Botol yang Mengubah Takdir (2)

Lupakan hal buruk yang baru saja terjadi! Daisy mengatakannya berkali-kali saat berbimbingan tangan dengan Mahardika di tangga.

“Masih kepikiran hal tadi?” bisik Mahardika saat mereka sampai di tengah tangga.

Mana mungkin Daisy bisa lupa secepat itu. Ia hanya tidak bisa mengagalkan rencana ibu tirinya dan membuat orag-orang membenci dirinya saja. Andai saja ia memiliki kemampuan untuk itu, Daisy akan menghilang.

“Percayalah padaku. Aku sama sekali tidak menaruh perasaan pada Stefani.”

Daisy tidak menjawab. Ia bahkan tidak tahu apa harus pecaya pada Mahardika atau tidak. Bahkan Mahardika tidak menyatakan cinta padanya setelah semuanya. Memang Daisy senang dengan hadiah kecil yang diberikan padanya di kamar tadi. Tapi, itu hanya formalitas saja. Ia menyadarinya saat keluar dari kamar.

Begitu kakinya menyentuh lantai dasar, Daisy tahu kalau ia tak boleh terlihat terbebani lagi.

“Jangan khawatir, Mas Dika! Aku tidak akan mengecewakanmu!” katanya sambil menoleh dan tersenyum.

Mahardika tersenyum juga, tetapi ia lebih lama melongo menatap Daisy. Lalu mereka menuju aula samping, lebih seperti ruangan besar yang memang disiapkan untuk pesta. Seorang pelayan membantu mereka berdua untuk membukakan pintu.

“Lihatlah betapa cantiknya putriku!” Ibu tiri Daisy berseru segera.

Daisy terbiasa diperhatikan, hal itu sama sekali tidak menjamin kalau grogi tidak menyerangnya. Mahardika melepaskan tangan Daisy supaya ia berjalan sendirian ke tengah ruangan. Berdiri dan menampilkan  bahwa keluarganya sangat bahagia.

“Terima kasih sudah datang di pesta ulang tahun putri kami, Daisy. Silakan nikmati pestanya!”

Papa Daisy, mewakili Daisy untuk menyapa para tamu yang datang. Lalu ia melihat orang yang tidak ingin dilihatnya di dalam ruangan. Pandangannya terpaku pada Stefani yang telah memakai gaunnya sendiri dan berjalan mengitari ruangan dengan nampan berisi minuman.

Bagaimana mungkin dia bisa bersikap tidak terjadi apa-apa? Daisy membatin takjub di dalam hati.

“Kenapa kamu bengong Daisy? Ayo tiup lilinnya dan potong kuenya!”

Ibu tiri Daisy berseru riang di sampingnya, mengalihkan perhatian Daisy segera. Ia melakukan tugasnya sebagai anak yang baik dan penurut.

“Jadi potongan pertama akan kamu berikan pada siapa Daisy?” tanya ibu tirinya.

Daisy memegang piring kertas berisi potongan kue ulang tahunnya dengan bingung. Tahun lalu telah diberikan ke Mahardika. Tahun sebelumnya pada sang papa. Jebakan!

“Tahun ini tentu saja untuk Mama!” kata Daisy dengan senyum yang seolah mengatakan betapa ia menyayangi wanita yang mengantikan ibunya itu.

Wanita itu tampak sangat riang, menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan penuh haru. Daisy jadi merasa kalau dirinya adalah orang paling jahat di dunia karena merasa sangat kesal dan buruk sekali.

“Silakan menikmati pestanya!” Daisy berseru seperti halnya sang papa.

Lalu mundur ke arah Mahardika sebentar. Pria itu mengucapkan selamat ulang tahun lagi. Berikutnya kedua orang tua Mahardika memeluk Daisy, mengucapkan hal yang sama.

“Gaunnya sangat cantik di tubuhmu!” puji calon mertua Daisy.

Daisy tersipu malu. Ia tidak tahu kenapa, tetapi orang tua Mahardika jelas lebih dekat dan jujur dibandingkan papanya sendiri. Ia menjadi senang dan perasaan buruk beberapa saat yang lalu jadi menghilang.

Bayangan Stefani mendadak tertangkap pandangan mata Daisy kembali. Kali ini rasanya Daisy harus berbicara pada gadis itu. Mereka tinggal di tempat yang sama dan pasti akan berpapasan setiap hari. Kondisi keluarga Daisy sudah cukup buruk hingga ia tidak butuh kondisi buruk lainnya.

