7 Pertengkaran

Setelah sampai di tempat yang sudah ditentukan, Angga dan Desi masuk ke Restoran itu. Namun siapa sangka di sana ada Anton yang sedang makan siang juga. Desi yang tidak melihat Anton tentu tidak peduli dan terus berjalan dengan bosnya itu.

Setelah duduk dan mereka memesan makanan, dan Anton yang melihat mereka langsung menghampiri.

“Oh jadi ini alasan kamu mau cerai dari aku! Kamu berduaan dengan pria ini sedangkan status kita masih suami istri” teriak Anton

Desi yang awalnya tenang dan menikmati suasana di Restoran langsung terperanjat kaget mendengar Anton yang sudah berteriak seperti itu.

“Maksud kamu apa mas?” tanya Desi tak mengerti

“Halah kamu pura-pura tidak tahu, kamu juga berselingkuh kan? Jangan-jangan ini hanya akal-akalan kamu agar bisa bersama laki-laki ini” ucap Anton

“Jangan asal bicara kamu mas, seharusnya aku yang marah sama kamu karna kamu sudah bermain dengan wanita lain di belakang aku, dia ini bos aku wajar saja kalo kami sedang makan siang karna akan membahas pekerjaan” ucap Desi

“Bos apaan makan siang berdua begini, kamu itu memang selingkuh Desi tidak perlu mencari alasan bilang kalo ini bos kamu, heh kamu dengar ya! Dia ini masih istri aku berani-beraninya kamu jalan berdua dengan istri orang” Anton memegang kerah baju Angga

“Kamu apa-apaan mas, tidak sopan lebih baik kamu pergi dan urusi wanita simpanan kamu itu” Desi mencoba melepaskan tangan Anton dari baju bosnya itu

Wajah Angga tampak masih santai, ia tak mau ikut campur urusan rumah tangganya sedari tadi ia hanya diam tak membela Desi sama sekali.

“Bilang saja kamu mau mesra-mesraan sama dia kan!?” bentak Anton

“Kamu aneh mas, kamu yang selingkuh malah kamu yang marah-marah, sebentar lagi kita bukan lagi suami istri dan kamu bisa bebas sama wanita itu, lebih baik kamu pergi atau aku panggil satpam” ucap Desi yang sudah emosi

“Kurang ajar kamu, berani-berani merebut istri orang” Anton tak mendengarkan ucapan Desi, ia terlihat sangat marah pada Angga

Bugh

Satu pukulan mendarat di pipi mulus Angga.

Angga yang tidak siap langsung tersungkur, ia memegang pipinya yang sudah merah karna pukulan Anton.

“Sudah mas” teriak Desi yang tak menyangka kalau Anton akan memukul Angga

Angga berdiri dan membalas pukulan Anton.

Bugh bugh

Dua pukulan berhasil ia berikan pada Anton

“Hei, jangan membuat keributan di sini lebih baik kalian pergi selesaikan di luar” ucap satpam yang menghampiri mereka

“Ayo kita pergi pak, biar saya yang bilang kalo rapatnya ditunda” Desi memegang lengan Angga agar segera meninggalkan Restoran.

“Mau ke mana kamu Desi, berani-beraninya kamu pergi dengan pria itu, brengsek !sini kamu” teriak Anton yang berusaha berdiri dan mengejar kami, namun satpam menahannya dan membawa Anton keluar dari pintu samping

Desi merasa tak enak karna sudah melibatkan Angga dalam perkara rumah tangganya.

Selama di dalam mobil Desi hanya melirik Angga, ia takut kalau dirinya akan dipecat karna masalah tadi.

“Maafkan saya dan mantan suami saya pak” ucap Desi menunduk

“Kita bahas ini di kantor” ujar Angga yang fokus menyetir

“Mati aku, pasti bakal dipecat nih. Harus cari pekerjaan di mana lagi ya” ucap Desi dalam hatinya

Sesampainya di kantor, semua karyawan menatap Angga dan Desi karna wajah bos mereka lebam dan Desi yang berjalan menunduk.

Sarah yang melihat itu terkejut, apa bosnya itu baru bertengkar untuk merebutkan Desi atau bosnya menghajar jambret. Sarah masih bergelut dengan pikirannya.

