4 Bekerja

Setelah mendengarkan penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan Desi, ia diberi tahu ruangannya.

“Ini adalah ruangan bu Desi dan di sebelahnya adalah ruangan direktur, apa ada yang ingin ditanyakan bu?” ucapnya

“Tidak ada” ucap Desi ramah

“Kalau begitu saya permisi, selamat bekerja bu”

Desi duduk dan mulai mengotak-atik komputer, berkas-berkas pun tak lupa ia baca dengan teliti, setelah dirasa cukup ia pergi ke ruangan direktur untuk menyerahkan laporannya.

Desi memang belum bertemu dengan bosnya itu, bahkan ia tak tahu wajahnya seperti apa. Di pikirannya bosnya sudah berumur dan pasti sangat tegas, kalau ia tidak tegas tidak akan ada peraturan-peraturan semacamnya tadi yang sudah dijelaskan.

“Pak ini laporannya” Desi menyerahkan berkas dokumennya

Pria itu membalikkan badannya dan menatap Desi. Desi terkejut melihat pria yang ada di depannya, dunia terasa sempit bahkan ia menggerutu di dalam hatinya.

“Jadi orang yang aku tabrak adalah bos aku, haduuh aku kira direkturnya sudah berumur tapi ini” Desi membatin

“Kamu” ucap Angga menunjuk Desi

Angga Wijaya adalah seorang pengusaha ternama di kota ini, orang tuanya yang meminta Angga untuk melanjutkan perusahaannya, karna Angga adalah anak tunggal.

“Kamu ngapain di sini?” tanya Angga datar

“Saya di sini sebagai sekretaris bapak” ucap Desi seramah mungkin

“Jadi kamu yang menggantikan Sita?”

Desi mengangguk

“Kamu boleh keluar” usir Angga

“Apa-apaan ini, dia malah mengusirku dasar bos es seharusnya dia tinggal di kutub utara bukan di sini” omel Desi dalam hati

Apalah daya Desi tak bisa mengatakan semua itu.

“Apa kamu tidak punya telinga?” ucapnya sinis

“Kalo begitu saya permisi pak” Desi keluar dari ruangan Rendra

“Bagaimana bisa perusahaan ini punya direktur seperti itu, sikapnya tidak ada lembut-lembutnya pantas saja sekretarisnya berhenti pasti tidak betah menghadapi sikapnya yang seperti itu” gerutu Desi sambil berjalan ke ruangannya.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Desi keluar dan mau pulang tapi Angga yang baru keluar dari ruangannya melihat Desi akan pergi menahannya.

“Mau ke mana kamu?” tanya Angga

“Mau pulang pak, pekerjaan sudah selesai semua dan sudah waktunya pulang juga” jawab Desi

Angga menyunggingkan senyumnya “Apa kamu tidak diberitahu kalo aku belum pulang berarti kamu juga tidak boleh pulang” ucap Angga datar

“Cih peraturan macam apa pula seperti ini” Ucap Desi dalam hati

“Tapi pak-“

“Tidak ada tapi-tapian kamu ikut ke ruangan” titah Angga

Mau tak mau Desi mengikuti Angga, ia berharap tak ada hal yang aneh-aneh yang diperintahkan atasannya itu.

“Kamu mau jadi pajangan di situ, cepat duduk” ucap Angga

“I-iya pak” Desi duduk di depan Angga

Desi tak tahu mengapa Angga menyuruhnya untuk ada di ruangan yang sangat mencekam, tak ada sepatah kata yang keluar dari mulut Angga.

“Em pak, kalo tidak ada yang saya kerjakan saya mau pamit pulang” Desi memberanikan diri untuk berbicara

Angga mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Desi.