“Saya permisi sebentar,” katanya pada kedua orang tua Mahardika.

Mahardika memandangnya ingin tahu, sedikit rasa penasaran, tetapi tidak bertanya.

Daisy mengikuti Stefani di belakangnya, gadis itu mengarah ke pintu samping, ke arah dapur luar yang sering digunakan untuk pesta. Beberapa van yang berasal dari katering terlihat parkir tak jauh dari dapur luar.

“Stefani!” Daisy memanggil, tetapi gadis itu tidak berhenti. “STEFANI!” teriaknya.

Langkah kaki Stefani mendadak menjadi lebih cepat. Gadis itu tampak ingin melarikan diri.

“Kamu akan dalam masalah besar kalau mengabaikanku, Stefani!” seru Daisy mengancam.

Ancaman tersebut sepertinya membuat Stefani takut. Gadis itu berhenti melarikan diri, berdiri tegang sambil membelakangi Daisy. Cepat ia memperpendek jarak, memutus jalur untuk melarikan diri bagi Stefani.

“Ada apa, Nona?” Kepala Stefani tertunduk.

Akan tetapi, Daisy tahu kalau gadis itu sama sekali tidak menyesal dengan yang sudah dilakukannya siang tadi. Entah Stefani menyesal atau tidak, Daisy tetap harus menunjukkan siapa dirinya.

“Bukankah kamu berhutang permintaan maaf padaku?” tanyanya sambil mendelik tidak senang.

Daisy sudah terbiasa mengabaikan orang-orang, tetapi tatapan Stefani yang sama sekali tidak memiliki ketakutan dan malah berisi ambisi.

“Permintaan maaf? Saya benar-benar tidak mengerti untuk apa itu?”

Daisy yakin kalau Stefani tidak seperti ini sebelumnya. Jadi ia merasa heran sendiri dengan perubahan yang mendadak.

“Apakah keluargamu tidak menegurmu?” tanya Daisy. Ia bisa melihat Stefani terkesiap sedikit, tetapi kembali bersikap percaya diri seperti semula. “Ah, sepertinya ditegur, tetapi kamu berusaha mengabaikannya.”

“Memang apa salahnya menyukai seseorang?”

Pemikiran macam apa yang merasuki Stefani sekarang. Ia harus juga memberi peringatan pada orang yang sudah mengajarkan hal yang pada gadis pelayan ini.

“Memang tidak ada yang salah. Tetapi yang kamu lakukan salah. Bisakah kamu melihat siapa yang berada di sisi Mahardika. Dia sudah memiliki tunangan dan itu aku. Datang dan menyatakan perasaan pada pria yang sudah memiliki pasangan itu tidak benar.”

“Jadi apa yang aku lakukan salah dan yang Anda lakukan harus benar?”

Daisy membuang napas pasrah. “Sepertinya sia-sia bagiku bicara padamu!”

Stefani yang lebih dulu meninggalkan Daisy.

Daisy sama sekali tidak percaya bahwa selama ini ia ternyata tidak kenal dengan Stefani. Padahal mereka sering bertemu dan wajah gadis itu selalu tampak ceria dan ramah.

“Kamu baru saja bicara dengannya, kan?”

Daisy berbalik, lalu melihat Mahardika berjalan mendekat ke arahnya. Ia melihat sekeliling dan tidak bisa membayangkan Mahardika berjongkok untuk bersembunyi dan menguping.

“Dia menyebalkan!”

“Terasa seperti orang lain.” Mahardika mengerjap, terkejut dengan pembicaraannya. “Tahun lalu aku bicara dengannya sedikit. Saat itu dia menangis dan aku menyapanya.”

“Mas Dika tidak menceritakannya padaku.”

“Karena aku pikir tidak penting. Kami hanya bertemu sebentar itu saja. Aneh, jika dia tiba-tiba menyatakan cinta padaku,” terang Mahardika jujur.

Daisy tiba-tiba merasakan firasat tidak baik. Itu sama seperti saat papanya membawa ibu tiri ke rumah. Ini sama seperti saat papa berkata akan menikah kembali demi Daisy, tetapi ia tahu kalau semua itu bohong. Firasat yang seperti itu.

“Kamu lelah?”