“Saya ambilkan obat dulu pak” Angga langsung masuk ke ruangannya

Desi yang baru saja berjalan untuk kembali lagi ke ruangan Angga tiba-tiba dicegat.

“Muka si bos kenapa? Apa kalian bertengkar oh bukan-bukan maksudnya bos yang bertengkar?” Sarah menatap Desi mengharapkan jawaban agar rasa penasarannya segera hilang

“Nanti aku jelaskan, pak Angga pasti sudah menunggu. Pulang kantor tunggu aku ya” Desi meninggalkan Sarah yang masih mematung

“Kenapa harus menunggu pulang kantor sih, sekarang kan bisa. Tidak bisa fokus kerja kalo begini” ucap Sarah

*

Desi mengobati Angga.

“Awwh pelan-pelan” ucap Angga meringis kesakitan

“Maaf ya pak” ucap Desi merasa bersalah, karna dirinya Angga harus kesakitan seperti ini

“Sudah berapa kali bilang maaf Desi, apa perlu saya hitung” ucap Angga

“Ya saya minta maaf pak, karna saya bapak jadi seperti ini” ucap Desi

“Awh Iya iya saya maafkan, sudah berhenti untuk minta maaf lagian dia siapa sih berani-berani mukul saya” ucap Angga kesal

“Di-dia mantan suami saya pak, kami memang belum resmi bercerai tapi sebentar lagi sidang akan selesai” jawab Desi ia terlihat tegar tak lagi menampakkan kesedihannya

“Kenapa?” tanya Angga ambigu

“Kenapa? Kenapa apanya?” Desi bertanya balik

“Ya kenapa kamu bercerai, sepertinya dia marah banget sama kamu sampai memukuli saya seperti ini, apa kamu selingkuh” telisik Angga

“Lebih tepatnya dia yang selingkuh, dia menghianati janji suci kita maka dari itu saya menceraikan dia bagi saya tak ada kesempatan bagi orang yang sudah mengkhianati kemungkinan besar hal itu bisa terulang dan dengan mudahnya meminta maaf” Ujar Desi sendu

“Ah maaf, aku jadi curhat” ucap Desi tersadar bahwa di hadapannya adalah bosnya bukan teman curhatnya

“Apa kamu merasa takut jika saya akan membocorkan ceritamu ini sehingga kamu gugup setelah menceritakan semuanya” ucap Angga sinis

“Respons macam apa itu, bisa-bisa dia seperti itu tidak ada simpatinya sama sekali” ucap Desi dalam hati

“Bukan, bukan seperti itu maksud saya itu saya sudah curhat dengan bapak masalah pribadi saya dan membawa masalah ini dalam pekerjaan, karna saya pertemuan dengan klien harus dibatalkan” ucap Desi merasa tak enak hati

“Pertemuannya hanya ditunda bukan dibatalkan kan? Jadi kamu santai saja perusahaan tidak akan bangkrut” ucap Angga datar

“Astaga, jawaban apa itu. Apa semua bos akan memandang seperti itu” gerutu Desi dalam hatinya

“Apa saya tampan sampai kamu menatap saya seperti itu” Angga menaikkan alisnya

“Hah siapa yang menatap bapak, orang saya lagi lihat luka bapak apakah parah atau tidak, saya akan merasa bersalah kalo sampai lukanya parah” jawab Desi berbohong

“Cih alasan” ucap Angga

Desi menatap Angga dengan tatapan penuh arti.

“Lagi-lagi kamu menatap saya, cepat kembali ke ruangan kamu dan jangan memikirkan saya fokuslah bekerja” ucap Angga percaya diri

“Memikirkan bapak?” Desi mengerutkan keningnya

“Iya, karna kamu saya seperti ini kan? Pasti kamu akan terus memikirkan saya dan merasa tidak enak sampai tidak fokus bekerja” ucap Angga

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

ni si angga narsisnya over dosis

2024-12-12

0

Ta..h

Ta..h

percaya diri sekali si bos 😃😃.
itu si anton g tau diri dia yg selingkuh.
so' playing victim ihh.

