Bab 16

Rasanya Nando begitu hancur. Dia menyesal. Harusnya sejak dulu dia menyatakan perasaannya kepada Alina. Walaupun dia mengetahui sebuah kenyataan bahwa Alina sudah sejak lama mencintai Steven, namun setidaknya Nando dapat jujur dengan hatinya.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Nando terkejut dengan panggilan tersebut.

Diraihnya ponsel miliknya yang ada di atas nakas. Terlihat nama seseorang yang sangat dikenal oleh Nando.

"Halo."

"Hai kawan. Bagaimana kabar mu? Sudah lama Kau tak memberikan ku kabar. Aku kira sudah inalillahi," ucap seseorang di seberang dengan nada mengejek.

"Sialan Kau! Bercanda mu itu tidak lucu."

Terdengar suara kekehan dari sang penelepon, membuat Nando pun ikut terkekeh. Rasa kantuk yang tadi menderanya menghilang begitu saja.

"Baiklah, sekarang Aku serius. Bagaimana kabarmu. Apa Kau sudah mendapatkan kekasih?"

"Kabarku baik. Untuk kekasih, Kau tahu sendiri jika Aku masih belum bisa berpaling dari gadisku."

"Kau harus bisa melupakan adikku, Nand. Dia itu sudah punya suami. Kau harus move on. Apa perlu Aku mencarikan mu kekasih? Kau tahu? Di sini banyak gadis cantik, dan Aku bisa membungkusnya untukmu. Kau mau berapa? Nanti Aku bawakan," tawar Kenzo.

Ya, pria itu adalah Kenzo.

"Jangan memulai lagi, Ken." Nando mulai jengah. "Sekarang katakan bagaimana dengan kabarmu? Sudah lama Kau tak menghubungi ku."

"Aku baik. Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu," ucap Ken. Nando mengerutkan keningnya.

"Apa yang mau Kau tanyakan? Aku akan menjawab semua pertanyaan mu. Asalkan bukan pertanyaan yang aneh-aneh."

Kenzo kembali terkekeh.

"Aku ingin menanyakan adikku. Bagaimana kabarnya? Dia bahagia tidak?Dari yang ku dengar. Kau adalah sahabat Steve. Jadi Kau pasti tahu seluk beluk dari suami adikku." tanya Ken.

'Sejujurnya Aku ingin mengatakan semuanya kepadamu, Kawan. Tapi Aku sudah berjanji kepada Alina untuk merahasiakannya darimu. Maaf, kawan.' Nando berucap dalam hati.

Dia benar-benar tak sanggup jika harus memberitahu semuanya kepada Kenzo. Dia sudah berjanji kepada Alina, dan dia harus menepatinya.

"Mana Aku tahu. Kenapa tidak Kau tanyakan saja kepada Alina? Kau tahu sendiri kan, jika Aku sangat sibuk. Mana sempat Aku mencaritahu kehidupan rumah tangga Alina dan Steven." bohong Nando.

"Begitu ya? Oke, kalau begitu, jika Kau tahu sesuatu, kabarkan secepatnya kepadaku," pesan Ken.

"Siap, kawan. Yasudah, Aku matikan panggilannya. Sudah malam, Aku sudah sangat mengantuk."

"Oke, baiklah. Selamat malam, Kawan."

Nando segera mematikan panggilan tersebut. Sejujurnya ini adalah caranya menghindari pertanyaan dari sahabatnya itu.

Tak ingin memikirkannya, Nando memilih untuk memejamkan matanya dan mengistirahatkan tubuhnya setelah beraktivitas seharian.

***

Pagi hari.

Alina bangun lebih awal dari yang lainnya.

Dia menyiapkan pakaian yang akan digunakan untuk suaminya.

Setelah selesai, baru dia keluar dari kamar dan menuju dapur. Terlihat Mama mertuanya sudah berada di dapur berkutat dengan bahan-bahan masakan.

"Ternyata mama sudah bangun. Alina pikir Mama belum bangun." Alina berjalan mendekati Mama mertuanya dan mulai membantunya.

"Sudah dari setelah subuh tadi, Sayang. Mama tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan jalan-jalan yang akan kita lakukan nanti."

Sungguh Mama mertua Alina sudah tidak sabar lagi menanti pagi hari untuk liburan bersama putra dan menantunya itu.

Mama mertua dan menantunya itu kini mulai menyiapkan sarapan. Sesekali mereka bercanda dan saling tertawa bersama.

Hingga tak lama kemudian masakan Mereka pun akhirnya telah siap tersaji di meja makan. Mama menyuruh Alina untuk membangunkan Steve di kamarnya, sementara dirinya membangunkan suaminya.

Belum sempat keduanya membangunkan para suami mereka, terlihat Steve dan juga Papa mertuanya telah menuruni anak tangga dan berjalan menuju ke ruang makan.

"Bukankah mereka terlihat sangat mirip?" Mama berbisik kepada Alina.

