10 Pilihan Tak Tepat

“Ternyata bapak orangnya narsis juga ya”

“Bukan narsis tapi percaya diri, kalo kita saja tidak percaya pada diri kita sendiri lantas siapa yang akan percaya pada diri kita”

“Omongan bapak bikin pusing, aku mau ke kamar istirahat bapak istirahat juga ya jangan tidur malam-malam nanti malah kambuh penyakitnya”

“Iya, bapak juga mau ke kamar istirahat”

Desi dan Darto pergi ke kamarnya masing-masing.

*

Pagi hari yang cerah, Desi yang terlihat lebih segar sudah siap dengan pakaian rapi.

“Pak, Desi berangkat ya. Bapak jangan lupa makan sudah disiapkan di meja” ujar Desi

“Iya, kamu hati-hati ya. Naik ojek lagi?” tanya Darto

“Iya pak, kalo naik taksi harus jalan kaki dulu paling nanti pulangnya kalo tidak dapat ojek” jawab Desi

“Sambil lalu belajar motor biar enak kalo berangkat kerja” ujar Darto

“Iya pak, nanti aku pinjam tetangga buat belajar motor, aku berangkat ya pak, Assalamualaikum” ucap Desi

“Waalaikumsalam” ujar Darto

Desi sudah sampai di kantornya, di sana terlihat para karyawan sudah duduk menatap layar segi empat yang menyala.

“Desi!” panggil Sarah

“Hai Rah” ujar Desi

“Nanti makan siang bareng yuk” ajak Sarah

“Boleh, tapi aku belum lihat jadwal hari ini nanti aku kabari lagi ya” ucap Desi

“Siap bos, oh iya si bos sudah datang?” tanya Sarah berbisik

“Tidak tahu, aku juga baru datang” jawab Desi

“He’em” Angga sudah berdiri di belakang Desi dan Sarah

“Pa-pak Angga, selamat pagi pak” sapa Sarah

“Apa pekerjaan kalian sudah selesai sehingga asik mengobrol di sini” ucap Angga sinis

“Kami hanya bertegur sapa pak, kalo begitu saya permisi ke ruangan saya dulu, permisi pak” Sarah berlari

“Apa kamu tidak punya pekerjaan!” bentak Angga

“Ini saya mau ke ruangan saya pak, permisi” Desi masuk ke ruangannya

“Kayak hantu saja tiba-tiba muncul” ucap Desi

“Siapa yang kayak hantu?” tanya Angga yang baru masuk mengikuti Desi

“Itu si bos ups” Desi menoleh dan menutup mulutnya

“Aduh gawat pakai acara keceplosan lagi Desi, Desi bodoh banget sih” gerutu Desi dalam hatinya

“Oh, jadi saya mirip hantu begitu Desi Amalia!?” bentak Angga

“Bu-bukan pak, maksud saya bos bapak saya di rumah kayak hantu” jawab Desi asal

“Cih dasar tukang bohong” ujar Angga

Desi menunjukkan deretan giginya yang putih.

“Saya tunggu di ruangan saya, dan saya mau tahu jadwal saya apa saja” Angga keluar dan masuk ke ruangannya

“Nih mulut tidak bisa dikontrol” Desi memukul mulutnya sendiri

Desi berjalan menuju ruangan Angga.

“Masuk!” ucap Angga

“Ini pak berkas-berkas untuk meeting hari ini, jadwal hari ini hanya ada pertemuan dengan PT Kharisma setelah makan siang nanti” ujar Desi

“Hem”

“Hanya hem, aku menjelaskan panjang lebar hanya hem, segitu malasnya berbicara” ucap Desi dalam hati

“Tidak usah mengomel dalam hati” ucap Angga yang melihat Desi hanya bengong

“Si-siapa yang mengomel dalam hati, saya hanya menunggu perintah bapak selanjutnya” Desi mengelak

“Dia kok bisa tahu ya, apa jangan-jangan dia memang benar bisa mendengar suara hati” Desi menerka-nerka

“Daripada kamu bengong di sini lebih baik kamu kembali bekerja, dan nanti saya akan datang sendiri” ujar Angga

“Tumben mau pergi sendiri, tapi baguslah aku tidak perlu pergi dengan dia” ucap Desi dalam hati

“Desi!” bentak Angga

Desi yang sadar langsung keluar dari ruangan Angga dan kembali ke ruangannya.