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1 Berubah
2 2 Pergi
3 3 Keputusan
4 4 Bekerja
5 5 Salah Paham
6 6 Ekstra Sabar
7 7 Pertengkaran
8 8 Menyesal?
9 9 Candae (Calon Janda Elit)
10 10 Pilihan Tak Tepat
11 11 Cerai!
12 12 Ternodai
13 13 Rumah Sakit
14 14 Mengamuk
15 15 Curhat
16 16 Resti Minggat
17 17 Putus
18 18 Ketahuan Lagi
19 19 Membujuk
20 20 Membesuk
21 21 Ditemani Bos
22 22 Melabrak Resti
23 23 Menyampaikan
24 24 Bertamu Pagi-Pagi
25 25 Bertemu Sely
26 26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27 27 Mantan Suami Posesif
28 28 Adegan Lalu
29 29 Definisi Cewek Selalu Benar
30 30 Kalah Start
31 31 Rencana Burhan
32 32 Siapa?
33 33 Makan Malam Bersama
34 34 Numpang Makan
35 35 Sely Berulah Lagi
36 36 Menebus Kesalahan
37 37 Jebakan
38 38 Desi Cemburu?
39 39 Angga Murka
40 40 Menemui Sely
41 41 Solusi Desi
42 42 Antara Desi, Sely dan Angga
43 43 Melihat Proyek
44 44 Kembali?
45 45 Bad Mood
46 46 Pulang Bareng Lagi
47 47 Weekend Di Kebun
48 48 Gagal Romantis
49 49 Digantung Atau Menggantung
50 50 Angga Mulai Mencari Tahu
51 51 Memberi Pinjaman
52 52 Desi Mengetahuinya
53 53 Angga Mencari Tahu
54 54 Proses
55 55 Satu Ruangan
56 56 Darto Murka
57 57 Desi Khawatir
58 58 Terungkap
59 59 Terungkap
60 60 Desi Dan Angga
61 61 Melamar
62 62 Pulang Ke Rumah
63 63 Mengenal
64 64 Bertemu Calon Mertua
65 65 Mencari Gaun
66 66 Hari Bahagia
67 67 Sah
68 68 Kejutan
69 69 Hamil
70 70 Arumi
71 71 End
72 Draft
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Berubah
2
2 Pergi
3
3 Keputusan
4
4 Bekerja
5
5 Salah Paham
6
6 Ekstra Sabar
7
7 Pertengkaran
8
8 Menyesal?
9
9 Candae (Calon Janda Elit)
10
10 Pilihan Tak Tepat
11
11 Cerai!
12
12 Ternodai
13
13 Rumah Sakit
14
14 Mengamuk
15
15 Curhat
16
16 Resti Minggat
17
17 Putus
18
18 Ketahuan Lagi
19
19 Membujuk
20
20 Membesuk
21
21 Ditemani Bos
22
22 Melabrak Resti
23
23 Menyampaikan
24
24 Bertamu Pagi-Pagi
25
25 Bertemu Sely
26
26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27
27 Mantan Suami Posesif
28
28 Adegan Lalu
29
29 Definisi Cewek Selalu Benar
30
30 Kalah Start
31
31 Rencana Burhan
32
32 Siapa?
33
33 Makan Malam Bersama
34
34 Numpang Makan
35
35 Sely Berulah Lagi
36
36 Menebus Kesalahan
37
37 Jebakan
38
38 Desi Cemburu?
39
39 Angga Murka
40
40 Menemui Sely
41
41 Solusi Desi
42
42 Antara Desi, Sely dan Angga
43
43 Melihat Proyek
44
44 Kembali?
45
45 Bad Mood
46
46 Pulang Bareng Lagi
47
47 Weekend Di Kebun
48
48 Gagal Romantis
49
49 Digantung Atau Menggantung
50
50 Angga Mulai Mencari Tahu
51
51 Memberi Pinjaman
52
52 Desi Mengetahuinya
53
53 Angga Mencari Tahu
54
54 Proses
55
55 Satu Ruangan
56
56 Darto Murka
57
57 Desi Khawatir
58
58 Terungkap
59
59 Terungkap
60
60 Desi Dan Angga
61
61 Melamar
62
62 Pulang Ke Rumah
63
63 Mengenal
64
64 Bertemu Calon Mertua
65
65 Mencari Gaun
66
66 Hari Bahagia
67
67 Sah
68
68 Kejutan
69
69 Hamil
70
70 Arumi
71
71 End
72
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!