14 Mengamuk

“Maaf pak, saya lupa bilang kalo datang terlambat, kemarin bapak saya dirawat di rumah sakit dan pagi tadi sudah boleh pulang, saya telat karna harus mengurus bapak saya dulu pak, saya juga masak buat makan siang nanti karna bapak sendiri di rumah” jelas Desi dengan wajah tertunduk

“Saya tidak menerima alasan, perusahaan ini punya peraturan dan kamu pasti sudah tahu peraturannya seperti apa” ucap Angga dingin

“Tapi pak saya tidak alasan, semua yang saya katakan tadi itu beneran kalo bapak tidak percaya ikut saya ke rumah untuk membuktikan semuanya” ucap Desi tak mau kalah

“Jangan mencari alasan atas pembenaran Desi, untuk hari ini kamu saya maafkan dan jangan pernah mengulanginya lagi apapun itu”

“Baik pak”

“Cepat kerjakan semua laporan dan bawa ke ruangan saya, saya tunggu setengah jam” Angga berlalu keluar

“Setengah jam? Kenapa tidak sekalian saja 5 menit” Desi mendengus kesal

Desi mengerjakan laporan dengan teliti, matanya tak berpindah sedikit pun dari laptopnya

Setelah setengah jam lebih Desi berhasil menyelesaikan laporannya dan segera membawanya ke ruangan Angga.

Tok tok tok

“Masuk” ucap Angga

Kreek

“Ini laporannya pak” Desi menaruhnya di atas meja

“Saya kasih waktu kamu setengah jam, dan ini sudah setengah jam lewat” Angga menatap Desi

“Aduh kalo ditatap begini kayak lagi di kantor polisi” ucap Desi dalam hati

“Saya sudah berusaha agar selesai tepat waktu pak, tapi ternyata tidak bisa, tapi saya kerjakan semuanya dengan teliti kok, silakan bapak cek lagi pasti semuanya benar” ucap Desi

Akhirnya Angga mengecek hasil kerja Desi.

“Bagaimana pak, sudah benar semua kan?” tanya Desi

“Untuk kali ini saya maafkan kamu”

“Yes, terima kasih pak kalo begitu saya kembali ke ruangan saya” Ketika Desi hendak berjalan tiba-tiba kakinya tersandung dengan kursi membuat tubuhnya hilang keseimbangan dan terjatuh. Beruntung Angga langsung sigap, ia bangun dan langsung berdiri untuk menangkap tubuh Desi, terjadilah mereka saling tatap-tatapan.

Namun keberuntungan belum berpihak pada Angga dan juga Desi, Sely yang langsung membuka pintu dan masuk, melihat Angga memeluk Desi marah besar.

“Angga!” teriak Sely

“Sely” Desi berdiri membenarkan posisinya

“Dasar cewek tidak tahu diri, berani-beraninya kamu goda pacar aku sini kamu” Sely menghampiri Desi, ia hendak menarik rambut Desi namun Angga langsung memeluk Sely dan membawa menjauh dari Desi agar mereka tidak bertengkar

“Kamu salah paham Sel, semua ini tidak seperti yang kamu pikirkan” Angga berusaha menenangkan Sely

“Salah paham bagaimana, jelas-jelas aku melihat kamu dan dia berpelukan kamu bilang ini salah paham, atau jangan-jangan memang benar ya kamu selingkuh dengan dia kalo aku tidak ada kamu bermesraan begitu” Sely seperti kerasukan

“Kamu tenang dulu, kita bicarakan ini baik-baik. Aku akan jelaskan semuanya tapi kamu jangan seperti ini” ucap Angga

“Mau jelasin apa lagi, kamu mau bilang kalo kamu selingkuh terus tadi kamu peluk-pelukan sama dia” Sely berusaha menghampiri Desi namun Angga menahannya

“Desi kamu keluar, biar ini jadi urusan aku” ucap Angga

Mendengar ucapan Angga, Desi langsung keluar dari ruangan Angga.

