“Maaf pak, saya lupa bilang kalo datang terlambat, kemarin bapak saya dirawat di rumah sakit dan pagi tadi sudah boleh pulang, saya telat karna harus mengurus bapak saya dulu pak, saya juga masak buat makan siang nanti karna bapak sendiri di rumah” jelas Desi dengan wajah tertunduk
“Saya tidak menerima alasan, perusahaan ini punya peraturan dan kamu pasti sudah tahu peraturannya seperti apa” ucap Angga dingin
“Tapi pak saya tidak alasan, semua yang saya katakan tadi itu beneran kalo bapak tidak percaya ikut saya ke rumah untuk membuktikan semuanya” ucap Desi tak mau kalah
“Jangan mencari alasan atas pembenaran Desi, untuk hari ini kamu saya maafkan dan jangan pernah mengulanginya lagi apapun itu”
“Baik pak”
“Cepat kerjakan semua laporan dan bawa ke ruangan saya, saya tunggu setengah jam” Angga berlalu keluar
“Setengah jam? Kenapa tidak sekalian saja 5 menit” Desi mendengus kesal
Desi mengerjakan laporan dengan teliti, matanya tak berpindah sedikit pun dari laptopnya
Setelah setengah jam lebih Desi berhasil menyelesaikan laporannya dan segera membawanya ke ruangan Angga.
Tok tok tok
“Masuk” ucap Angga
Kreek
“Ini laporannya pak” Desi menaruhnya di atas meja
“Saya kasih waktu kamu setengah jam, dan ini sudah setengah jam lewat” Angga menatap Desi
“Aduh kalo ditatap begini kayak lagi di kantor polisi” ucap Desi dalam hati
“Saya sudah berusaha agar selesai tepat waktu pak, tapi ternyata tidak bisa, tapi saya kerjakan semuanya dengan teliti kok, silakan bapak cek lagi pasti semuanya benar” ucap Desi
Akhirnya Angga mengecek hasil kerja Desi.
“Bagaimana pak, sudah benar semua kan?” tanya Desi
“Untuk kali ini saya maafkan kamu”
“Yes, terima kasih pak kalo begitu saya kembali ke ruangan saya” Ketika Desi hendak berjalan tiba-tiba kakinya tersandung dengan kursi membuat tubuhnya hilang keseimbangan dan terjatuh. Beruntung Angga langsung sigap, ia bangun dan langsung berdiri untuk menangkap tubuh Desi, terjadilah mereka saling tatap-tatapan.
Namun keberuntungan belum berpihak pada Angga dan juga Desi, Sely yang langsung membuka pintu dan masuk, melihat Angga memeluk Desi marah besar.
“Angga!” teriak Sely
“Sely” Desi berdiri membenarkan posisinya
“Dasar cewek tidak tahu diri, berani-beraninya kamu goda pacar aku sini kamu” Sely menghampiri Desi, ia hendak menarik rambut Desi namun Angga langsung memeluk Sely dan membawa menjauh dari Desi agar mereka tidak bertengkar
“Kamu salah paham Sel, semua ini tidak seperti yang kamu pikirkan” Angga berusaha menenangkan Sely
“Salah paham bagaimana, jelas-jelas aku melihat kamu dan dia berpelukan kamu bilang ini salah paham, atau jangan-jangan memang benar ya kamu selingkuh dengan dia kalo aku tidak ada kamu bermesraan begitu” Sely seperti kerasukan
“Kamu tenang dulu, kita bicarakan ini baik-baik. Aku akan jelaskan semuanya tapi kamu jangan seperti ini” ucap Angga
“Mau jelasin apa lagi, kamu mau bilang kalo kamu selingkuh terus tadi kamu peluk-pelukan sama dia” Sely berusaha menghampiri Desi namun Angga menahannya
“Desi kamu keluar, biar ini jadi urusan aku” ucap Angga
Mendengar ucapan Angga, Desi langsung keluar dari ruangan Angga.
