Tok tok tok
“Pak, bapak di dalam” ucap Desi dari balik pintu
Beberapa kali Desi mengetuk dan memanggil bapaknya namun tak ada jawaban, akhirnya Desi membuka pintu untuk melihat ke dalam.
“Ya Allah bapak” Desi menghampiri bapaknya yang sudah terbaring dilantai
“Pak, bangun pak” Desi mengusap pipinya untuk membangunkan bapaknya “Pak, bangun pak, aduh bapak tidak bangun juga sebaiknya aku minta bantuan tetangga untuk membawa bapak ke rumah sakit” Desi segera keluar dan memanggil tetangganya.
*
Di rumah sakit
“Bapak mbak tidak apa-apa, beliau pingsan karna badannya terlalu lelah dan demam yang cukup tinggi” jelas dokter
“Apa tidak ada penyakit serius dok?” tanya Desi
“Tidak ada bak” jawab dokter
“Apa bapak saya harus dirawat inap dok?”
“Iya bak, kalo besok keadaannya sudah lebih baik boleh pulang”
“Oh iya dok, terima kasih dok”
“Sama-sama bak, kalo begitu saya permisi kalo ada apa-apa langsung panggil saya”
“Iya dok”
Desi menemani Darto di pinggir ranjang.
“Desi” ucap Darto lemas
“Bapak sudah sadar, aku panggil dokter ya biar diperiksa” ucap Desi
“Tidak usah nak, bapak hanya butuh istirahat saja nanti juga sembuh” ujar Darto
“Bapak selalu begitu, lain kali bapak harus merhatiin keadaan bapak kalo memang tidak kuat jangan dipaksa kan jadi begini” ucap Desi
“Iya nak, bapak hanya kehujanan kemarin karna tanggung jadi bapak selesaikan dulu” jelas Darto
“Ya sudah bapak istirahat, Desi beli makanan dulu ya bapak belum makan kan?”
“Iya nak, maafkan bapak ya jadi merepotkan kamu, kamu pasti capek pulang kerja langsung ke sini”
“Bapak bicara apa sih, Desi cari makan dulu”
Desi berjalan ke luar rumah sakit untuk mencari orang yang menjual makanan.
“Mang nasi goreng dua ya” ucap Desi
“Siap neng, ditunggu ya” ucap tukang nasi goreng
Desi menunggu nasi goreng sambil duduk, dan melihat sekeliling.
“Desi” ucap seseorang yang baru saja menghampiri Desi
“Mas Anton” ucap Desi
“Kamu sedang apa di sini? Apa ada yang sakit?” tanya Anton
“Iya mas, bapak dirawat di sini, kamu sendiri kenapa ada di sini mas?”
“Ibu sakit Des, Resti tidak mau menemani jadi aku sendiri yang menemani”
“Ibu sakit apa mas? Apa parah sampai dibawa ke sini?”
“Penyakit ibu kambuh, sudah parah jadi dokter menyarankan untuk dirawat inap tadi pagi aku bawa ibu ke sini” jelas Angon
“Ini nasi gorengnya neng” ucap tukang nasi goreng
“Eh iya mas, ini uangnya pas” Desi memberikan uangnya
“Mas aku harus ke dalam dulu, kasihan bapak belum makan dari tadi” ucap Desi
“Iya, nanti aku jenguk bapak ya” ucap Anton
“Tidak usah mas, kamu kan juga sedang menjaga ibu, ibu juga pasti butuh kamu”
“Sebentar saja Des, boleh ya?” ucap Anton tulus
“Ya sudah terserah kamu saja mas, aku ke dalam dulu ya”
Anton mengangguk tersenyum
Desi kembali ke ruangan tempat Darto dirawat.
“Ini pak, makan dulu” Desi menyuapi Darto
“Bapak bisa sendiri Des, kamu makan saja biar bapak makan sendiri” Darto bangun dan duduk bersandar
“Tidak apa-apa pak, aku makannya nanti setelah bapak saja”
Akhirnya Darto mengalah dan disuapi Desi. Selesai menghabiskan makanannya Darto kembali istirahat, sedangkan Desi memakan nasi gorengnya.
