3 Keputusan

Pagi harinya Desi langsung mendatangi pengadilan agama, ia ingin segera berpisah dengan suaminya itu, meski masih ada perasaan di dalam hatinya tapi sakit hati yang diterimanya sudah cukup.

Setelah mengajukan perceraiannya, Desi pulang dan membantu bapaknya di kebun.

“Pak, kalo Desi bekerja lagi boleh?” tanya Desi pada bapaknya yang sedang memilah-milih hasil kebun

“Kenapa harus mencari bekerja? Kan kamu sudah bekerja, ini bantu bapak” ucap Darto

“Desi menarik nafasnya dalam-dalam “Desi mau bekerja pak bukan membantu, kalo seperti ini kan membantu bapak” Desi memajukan bibirnya

“Apa kamu yakin?” tanya Darto

“Yakin pak, Desi mau menyibukkan diri” jawab Desi

“Ya sudah terserah kamu saja” Darto pasrah pada keputusan Desi

Keesokan harinya...

Desi mendatangi sebuah perusahaan dan akan mencoba melamar, siapa tahu diterima.

“Permisi pak, apa di sini ada lowongan pekerjaan?” Tanya Desi

“Kebetulan, hari ini sedang dilakukan interview ibu boleh menunggu di sana untuk menunggu giliran diwawancarai” ucapnya

“Oh iya terima kasih ya pak” Ucap Desi

“Iya sama-sama” jawabnya

Desi menunggu giliran untuk melakukan wawancara, setelah menunggu beberapa orang sebelumnya kini giliran Desi untuk diwawancarai.

Beberapa menit berlalu, Desi pun sudah diwawancara. Desi keluar dan berjalan di lorong perusahaan, tak sengaja Desi menabrak seseorang

“Ma-maaf” Ucap Desi tak berani mengangkat wajahnya

“Kalo jalan itu yang benar” ucapnya ketus

Pria itu berlalu meninggalkan Desi.

“Apa semua orang kaya begitu” gumam Desi melihat sikap orang yang ditabraknya

Sesampainya di rumah, Desi melihat Anton yang tengah duduk seperti sedang menunggu.

“Mau apa kamu ke sini mas” ucap Desi

Anton berdiri dan melihat Desi yang baru datang dengan pakaian rapi.

“Maksud kamu apa, dengan surat ini?” tanya Anton menunjukkan surat panggilan dari pengadilan agama

“Kamu bisa baca kan? Berarti aku tidak perlu menjelaskan lagi” jawab Desi

“Sekarang kamu merasa hebat, berpakaian rapi seperti ini apa kamu baru datang berkencan dengan priamu” bentak Anton

“Kalo kamu hanya ingin membuat keributan lebih baik kamu pulang saja mas, aku malas bertengkar dengan kamu, dan perlu kamu tahu kita akan secepatnya bercerai dan kamu akan mudah bersama wanita kamu itu” ucap Desi tegas

Desi berlalu masuk meninggalkan Anton yang masih mengejarnya, namun pintu sudah ditutup dan dikunci oleh Desi.

Di luar rumah, Anton yang masih memanggil namanya dan berteriak untuk membukakan pintu tak dihiraukan oleh Desi.

“Desi! Buka!” teriak Anton

“Mau apa kamu?” tanya Darto yang baru pulang dari kebun

Untung saja dirinya langsung pulang, kalo saja ia masih di kebun mungkin Anton sudah melakukan sesuatu dengan Desi.

“Pak” Anton menyambut Darto dengan ramah dan mencium punggung tangannya, namun Darto menepis tangan Anton.

“Saya tanya mau apa kamu ke sini? Belum puas kamu menyakiti hati anak saya, apa kamu mau menyakiti fisiknya juga hah!?” bentak Darto

Emosinya tak terkontrol ketika melihat Anton, Darto tak pernah membentak atau memarahi Desi tapi Anton yang seharusnya melindungi Desi malah tega melakukannya.

“Pak, saya ke sini mau ketemu sama Desi untuk membicarakan semuanya agar tidak ada kesalah pahaman diantara kita” jelas Anton

“Kesalah pahaman kamu bilang? Sadar kamu itu sudah menyakiti anak saya, kamu bilang kesalah pahaman? Lebih baik kamu pergi atau aku akan bertindak sama kamu” ujar Darto

“Pak, aku butuh bicara dengan Desi. Desi tidak bisa mengambil keputusan seperti ini” ucap Anton kalang kabut

Buughh

Satu pukulan mendarat di pipi Anton, Desi yang mendengar suara keributan menghampiri bapaknya ia tak mau terjadi sesuatu dengan bapaknya.

