Setelah keluar dari ruangan Angga, Desi menuju ruangannya namun Sarah sudah menunggunya di depan ruangannya.
“Kamu lama banget sih, aku itu menunggu kamu dari tadi” omel Sarah
“Kamu ngapain nunggu aku di sini?” tanya Desi heran
“Ya jawaban tadi, kamu belum bilang kenapa aku jadi tidak fokus kerja tahu” ucap Sarah menyilangkan tangannya
“Hanya masalah itu?” Desi menatap Sarah tak percaya, bagaimana bisa dia menunggunya hanya untuk bertanya jawaban yang menurut Desi tidak penting
“Iya, ayo cepat sampaikan, nanti keburu pak Angga keluar dari ruangannya” Desak Sarah
Desi menghela nafasnya, mau tak mau ia menceritakan kronologi yang membuat Angga sampai seperti itu.
“Jadi kamu mau cerai?” tanya Sarah tak percaya
“Iya, sebentar lagi sidang putusan” ujar Desi
“Kok bisa sih suami kamu itu langsung pukul pak Angga tanpa tahu kebenarannya”
“Mungkin dia kesal karna aku jalan sama laki-laki, padahal aku sudah jelaskan kalau pak Angga itu bos aku, tapi ya dia tidak percaya biarkan sajalah toh aku juga tidak mau peduli lagi dengan dia”
“Apa suami kamu sudah menikah dengan selingkuhannya?”
“Aku tidak tahu, semenjak aku keluar dari rumah aku tidak mau peduli lagi dengannya terserah dia mau menikah dengan selingkuhannya ataupun mau selingkuh lagi aku sudah tidak peduli lagi”
Tanpa mereka sadari sepasang mata sedang memperhatikan mereka.
“Sudah puas curhatnya!” ujar Angga yang sudah berdiri di belakan mereka
“Eh pak Angga” Sarah menggaruk kepalanya yang tidak gatal “Aku kembali ke ruangan dulu ya” bisik Sarah “Mari pak” Sarah langsung berlari meninggalkan Desi dan Angga
“Bapak mau apa pak?” tanya Desi kikuk
“Saya membayar kamu untuk bekerja bukan untuk gosip kalo kamu memang mau menggosip jangan di sini” ucap Angga berlalu
“Galak banget sih” ucap Desi
Angga yang mendengar ucapan Desi membalikkan badannya.
“Kamu bilang apa tadi?” tanya Angga
“Saya tidak bilang apa-apa pak, bapak salah dengar kali” jawab Desi
“Terus kamu masih di sini mau ngapain? Apa ruangan kamu mau di pindahkan ke sini!?” bentak Angga
“Eh iya pak, saya permisi” Desi berjalan cepat masuk ke ruangannya
*
Setelah jam pulang kantor, Desi yang mau pulang juga sudah menutup ruangannya. Ia langsung mencari ojek, namun sayangnya di sekitaran kantor jarang terdapat ojek. Terpaksa Desi harus naik taksi sampai ke gang rumahnya.
Sesampainya di rumah, Desi langsung membersihkan diri dan Menyiapkan makanan untuk makan malamnya.
Tok tok tok
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya.
“Siapa sih, orang mau masak ganggu saja” omel Desi
Desi membuka pintu dan melihat siapa yang datang.
“Mas Anton” gumam Desi
“Aku mau bicara sama kamu” ujar Anton
“Mau bicara apa mas, silakan duduk” ucap Desi
“Apa tidak bisa di dalam saja?” tanya Anton
“Maaf mas, aku takut terjadi fitnah kalo kita di dalam meskipun kita belum resmi bercerai tapi sebentar lagi kita akan resmi bercerai dan warga sini sudah tahu kalo aku akan bercerai, apa kata tetangga kalo kamu dan aku ada di dalam rumah berduaan” terang Desi
“Baik lah” Anton duduk dengan pasrah
Desi duduk di samping Anton, terlihat raut wajah Anton yang semakin tak terawat.