Mahardika sedang memperhatikan Daisy, tampak cemas sedikit.

“Ya, semuanya begitu banyak kejutan!” jawabnya.

Mulai dari persiapan, pertengkarannya dengan sang papa semalam, mendengar Stefani menyatakan cinta pada Mahardika. Terakhir menyadari sikap percaya diri Stefani yang tampak bisa melakukan apa saja.

“Mari ke dalam!” ajak Mahardika.

Episodes
1 Cahaya dan Bayangan
2 Cara Kekanak-Kanakan
3 Hanya Anak-Anak yang Menganggu Orang yang Disukainya
4 Ada Sesuatu yang Aneh Pada Gadis Itu
5 Hanya Kebetulan Lewat
6 Botol Kecil Misterius
7 Cahaya dan Bayangan (2)
8 Hal Misterius
9 Stefani Hanya ...
10 Aku Cinta Kamu
11 Menenangkan Kekasih Hati
12 Botol yang mengubah Takdir (1)
13 Botol yang Mengubah Takdir (2)
14 Botol yang Mengubah Takdir (3)
15 Siapa Aku Sekarang?
16 Cahaya dan Bayangan (3)
17 Hari Pertama Menjadi Daisy
18 Ayah, Bolehkah Aku Bicara dengan Nona?
19 Aku Daisy, Mas!
20 Aneh!
21 Seperti Orang yang Berbeda
22 Daisy di Tubuh Stefani
23 Putri Ayah yang Baik
24 Pria yang Memanggilku dengan Wajah Merah
25 Tentu Saja, Berbeda
26 Kehidupan ini Milikku!
27 Tetap Saja Beda!
28 Sebenarnya Kamu Siapa?
29 Apa yang Kamu Miliki
30 Semuanya Sudah Jelas!
31 Kebahagiaan Kecil Daisy dan Kebohongan Stefani
32 Tidak Ada yang Berjalan Sesuai Rencana
33 Tubuh Daisy Kembali
34 Stefani dan Amukannya
35 Kerumitan Pagi
36 Maafkan Aku! (1)
37 Maafkan Aku! (2)
38 Maafkan Aku! (3)
39 Botol Ajaib Milik Stefani (1)
40 Botol Ajaib Milik Stefani (2)
41 Botol Ajaib Milik Stefani (3)
42 Kembali Tukar Jiwa (1)
43 Kembali Tukar Jiwa (2)
44 Kembali Tukar Jiwa (3)
45 Janji Raise dengan Daisy
46 Restoran Tanpa Rasa Pedas
47 Brian dan Caranya Mendekati Stefani
48 Bukan Hanya Karena Bentuk Fisik Saja
49 Daisy Itu ....
50 Mahardika dan Orang Pintar (1)
51 Mahardika dan Orang Pintar (2)
52 Orang Pintar?
53 Hubungan Sebab Akibat
54 Ini Peringatan
55 Rencana Mahardika (1)
56 Rencana Mahardika (2)
57 Rencana Mahardika (3)
58 Rencana Mahardika (4)
59 Rencana Makan Malam (1)
60 Teman Baru (1)
61 Teman Baru (2)
62 Rencana Makan Malam (2)
63 Rencana Makan Malam (3)
64 Makan Malam Buatan Daisy (1)
65 Makan Malam Buatan Daisy (2)
66 Makan Malam Buatan Daisy (3)
67 Pria Sejati Harus ... (1)
68 Pria Sejati Harus ... (2)
69 Cari Dia yang Memberikan Kesempatan
70 Aku Bukan Dia
71 Ada Banyak yang Berubah (1)
72 Ada Banyak yang Berubah (2)
73 Ada Banyak yang Berubah (3)
74 Ada Banyak yang Berubah (4)
75 Dia Akan Datang Menemuimu (1)
76 Rumah Kontrakan Baru (1)
77 Bukan Permintaan Maaf
78 Rumah Kontrakan Baru (2)
79 Rumah Kontrakan Baru (3)
80 Apa Menikah Juga Sebuah Hukuman?
81 Apa Menikah Juga Sebuah Hukuman? (2)
82 Rumah Kontrakan Baru (4)
83 Pindah (1)
84 Makan Siang dengan Stefani (1)
85 Makan Siang dengan Stefani (2)
86 Pindah (2)
87 Pindah (3)
88 Masalah-Masalah (1)
