19 Membujuk

Di rumah sakit Anton yang sedang menemani ibunya, keadaan ibunya semakin membaik jika terus membaik maka besok sudah diperbolehkan untuk pulang. Anton merasa senang mendengar itu, dirinya tak perlu lagi capek-capek ke kantor dan rumah sakit. Tapi Anton bingung dari mana uang untuk membayar biaya rumah sakit, meskipun ada pasti masih kurang karna ibunya cukup lama di rawat.

"Kenapa Resti tidak pernah ke sini?" Tanya Ratna

"Resti pergi bu" ucap Anton

Memang Anton belum menceritakan kepergian Resti kemarin, ia menunggu waktu yang tepat karna takut ibunya kaget dan penyakitnya semakin parah. Resti dan Ratna memang tidak terlalu baik hubungannya: tapi Ratna masih menghargai Resti karna Anton sudah menikahinya.

Sayangnya Resti tidak bisa memperbaiki hubungannya dengan mertuanya itu, meski cerewet Ratna ingin yang terbaik untuk Anton, ia ingin Resti bisa menjadi istri yang baik dan bisa melayani Anton seperti Desi melayaninya dengan sangat baik.

"Pergi ke mana?"

"Aku tidak tahu bu, dia pergi kemarin setelah bertengkar" terang Anton

"Kalian bertengkar apa sampai Resti pergi dari rumah"

"Aku sudah tidak tahan dengan sikap dia yang pulang seenaknya, bahkan untuk menjaga ibu saja dia tidak mau" ucap Anton

"Ini juga karna kamu memilih Resti, coba saja kamu mempertahankan Desi pasti kamu tidak akan seperti ini sekarang, ada yang menjaga ibu di sini"

"Kalo tahu begini aku juga tidak akan memilih Resti bu, sudahlah biar ini jadi pelajaran untuk aku untuk lebih menghargai lagi"

"Kamu sudah bayar biaya rumah sakit?"

"Belum bu, uang aku tidak cukup niatnya nanti aku mau ke rumah Desi mau pinjam uang siapa tahu dikasih dia kan bekerja"

"Coba kamu bujuk lagi Desi untuk rujuk, siapa tahu dia mau" saran Ratna

"Aku akan mencoba nanti bu"

"Teruslah bujuk, mungkin Desi akan merasa iba dan kembali padamu"

*

Sore hari

Desi yang baru saja pulang dan tiba di rumahnya beristirahat.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu.

"Siapa datang sore-sore begini" ujar Desi

Desi bangkit dan membuka pintu.

"Mas Anton" ucap Desi

"Desi, aku mau bicara sama kamu" ucap Anton

"Duduk dulu mas, aku buatkan kopi sebentar ya"

"Tidak perlu, tadi aku sudah ngopi"

Desi duduk di hadapan Anton.

"Kamu mau bicara apa mas?"tanya Desi

"Aku mau pinjam uang Des" ucap Anton tertunduk

"Memang buat apa mas?" Tanya Desi heran karna selama menjadi istrinya Anton tak pernah kekurangan uang.

"Untuk biaya rumah sakit, uang aku kurang secepatnya aku akan ganti aku belum gajian" ucap Anton

"Kamu butuh berapa mas?"

"Kalo ada dua juta"

"Sebentar ya mas aku ambil uangnya dulu"

Desi masuk ke dalam untuk mengambil uang.

"Ini mas" Desi memberikan uang yang diminta Anton

"Terima kasih ya aku sebenarnya malu harus pinjam sama kamu tapi aku tidak tahu harus pinjam sama siapa lagi"

"Sudahlah mas, kita memang sewajibnya saling membantu orang yang sedang kesusahan dan aku memang sedang punya uang segitu"

"Aku menyesal Des, seandainya saja aku bisa menahan godaan untuk tidak selingkuh mungkin kita masih bersama, sampai sekarang aku masih menyayangi kamu bahkan setiap malam aku tidak bisa tidur karna perasaan bersalah aku pada kamu"

"Sudah mas, semua sudah berlalu ambil hikmahnya saja aku yakin kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan kamu juga Resti bisa mempertahankan rumah tangganya"

