13 Rumah Sakit

Tok tok tok

“Pak, bapak di dalam” ucap Desi dari balik pintu

Beberapa kali Desi mengetuk dan memanggil bapaknya namun tak ada jawaban, akhirnya Desi membuka pintu untuk melihat ke dalam.

“Ya Allah bapak” Desi menghampiri bapaknya yang sudah terbaring dilantai

“Pak, bangun pak” Desi mengusap pipinya untuk membangunkan bapaknya “Pak, bangun pak, aduh bapak tidak bangun juga sebaiknya aku minta bantuan tetangga untuk membawa bapak ke rumah sakit” Desi segera keluar dan memanggil tetangganya.

*

Di rumah sakit

“Bapak mbak tidak apa-apa, beliau pingsan karna badannya terlalu lelah dan demam yang cukup tinggi” jelas dokter

“Apa tidak ada penyakit serius dok?” tanya Desi

“Tidak ada bak” jawab dokter

“Apa bapak saya harus dirawat inap dok?”

“Iya bak, kalo besok keadaannya sudah lebih baik boleh pulang”

“Oh iya dok, terima kasih dok”

“Sama-sama bak, kalo begitu saya permisi kalo ada apa-apa langsung panggil saya”

“Iya dok”

Desi menemani Darto di pinggir ranjang.

“Desi” ucap Darto lemas

“Bapak sudah sadar, aku panggil dokter ya biar diperiksa” ucap Desi

“Tidak usah nak, bapak hanya butuh istirahat saja nanti juga sembuh” ujar Darto

“Bapak selalu begitu, lain kali bapak harus merhatiin keadaan bapak kalo memang tidak kuat jangan dipaksa kan jadi begini” ucap Desi

“Iya nak, bapak hanya kehujanan kemarin karna tanggung jadi bapak selesaikan dulu” jelas Darto

“Ya sudah bapak istirahat, Desi beli makanan dulu ya bapak belum makan kan?”

“Iya nak, maafkan bapak ya jadi merepotkan kamu, kamu pasti capek pulang kerja langsung ke sini”

“Bapak bicara apa sih, Desi cari makan dulu”

Desi berjalan ke luar rumah sakit untuk mencari orang yang menjual makanan.

“Mang nasi goreng dua ya” ucap Desi

“Siap neng, ditunggu ya” ucap tukang nasi goreng

Desi menunggu nasi goreng sambil duduk, dan melihat sekeliling.

“Desi” ucap seseorang yang baru saja menghampiri Desi

“Mas Anton” ucap Desi

“Kamu sedang apa di sini? Apa ada yang sakit?” tanya Anton

“Iya mas, bapak dirawat di sini, kamu sendiri kenapa ada di sini mas?”

“Ibu sakit Des, Resti tidak mau menemani jadi aku sendiri yang menemani”

“Ibu sakit apa mas? Apa parah sampai dibawa ke sini?”

“Penyakit ibu kambuh, sudah parah jadi dokter menyarankan untuk dirawat inap tadi pagi aku bawa ibu ke sini” jelas Angon

“Ini nasi gorengnya neng” ucap tukang nasi goreng

“Eh iya mas, ini uangnya pas” Desi memberikan uangnya

“Mas aku harus ke dalam dulu, kasihan bapak belum makan dari tadi” ucap Desi

“Iya, nanti aku jenguk bapak ya” ucap Anton

“Tidak usah mas, kamu kan juga sedang menjaga ibu, ibu juga pasti butuh kamu”

“Sebentar saja Des, boleh ya?” ucap Anton tulus

“Ya sudah terserah kamu saja mas, aku ke dalam dulu ya”

Anton mengangguk tersenyum

Desi kembali ke ruangan tempat Darto dirawat.

“Ini pak, makan dulu” Desi menyuapi Darto

“Bapak bisa sendiri Des, kamu makan saja biar bapak makan sendiri” Darto bangun dan duduk bersandar

“Tidak apa-apa pak, aku makannya nanti setelah bapak saja”

Akhirnya Darto mengalah dan disuapi Desi. Selesai menghabiskan makanannya Darto kembali istirahat, sedangkan Desi memakan nasi gorengnya.

Kreek

Pintu terbuka pertanda ada seseorang yang masuk. Desi menoleh ke arah pintu untuk melihat siapa yang masuk.

