Aku Daisy, Mas!

Stefani adalah anak yang kuat. Itu karena gadis itu adalah putri ibunya, bukan putrinya.

Handoko bertemu dengan Retno saat mencari pekerjaan, mereka jatuh cinta, kemudian menikah. Mereka bekerja di tempat yang sama. Tuan mereka sangat baik, memberikan perhatian kepada seluruh pelayannya. Tetapi mereka tidak memiliki anak. Sehinga setiap orang yang berkeluarga di sana, diberi tempat tinggal. Anak-anak mereka juga diperlakukan dengan baik.

Kondisi Retno menjadi buruk saat kehamilan keduanya, tetapi ia bersikap tidak ada apa-apa. Handoko terlambat menyadari hal itu.

Retno mengalami perndarahan dan meninggal. Pada hari yang sama, istri tuannya yang hamil berbarengan dengan Retno juga melahirkan. Tetapi bayi itu dan ibunya selamat.

Hanya saja, saat mengetahui kalau bayi dan istri tuannya, selamat, Handoko sempat berharap hal buruk. Seharusnya tuannya juga mengalami hal buruk yang sama. Bukankah kedua bayi itu lahir dihari yang sama. Niat buruk Handoko cepat dilupakan karena ia sibuk menguruk kakak Stefani dan putrinya yang baru lahir.

Waktu berlalu dengan cepat. Stefani menjadi anak yang periang, putri tuannya, Daisy juga sama. Walau tentu saja kehidupan mereka bagai langit dan bumi. Lalu niat buruk yang dulunya terlupakan oleh Handoko jadi kenyataan. Nyonya rumah meraka yang baik hati meninggal dunia karena sakit kanker.

Handoko merasa bersalah karena niat jahatnya. Ia merasa bersalah pada putri kecil yang ditinggalkan nyonya mereka. Gadis kecil yang dulunya ceria itu mendadak menjadi pendiam. Apalagi setelah kemarian nyonya mereka tuan besar langsung membawa pulang seorang wanita untuk mengantikan posisi nyonya.

“Aku pikir sedikit perhatian untuk Nona Daisy dari kami semua tidakapa-apa,” gumam Handoko pelan.

Tetapi, sedikit perhatian itu malah membuat jarak antara dirinya dan Stefani.

Memikirkan semua pilihan yang dibuat kembali sekarang membuat Handoko sadar kalau ia sudah melakukan tindakan yang salah.

“Stefani?” panggil Handoko.

Tetapi, putrinya itu sama sekali tidak menoleh sedikit pun. Ia membawa nampan dengan hati-hati ke belakang, sedikit canggung malahan.

“Nak!” serunya lebih keras.

Stefani berhenti, menoleh ke kebelakang, menatap dengan heran. “Ya?”

“Ayah akan melakukan apapun untukmu, Ayah janji!”

***

Walau Daisy tahu kalau ucapan itu bukan ditujukan padanya, ia tetap merasa senang. “Ya, Ayah!” katanya sambil tersenyum.

Rasanya semua kekangan di dalam hatinya lenyap. Ia merasa tak harus mengkhawatirkan apapun dan semuanya akan baik-baik saja walau sekarang Daisy tidak berada di  tubuhnya, tetapi di tubuh Stefani.

Ia kembali berjalan ke arah dapur. Ini pertama kalinya Daisy mengurusi wadah bekas makanannya. Ketika sampai di tempat cuci piring, ia termenung di sana. Tadi pagi, semua orang--ayah dan kakak Stefani membantunya. Tetapi, ia tak bisa selamanya mengandalkan bantuan.

Di belakangnya--mungkin di ruang tamu terdengar suara pintu tertutup. Sepertinya Ayah Stefani telah kembali ke rumah besar untuk bekerja.

Ayo Daisy, kamu bisa melakukannya! Daisy menyemangatinya sendiri.

Ia memasang penyumbat tempat cuci piring menyalakan air, setelah hampir penuh ia mengambil busa cuci dan menuangkan sabun. Ia kebingungan berapa banyak harus menuangkan sabun untuk bisa mencuci bersih wadah yang telah di bawa--satu nampan, piring bekas kue, dua gelas bekas susu. Ia *******-***** busa cuci hingga berbuah dan mulai menyabuni benda-benda yang kotor. Ternyata pekerjaan yang tidak pernah dicobanya ini teras menyenangkan.