89 Masalah-Masalah (2)
90 Temukan Apa yang Berbeda (1)
91 Temukan Apa yang Berbeda (2)
92 Shaman
93 Andien, Teman Baru Daisy (1)
94 Andien, Teman Baru Daisy (2)
95 Siapa yang Dirundung? (1)
96 Siapa yang Dirundung? (2)
97 Siapa yang Dirundung? (3)
98 Siapa yang Merundung? (1)
99 Siapa yang Merundung? (2)
100 Rencana Brian Gagal
101 Ayah dan Putrinya (1)
102 Ayah dan Putrinya (2)
103 Ayah dan Putrinya (3)
104 Masa Lalu (1)
105 Men ... Apa?
106 Maulana dan Kegalauannya (1)
107 Maulana dan Kegalauannya (2)
108 Ketahuan
109 Sudah Baik-Baik Saja
110 Semuanya Akan Kembali ke Tempat Semestinya (1)
111 Teh
112 Kesempatan yang Sia-Sia (1)
113 Kesempatan yang Sia-Sia (2)
114 Kembali ke Tubuh yang Asli (1)
115 Kembali ke Tubuh yang Asli (2)
116 Memberi Tahu Mahardika
117 Ini Mengejutkanmu, Kan?
118 Apa Kabar Stefani?
119 Papa Sehat?
120 Rasanya Memang Beda
121 Yang Kalian Pikirkan Benar!
122 Kamu Salah Orang
123 Kunjungan Mendadak Daisy (1)
124 Kunjungan Mendadak Daisy (2)
125 Kunjungan Mendadak Daisy (3)
126 Ayah, Apa Aku Gil*?
127 Ada yang Harus Berubah (1)
128 Papa Berubah?
129 Papa Berubah? (2)
130 Pengakuan Brian
131 Pengakuan Brian (2)
132 Teman (1)
133 Teman (2)
134 Teman (3)
135 Hanya Karena Kamu Pengecut!
136 Tolong Lepaskan Dia Sekarang!
137 Kapan Terakhir Kali Anda Makan dengan Tuan?
138 Perhiasan yang Hilang (1)
139 Perhiasan yang Hilang (2)
140 Mungkin Saja Saya Tidak Tahu
141 Perhiasan yang Hilang (3)
142 Perhiasan yang Hilang (4)
143 Mari Berbaikan (1)
144 Mari Berbaikan (2)
145 Berbaikan (3)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Cahaya dan Bayangan
2
Cara Kekanak-Kanakan
3
Hanya Anak-Anak yang Menganggu Orang yang Disukainya
4
Ada Sesuatu yang Aneh Pada Gadis Itu
5
Hanya Kebetulan Lewat
6
Botol Kecil Misterius
7
Cahaya dan Bayangan (2)
8
Hal Misterius
9
Stefani Hanya ...
10
Aku Cinta Kamu
11
Menenangkan Kekasih Hati
12
Botol yang mengubah Takdir (1)
13
Botol yang Mengubah Takdir (2)
14
Botol yang Mengubah Takdir (3)
15
Siapa Aku Sekarang?
16
Cahaya dan Bayangan (3)
17
Hari Pertama Menjadi Daisy
18
Ayah, Bolehkah Aku Bicara dengan Nona?
19
Aku Daisy, Mas!
20
Aneh!
21
Seperti Orang yang Berbeda
22
Daisy di Tubuh Stefani
23
Putri Ayah yang Baik
24
Pria yang Memanggilku dengan Wajah Merah
25
Tentu Saja, Berbeda
26
Kehidupan ini Milikku!
27
Tetap Saja Beda!
28
Sebenarnya Kamu Siapa?
29
Apa yang Kamu Miliki
30
Semuanya Sudah Jelas!
31
Kebahagiaan Kecil Daisy dan Kebohongan Stefani
32
Tidak Ada yang Berjalan Sesuai Rencana
33
Tubuh Daisy Kembali
34
Stefani dan Amukannya
35
Kerumitan Pagi
36
Maafkan Aku! (1)
37
Maafkan Aku! (2)
38
Maafkan Aku! (3)
39
Botol Ajaib Milik Stefani (1)
40
Botol Ajaib Milik Stefani (2)
41
Botol Ajaib Milik Stefani (3)
42
Kembali Tukar Jiwa (1)
43
Kembali Tukar Jiwa (2)
44
Kembali Tukar Jiwa (3)
45