“Mas Anton” ucap Desi yang baru membuka pintu

“Sekarang pergi atau aku akan benar-benar menghajar kamu, cukup anak saya kamu sakiti dan sekarang aku tidak akan membiarkan kamu membawa ataupun bertemu dengan Desi” teriak Darto

“Sudah pak, ayo kita masuk” Desi menuntun bapaknya yang sudah sangat emosi pada Anton

Anton meringis karna pukulan Darto cukup keras dan menyisakan bekas di pipinya.

Di dalam Desi menenangkan bapaknya.

“Bapak minum dulu” Desi memberikan segelas air putih “Bapak tidak perlu membuang tenaga untuk meladeni mas Anton, biar Desi yang selesaikan semua ini, mas Anton sudah menerima surat jadi insya Allah semuanya akan segera selesai dan Desi akan segera bercerai dengan mas Anton” ucap Desi

“Bapak hanya emosi melihat wajah lelaki itu, teganya dia menduakan kamu. Dulu dia meminta pada bapak dengan baik-baik tapi apa buktinya dia malah memulangkan kamu dengan seperti ini” ujar Darto

Setelah kejadian siang tadi, Desi menyiapkan makan malam untuk dirinya dan bapaknya.

Beberapa hari berlalu, namun Desi tak menerima kabar kalau dirinya diterima di perusahaan yang sudah ia lamar.

Akhirnya Desi memutuskan untuk kembali melamar di beberapa perusahaan dan toko namun mereka belum membutuhkan karyawan baru. Desi sempat menyerah, namun ia tetap semangat walau tidak sesemangat waktu awal ingin bekerja.

Mencari pekerjaan sekarang susah, jadi Desi harus bisa menerima jika dirinya ditolak bahkan menerima cibiran apalagi dirinya seorang janda yang terkadang banyak diremehkan oleh sebagian orang.

Hari ini Desi akan pergi ke sebuah perusahaan, Desi mendapat kabar bahwa di sana membutuhkan karyawan siapa tahu dirinya diterima agar Desi tidak terlalu membebankan hidupnya pada bapaknya. Meski Darto memiliki kebun tetap saja Desi tak bisa duduk bersantai hanya menunggu pendapatan dari Darto, yang terkadang naik turun.

Setelah beberapa lama Desi mencari pekerjaan, dan dirinya sudah menaruh berkas-berkas yang diperlukan di beberapa perusahaan hanya tinggal menunggu kabar apakah dirinya diterima atau tidak.

*

Hari ini Desi berada di rumahnya, ia menunggu kabar siapa tahu dari beberapa perusahaan yang ia datangi beberapa hari lalu menghubunginya.

Tiba-tiba ponsel Desi berdering

Triiing triiing

“Halo” ujar Desi

“Apa benar ini dengan ibu Desi Amalia?” tanya orang di seberang sana

“Iya benar dengan saya sendiri” jawab Desi

“Ibu diterima di perusahaan Jaya Abadi, jadi ibu bisa mulai bekerja mulai besok. Untuk mengetahui ibu ditempatkan di bagian mana, besok akan kami jelaskan dengan ibu” terangnya

“Benarkah pak? Saya diterima? Baik pak, besok saya akan datang ke perusahaan Abadi Jaya, terima kasih pak, terima kasih banyak” ucap Desi antusias

Desi menghampiri bapaknya dan ingin memberitahukan kabar bahagia yang ia dapatkan barusan.

“Pak, bapak” panggil Desi yang berlari kecil ke ruang tamu

“Ada apa Desi? Kenapa sampai buru-buru seperti itu?” tanya Darto

“Pak, Desi diterima bekerja pak dan besok bisa langsung bekerja” ucap Desi bahagia

“Alhamdulillah nak, bapak senang dengarnya” ucap Darto

“Hampir lupa, kita makan malam dulu pak, makanannya sudah siap tadi Desi mau panggil bapak untuk makan eh malah ada telepon jadi lupa. Ayo pak nanti keburu dingin” ajak Desi

Selesai makan Desi langsung mencuci piring, ia akan beristirahat karna adalah hari pertamanya bekerja setelah hampir 3 tahun tak bekerja. Desi belum tahu posisi apa yang ia dapatkan, karna memang perusahaan itu membutuhkan beberapa karyawan.

*

Pagi harinya selesai menyiapkan makanan, Desi langsung bersiap-siap untuk berangkat bekerja.

“Pak, Desi berangkat ya, bapak jangan terlalu capek di kebun kan sudah ada yang mengurus kebun” pamit Desi

“Iya nak kamu jangan khawatir, hati-hati ya” ucap Darto

“Ya sudah, Desi berangkat Assalamualaikum” ucap Desi

“Waalaikumsalam” jawab Darto

Desi berangkat menggunakan ojek agar lebih cepat.

Sesampainya di kantor Desi menghadap kepala bagian yang akan menjelaskan posisi apa yang akan diterimanya.