“Aku ke sini mau minta maaf sama kamu, aku menuruti nafsuku untuk bersama wanita lain, sampai sekarang aku masih cinta sama kamu Desi apa kamu benar-benar ingin berpisah dengan aku, aku janji tidak akan mengulangi kesalahan aku lagi” ucap Anton
“Maaf mas, semua sudah terlambat aku sudah yakin dengan keputusan aku dan aku harap kamu menghargai itu, belajarlah dari kesalahan dan jadikan semua itu sebagai pelajaran” ucap Desi
“Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi? Semudah itukah kamu melupakan semua kenangan kita selama ini” Anton tertunduk
“Oh jadi kamu di sini ternyata mas” ucap seorang wanita yang menghampiri Anton dan Desi
Resti adalah wanita yang pernah Desi labrak ketika di Restoran bersama Anton. Setelah kepergian Desi, Anton membawa Resti untuk tinggal bersamanya dan menikahinya secara siri. Anton pikir pernikahannya adalah awal yang baik, karna sewaktu masih pacaran dengan Resti, Anton menemukan kebahagiaan yang tidak ia dapatkan bersama Desi, namun siapa sangka setelah dua hari menikah dengannya sikap Resti berubah bahkan ia tak lagi bersikap manis, mungkin Resti bersikap seperti itu agar bisa mendapatkan Anton.
“Kamu ngapain ke sini Resti?” tanya Anton
“Seharusnya yang tanya seperti itu aku mas, kamu ngapain di sini sama mantan istri kamu bukannya kerja malah kelayapan di sini. Pasti ini karna kamu kan mas Anton bisa ke sini” ucap Resti sinis
“Mas, pulanglah jangan libatkan aku dalam urusan kalian” ucap Desi
“Kamu itu cuma mantan istrinya mas Anton, aku ini istrinya jadi kamu jangan menghasut mas Anton buat balik lagi sama kamu” bentaknya
“Maaf ya aku tidak pernah menghasut mas Anton untuk balik lagi sama aku, dan asal kamu tahu aku sudah tidak ada niat untuk kembali lagi sama mas Anton. Mas lebih baik kamu pulang, kita sudah tidak ada urusan lagi, sidang putusan cerai kita kurang beberapa hari lagi dan aku harap kamu tidak pernah mengganggu aku lagi” Desi berlalu masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Anton dan Resti
Masih terdengar suara keributan di depan rumahnya, Desi tak peduli lagi ia melanjutkan memasak yang sempat tertunda karna Anton datang tadi.
“Assalamualaikum” ujar Darto yang baru saja pulang dari kebun
“Waalaikumsalam, bapak” jawab Desi menghampiri bapaknya
“Apa di depan masih ada orang pak?” tanya Desi
“Orang? Maksudnya?” Darto bertanya balik
“Iya tadi mas Anton ke sini buat bicara sama aku, eh malah selingkuhan yang sekarang jadi istrinya itu malah datang dan bikin keributan, pakai bilang kalo aku yang menyuruh mas Anton ke sini dan menghasut dia” terang Desi
“Kamu tidak usir saja dia, ngapain lagi si Anton itu ke sini tidak ada kapok-kapoknya ya itu orang bikin emosi saja kalo sudah dengar namanya” ucap Darto
“Sabar pak, aku juga tidak akan kembali sama mas Anton cukup sekali saja aku tersakiti” ucap Desi sendu
“Iya kamu jangan sampai kembali lagi sama dia, kalo sudah berani bermain wanita pastinya dia akan terus bermain wanita, apa dia ke sini meminta kamu untuk kembali dengannya?” tanya Darto
Desi mengangguk “Mas Anton menyesali perbuatannya, aku tidak tahu apa yang membuat dia sampai menyesal dan ingin kembali, tapi kalo dilihat istrinya seperti galak dan tidak menghargai mas Anton” Desi mengingat wajah Resti tadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
guntur 1609
bukshet. paling kau ajak desi balik krn biar ada yg urusi kau anton. rmangnya istrimu itu pembokat pa
2024-12-12
0
Ta..h
menyesal pun percuma nikmati aja punya istri galak.
2023-04-08
1