Janji Raise dengan Daisy
46
Restoran Tanpa Rasa Pedas
47
Brian dan Caranya Mendekati Stefani
48
Bukan Hanya Karena Bentuk Fisik Saja
49
Daisy Itu ....
50
Mahardika dan Orang Pintar (1)
51
Mahardika dan Orang Pintar (2)
52
Orang Pintar?
53
Hubungan Sebab Akibat
54
Ini Peringatan
55
Rencana Mahardika (1)
56
Rencana Mahardika (2)
57
Rencana Mahardika (3)
58
Rencana Mahardika (4)
59
Rencana Makan Malam (1)
60
Teman Baru (1)
61
Teman Baru (2)
62
Rencana Makan Malam (2)
63
Rencana Makan Malam (3)
64
Makan Malam Buatan Daisy (1)
65
Makan Malam Buatan Daisy (2)
66
Makan Malam Buatan Daisy (3)
67
Pria Sejati Harus ... (1)
68
Pria Sejati Harus ... (2)
69
Cari Dia yang Memberikan Kesempatan
70
Aku Bukan Dia
71
Ada Banyak yang Berubah (1)
72
Ada Banyak yang Berubah (2)
73
Ada Banyak yang Berubah (3)
74
Ada Banyak yang Berubah (4)
75
Dia Akan Datang Menemuimu (1)
76
Rumah Kontrakan Baru (1)
77
Bukan Permintaan Maaf
78
Rumah Kontrakan Baru (2)
79
Rumah Kontrakan Baru (3)
80
Apa Menikah Juga Sebuah Hukuman?
81
Apa Menikah Juga Sebuah Hukuman? (2)
82
Rumah Kontrakan Baru (4)
83
Pindah (1)
84
Makan Siang dengan Stefani (1)
85
Makan Siang dengan Stefani (2)
86
Pindah (2)
87
Pindah (3)
88
Masalah-Masalah (1)
89
Masalah-Masalah (2)
90
Temukan Apa yang Berbeda (1)
91
Temukan Apa yang Berbeda (2)
92
Shaman
93
Andien, Teman Baru Daisy (1)
94
Andien, Teman Baru Daisy (2)
95
Siapa yang Dirundung? (1)
96
Siapa yang Dirundung? (2)
97
Siapa yang Dirundung? (3)
98
Siapa yang Merundung? (1)
99
Siapa yang Merundung? (2)
100
Rencana Brian Gagal
101
Ayah dan Putrinya (1)
102
Ayah dan Putrinya (2)
103
Ayah dan Putrinya (3)
104
Masa Lalu (1)
105
Men ... Apa?
106
Maulana dan Kegalauannya (1)
107
Maulana dan Kegalauannya (2)
108
Ketahuan
109
Sudah Baik-Baik Saja
110
Semuanya Akan Kembali ke Tempat Semestinya (1)
111
Teh
112
Kesempatan yang Sia-Sia (1)
113
Kesempatan yang Sia-Sia (2)
114
Kembali ke Tubuh yang Asli (1)
115
Kembali ke Tubuh yang Asli (2)
116
Memberi Tahu Mahardika
117
Ini Mengejutkanmu, Kan?
118
Apa Kabar Stefani?
119
Papa Sehat?
120
Rasanya Memang Beda
121
Yang Kalian Pikirkan Benar!
122
Kamu Salah Orang
123
Kunjungan Mendadak Daisy (1)
124
Kunjungan Mendadak Daisy (2)
125
Kunjungan Mendadak Daisy (3)
126
Ayah, Apa Aku Gil*?
127
Ada yang Harus Berubah (1)
128
Papa Berubah?
129
Papa Berubah? (2)
130
Pengakuan Brian
131
Pengakuan Brian (2)
132
Teman (1)
133
Teman (2)
134
Teman (3)
135
Hanya Karena Kamu Pengecut!
136
Tolong Lepaskan Dia Sekarang!
137
Kapan Terakhir Kali Anda Makan dengan Tuan?
138
Perhiasan yang Hilang (1)
139
Perhiasan yang Hilang (2)
140
Mungkin Saja Saya Tidak Tahu
141
Perhiasan yang Hilang (3)
142
Perhiasan yang Hilang (4)
143
Mari Berbaikan (1)
144
Mari Berbaikan (2)
145
Berbaikan (3)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!