“Mas Anton, kok bisa tahu kalo ruangan bapak di sini?” Tanya Desi

“Kan bisa tanya ke perawat Des, oh iya bagaimana keadaan bapak?” ujar Anton

“Alhamdulillah sudah mendingan, besok kalo sudah membaik boleh pulang kata dokter. Kalo ibu bagaimana keadaannya mas?”

“Masih sama, doakan ya semoga ibu segera sembuh” ucap Anton lirih

“Amin, Resti tidak menemani ibu mas?”

“Dia bahkan belum ke sini sama sekali, tadi pagi katanya ada janji dengan temannya jadi tidak bisa ikut mengantar dan sekarang capek mau di rumah saja, dia berubah semenjak menikah berbeda dengan kamu” Anton menatap Desi

“Apa Resti pergi dengan selingkuhannya itu ya” tebak desi membatin

“Mungkin bukan berubah mas, tapi memang sifat aslinya seperti itu dan kamu baru mengetahuinya sekarang, kamu sudah dapat pekerjaan mas?” tanya Desi untuk mengalihkan pembicaraan

“Sudah Des, tapi harus mulai dari bawah lagi hanya cukup untuk makan, untuk biaya ibu aku masih harus mencarinya nanti”

“Yang sabar ya mas, semoga kamu bisa melewati ujian ini dan ibu juga bisa sehat kembali”

“Amin terima kasih Des. Bapak sudah tidur dari tadi ya?”

“Baru saja tidur, tadi setelah di suapi langsung tidur. Ibu sendiri mas?”

“Iya, aku pamit sebentar sama ibu”

“Lebih baik kamu balik ke kamar ibu mas kasihan ibu sendirian kalo perlu apa-apa tidak ada yang menemani bagaimana”

“Ya sudah aku ke kamar ibu, titip salam ya untuk bapak” ucap Anton

“Iya mas, aku juga titip salam sama ibu”

Anton keluar dan Desi merebahkan tubuhnya di sofa untuk beristirahat, badannya terasa pegal-pegal.

*

Keesokan harinya

Darto sudah dibolehkan pulang, Desi membayar semua biaya rumah sakit. Darto sudah bisa berjalan sendiri, Desi mencari taksi untuk mengantarnya pulang.

Sesampainya di rumah, Desi menyuruh Darto untuk beristirahat saja di kamarnya dan Desi akan membuatkan makanan untuk sarapan pagi ini.

Setelah memasak, Desi membawakan makanannya untuk Darto.

“Sarapan dulu pak” ucap Desi

“Kamu sudah sarapan nak?” tanya Darto

“Setelah ini pak, oh iya bapak ditinggal kerja tidak apa-apa?”

“Iya tidak apa-apa nak, bapak sudah sembuh kok kamu kerja saja tapi ini sudah jam tujuh lewat kamu tidak apa-apa telat?”

“Aduh iya Desi lupa kasih tahu jos buat datang terlambat. Bapak sarapan dulu ya Desi siap-siap dulu”

“Iya nak”

Desi pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Kreek

“Pak Desi berangkat ya, untuk makan siang sudah aku siapkan di meja makan”

“Kamu tidak sarapan?”

“Desi bawa bekal saja pak, tadi sudah makan roti buat mengganjel”

“Ya sudah kamu hati-hati ya”

“Iya pak, bapak istirahat jangan keluar rumah dulu. Aku berangkat Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam”

*

Di kantor

Desi yang baru sampai dengan nafas yang tidak teratur karna berlari dari parkiran sampai ke ruangannya.

“Jam berapa sekarang!” bentak Angga yang baru masuk ke ruangan Desi

“Maaf pak, saya lupa bilang kalo datang terlambat, kemarin bapak saya dirawat di rumah sakit dan pagi tadi sudah boleh pulang, saya telat karna harus mengurus bapak saya dulu pak, saya juga masak buat makan siang nanti karna bapak sendiri di rumah” jelas Desi dengan wajah tertunduk