"Sayangnya Resti tidak mau mempertahankan rumah tangga kami" Desi terkejut mendengar apa yang diucapkan Anton "Dia pergi dan aku tidak tahu dia ke mana, mungkin ini karma untuk aku yang sudah meninggalkan kamu. Kamu mau kemba-"

"Maaf mas aku masih ada pekerjaan di dalam"

"Sepertinya kamu memang benar-benar mengubur dalam-dalam kenangan tentang kita ya, apa karna kamu sudah punya yang baru atau bos kamu itu adalah kekasih kamu" ucap Anton

"Aku rasa siapa pun pendamping aku nanti aku berharap dia bisa menghargai aku dan tidak pernah melampiaskna kekesalannya untuk mencari wanita lain"

Merasa tersindir dengan ucapan Desi, Anton memilih diam.

"Bukannya aku mau usir kamu mas, aku belum mandi pulang kerja dan belum masak juga"

"Ya kalo begitu aku pamit, secepatnya aku akan mengganti uang kamu"

"Tidak perlu buru-buru mas, aku masih punya jadi kamu fokus untuk kesembuhan ibu"

"Aku pamit Des"

"Iya mas hati-hati"

Anton pergi dari rumah Desi. Desi pun segera masuk ke dalam rumah.

"Siapa yang bertamu Des?" Tanya Darto

"Mas Anton pak" jawab Desi

"Mau apa lagi laki-laki itu tidak ada kapok-kapoknya ya" Darto mulai terpancing

"Jangan marah-marah dulu pak, mas Anton cuma pinjam uang ke sini ibunya masuk rumah sakit dan uangnya tidak cukup buat biaya rumah sakit" terang Desi

"Dasar tidak tahu malu masih berani datang ke sini mau pinjam uang lagi, waktu kamu jadi istrinya tidak pernah dia kekurangan uang sampai-sampai mencari wanita lain sekarang pas lagi susah datang ke sini mungkin itu azab dari Tuhan karna sudah menduakan istri sebaik kamu" ujar Darto

"Ish bapak bicara apa sih, sudah yang penting tugas kita adalah membantu orang yang sedang membutuhkan kita todak pernah tahu ke depannya pak oleh karna itu kita harus tetap berbuat baik pada semua orang siapa tahu kita nantinya butuh bantuan mereka"

"Bapak cuma kesal saja kalo ingat apa yang sudah dia lakukan sama kamu"

"Iya aku paham kok pak, Desi ke dalam dulu mau mandi ya pak"

Darto mengangguk.

*

Keesokan harinya

Desi berangkat agak pagi karna ingin menjenguk Ratna di rumah sakit. Meski hubungannya dengan Anton sudah berakhir Desi masih menganggap mantan mertuanya itu seperti ibunya sendiri, meski sewaktu menjadi istri Anton sikapnya tidak terlalu baik dengannya tapi Desi masih menghargainya.

Sesampainya di rumah sakit Desi bertanya pada suster kamar Ratna ada di nomor berapa, setelah tahu Desi menuju kamar tersebut.

Krek

Pintu terbuka, di sana ada Anton yang sedang berberes dan Ratna yang terlihat lebih segar.

“Assalamualaikum” ujar Desi

“Waalaikumsala” jawab Anton dan Ratna

“Loh ada Desi ke sini ya” ucap Ratna

“Iya bu aku mampir sebelum berangkat kerja, kok sudah beres-beres memang sudah dibolehkan pulang?” tanya Desi

“Iya Des, ibu sudah mendingan jadi boleh pulang ini lagi beres-beres barang-barang ibu” ucap Anton

“Syukur kalo ibu sudah baik, maaf ya bu aku baru sempat menjenguknya bapak juga baru sembuh jadi tidak bisa ditinggal selain pergi kerja” ujar Desi

“Iya tidak apa-apa kok, yang penting ibu sudah sehat sekarang” ucap Ratna

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

mulia sekali hati kamu desi baik dan tulus.
laki2 terbodoh yg tega meninggalkan kamu.