Kreek
Pintu terbuka pertanda ada seseorang yang masuk. Desi menoleh ke arah pintu untuk melihat siapa yang masuk.
“Mas Anton, kok bisa tahu kalo ruangan bapak di sini?” Tanya Desi
“Kan bisa tanya ke perawat Des, oh iya bagaimana keadaan bapak?” ujar Anton
“Alhamdulillah sudah mendingan, besok kalo sudah membaik boleh pulang kata dokter. Kalo ibu bagaimana keadaannya mas?”
“Masih sama, doakan ya semoga ibu segera sembuh” ucap Anton lirih
“Amin, Resti tidak menemani ibu mas?”
“Dia bahkan belum ke sini sama sekali, tadi pagi katanya ada janji dengan temannya jadi tidak bisa ikut mengantar dan sekarang capek mau di rumah saja, dia berubah semenjak menikah berbeda dengan kamu” Anton menatap Desi
“Apa Resti pergi dengan selingkuhannya itu ya” tebak desi membatin
“Mungkin bukan berubah mas, tapi memang sifat aslinya seperti itu dan kamu baru mengetahuinya sekarang, kamu sudah dapat pekerjaan mas?” tanya Desi untuk mengalihkan pembicaraan
“Sudah Des, tapi harus mulai dari bawah lagi hanya cukup untuk makan, untuk biaya ibu aku masih harus mencarinya nanti”
“Yang sabar ya mas, semoga kamu bisa melewati ujian ini dan ibu juga bisa sehat kembali”
“Amin terima kasih Des. Bapak sudah tidur dari tadi ya?”
“Baru saja tidur, tadi setelah di suapi langsung tidur. Ibu sendiri mas?”
“Iya, aku pamit sebentar sama ibu”
“Lebih baik kamu balik ke kamar ibu mas kasihan ibu sendirian kalo perlu apa-apa tidak ada yang menemani bagaimana”
“Ya sudah aku ke kamar ibu, titip salam ya untuk bapak” ucap Anton
“Iya mas, aku juga titip salam sama ibu”
Anton keluar dan Desi merebahkan tubuhnya di sofa untuk beristirahat, badannya terasa pegal-pegal.
*
Keesokan harinya
Darto sudah dibolehkan pulang, Desi membayar semua biaya rumah sakit. Darto sudah bisa berjalan sendiri, Desi mencari taksi untuk mengantarnya pulang.
Sesampainya di rumah, Desi menyuruh Darto untuk beristirahat saja di kamarnya dan Desi akan membuatkan makanan untuk sarapan pagi ini.
Setelah memasak, Desi membawakan makanannya untuk Darto.
“Sarapan dulu pak” ucap Desi
“Kamu sudah sarapan nak?” tanya Darto
“Setelah ini pak, oh iya bapak ditinggal kerja tidak apa-apa?”
“Iya tidak apa-apa nak, bapak sudah sembuh kok kamu kerja saja tapi ini sudah jam tujuh lewat kamu tidak apa-apa telat?”
“Aduh iya Desi lupa kasih tahu jos buat datang terlambat. Bapak sarapan dulu ya Desi siap-siap dulu”
“Iya nak”
Desi pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.
Kreek
“Pak Desi berangkat ya, untuk makan siang sudah aku siapkan di meja makan”
“Kamu tidak sarapan?”
“Desi bawa bekal saja pak, tadi sudah makan roti buat mengganjel”
“Ya sudah kamu hati-hati ya”
“Iya pak, bapak istirahat jangan keluar rumah dulu. Aku berangkat Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam”
*
Di kantor
Desi yang baru sampai dengan nafas yang tidak teratur karna berlari dari parkiran sampai ke ruangannya.
“Jam berapa sekarang!” bentak Angga yang baru masuk ke ruangan Desi
“Maaf pak, saya lupa bilang kalo datang terlambat, kemarin bapak saya dirawat di rumah sakit dan pagi tadi sudah boleh pulang, saya telat karna harus mengurus bapak saya dulu pak, saya juga masak buat makan siang nanti karna bapak sendiri di rumah” jelas Desi dengan wajah tertunduk
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ta..h
si anton sama si angga sama2 o'on di kadalin cewek2 matrealistis.
🤦🤦🤦 dasar
2023-04-08
2