Daisy jelas teralihkan sesaat dari masalah besar di depan matanya. Ia selesai dengan cuciannya dan merasa bangga pada benda kaca yang berkilau di tangannya. Ia berjanji akan mencoba mencuci piring saat kembali ke tubuhnya nanti.

Tetapi, kesenangannya hanya sesaat saja. Sebab masalah besar yang terjadi harus kembali dipikirkan. Ayahnya memang sudah berjanji untuk membantunya berbicara dengan tubuhnya, tetapi waktunya belum bisa dipastikan.

“Aku tidak bisa berdiam diri saja!” serunya sendirian.

Lalu Daisy bergegas keluar. Ia dilarang untuk menemui tubuhnya, tetapi tidak berjalan-jalan di taman. Bisa saja nanti di taman ia akan bertemu dengan tubuhnya. Semoga tubuhnya tidak apa-apa.

Namun, ia mendengar seseorang memanggil Stefani saat ia sampai di depan rumah. Ia berhenti, karena saat ini menjadi Stefani.

“Ya?” tanya Daisy bahkan sebelum berbalik melihat siapa yang sudah memanggilnya.

Ia terbelalak saat menatap Mahardika melangkah mendekatinya. Rasa sakit yang aneh dirasakan Daisy sekarang. Bagaimana mungkin Mahardika menemui Stefani diam-diam seperti ini? Apa benar kedua orang itu tidak ada hubungan apa-apa?

“Ayahmu bilang kamu ada di pavilliun, makanya aku kemari!”

Daisy ingin bertanya buat apa. Tetapi pertanyaannya pasti terdengar seperti Daisy sekarang ini. Ia sekarang ingin menangis karena merasa dibohongi.

“Seharusnya Mas Dika membawa bunga untuk menemui kekasih, kan? Kenapa tidak bawa apa-apa?” tanya Daisy yang saat ini berada di tubuh Stefani.

“Untuk apa aku memberimu bunga? Kamu gila?”

Daisy tersentak. Ia bisa melihat betapa marahnya Mahardika saat ini padanya. Ia yakin kalau tidak melakukan kesalahan dan memang seperti itulah seharusnya seorang laki-laki datang ke tempat kekasihnya.

“Sebenarnya apa yang kamu berikan kepada Daisy?”

Sekali lagI Daisy tersentak. Mahardika menemui Stefani untuk menanyakan itu?

“Kenapa kamu diam saja, katakan sesuatu? Tiba-tiba saja dia pingsan dan papanya menghubungiku pagi ini katanya dia mendadak menjadi aneh!”

Daisy terharu. Merasa senang karena Mahardika sama sekali tidak seperti anggapannya. Mahardika masih menganggapnya sebagai tunangan yang berharga.

“Mas Dika, aku Daisy!”

Mata Mahardika melotot dan ia tampak lebih marah dari sebelumnya. Ia mencengkeram kerah baju Daisy seperti ingin menghajar. “Andai saja kamu laki-laki, aku akan membuatmu berhenti bermimpi,” katanya dengan geram.

“Tidak, Mas, aku tidak bohong. Aku Daisy!”

Mahardika mendorong tubuh Stefani yang kini diisi jiwa Daisy hingga jatuh terduduk. Daisy bisa melihat tubuh Mahardika gemetar karena ingin mengendalikan kemarahannya.

“Mas Dika, aku mengatakan hal yang sebenarnya! Aku Daisy!”

Bokong Daisy sakit. Tetapi, ia cukup merasa senang melihat reaksi Mahardika. Artinya Stefani dan Mahardika memang tidak memiliki hubungan.

“Sekali lagi aku mendengarmu mengatakan sesuatu seperti hari ini. Aku akan membuatmu diusir dari pavilliun ini, Stefani. Aku baik padamu karena kamua dalah gadis yang seumuran dengan Daisy, dan kupikir kalian cukup akrab karena besar bersama.”

Setelah mengatakan itu, Mahardika pergi.

“Mas Dika, insomnianya masih parah?” tanya Daisy.

Mahardika berhenti setelah beberapa langkah, tetapi tak menoleh ke belakang. Setelah terdiam beberapa lama, pria itu benar-benar pergi sekarang. Mahardika pasti pergi untuk menemui tubuh Daisy.