“Kamu suruh dia keluar, aku belum menjambak rambut dia yang sok kecantikan dan menggoda kamu, atau kamu bela dia karna memang ada hubungan dengan dia” Sely melotot tajam pada Angga
“Kamu salah paham, tadi Desi hampir jatuh dan aku menolong dia sudah itu saja tiba-tiba kamu masuk dan melihat seolah-olah kami berpelukan, aku dan Desi tidak ada hubungan apa-apa” jelas Angga
“Halah kamu alasan, terus kenapa kamu bela dia kalo kamu memang tidak ada apa-apa sama dia”
“Aku bukannya bela Desi, aku cuma tidak mau kalo nanti kalian bertengkar terus mengundang perhatian seluruh karyawan”
Sely menatap Angga dengan tatapan mencari tahu apakah kekasihnya itu sedang berbohong atau tidak.
“Kamu tidak lagi berbohong kan?” selidik Sely
“Untuk apa aku berbohong, seandainya aku tertarik dengan Desi aku sudah meninggalkan kamu, buktinya sampai sekarang aku masih mempertahankan hubungan kita” Angga menggenggam tangan Sely
“Awas saja kalo kamu ketahuan peluk-peluk wanita lain selain aku, aku pastikan dia tidak bisa memeluk kamu lagi” ancam Sely
“Tidak mungkin sayang, aku tidak pernah memeluk wanita lain selain kamu” Angga mengelus rambut Sely
“Iya karna kamu hanya milik aku Angga, tidak boleh ada wanita lain di samping kamu hanya aku yang boleh manja-manja dan dapat perhatian kamu, kamu paham kan?”
“Iya sayang aku paham, aku tidak mungkin mencari wanita lain kamu sudah cukup”
“Baguslah, aku ke sini mau ajak kamu makan siang sudah lama kita tidak makan siang bareng” ucap Sely bersender di pundak Angga
Angga tak bergeming, tak menjawab ajakan Sely.
“Sayang, kamu tidak lagi berpikir untuk mencari alasan kan?” Sely berdiri dan menatap Angga
“Tidak sayang, baiklah kita makan siang nanti tapi aku selesaikan dulu pekerjaan aku ya” ucap Angga
“Aku tunggu di sofa ya”
Angga mengangguk, Sely duduk bersantai sambil memainkan ponselnya.
*
“Kok bisa ya pak Angga punya pacar seperti itu sudah kayak nenek sihir, galak, tukang selingkuh” Desi menggerutu sepanjang jalan ke ruangannya
“Eh Desi” Sarah yang tiba-tiba muncul membuat Desi kaget
“Kamu bisa tidak jangan membuat aku kaget” omel Desi
“Ya maaf, aku kira kamu tahu kalo aku ada di sini” ucap Sarah menunjukkan deretan gigi putihnya
“Tadi kamu bilang nenek sihir, galak sama tukang selingkuh, memang siapa?” tanya Sarah
“Hah em itu” Desi menggaruk kepalanya yang tidak gatal
“Siapa sih, tinggal jawab saja susah banget” ucap Sarah tak sabar
“Tapi kamu jangan bilang-bilang ya” ucap Desi setengah berbisik
“Iya ayo cepat kasih tahu” desak Sarah
“Sely” bisik Desi
“Hah” Desi menutup mulut Sarah
“Jangan teriak juga” omel Sarah
“Jadi Sely pacarnya pak Angga?” tanya Sarah
“Iya, kamu jangan bilang-bilang apalagi sampai pak Angga tahu” bisik Desi
“Memang kamu kata siapa kalo dia selingkuh?” tanya Sarah
“Aku itu ketemu di pusat perbelanjaan sama dia terus gandengan sama cowok lain mesra banget, terus pas ketemu aku dia malah buru-buru pergi pasti dia selingkuh dan takut ketahuan aku” terang Desi
“Memang benar-benar ya sudah dapat pacar bos tampan, kaya lagi masih diselingkuhi kurang apa lagi coba, kalo aku jadi pak Angga pasti sudah putusin dia dan cari yang baik kayak aku” ucap Sarah percaya diri
“Ih malah bercanda” Desi menoyor kepala Sarah
“Kan memang benar, kalo aku jadi Sely pasti setia sampai mati, uangnya tidak habis-habis dan tampan lagi”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ta..h
ko geregetan sama si angga y ihhh kesel deh.
2023-04-08
1