Heh kamu bilang apa tadi, bikin malu kamu itu yang bikin malu”
Anton menarik Resti agar segera keluar.
“Ada-ada saja ya model manusia, lebih baik aku langsung ke kantor” Desi bergegas ke mencari taksi
Sesampainya di kantor Desi langsung masuk ke ruangannya.
*
“Ayolah sayang, sekali ini saja” ucap Sely
“Tidak bisa Sel, aku masih banyak pekerjaan kamu sendiri saja dulu” ujar Angga
“Kenapa sekarang kamu susah banget sih diajak jalan atau jangan-jangan kamu punya cewek lain ya atau sekretaris kamu itu sudah goda kamu dan kamu malah tertarik sama dia”
“Kamu apa-apaan sih, aku lagi banyak pekerjaan begini kamu malah mikir yang tidak-tidak bukannya kamu sudah biasa ya jalan sendiri kenapa sekarang kamu jangan manja begini”
“Kamu bilang apa tadi? Manja, aku manja? Wajar kalo aku manja sama kamu, kamu itu pacar aku kalo bukan sama kamu sama siapa lagi, kamu jahat Ga kamu berubah semenjak ada sekretaris itu awas saja kalo kamu terbukti selingkuh dengan dia” Sely mulai mengeluarkan air mata buayanya
Angga yang melihat Selya menangis tak tega, memang Sely selalu menangis jika sudah kalah dan Angga tak mau menuruti kemauannya.
“Bukan begitu maksud aku Sel, kamu seharusnya mengerti aku bekerja kan juga untuk kita kamu juga tidak pernah kekurangan uang kan setiap kali bilang mau sesuatu” Angga mengelus kepala Sely
“Ya sudah kamu transfer aku ya, aku mau belanja biar tidak kesepian kalo jalan sendiri”
“Ya sudah nanti aku transfer, kamu jangan nangis lagi”
Sely mencium bibir Angga dan Angga membalasnya.
“Permisi pak sa-“ Desi yang baru membuka pintu dan hendak masuk melihat adegan yang tidak seharusnya ia lihat “Maaf, saya mengganggu” Desi langsung keluar dan menutup pintunya
“Huh mataku sudah ternodai melihat adegan seperti tadi” Desi masih berada di depan ruangan Angga
Sely membuka pintu, Desi yang masih terdiam di sana hampir terjatuh karna menyandarkan tubuhnya pada pintu.
“Ngapain kamu di sini? Kamu ngintip ya kurang kerjaan banget sih” omel Sely
Angga yang mendengar ada keributan di depan ruangannya segera berdiri dan melihatnya.
“Ada apa ini?” tanya Angga
“Ini sekretaris kamu ngintip dari tadi, sudah masuk tidak mengetuk pintu sekarang malah ngintip” cecar Sely
“Tidak pak, saya tidak ngintip saya tadi mau minta tanda tangan bapak karna melihat adegan tadi saya langsung keluar” jelas Desi
“Adegan apa Desi” Angga melotot mendengar ucapan Desy
“Em itu-“
“Halah kamu banyak alasan bilang saja kamu memang sengaja masuk kan” ujar Sely
“Sudah sudah, Sely kamu ke luar pergi belanja sana dan kamu Desy ikut saya ke ruangan saya” ucap Angga
“Mau apa kamu ajak dia ke ruangan kamu Ga?” tanya Sely penuh curiga
“Dia kan mau minta tanda tangan aku, aku juga ada perlu dengan dia sudahlah Sel kamu pergi belanja saja sana” usir Angga
“Kamu usir aku Ga?” ucap Sely meninggi
“Pasti bertengkar nanti ujung-ujungnya kayak tadi lagi dasar pasangan aneh” ucap Desi dalam hati
“Bukan mau usir kamu, tadi kamu mau belanja ya sudah belanja aku masih ada kerjaan Sely” ujar Angga
Sely berlalu pergi meninggalkan Angga dan Desi.
“Sely!” panggil Angga namun Sely tak menghiraukan dan terus pergi menjauh keluar kantor
“Kamu ikut aku” ujar Angga
Desi mengekor di belakan Angga.
