Di rumah sakit Anton yang sedang menemani ibunya, keadaan ibunya semakin membaik jika terus membaik maka besok sudah diperbolehkan untuk pulang. Anton merasa senang mendengar itu, dirinya tak perlu lagi capek-capek ke kantor dan rumah sakit. Tapi Anton bingung dari mana uang untuk membayar biaya rumah sakit, meskipun ada pasti masih kurang karna ibunya cukup lama di rawat.
"Kenapa Resti tidak pernah ke sini?" Tanya Ratna
"Resti pergi bu" ucap Anton
Memang Anton belum menceritakan kepergian Resti kemarin, ia menunggu waktu yang tepat karna takut ibunya kaget dan penyakitnya semakin parah. Resti dan Ratna memang tidak terlalu baik hubungannya: tapi Ratna masih menghargai Resti karna Anton sudah menikahinya.
Sayangnya Resti tidak bisa memperbaiki hubungannya dengan mertuanya itu, meski cerewet Ratna ingin yang terbaik untuk Anton, ia ingin Resti bisa menjadi istri yang baik dan bisa melayani Anton seperti Desi melayaninya dengan sangat baik.
"Pergi ke mana?"
"Aku tidak tahu bu, dia pergi kemarin setelah bertengkar" terang Anton
"Kalian bertengkar apa sampai Resti pergi dari rumah"
"Aku sudah tidak tahan dengan sikap dia yang pulang seenaknya, bahkan untuk menjaga ibu saja dia tidak mau" ucap Anton
"Ini juga karna kamu memilih Resti, coba saja kamu mempertahankan Desi pasti kamu tidak akan seperti ini sekarang, ada yang menjaga ibu di sini"
"Kalo tahu begini aku juga tidak akan memilih Resti bu, sudahlah biar ini jadi pelajaran untuk aku untuk lebih menghargai lagi"
"Kamu sudah bayar biaya rumah sakit?"
"Belum bu, uang aku tidak cukup niatnya nanti aku mau ke rumah Desi mau pinjam uang siapa tahu dikasih dia kan bekerja"
"Coba kamu bujuk lagi Desi untuk rujuk, siapa tahu dia mau" saran Ratna
"Aku akan mencoba nanti bu"
"Teruslah bujuk, mungkin Desi akan merasa iba dan kembali padamu"
*
Sore hari
Desi yang baru saja pulang dan tiba di rumahnya beristirahat.
Tok tok tok
Bunyi ketukan pintu.
"Siapa datang sore-sore begini" ujar Desi
Desi bangkit dan membuka pintu.
"Mas Anton" ucap Desi
"Desi, aku mau bicara sama kamu" ucap Anton
"Duduk dulu mas, aku buatkan kopi sebentar ya"
"Tidak perlu, tadi aku sudah ngopi"
Desi duduk di hadapan Anton.
"Kamu mau bicara apa mas?"tanya Desi
"Aku mau pinjam uang Des" ucap Anton tertunduk
"Memang buat apa mas?" Tanya Desi heran karna selama menjadi istrinya Anton tak pernah kekurangan uang.
"Untuk biaya rumah sakit, uang aku kurang secepatnya aku akan ganti aku belum gajian" ucap Anton
"Kamu butuh berapa mas?"
"Kalo ada dua juta"
"Sebentar ya mas aku ambil uangnya dulu"
Desi masuk ke dalam untuk mengambil uang.