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

si anton sama si angga sama2 o'on di kadalin cewek2 matrealistis.
🤦🤦🤦 dasar

2023-04-08

2

lihat semua
Episodes
1 1 Berubah
2 2 Pergi
3 3 Keputusan
4 4 Bekerja
5 5 Salah Paham
6 6 Ekstra Sabar
7 7 Pertengkaran
8 8 Menyesal?
9 9 Candae (Calon Janda Elit)
10 10 Pilihan Tak Tepat
11 11 Cerai!
12 12 Ternodai
13 13 Rumah Sakit
14 14 Mengamuk
15 15 Curhat
16 16 Resti Minggat
17 17 Putus
18 18 Ketahuan Lagi
19 19 Membujuk
20 20 Membesuk
21 21 Ditemani Bos
22 22 Melabrak Resti
23 23 Menyampaikan
24 24 Bertamu Pagi-Pagi
25 25 Bertemu Sely
26 26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27 27 Mantan Suami Posesif
28 28 Adegan Lalu
29 29 Definisi Cewek Selalu Benar
30 30 Kalah Start
31 31 Rencana Burhan
32 32 Siapa?
33 33 Makan Malam Bersama
34 34 Numpang Makan
35 35 Sely Berulah Lagi
36 36 Menebus Kesalahan
37 37 Jebakan
38 38 Desi Cemburu?
39 39 Angga Murka
40 40 Menemui Sely
41 41 Solusi Desi
42 42 Antara Desi, Sely dan Angga
43 43 Melihat Proyek
44 44 Kembali?
45 45 Bad Mood
46 46 Pulang Bareng Lagi
47 47 Weekend Di Kebun
48 48 Gagal Romantis
49 49 Digantung Atau Menggantung
50 50 Angga Mulai Mencari Tahu
51 51 Memberi Pinjaman
52 52 Desi Mengetahuinya
53 53 Angga Mencari Tahu
54 54 Proses
55 55 Satu Ruangan
56 56 Darto Murka
57 57 Desi Khawatir
58 58 Terungkap
59 59 Terungkap
60 60 Desi Dan Angga
61 61 Melamar
62 62 Pulang Ke Rumah
63 63 Mengenal
64 64 Bertemu Calon Mertua
65 65 Mencari Gaun
66 66 Hari Bahagia
67 67 Sah
68 68 Kejutan
69 69 Hamil
70 70 Arumi
71 71 End
72 Draft
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Berubah
2
2 Pergi
3
3 Keputusan
4
4 Bekerja
5
5 Salah Paham
6
6 Ekstra Sabar
7
7 Pertengkaran
8
8 Menyesal?
9
9 Candae (Calon Janda Elit)
10
10 Pilihan Tak Tepat
11
11 Cerai!
12
12 Ternodai
13
13 Rumah Sakit
14
14 Mengamuk
15
15 Curhat
16
16 Resti Minggat
17
17 Putus
18
18 Ketahuan Lagi
19
19 Membujuk
20
20 Membesuk
21
21 Ditemani Bos
22
22 Melabrak Resti
23
23 Menyampaikan
24
24 Bertamu Pagi-Pagi
25
25 Bertemu Sely
26
26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27
27 Mantan Suami Posesif
28
28 Adegan Lalu
29
29 Definisi Cewek Selalu Benar
30
30 Kalah Start
31
31 Rencana Burhan
32
32 Siapa?
33
33 Makan Malam Bersama
34
34 Numpang Makan
35
35 Sely Berulah Lagi
36
36 Menebus Kesalahan
37
37 Jebakan
38
38 Desi Cemburu?
39
39 Angga Murka
40
40 Menemui Sely
41
41 Solusi Desi
42
42 Antara Desi, Sely dan Angga
43
43 Melihat Proyek
44
44 Kembali?
45
45 Bad Mood
46
46 Pulang Bareng Lagi
47
47 Weekend Di Kebun
48
48 Gagal Romantis
49
49 Digantung Atau Menggantung
50
50 Angga Mulai Mencari Tahu
51
51 Memberi Pinjaman
52
52 Desi Mengetahuinya
53
53 Angga Mencari Tahu
54
54 Proses
55
55 Satu Ruangan
56
56 Darto Murka
57
57 Desi Khawatir
58
58 Terungkap
59
59 Terungkap
60
60 Desi Dan Angga
61
61 Melamar
62
62 Pulang Ke Rumah
63
63 Mengenal
64
64 Bertemu Calon Mertua
65
65 Mencari Gaun
66
66 Hari Bahagia
67
67 Sah
68
68 Kejutan
69
69 Hamil
70
70 Arumi
71
71 End
72
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!