“Duduk” titah Angga
“Iya pak” jawab Desi
“Mana dokumen yang harus saya tanda tangani” Angga menjulurkan tangannya
“Ini pak” Desi memberikan dokumennya
Setelah selesai menandatangani Angga menatap Desi.
“Kalo begitu saya permisi pak” ucap Desi gugup melihat Angga yang menatapnya seperti membunuh
“Saya tidak menyuruh kamu keluar, duduk kembali” ucap Angga
Desi kembali duduk dan menundukkan kepalanya.
“Lain kali kalo mau masuk biasakan mengetuk pintu, jangan langsung masuk saja mengerti!”
“Me-mengerti pak”
“Apa kamu melihat jelas tadi?” tanya Angga
“Kenapa mesti bertanya seperti ini sih, aku kan tidak tahu harus menjawab apa seharusnya aku disuruh keluar bukannya malah bertanya seperti ini” ucap Desi dalam hati
“Tidak pak” jawab Desi berbohong
Angga menaikkan satu alisnya.
“Kamu serius?” tanya Angga lagi
“Iya pak serius” jawab Desi
“Ya sudah kamu boleh keluar dan kembali ke ruangan kamu” ucap Angga
“Dia menahanku hanya untuk bertanya seperti ini, apa dia takut kalo aku akan menyebarkan semuanya” ucap Desi dalam hati
“Kalo begitu saya permisi pak” Desi keluar dari ruangan Angga
*
Di pusat perbelanjaan Sely yang sedang memilih baju dan sepatu.
“Bagus yang ini atau yang ini” Sely menunjukkan dua pasang baju yang di pegangnya
“Kalo dipakai kamu semuanya bagus” ucapnya tersenyum
“Ih kamu bisa saja deh” Sely tersipu malu “Ya sudah aku ambil semua ya, ayo kita ke kasir”
Sely bersama seseorang yang menemaninya langsung membayar semua belanjaan yang sudah diambilnya.
Setelah selesai membayar mereka langsung keluar menuju parkiran, namun tanpa sengaja Sely menabrak seseorang yang ada di depannya.
Braak
“Aduh” keluh Sely
Sely melihat siapa yang ditabraknya.
“Desy” gumam Sely
“Bu Sely” ucap Desi sambil melihat seseorang yang sedang digandengnya
“Ayo kita pulang” Sely langsung menariknya untuk segera masuk ke dalam mobilnya
“Bu, bu Sely” panggil Desi
Namun mobil Sely sudah melaju dan semakin jauh Desi tak bisa mengejarnya.
“Sama siapa tadi bu Sely, apa dia selingkuh kasihan pak Angga sudah memberi semuanya tapi malah selingkuh. Kadang suka heran kenapa sih orang memilih selingkuh” Desi menggelengkan kepalanya
Desi baru saja membeli beberapa baju untuk dipakai ke kantor, setelah jam pulang kantor Desi langsung ke pusat perbelanjaan namun di sini ia malah tak sengaja bertemu Sely dengan seorang pria terlihat sangat dekat bahkan bergandengan tangan.
“Apa aku kasih tahu saja sama pak Angga ya, tapi aku tidak punya bukti apa-apa kalo Sely itu jalan dengan laki-laki lain di belakang pak Angga. Biar saja deh nanti pak Angga akan tahu sendiri kalo pacarnya itu cuma mau memanfaatkan uang dia saja” Desy langsung mencari taksi untuk segera pulang
Sesampainya di rumah, Desi langsung masuk ke kamarnya dan menaruh semua belanjaannya lalu ia membersihkan badannya yang terasa lengket karna dari persidangan ia langsung ke kantor dan masih mampir untuk berbelanja baju untuk keperluan kantor.
Setelah mandi, Desi menyiapkan makanan namun ia tak melihat bapaknya di rumah. Mungkin ada di dalam kamar atau sedang ke luar.
Desi memasak di dapur, setelah selesai memasak ia mengecek bapaknya apakah ada di dalam kamarnya atau tidak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ta..h
si angga ogeb jg y bos tp mau aja di tipu perempuan bukannya di selidiki cewe baik2 atw bukan.
cewe bnyk nuntut di turuti aja g di seleksi kan bos.🤦🤦🤦
2023-04-08
1