"Ini mas" Desi memberikan uang yang diminta Anton
"Terima kasih ya aku sebenarnya malu harus pinjam sama kamu tapi aku tidak tahu harus pinjam sama siapa lagi"
"Sudahlah mas, kita memang sewajibnya saling membantu orang yang sedang kesusahan dan aku memang sedang punya uang segitu"
"Aku menyesal Des, seandainya saja aku bisa menahan godaan untuk tidak selingkuh mungkin kita masih bersama, sampai sekarang aku masih menyayangi kamu bahkan setiap malam aku tidak bisa tidur karna perasaan bersalah aku pada kamu"
"Sudah mas, semua sudah berlalu ambil hikmahnya saja aku yakin kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan kamu juga Resti bisa mempertahankan rumah tangganya"
"Sayangnya Resti tidak mau mempertahankan rumah tangga kami" Desi terkejut mendengar apa yang diucapkan Anton "Dia pergi dan aku tidak tahu dia ke mana, mungkin ini karma untuk aku yang sudah meninggalkan kamu. Kamu mau kemba-"
"Maaf mas aku masih ada pekerjaan di dalam"
"Sepertinya kamu memang benar-benar mengubur dalam-dalam kenangan tentang kita ya, apa karna kamu sudah punya yang baru atau bos kamu itu adalah kekasih kamu" ucap Anton
"Aku rasa siapa pun pendamping aku nanti aku berharap dia bisa menghargai aku dan tidak pernah melampiaskna kekesalannya untuk mencari wanita lain"
Merasa tersindir dengan ucapan Desi, Anton memilih diam.
"Bukannya aku mau usir kamu mas, aku belum mandi pulang kerja dan belum masak juga"
"Ya kalo begitu aku pamit, secepatnya aku akan mengganti uang kamu"
"Tidak perlu buru-buru mas, aku masih punya jadi kamu fokus untuk kesembuhan ibu"
"Aku pamit Des"
"Iya mas hati-hati"
Anton pergi dari rumah Desi. Desi pun segera masuk ke dalam rumah.
"Siapa yang bertamu Des?" Tanya Darto
"Mas Anton pak" jawab Desi
"Mau apa lagi laki-laki itu tidak ada kapok-kapoknya ya" Darto mulai terpancing
"Jangan marah-marah dulu pak, mas Anton cuma pinjam uang ke sini ibunya masuk rumah sakit dan uangnya tidak cukup buat biaya rumah sakit" terang Desi
"Dasar tidak tahu malu masih berani datang ke sini mau pinjam uang lagi, waktu kamu jadi istrinya tidak pernah dia kekurangan uang sampai-sampai mencari wanita lain sekarang pas lagi susah datang ke sini mungkin itu azab dari Tuhan karna sudah menduakan istri sebaik kamu" ujar Darto
"Ish bapak bicara apa sih, sudah yang penting tugas kita adalah membantu orang yang sedang membutuhkan kita todak pernah tahu ke depannya pak oleh karna itu kita harus tetap berbuat baik pada semua orang siapa tahu kita nantinya butuh bantuan mereka"
"Bapak cuma kesal saja kalo ingat apa yang sudah dia lakukan sama kamu"
"Iya aku paham kok pak, Desi ke dalam dulu mau mandi ya pak"
Darto mengangguk.
*
Keesokan harinya
Desi berangkat agak pagi karna ingin menjenguk Ratna di rumah sakit. Meski hubungannya dengan Anton sudah berakhir Desi masih menganggap mantan mertuanya itu seperti ibunya sendiri, meski sewaktu menjadi istri Anton sikapnya tidak terlalu baik dengannya tapi Desi masih menghargainya.
Sesampainya di rumah sakit Desi bertanya pada suster kamar Ratna ada di nomor berapa, setelah tahu Desi menuju kamar tersebut.
Krek
Pintu terbuka, di sana ada Anton yang sedang berberes dan Ratna yang terlihat lebih segar.
“Assalamualaikum” ujar Desi
“Waalaikumsala” jawab Anton dan Ratna
“Loh ada Desi ke sini ya” ucap Ratna
“Iya bu aku mampir sebelum berangkat kerja, kok sudah beres-beres memang sudah dibolehkan pulang?” tanya Desi
“Iya Des, ibu sudah mendingan jadi boleh pulang ini lagi beres-beres barang-barang ibu” ucap Anton
“Syukur kalo ibu sudah baik, maaf ya bu aku baru sempat menjenguknya bapak juga baru sembuh jadi tidak bisa ditinggal selain pergi kerja” ujar Desi
“Iya tidak apa-apa kok, yang penting ibu sudah sehat sekarang” ucap Ratna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ta..h
mulia sekali hati kamu desi baik dan tulus.
laki2 terbodoh yg tega meninggalkan kamu.
2023-04-08
0