gitu Dyxie mau Samsung Galaxy Z Flip3 5G Lavender." ucap Dyxie dengan wajah tanpa dosa.
"Nanti, minta papi. Sekarang belajar! Besok kamu masuk sekolah!" perintah maminya.
"Kan di skors mamii" kata Dyxie.
"Kamu kira mami bego hah? Mami barusan di chat wali kelas kamu."
Gagal. Dyxie tidak bisa membodohi maminya.
*
Keesokan harinya Dyxie benar-benar harus pergi kesekolah. Gadis itu mengomel sepanjang jalan. Sungguh rasanya ia ingin membolos saja. Tapi tidak bisa, maminya mengirim orang untuk mengawasinya kemanapun dia pergi. Kalau ketahuan bolos, ia diancam Maminya akan di kurung di kamar selama satu tahun. Yang jelas Dyxie ogah lah di kurung kayak Rapunzel. Makanya Dyxie terpaksa menurut.
Sesampainya di tempat parkir sekolah, dia tidak langsung turun dari motor. Gadis itu memperhatikan mobil baru Bu Wanda yang ada di tempat parkir guru. Terbesit dipikirannya untuk menyemprotkan Pylox lagi ke mobil baru yang masih kinclong itu.
"Lain kali aja dah, kali ini...." Dyxie menggantung kalimatnya. Kemudian tersenyum jahil. Hal gila apa lagi yang akan dilakukan cewek ini?
Gadis itu pergi meninggalkan tempat parkir, dia segera ke koridor sekolah dan berjalan menuju kelasnya. Karena walau dia bandel, dia juga ogah dihukum terlalu lama. Iya kalau hukumannya di skors atau dikeluarin sekalian nggak pa-pa sih. Tapi kalau hukumannya kayak gini? Disuruh bersihin halaman sekolah yang luasnya minta ampun selama seminggu? Duhh ogah banget.
Bruk... Dengan moodnya yang sangat buruk, ditengah perjalanan menuju kelas malah tabrakan sama cowok. Spontan saja mulut Dyxie yang latah auto mengumpat.
"ASU!" umpat Dyxie.
Cowok di depannya terpaku mendengar umpatan itu, karena itu memang pertama kalinya dia mendengar cewek mengumpat sekasar itu. Dia tidak suka mendengarnya.
"Lo gak punya attitude?" tanya cowok itu.
"Bacot Lo! Minggir!" Dyxie mendorong cowok itu kesamping tapi gagal. Cowok itu gak bergeming sedikitpun.
"Kenapa? Gak bisa?" tanya cowok itu meremehkan.
Dyxie menghela napasnya, dadanya kembang kempis menahan emosi. Dia ingin sekali membuat muka cowok didepannya ini bonyok, tapi dia lagi males buat masalah karena dia sudah bosan lihat wajah Bu BK yang buluk.
Gadis itu maju satu langkah lebih dekat kepada cowok didepannya. Itu membuat cowok di depannya keheranan sehingga mengangkat satu alisnya. 3 detik Dyxie diam di hadapan cowok itu. Kemudian mengangkat wajahnya menatap cowok itu dengan tajam, lalu pandangannya bergulir ke arah name tag cowok didepannya.
"Gue tandain Lo! Raksasa!" ucapnya sambil menunjuk muka Raksha kemudian meninggalkan cowok yang masih cengo akibat ulahnya.
"Mata Lo Raksasa!!"
Dyxie dengan santainya hanya mengacungkan jari tengahnya tinggi-tinggi menanggapi itu . Siswa siswi lain yang ketar-ketir takut ketua OSIS galak itu meledak disana. Meledak emosinya maksudnya.
"Kayaknya kenal deh..." gumam Raksha..
"Si Tukang Buat Onar bukan sih?" lanjutnya didalam batin.
Raksha masih berdiam ditempatnya dengan wajah garangnya, dia masih kesal dengan perlakuan cewek tadi. Dia berniat membalasnya, tapi dengan cara yang tidak merusak reputasinya sebagai ketua OSIS.
"DORRR!!"
Galang yang baru datang sengaja menjahili Raksha dengan membuatnya kaget, tentunya itu sukses membuat dirinya mendapat tatapan maut dari di ketua OSIS.
"Ciee dilihatin mulu, naksir yaa?" ledek Galang.
"Naksir aja, gue dukung kok." imbuh Oliver yang ikut meledek Raksha.
"Ga guna naksir sama cewek spek setan" ucapnya kemudian berjalan menuju kelasnya.
"Dih, kemakan omongan sendiri tau rasa tuh" cibir Galang.
"Mau gue bunuh Lo?" tanya Raksha dengan tatapan sengit.
Galang dan Oliver seketika nyengir, dan kabur dari hadapan Raksha. Setelah dua sahabatnya kabur, cowok itu berjalan santai menuju kelasnya.
"Belum apa-apa tuh cewek sudah cari gara-gara sama gue" batin Raksha yang masih dongkol dengan sikap Dyxie.
"Awas aja Lo."
...***...
...Bersambung......
...Mohon dukungannya....
...Like...
...Komen...
...Vote...
...Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
🌹meera❤💞
paan woy artinya?
2022-12-19
2