“Desi Amalia, posisi kamu sebagai sekretaris nanti saya akan jelaskan apa saja yang harus kamu kerjakan” ucap kepala bagian

“Sekretaris pak?” Desi tak menyangka posisi yang ia dapatkan

“Iya, kamu menggantikan bu Sita sebagai sekretaris pak Angga” ucapnya

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

semangat desi

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1 Berubah
2 2 Pergi
3 3 Keputusan
4 4 Bekerja
5 5 Salah Paham
6 6 Ekstra Sabar
7 7 Pertengkaran
8 8 Menyesal?
9 9 Candae (Calon Janda Elit)
10 10 Pilihan Tak Tepat
11 11 Cerai!
12 12 Ternodai
13 13 Rumah Sakit
14 14 Mengamuk
15 15 Curhat
16 16 Resti Minggat
17 17 Putus
18 18 Ketahuan Lagi
19 19 Membujuk
20 20 Membesuk
21 21 Ditemani Bos
22 22 Melabrak Resti
23 23 Menyampaikan
24 24 Bertamu Pagi-Pagi
25 25 Bertemu Sely
26 26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27 27 Mantan Suami Posesif
28 28 Adegan Lalu
29 29 Definisi Cewek Selalu Benar
30 30 Kalah Start
31 31 Rencana Burhan
32 32 Siapa?
33 33 Makan Malam Bersama
34 34 Numpang Makan
35 35 Sely Berulah Lagi
36 36 Menebus Kesalahan
37 37 Jebakan
38 38 Desi Cemburu?
39 39 Angga Murka
40 40 Menemui Sely
41 41 Solusi Desi
42 42 Antara Desi, Sely dan Angga
43 43 Melihat Proyek
44 44 Kembali?
45 45 Bad Mood
46 46 Pulang Bareng Lagi
47 47 Weekend Di Kebun
48 48 Gagal Romantis
49 49 Digantung Atau Menggantung
50 50 Angga Mulai Mencari Tahu
51 51 Memberi Pinjaman
52 52 Desi Mengetahuinya
53 53 Angga Mencari Tahu
54 54 Proses
55 55 Satu Ruangan
56 56 Darto Murka
57 57 Desi Khawatir
58 58 Terungkap
59 59 Terungkap
60 60 Desi Dan Angga
61 61 Melamar
62 62 Pulang Ke Rumah
63 63 Mengenal
64 64 Bertemu Calon Mertua
65 65 Mencari Gaun
66 66 Hari Bahagia
67 67 Sah
68 68 Kejutan
69 69 Hamil
70 70 Arumi
71 71 End
72 Draft
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Berubah
2
2 Pergi
3
3 Keputusan
4
4 Bekerja
5
5 Salah Paham
6
6 Ekstra Sabar
7
7 Pertengkaran
8
8 Menyesal?
9
9 Candae (Calon Janda Elit)
10
10 Pilihan Tak Tepat
11
11 Cerai!
12
12 Ternodai
13
13 Rumah Sakit
14
14 Mengamuk
15
15 Curhat
16
16 Resti Minggat
17
17 Putus
18
18 Ketahuan Lagi
19
19 Membujuk
20
20 Membesuk
21
21 Ditemani Bos
22
22 Melabrak Resti
23
23 Menyampaikan
24
24 Bertamu Pagi-Pagi
25
25 Bertemu Sely
26
26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27
27 Mantan Suami Posesif
28
28 Adegan Lalu
29
29 Definisi Cewek Selalu Benar
30
30 Kalah Start
31
31 Rencana Burhan
32
32 Siapa?
33
33 Makan Malam Bersama
34
34 Numpang Makan
35
35 Sely Berulah Lagi
36
36 Menebus Kesalahan
37
37 Jebakan
38
38 Desi Cemburu?
39
39 Angga Murka
40
40 Menemui Sely
41
41 Solusi Desi
42
42 Antara Desi, Sely dan Angga
43
43 Melihat Proyek
44
44 Kembali?
45
45 Bad Mood
46
46 Pulang Bareng Lagi
47
47 Weekend Di Kebun
48
48 Gagal Romantis
49
49 Digantung Atau Menggantung
50
50 Angga Mulai Mencari Tahu
51
51 Memberi Pinjaman
52
52 Desi Mengetahuinya
53
53 Angga Mencari Tahu
54
54 Proses
55
55 Satu Ruangan
56
56 Darto Murka
57
57 Desi Khawatir
58
58 Terungkap
59
59 Terungkap
60
60 Desi Dan Angga
61
61 Melamar
62
62 Pulang Ke Rumah
63
63 Mengenal
64
64 Bertemu Calon Mertua
65
65 Mencari Gaun
66
66 Hari Bahagia
67
67 Sah
68
68 Kejutan
69
69 Hamil
70
70 Arumi
71
71 End
72
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!