“Kalo dibentak seperti ini terus bisa-bisa jantungan aku” ucap Desi

*

“Kamu mau ke mana Resti!?” Bentak Anton

Pertengkaran terjadi hampir setiap hari, Resti selalu keluar rumah tidak pernah mengurus rumah.

“Apa sih mas, aku cuma mau keluar ketemu teman-teman arisan aku” jawab Resti

“Kamu kelayapan terus, rumah tidak kamu urusi bahkan untuk makan tidak kamu siapkan. Kamu tidak becus jadi istri” ucap Anton meninggi

“Kamu bilang aku tidak becus mas!? Aku sudah cuci baju kamu, tadi sarapan sudah aku siapkan. Kamu masih mengeluh aku tidak becus” Rasti mulai terpancing

“Aku menyesal memilih kamu jadi istri aku, seharusnya yang ada di sini Desi bukan kamu” ucap Anton

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi Anton.

“Kamu bilang apa mas!? Kamu menyesal? Aku lebih menyesal karna sudah menjadikan kamu suami aku, suami tidak bisa diandalkan bisanya cuma menuntut istri untuk menjadi yang terbaik tapi kamu sendiri tidak sadar kalo kamu bukan suami yang baik” Bentak Desi

“Lancang kamu menampar aku, aku begini karna kamu seandainya kamu tidak boros dan tidak menuruti gengsi kamu pasti kita punya simpanan, sekarang perusahaan sedang tidak stabil dan kemungkinan ada pengurangan karyawan tapi kamu tidak memahami aku” ucap Anton lirih

“Itu sudah tugas kamu mas, sorang suami tugasnya untuk mencari uang sedangkan istri hanya menunggu jatah suami, kalo tahu akan begini aku tidak sudi menikah dengan kamu” Resti pergi begitu saja meninggalkan Anton

“Resti! Mau ke mana kamu, Resti! Arggh semua ini karna kamu Resti hidup aku hancur berantakan. Seandainya aku tidak tergoda dengan dia pasti hidup aku akan baik-baik saja dengan Desi” Anton tertunduk lemas

Anton melangkahkan kakinya, ia melihat isi kamar yang masih sama tak ada yang berubah.

“Ternyata benar penyesalan selalu datang di akhir” Gumam Anton

Anton meratapi nasibnya yang tidak beruntung, ia telah membuang berlian yang selama ini menemaninya.

*

Desi yang sudah pulang, ia berjalan kaki untuk mampir ke mini market.

Brak

Desi tak sengaja menabrak seseorang di depannya.

“Maaf, saya tidak sengaja” ucap Desi

Orang itu berbalik melihat orang yang menabraknya.

“Resti” gumam Desi

“Siapa laki-laki yang bersamanya, apa jangan-jangan dia selingkuh di belakang mas Anton. Kasihan sekali mas Anton” ucap Desi dalam hatinya

“De-desi, ngapain kamu di sini?” tanya Resti gugup

“Ya mau belanja, kamu ngapain di sini? Ini siapa? Kenapa tidak sama mas Anton?” tanya Desi beruntut

“Duh kayak wartawan saja banyak tanya, kita cari tempat yang lain saja ya” ucap Resti pada laki-laki di sampingnya

Resti pun meninggalkan Desi yang masih berada di sana.

“Mungkin ini yang dimaksud karma, orang yang selingkuh akan diselingkuhi mungkin nanti Resti akan begitu, laki-laki itu akan selingkuh di belakang Resti. Duh terserah saja yang penting aku tidak mau berurusan sama mereka lagi, mending belanja” ucap Desi

Desi mengambil keranjang dan memilih-milih barang-barang yang akan dibelinya untuk keperluan di rumah. Mulai dari buah-buahan, sayuran dan bumbu-bumbu dapur yang mulai habis.

“Sepertinya aku harus naik taksi karna banyak barang yang dibeli” ucap Desi

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

org lain pula kau salahkan. salahkan dirimu anton. yg suka gelap celup

2024-12-12

0

Ta..h

Ta..h

kapok kau antoon nikmati manis nya kurma eh salah karma.

