Setelah sampai di tempat yang sudah ditentukan, Angga dan Desi masuk ke Restoran itu. Namun siapa sangka di sana ada Anton yang sedang makan siang juga. Desi yang tidak melihat Anton tentu tidak peduli dan terus berjalan dengan bosnya itu.
Setelah duduk dan mereka memesan makanan, dan Anton yang melihat mereka langsung menghampiri.
“Oh jadi ini alasan kamu mau cerai dari aku! Kamu berduaan dengan pria ini sedangkan status kita masih suami istri” teriak Anton
Desi yang awalnya tenang dan menikmati suasana di Restoran langsung terperanjat kaget mendengar Anton yang sudah berteriak seperti itu.
“Maksud kamu apa mas?” tanya Desi tak mengerti
“Halah kamu pura-pura tidak tahu, kamu juga berselingkuh kan? Jangan-jangan ini hanya akal-akalan kamu agar bisa bersama laki-laki ini” ucap Anton
“Jangan asal bicara kamu mas, seharusnya aku yang marah sama kamu karna kamu sudah bermain dengan wanita lain di belakang aku, dia ini bos aku wajar saja kalo kami sedang makan siang karna akan membahas pekerjaan” ucap Desi
“Bos apaan makan siang berdua begini, kamu itu memang selingkuh Desi tidak perlu mencari alasan bilang kalo ini bos kamu, heh kamu dengar ya! Dia ini masih istri aku berani-beraninya kamu jalan berdua dengan istri orang” Anton memegang kerah baju Angga
“Kamu apa-apaan mas, tidak sopan lebih baik kamu pergi dan urusi wanita simpanan kamu itu” Desi mencoba melepaskan tangan Anton dari baju bosnya itu
Wajah Angga tampak masih santai, ia tak mau ikut campur urusan rumah tangganya sedari tadi ia hanya diam tak membela Desi sama sekali.
“Bilang saja kamu mau mesra-mesraan sama dia kan!?” bentak Anton
“Kamu aneh mas, kamu yang selingkuh malah kamu yang marah-marah, sebentar lagi kita bukan lagi suami istri dan kamu bisa bebas sama wanita itu, lebih baik kamu pergi atau aku panggil satpam” ucap Desi yang sudah emosi
“Kurang ajar kamu, berani-berani merebut istri orang” Anton tak mendengarkan ucapan Desi, ia terlihat sangat marah pada Angga
Bugh
Satu pukulan mendarat di pipi mulus Angga.
Angga yang tidak siap langsung tersungkur, ia memegang pipinya yang sudah merah karna pukulan Anton.
“Sudah mas” teriak Desi yang tak menyangka kalau Anton akan memukul Angga
Angga berdiri dan membalas pukulan Anton.
Bugh bugh
Dua pukulan berhasil ia berikan pada Anton
“Hei, jangan membuat keributan di sini lebih baik kalian pergi selesaikan di luar” ucap satpam yang menghampiri mereka
“Ayo kita pergi pak, biar saya yang bilang kalo rapatnya ditunda” Desi memegang lengan Angga agar segera meninggalkan Restoran.
“Mau ke mana kamu Desi, berani-beraninya kamu pergi dengan pria itu, brengsek !sini kamu” teriak Anton yang berusaha berdiri dan mengejar kami, namun satpam menahannya dan membawa Anton keluar dari pintu samping
Desi merasa tak enak karna sudah melibatkan Angga dalam perkara rumah tangganya.
Selama di dalam mobil Desi hanya melirik Angga, ia takut kalau dirinya akan dipecat karna masalah tadi.
“Maafkan saya dan mantan suami saya pak” ucap Desi menunduk
“Kita bahas ini di kantor” ujar Angga yang fokus menyetir
“Mati aku, pasti bakal dipecat nih. Harus cari pekerjaan di mana lagi ya” ucap Desi dalam hatinya
Sesampainya di kantor, semua karyawan menatap Angga dan Desi karna wajah bos mereka lebam dan Desi yang berjalan menunduk.
Sarah yang melihat itu terkejut, apa bosnya itu baru bertengkar untuk merebutkan Desi atau bosnya menghajar jambret. Sarah masih bergelut dengan pikirannya.