“Kamu suruh dia keluar, aku belum menjambak rambut dia yang sok kecantikan dan menggoda kamu, atau kamu bela dia karna memang ada hubungan dengan dia” Sely melotot tajam pada Angga

“Kamu salah paham, tadi Desi hampir jatuh dan aku menolong dia sudah itu saja tiba-tiba kamu masuk dan melihat seolah-olah kami berpelukan, aku dan Desi tidak ada hubungan apa-apa” jelas Angga

“Halah kamu alasan, terus kenapa kamu bela dia kalo kamu memang tidak ada apa-apa sama dia”

“Aku bukannya bela Desi, aku cuma tidak mau kalo nanti kalian bertengkar terus mengundang perhatian seluruh karyawan”

Sely menatap Angga dengan tatapan mencari tahu apakah kekasihnya itu sedang berbohong atau tidak.

“Kamu tidak lagi berbohong kan?” selidik Sely

“Untuk apa aku berbohong, seandainya aku tertarik dengan Desi aku sudah meninggalkan kamu, buktinya sampai sekarang aku masih mempertahankan hubungan kita” Angga menggenggam tangan Sely

“Awas saja kalo kamu ketahuan peluk-peluk wanita lain selain aku, aku pastikan dia tidak bisa memeluk kamu lagi” ancam Sely

“Tidak mungkin sayang, aku tidak pernah memeluk wanita lain selain kamu” Angga mengelus rambut Sely

“Iya karna kamu hanya milik aku Angga, tidak boleh ada wanita lain di samping kamu hanya aku yang boleh manja-manja dan dapat perhatian kamu, kamu paham kan?”

“Iya sayang aku paham, aku tidak mungkin mencari wanita lain kamu sudah cukup”

“Baguslah, aku ke sini mau ajak kamu makan siang sudah lama kita tidak makan siang bareng” ucap Sely bersender di pundak Angga

Angga tak bergeming, tak menjawab ajakan Sely.

“Sayang, kamu tidak lagi berpikir untuk mencari alasan kan?” Sely berdiri dan menatap Angga

“Tidak sayang, baiklah kita makan siang nanti tapi aku selesaikan dulu pekerjaan aku ya” ucap Angga

“Aku tunggu di sofa ya”

Angga mengangguk, Sely duduk bersantai sambil memainkan ponselnya.

*

“Kok bisa ya pak Angga punya pacar seperti itu sudah kayak nenek sihir, galak, tukang selingkuh” Desi menggerutu sepanjang jalan ke ruangannya

“Eh Desi” Sarah yang tiba-tiba muncul membuat Desi kaget

“Kamu bisa tidak jangan membuat aku kaget” omel Desi

“Ya maaf, aku kira kamu tahu kalo aku ada di sini” ucap Sarah menunjukkan deretan gigi putihnya

“Tadi kamu bilang nenek sihir, galak sama tukang selingkuh, memang siapa?” tanya Sarah

“Hah em itu” Desi menggaruk kepalanya yang tidak gatal

“Siapa sih, tinggal jawab saja susah banget” ucap Sarah tak sabar

“Tapi kamu jangan bilang-bilang ya” ucap Desi setengah berbisik

“Iya ayo cepat kasih tahu” desak Sarah

“Sely” bisik Desi

“Hah” Desi menutup mulut Sarah

“Jangan teriak juga” omel Sarah

“Jadi Sely pacarnya pak Angga?” tanya Sarah

“Iya, kamu jangan bilang-bilang apalagi sampai pak Angga tahu” bisik Desi

“Memang kamu kata siapa kalo dia selingkuh?” tanya Sarah

“Aku itu ketemu di pusat perbelanjaan sama dia terus gandengan sama cowok lain mesra banget, terus pas ketemu aku dia malah buru-buru pergi pasti dia selingkuh dan takut ketahuan aku” terang Desi

“Memang benar-benar ya sudah dapat pacar bos tampan, kaya lagi masih diselingkuhi kurang apa lagi coba, kalo aku jadi pak Angga pasti sudah putusin dia dan cari yang baik kayak aku” ucap Sarah percaya diri

“Ih malah bercanda” Desi menoyor kepala Sarah

“Kan memang benar, kalo aku jadi Sely pasti setia sampai mati, uangnya tidak habis-habis dan tampan lagi”

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

ko geregetan sama si angga y ihhh kesel deh.