2023-04-08

2

lihat semua
Episodes
1 1 Berubah
2 2 Pergi
3 3 Keputusan
4 4 Bekerja
5 5 Salah Paham
6 6 Ekstra Sabar
7 7 Pertengkaran
8 8 Menyesal?
9 9 Candae (Calon Janda Elit)
10 10 Pilihan Tak Tepat
11 11 Cerai!
12 12 Ternodai
13 13 Rumah Sakit
14 14 Mengamuk
15 15 Curhat
16 16 Resti Minggat
17 17 Putus
18 18 Ketahuan Lagi
19 19 Membujuk
20 20 Membesuk
21 21 Ditemani Bos
22 22 Melabrak Resti
23 23 Menyampaikan
24 24 Bertamu Pagi-Pagi
25 25 Bertemu Sely
26 26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27 27 Mantan Suami Posesif
28 28 Adegan Lalu
29 29 Definisi Cewek Selalu Benar
30 30 Kalah Start
31 31 Rencana Burhan
32 32 Siapa?
33 33 Makan Malam Bersama
34 34 Numpang Makan
35 35 Sely Berulah Lagi
36 36 Menebus Kesalahan
37 37 Jebakan
38 38 Desi Cemburu?
39 39 Angga Murka
40 40 Menemui Sely
41 41 Solusi Desi
42 42 Antara Desi, Sely dan Angga
43 43 Melihat Proyek
44 44 Kembali?
45 45 Bad Mood
46 46 Pulang Bareng Lagi
47 47 Weekend Di Kebun
48 48 Gagal Romantis
49 49 Digantung Atau Menggantung
50 50 Angga Mulai Mencari Tahu
51 51 Memberi Pinjaman
52 52 Desi Mengetahuinya
53 53 Angga Mencari Tahu
54 54 Proses
55 55 Satu Ruangan
56 56 Darto Murka
57 57 Desi Khawatir
58 58 Terungkap
59 59 Terungkap
60 60 Desi Dan Angga
61 61 Melamar
62 62 Pulang Ke Rumah
63 63 Mengenal
64 64 Bertemu Calon Mertua
65 65 Mencari Gaun
66 66 Hari Bahagia
67 67 Sah
68 68 Kejutan
69 69 Hamil
70 70 Arumi
71 71 End
72 Draft
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Berubah
2
2 Pergi
3
3 Keputusan
4
4 Bekerja
5
5 Salah Paham
6
6 Ekstra Sabar
7
7 Pertengkaran
8
8 Menyesal?
9
9 Candae (Calon Janda Elit)
10
10 Pilihan Tak Tepat
11
11 Cerai!
12
12 Ternodai
13
13 Rumah Sakit
14
14 Mengamuk
15
15 Curhat
16
16 Resti Minggat
17
17 Putus
18
18 Ketahuan Lagi
19
19 Membujuk
20
20 Membesuk
21
21 Ditemani Bos
22
22 Melabrak Resti
23
23 Menyampaikan
24
24 Bertamu Pagi-Pagi
25
25 Bertemu Sely
26
26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27
27 Mantan Suami Posesif
28
28 Adegan Lalu
29
29 Definisi Cewek Selalu Benar
30
30 Kalah Start
31
31 Rencana Burhan
32
32 Siapa?
33
33 Makan Malam Bersama
34
34 Numpang Makan
35
35 Sely Berulah Lagi
36
36 Menebus Kesalahan
37
37 Jebakan
38
38 Desi Cemburu?
39
39 Angga Murka
40
40 Menemui Sely
41
41 Solusi Desi
42
42 Antara Desi, Sely dan Angga
43
43 Melihat Proyek
44
44 Kembali?
45
45 Bad Mood
46
46 Pulang Bareng Lagi
47
47 Weekend Di Kebun
48
48 Gagal Romantis
49
49 Digantung Atau Menggantung
50
50 Angga Mulai Mencari Tahu
51
51 Memberi Pinjaman
52
52 Desi Mengetahuinya
53
53 Angga Mencari Tahu
54
54 Proses
55
55 Satu Ruangan
56
56 Darto Murka
57
57 Desi Khawatir
58
58 Terungkap
59
59 Terungkap
60
60 Desi Dan Angga
61
61 Melamar
62
62 Pulang Ke Rumah
63
63 Mengenal
64
64 Bertemu Calon Mertua
65
65 Mencari Gaun
66
66 Hari Bahagia
67
67 Sah
68
68 Kejutan
69
69 Hamil
70
70 Arumi
71
71 End
72
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!