“Paling tidak aku sudah mengatakan apa yang bisa membuatnya tertarik padaku!” gumam Daisy pelan.

Kalau Mahardika kemudian tertarik, pasti pria itu akan menemui Daisy lagi. Ia berharap rasa penasaran Mahardika cukup besar terhadap bagaimana Stefani mengetahui rahasia kecil Daisy dan Mahardika.

Episodes
1 Cahaya dan Bayangan
2 Cara Kekanak-Kanakan
3 Hanya Anak-Anak yang Menganggu Orang yang Disukainya
4 Ada Sesuatu yang Aneh Pada Gadis Itu
5 Hanya Kebetulan Lewat
6 Botol Kecil Misterius
7 Cahaya dan Bayangan (2)
8 Hal Misterius
9 Stefani Hanya ...
10 Aku Cinta Kamu
11 Menenangkan Kekasih Hati
12 Botol yang mengubah Takdir (1)
13 Botol yang Mengubah Takdir (2)
14 Botol yang Mengubah Takdir (3)
15 Siapa Aku Sekarang?
16 Cahaya dan Bayangan (3)
17 Hari Pertama Menjadi Daisy
18 Ayah, Bolehkah Aku Bicara dengan Nona?
19 Aku Daisy, Mas!
20 Aneh!
21 Seperti Orang yang Berbeda
22 Daisy di Tubuh Stefani
23 Putri Ayah yang Baik
24 Pria yang Memanggilku dengan Wajah Merah
25 Tentu Saja, Berbeda
26 Kehidupan ini Milikku!
27 Tetap Saja Beda!
28 Sebenarnya Kamu Siapa?
29 Apa yang Kamu Miliki
30 Semuanya Sudah Jelas!
31 Kebahagiaan Kecil Daisy dan Kebohongan Stefani
32 Tidak Ada yang Berjalan Sesuai Rencana
33 Tubuh Daisy Kembali
34 Stefani dan Amukannya
35 Kerumitan Pagi
36 Maafkan Aku! (1)
37 Maafkan Aku! (2)
38 Maafkan Aku! (3)
39 Botol Ajaib Milik Stefani (1)
40 Botol Ajaib Milik Stefani (2)
41 Botol Ajaib Milik Stefani (3)
42 Kembali Tukar Jiwa (1)
43 Kembali Tukar Jiwa (2)
44 Kembali Tukar Jiwa (3)
45 Janji Raise dengan Daisy
46 Restoran Tanpa Rasa Pedas
47 Brian dan Caranya Mendekati Stefani
48 Bukan Hanya Karena Bentuk Fisik Saja
49 Daisy Itu ....
50 Mahardika dan Orang Pintar (1)
51 Mahardika dan Orang Pintar (2)
52 Orang Pintar?
53 Hubungan Sebab Akibat
54 Ini Peringatan
55 Rencana Mahardika (1)
56 Rencana Mahardika (2)
57 Rencana Mahardika (3)
58 Rencana Mahardika (4)
59 Rencana Makan Malam (1)
60 Teman Baru (1)
61 Teman Baru (2)
62 Rencana Makan Malam (2)
63 Rencana Makan Malam (3)
64 Makan Malam Buatan Daisy (1)
65 Makan Malam Buatan Daisy (2)
66 Makan Malam Buatan Daisy (3)
67 Pria Sejati Harus ... (1)
68 Pria Sejati Harus ... (2)
69 Cari Dia yang Memberikan Kesempatan
70 Aku Bukan Dia
71 Ada Banyak yang Berubah (1)
72 Ada Banyak yang Berubah (2)
73 Ada Banyak yang Berubah (3)
74 Ada Banyak yang Berubah (4)
75 Dia Akan Datang Menemuimu (1)
76 Rumah Kontrakan Baru (1)
77 Bukan Permintaan Maaf
78 Rumah Kontrakan Baru (2)
79 Rumah Kontrakan Baru (3)
80 Apa Menikah Juga Sebuah Hukuman?
81 Apa Menikah Juga Sebuah Hukuman? (2)
82 Rumah Kontrakan Baru (4)
83 Pindah (1)
84 Makan Siang dengan Stefani (1)
85 Makan Siang dengan Stefani (2)
86 Pindah (2)
87 Pindah (3)
88 Masalah-Masalah (1)
89 Masalah-Masalah (2)