Alina menatap ke arah suaminya dan ayah mertuanya. Benar adanya jika mama mertuanya mengatakan Steve mirip dengan papa mertuanya.

"Iya, Ma. Mereka sangat mirip."

"Besok cucu mama mirip siapa ya? Mirip kamu atau Steve?" Elina langsung terdiam mendengar pertanyaan dari mama mertuanya.

Steve dan Papa sudah duduk di kursi yang ada di ruang makan.

"Sudahlah, Ma. Lebih baik sekarang kita sarapan saja dulu." seru Papa.

"Hehehe, iya Pa. Ayo, Sayang kita juga sarapan bersama." Mama menarik pelan tangan Alina untuk di ajaknya duduk di sampingnya.

Alina mengambilkan makanan untuk suaminya, dan langsung diterima oleh Steven.

"Steve, ini masakan kesukaan mu. Tadi Alina yang membuatnya lho. Kau pasti akan menyukainya."

Steve hanya mengangguk saja.

"Dan Alina, Kau harus mengingat ini ya, Sayang. Steve alergi dengan makanan seafood. Jadi jangan sampai dia makan seafood ya, Nak?"

Alina menganggukkan kepalanya. "Alina akan mengingatnya, Ma."

Mereka segera menyelesaikan sarapan pagi mereka. Setelahnya, mereka bersiap-siap untuk pergi ke pusat perbelanjaan sebelum ke tempat liburan yang akan mereka tuju.

Steve membuka kamar di saat Alina sedang mengganti pakaiannya.

"Maaf." Steve kembali menutup pintunya. Pipinya memerah melihat apa yang baru saja dia lihat.

Alina pun bergegas mengganti pakaiannya dengan kilat. "Sudah selesai, Kak." seru Alina dari dalam kamar.

Mendengar seruan dari sang istri, Steve langsung memasuki kamarnya. "Kalau ingin mengganti pakaian mu. Sebaiknya di kamar mandi saja. Untungnya Aku yang masuk, jika orang lain, bagaimana? Apa Kau mau menjual tubuhmu itu?!"

"Tolong Kak. Bisa tidak sekali saja jangan berkata kasar kepadaku? Ucapan Kakak itu benar-benar menyakiti hatiku. Selama ini Aku diam bukan berarti karena aku lemah. Aku hanya tidak ingin memperpanjang masalah. Dan asal Kakak ingat, aku ini istri Kak Steve. Kenapa kak Steve selalu mengatakan jika aku wanita murahan? Kenapa kak?"

Alina benar-benar sudah tak tahan lagi dengan sikap Steve. Perkataan Steve selalu menyakiti hati dan perasaan Alina.

Alina tak bisa tinggal diam jika terus seperti ini. Dia tidak ingin Steve terus merendahkan dan menginjak-injaknya.

"Jadi Kau sudah mulai berani, sekarang? Kau memang pantas di sebut wanita murahan. Kau mendekati semua pria. Jika Kau benar-benar gadis baik, Kau tidak akan pernah mendekati pria manapun."

"Lalu apa bedanya dengan kekasih Kak Steve? Dan apa bedanya juga dengan Kak Steve. Kakak sudah memiliki seorang Istri, Tapi Kakak masih berhubungan dengan wanita lain. Dan untuk kekasih kakak, dia pun sama juga bukan gadis baik-baik. Bukankah dia telah berciuman dengan pria lain selain kakak? Lalu apa bedanya hah?!"

Steve tak segan-segan menampar pipi Alina. Membuat Gadis itu meringis kesakitan. Sungguh suaminya ini sangat-sangat keterlaluan.

"Jangan sekali-kali kau menjelekkan kekasihku! Dan jangan pernah menyamakan kekasihku denganmu!"

Steve benar-benar murka kali ini. Tangannya mengepal mendengar perkataan Alina tentang kekasihnya itu.

Alina menitihkan air matanya dengan sikap kasar yang selalu Steve lakukan padanya. Hingga sebuah ketukan pintu membuat perdebatan di antara kedua suami istri itu pun terhenti.

"Sayang, kenapa lama sekali?" Suara mama terdengar dari balik pintu.

Steven menatap Alina sejenak. Kemudian dia keluar dari kamar menemui mamanya.

"Alina sedang ganti baju, Ma. Sebaiknya kita menunggunya di depan saja." ajak Steven.

Melihat kepergian Steve, Alina pun mengambil nafas dalam-dalam mencoba untuk menguatkan hatinya.

Terpopuler

Comments

Vita Zhao

Vita Zhao

hadeh suami macam stave gak pantas di pertahanin Al.

2022-11-10

0

ossy Novica

ossy Novica

Sudahlah Allina ,tinggalkan Steve . Laki2 kalo sudah main tangan sama istrinys itu tak baik .

2022-11-08

0

Rosy

Rosy

padahal apa yg di katakan Alina benar tapi Steve masih saja membela kekasihnya..kamu itu buta atau kena guna2 sih Steve sampai kamu tidak bisa membedakan mana yg tulus dan mana yg culas

2022-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!