2023-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 1 Berubah
2 2 Pergi
3 3 Keputusan
4 4 Bekerja
5 5 Salah Paham
6 6 Ekstra Sabar
7 7 Pertengkaran
8 8 Menyesal?
9 9 Candae (Calon Janda Elit)
10 10 Pilihan Tak Tepat
11 11 Cerai!
12 12 Ternodai
13 13 Rumah Sakit
14 14 Mengamuk
15 15 Curhat
16 16 Resti Minggat
17 17 Putus
18 18 Ketahuan Lagi
19 19 Membujuk
20 20 Membesuk
21 21 Ditemani Bos
22 22 Melabrak Resti
23 23 Menyampaikan
24 24 Bertamu Pagi-Pagi
25 25 Bertemu Sely
26 26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27 27 Mantan Suami Posesif
28 28 Adegan Lalu
29 29 Definisi Cewek Selalu Benar
30 30 Kalah Start
31 31 Rencana Burhan
32 32 Siapa?
33 33 Makan Malam Bersama
34 34 Numpang Makan
35 35 Sely Berulah Lagi
36 36 Menebus Kesalahan
37 37 Jebakan
38 38 Desi Cemburu?
39 39 Angga Murka
40 40 Menemui Sely
41 41 Solusi Desi
42 42 Antara Desi, Sely dan Angga
43 43 Melihat Proyek
44 44 Kembali?
45 45 Bad Mood
46 46 Pulang Bareng Lagi
47 47 Weekend Di Kebun
48 48 Gagal Romantis
49 49 Digantung Atau Menggantung
50 50 Angga Mulai Mencari Tahu
51 51 Memberi Pinjaman
52 52 Desi Mengetahuinya
53 53 Angga Mencari Tahu
54 54 Proses
55 55 Satu Ruangan
56 56 Darto Murka
57 57 Desi Khawatir
58 58 Terungkap
59 59 Terungkap
60 60 Desi Dan Angga
61 61 Melamar
62 62 Pulang Ke Rumah
63 63 Mengenal
64 64 Bertemu Calon Mertua
65 65 Mencari Gaun
66 66 Hari Bahagia
67 67 Sah
68 68 Kejutan
69 69 Hamil
70 70 Arumi
71 71 End
72 Draft
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Berubah
2
2 Pergi
3
3 Keputusan
4
4 Bekerja
5
5 Salah Paham
6
6 Ekstra Sabar
7
7 Pertengkaran
8
8 Menyesal?
9
9 Candae (Calon Janda Elit)
10
10 Pilihan Tak Tepat
11
11 Cerai!
12
12 Ternodai
13
13 Rumah Sakit
14
14 Mengamuk
15
15 Curhat
16
16 Resti Minggat
17
17 Putus
18
18 Ketahuan Lagi
19
19 Membujuk
20
20 Membesuk
21
21 Ditemani Bos
22
22 Melabrak Resti
23
23 Menyampaikan
24
24 Bertamu Pagi-Pagi
25
25 Bertemu Sely
26
26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27
27 Mantan Suami Posesif
28
28 Adegan Lalu
29
29 Definisi Cewek Selalu Benar
30
30 Kalah Start
31
31 Rencana Burhan
32
32 Siapa?
33
33 Makan Malam Bersama
34
34 Numpang Makan
35
35 Sely Berulah Lagi
36
36 Menebus Kesalahan
37
37 Jebakan
38
38 Desi Cemburu?
39
39 Angga Murka
40
40 Menemui Sely
41
41 Solusi Desi
42
42 Antara Desi, Sely dan Angga
43
43 Melihat Proyek
44
44 Kembali?
45
45 Bad Mood
46
46 Pulang Bareng Lagi
47
47 Weekend Di Kebun
48
48 Gagal Romantis
49
49 Digantung Atau Menggantung
50
50 Angga Mulai Mencari Tahu
51
51 Memberi Pinjaman
52
52 Desi Mengetahuinya
53
53 Angga Mencari Tahu
54
54 Proses
55
55 Satu Ruangan
56
56 Darto Murka
57
57 Desi Khawatir
58
58 Terungkap
59
59 Terungkap
60
60 Desi Dan Angga
61
61 Melamar
62
62 Pulang Ke Rumah
63
63 Mengenal
64
64 Bertemu Calon Mertua
65
65 Mencari Gaun
66
66 Hari Bahagia
67
67 Sah
68
68 Kejutan
69
69 Hamil
70
70 Arumi
71
71 End
72
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!