90 Temukan Apa yang Berbeda (1)
91 Temukan Apa yang Berbeda (2)
92 Shaman
93 Andien, Teman Baru Daisy (1)
94 Andien, Teman Baru Daisy (2)
95 Siapa yang Dirundung? (1)
96 Siapa yang Dirundung? (2)
97 Siapa yang Dirundung? (3)
98 Siapa yang Merundung? (1)
99 Siapa yang Merundung? (2)
100 Rencana Brian Gagal
101 Ayah dan Putrinya (1)
102 Ayah dan Putrinya (2)
103 Ayah dan Putrinya (3)
104 Masa Lalu (1)
105 Men ... Apa?
106 Maulana dan Kegalauannya (1)
107 Maulana dan Kegalauannya (2)
108 Ketahuan
109 Sudah Baik-Baik Saja
110 Semuanya Akan Kembali ke Tempat Semestinya (1)
111 Teh
112 Kesempatan yang Sia-Sia (1)
113 Kesempatan yang Sia-Sia (2)
114 Kembali ke Tubuh yang Asli (1)
115 Kembali ke Tubuh yang Asli (2)
116 Memberi Tahu Mahardika
117 Ini Mengejutkanmu, Kan?
118 Apa Kabar Stefani?
119 Papa Sehat?
120 Rasanya Memang Beda
121 Yang Kalian Pikirkan Benar!
122 Kamu Salah Orang
123 Kunjungan Mendadak Daisy (1)
124 Kunjungan Mendadak Daisy (2)
125 Kunjungan Mendadak Daisy (3)
126 Ayah, Apa Aku Gil*?
127 Ada yang Harus Berubah (1)
128 Papa Berubah?
129 Papa Berubah? (2)
130 Pengakuan Brian
131 Pengakuan Brian (2)
132 Teman (1)
133 Teman (2)
134 Teman (3)
135 Hanya Karena Kamu Pengecut!
136 Tolong Lepaskan Dia Sekarang!
137 Kapan Terakhir Kali Anda Makan dengan Tuan?
138 Perhiasan yang Hilang (1)
139 Perhiasan yang Hilang (2)
140 Mungkin Saja Saya Tidak Tahu
141 Perhiasan yang Hilang (3)
142 Perhiasan yang Hilang (4)
143 Mari Berbaikan (1)
144 Mari Berbaikan (2)
145 Berbaikan (3)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Cahaya dan Bayangan
2
Cara Kekanak-Kanakan
3
Hanya Anak-Anak yang Menganggu Orang yang Disukainya
4
Ada Sesuatu yang Aneh Pada Gadis Itu
5
Hanya Kebetulan Lewat
6
Botol Kecil Misterius
7
Cahaya dan Bayangan (2)
8
Hal Misterius
9
Stefani Hanya ...
10
Aku Cinta Kamu
11
Menenangkan Kekasih Hati
12
Botol yang mengubah Takdir (1)
13
Botol yang Mengubah Takdir (2)
14
Botol yang Mengubah Takdir (3)
15
Siapa Aku Sekarang?
16
Cahaya dan Bayangan (3)
17
Hari Pertama Menjadi Daisy
18
Ayah, Bolehkah Aku Bicara dengan Nona?
19
Aku Daisy, Mas!
20
Aneh!
21
Seperti Orang yang Berbeda
22
Daisy di Tubuh Stefani
23
Putri Ayah yang Baik
24
Pria yang Memanggilku dengan Wajah Merah
25
Tentu Saja, Berbeda
26
Kehidupan ini Milikku!
27
Tetap Saja Beda!
28
Sebenarnya Kamu Siapa?
29
Apa yang Kamu Miliki
30
Semuanya Sudah Jelas!
31
Kebahagiaan Kecil Daisy dan Kebohongan Stefani
32
Tidak Ada yang Berjalan Sesuai Rencana
33
Tubuh Daisy Kembali
34
Stefani dan Amukannya
35
Kerumitan Pagi
36
Maafkan Aku! (1)
37
Maafkan Aku! (2)
38
Maafkan Aku! (3)
39
Botol Ajaib Milik Stefani (1)
40
Botol Ajaib Milik Stefani (2)
41
Botol Ajaib Milik Stefani (3)
42
Kembali Tukar Jiwa (1)
43
Kembali Tukar Jiwa (2)
44
Kembali Tukar Jiwa (3)
45
Janji Raise dengan Daisy