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1 Berubah
2 2 Pergi
3 3 Keputusan
4 4 Bekerja
5 5 Salah Paham
6 6 Ekstra Sabar
7 7 Pertengkaran
8 8 Menyesal?
9 9 Candae (Calon Janda Elit)
10 10 Pilihan Tak Tepat
11 11 Cerai!
12 12 Ternodai
13 13 Rumah Sakit
14 14 Mengamuk
15 15 Curhat
16 16 Resti Minggat
17 17 Putus
18 18 Ketahuan Lagi
19 19 Membujuk
20 20 Membesuk
21 21 Ditemani Bos
22 22 Melabrak Resti
23 23 Menyampaikan
24 24 Bertamu Pagi-Pagi
25 25 Bertemu Sely
26 26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27 27 Mantan Suami Posesif
28 28 Adegan Lalu
29 29 Definisi Cewek Selalu Benar
30 30 Kalah Start
31 31 Rencana Burhan
32 32 Siapa?
33 33 Makan Malam Bersama
34 34 Numpang Makan
35 35 Sely Berulah Lagi
36 36 Menebus Kesalahan
37 37 Jebakan
38 38 Desi Cemburu?
39 39 Angga Murka
40 40 Menemui Sely
41 41 Solusi Desi
42 42 Antara Desi, Sely dan Angga
43 43 Melihat Proyek
44 44 Kembali?
45 45 Bad Mood
46 46 Pulang Bareng Lagi
47 47 Weekend Di Kebun
48 48 Gagal Romantis
49 49 Digantung Atau Menggantung
50 50 Angga Mulai Mencari Tahu
51 51 Memberi Pinjaman
52 52 Desi Mengetahuinya
53 53 Angga Mencari Tahu
54 54 Proses
55 55 Satu Ruangan
56 56 Darto Murka
57 57 Desi Khawatir
58 58 Terungkap
59 59 Terungkap
60 60 Desi Dan Angga
61 61 Melamar
62 62 Pulang Ke Rumah
63 63 Mengenal
64 64 Bertemu Calon Mertua
65 65 Mencari Gaun
66 66 Hari Bahagia
67 67 Sah
68 68 Kejutan
69 69 Hamil
70 70 Arumi
71 71 End
72 Draft
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Berubah
2
2 Pergi
3
3 Keputusan
4
4 Bekerja
5
5 Salah Paham
6
6 Ekstra Sabar
7
7 Pertengkaran
8
8 Menyesal?
9
9 Candae (Calon Janda Elit)
10
10 Pilihan Tak Tepat
11
11 Cerai!
12
12 Ternodai
13
13 Rumah Sakit
14
14 Mengamuk
15
15 Curhat
16
16 Resti Minggat
17
17 Putus
18
18 Ketahuan Lagi
19
19 Membujuk
20
20 Membesuk
21
21 Ditemani Bos
22
22 Melabrak Resti
23
23 Menyampaikan
24
24 Bertamu Pagi-Pagi
25
25 Bertemu Sely
26
26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27
27 Mantan Suami Posesif
28
28 Adegan Lalu
29
29 Definisi Cewek Selalu Benar
30
30 Kalah Start
31
31 Rencana Burhan
32
32 Siapa?
33
33 Makan Malam Bersama
34
34 Numpang Makan
35
35 Sely Berulah Lagi
36
36 Menebus Kesalahan
37
37 Jebakan
38
38 Desi Cemburu?
39
39 Angga Murka
40
40 Menemui Sely
41
41 Solusi Desi
42
42 Antara Desi, Sely dan Angga
43
43 Melihat Proyek
44
44 Kembali?
45
45 Bad Mood
46
46 Pulang Bareng Lagi
47
47 Weekend Di Kebun
48
48 Gagal Romantis
49
49 Digantung Atau Menggantung
50
50 Angga Mulai Mencari Tahu
51
51 Memberi Pinjaman
52
52 Desi Mengetahuinya
53
53 Angga Mencari Tahu
54
54 Proses
55
55 Satu Ruangan
56
56 Darto Murka
57
57 Desi Khawatir
58
58 Terungkap
59
59 Terungkap
60
60 Desi Dan Angga
61
61 Melamar
62
62 Pulang Ke Rumah
63
63 Mengenal
64
64 Bertemu Calon Mertua
65
65 Mencari Gaun
66
66 Hari Bahagia
67
67 Sah
68
68 Kejutan
69
69 Hamil
70
70 Arumi
71
71 End
72
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!