“Saya ambilkan obat dulu pak” Angga langsung masuk ke ruangannya
Desi yang baru saja berjalan untuk kembali lagi ke ruangan Angga tiba-tiba dicegat.
“Muka si bos kenapa? Apa kalian bertengkar oh bukan-bukan maksudnya bos yang bertengkar?” Sarah menatap Desi mengharapkan jawaban agar rasa penasarannya segera hilang
“Nanti aku jelaskan, pak Angga pasti sudah menunggu. Pulang kantor tunggu aku ya” Desi meninggalkan Sarah yang masih mematung
“Kenapa harus menunggu pulang kantor sih, sekarang kan bisa. Tidak bisa fokus kerja kalo begini” ucap Sarah
*
Desi mengobati Angga.
“Awwh pelan-pelan” ucap Angga meringis kesakitan
“Maaf ya pak” ucap Desi merasa bersalah, karna dirinya Angga harus kesakitan seperti ini
“Sudah berapa kali bilang maaf Desi, apa perlu saya hitung” ucap Angga
“Ya saya minta maaf pak, karna saya bapak jadi seperti ini” ucap Desi
“Awh Iya iya saya maafkan, sudah berhenti untuk minta maaf lagian dia siapa sih berani-berani mukul saya” ucap Angga kesal
“Di-dia mantan suami saya pak, kami memang belum resmi bercerai tapi sebentar lagi sidang akan selesai” jawab Desi ia terlihat tegar tak lagi menampakkan kesedihannya
“Kenapa?” tanya Angga ambigu
“Kenapa? Kenapa apanya?” Desi bertanya balik
“Ya kenapa kamu bercerai, sepertinya dia marah banget sama kamu sampai memukuli saya seperti ini, apa kamu selingkuh” telisik Angga
“Lebih tepatnya dia yang selingkuh, dia menghianati janji suci kita maka dari itu saya menceraikan dia bagi saya tak ada kesempatan bagi orang yang sudah mengkhianati kemungkinan besar hal itu bisa terulang dan dengan mudahnya meminta maaf” Ujar Desi sendu
“Ah maaf, aku jadi curhat” ucap Desi tersadar bahwa di hadapannya adalah bosnya bukan teman curhatnya
“Apa kamu merasa takut jika saya akan membocorkan ceritamu ini sehingga kamu gugup setelah menceritakan semuanya” ucap Angga sinis
“Respons macam apa itu, bisa-bisa dia seperti itu tidak ada simpatinya sama sekali” ucap Desi dalam hati
“Bukan, bukan seperti itu maksud saya itu saya sudah curhat dengan bapak masalah pribadi saya dan membawa masalah ini dalam pekerjaan, karna saya pertemuan dengan klien harus dibatalkan” ucap Desi merasa tak enak hati
“Pertemuannya hanya ditunda bukan dibatalkan kan? Jadi kamu santai saja perusahaan tidak akan bangkrut” ucap Angga datar
“Astaga, jawaban apa itu. Apa semua bos akan memandang seperti itu” gerutu Desi dalam hatinya
“Apa saya tampan sampai kamu menatap saya seperti itu” Angga menaikkan alisnya
“Hah siapa yang menatap bapak, orang saya lagi lihat luka bapak apakah parah atau tidak, saya akan merasa bersalah kalo sampai lukanya parah” jawab Desi berbohong
“Cih alasan” ucap Angga
Desi menatap Angga dengan tatapan penuh arti.
“Lagi-lagi kamu menatap saya, cepat kembali ke ruangan kamu dan jangan memikirkan saya fokuslah bekerja” ucap Angga percaya diri
“Memikirkan bapak?” Desi mengerutkan keningnya
“Iya, karna kamu saya seperti ini kan? Pasti kamu akan terus memikirkan saya dan merasa tidak enak sampai tidak fokus bekerja” ucap Angga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
guntur 1609
ni si angga narsisnya over dosis
2024-12-12
0
Ta..h
percaya diri sekali si bos 😃😃.
itu si anton g tau diri dia yg selingkuh.
so' playing victim ihh.
2023-04-08
1