46
Restoran Tanpa Rasa Pedas
47
Brian dan Caranya Mendekati Stefani
48
Bukan Hanya Karena Bentuk Fisik Saja
49
Daisy Itu ....
50
Mahardika dan Orang Pintar (1)
51
Mahardika dan Orang Pintar (2)
52
Orang Pintar?
53
Hubungan Sebab Akibat
54
Ini Peringatan
55
Rencana Mahardika (1)
56
Rencana Mahardika (2)
57
Rencana Mahardika (3)
58
Rencana Mahardika (4)
59
Rencana Makan Malam (1)
60
Teman Baru (1)
61
Teman Baru (2)
62
Rencana Makan Malam (2)
63
Rencana Makan Malam (3)
64
Makan Malam Buatan Daisy (1)
65
Makan Malam Buatan Daisy (2)
66
Makan Malam Buatan Daisy (3)
67
Pria Sejati Harus ... (1)
68
Pria Sejati Harus ... (2)
69
Cari Dia yang Memberikan Kesempatan
70
Aku Bukan Dia
71
Ada Banyak yang Berubah (1)
72
Ada Banyak yang Berubah (2)
73
Ada Banyak yang Berubah (3)
74
Ada Banyak yang Berubah (4)
75
Dia Akan Datang Menemuimu (1)
76
Rumah Kontrakan Baru (1)
77
Bukan Permintaan Maaf
78
Rumah Kontrakan Baru (2)
79
Rumah Kontrakan Baru (3)
80
Apa Menikah Juga Sebuah Hukuman?
81
Apa Menikah Juga Sebuah Hukuman? (2)
82
Rumah Kontrakan Baru (4)
83
Pindah (1)
84
Makan Siang dengan Stefani (1)
85
Makan Siang dengan Stefani (2)
86
Pindah (2)
87
Pindah (3)
88
Masalah-Masalah (1)
89
Masalah-Masalah (2)
90
Temukan Apa yang Berbeda (1)
91
Temukan Apa yang Berbeda (2)
92
Shaman
93
Andien, Teman Baru Daisy (1)
94
Andien, Teman Baru Daisy (2)
95
Siapa yang Dirundung? (1)
96
Siapa yang Dirundung? (2)
97
Siapa yang Dirundung? (3)
98
Siapa yang Merundung? (1)
99
Siapa yang Merundung? (2)
100
Rencana Brian Gagal
101
Ayah dan Putrinya (1)
102
Ayah dan Putrinya (2)
103
Ayah dan Putrinya (3)
104
Masa Lalu (1)
105
Men ... Apa?
106
Maulana dan Kegalauannya (1)
107
Maulana dan Kegalauannya (2)
108
Ketahuan
109
Sudah Baik-Baik Saja
110
Semuanya Akan Kembali ke Tempat Semestinya (1)
111
Teh
112
Kesempatan yang Sia-Sia (1)
113
Kesempatan yang Sia-Sia (2)
114
Kembali ke Tubuh yang Asli (1)
115
Kembali ke Tubuh yang Asli (2)
116
Memberi Tahu Mahardika
117
Ini Mengejutkanmu, Kan?
118
Apa Kabar Stefani?
119
Papa Sehat?
120
Rasanya Memang Beda
121
Yang Kalian Pikirkan Benar!
122
Kamu Salah Orang
123
Kunjungan Mendadak Daisy (1)
124
Kunjungan Mendadak Daisy (2)
125
Kunjungan Mendadak Daisy (3)
126
Ayah, Apa Aku Gil*?
127
Ada yang Harus Berubah (1)
128
Papa Berubah?
129
Papa Berubah? (2)
130
Pengakuan Brian
131
Pengakuan Brian (2)
132
Teman (1)
133
Teman (2)
134
Teman (3)
135
Hanya Karena Kamu Pengecut!
136
Tolong Lepaskan Dia Sekarang!
137
Kapan Terakhir Kali Anda Makan dengan Tuan?
138
Perhiasan yang Hilang (1)
139
Perhiasan yang Hilang (2)
140
Mungkin Saja Saya Tidak Tahu
141
Perhiasan yang Hilang (3)
142
Perhiasan yang Hilang (4)
143
Mari Berbaikan (1)
144
Mari Berbaikan (2)
145
Berbaikan (3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!