“Tidak boleh ya” ucap Desi melihat Angga menatapnya saja seperti ingin memakannya

“Kamu mau pulang?” tanya Angga

“Pertanyaan macam apa ini, sudah jelas-jelas aku bilang kalo ingin pulang” omel Desi dalam hatinya

“Iya pak” jawab Desi

“Ya sudah sana pulang” ucap Angga enteng

“Apa! Apa-apaan ini dari tadi dia cuma ngerjain aku, disuruh menunggu tidak jelas terus di suruh pulang. Mudah sekali Anda” gerutu Desi dalam hatinya

“Kalo begitu saya pamit pulang pak” Desi berdiri dari tempat duduknya

Tak ada jawaban dari Angga, ia masih fokus pada laptopnya.

Setelah Desi melangkahkan kakinya, Angga melirik Desi.

Namun belum sempat Desi membuka pintu, sudah ada yang membukanya dan pintu itu hampir mengenai Desi.

“Halo sayang” ucap Sely

Melihat ada perempuan di depannya membuat Sely mode bawel

“Kamu siapa? Kenapa ada di sini? Perlu apa sama Angga?” Sely melontarkan beberapa pertanyaan dengan tatapan sinis

“Saya-“

“Dia sekretaris baruku” jawab Angga

“Seperti ibu tiri saja, galak banget sih. Lagian buat apa aku ke sini kalo bukan karna kerjaan juga ogah ada di tempat mencekam seperti ini” Desi membatin

“Kalo sekretaris kenapa ada di ruang kamu” Sely menatap Desi dan Angga bergantian

“Karna dia sekretaris aku, dia bisa berada di ruangan aku” ucap Angga

Desi melihat wanita yang ada di depannya, memang cantik dengan make up yang mendukung apalagi penampilannya yang mewah bisa dilihat dia adalah orang kaya.

“Apa dia istrinya pak Angga ya, atau pacarnya kalo cuma pacarnya semoga pak Angga sadar dapat wanita seperti ini” ucap Desi dalam hati

“Apa kamu lihat-lihat, pasti kamu terpana karna penampilan aku ya” ucap Sely

“Eh tidak bu sa-“

“Kamu bilang apa tadi? Ibu? Apa aku setua itu sampai kamu panggil ibu hah” bentak Sely

Angga yang mendengar itu menahan tawanya.

“Sayang kamu pecat saja dia, cari yang lain” Sely bergelayut manja dan melingkarkan tangannya pada leher Angga

“Sudah berapa orang yang aku pecat karna kamu tidak suka Sely, Desi bekerja dengan baik dia bisa menggantikan Sita dan menyelesaikan semua pekerjaannya” ucap Angga

“Tapi dia bicaranya tidak sopan” Sely berbicara manja membuat Desi yang masih di sana ingin segera ke luar.

“Drama apa ini? Huh ada-ada saja manusia” Desi menggelengkan kepalanya

“Kamu ngapain masih di sini? Cepat keluar!” bentak Sely

“Saya permisi pak, bu” Desi segera keluar dari ruangan itu

“Kalo setiap hari aku seperti ini, bisa-bisa ikutan tidak waras” gerutu Desi

Desi melangkah keluar dari gedung yang menjulang tinggi itu, ia mencari ojek.

Sesampainya di rumah, Desi mencari keberadaan bapaknya.

“Bapak ke mana ya kok tidak ada, apa belum pulang dari kebun ini kan sudah sore biasanya bapak juga sudah di rumah sebelum jam segini” Desi bermonolog

Karna tak menemukan bapaknya, Desi pergi ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket.

Selesai mandi, Desi memasak untuk makan malamnya bersama bapaknya.

“Sudah jam 5, bapak kok belum pulang juga apa ada sesuatu ya” Desi khawatir dengan bapaknya karna tak bisanya ia pulang hingga hampir maghrib

Desi memutuskan untuk mencari bapaknya, ia membuka pintu dan Desi melihat bapaknya sedang berjalan ke arah rumahnya.

“Bapak kok pulangnya sampai sore, biasanya sudah ada di rumah bapak ke mana?” tanya Desi

“Bapak tadi menyelesaikan pekerjaan di kebun dulu terus ada yang rusak jadinya sampai surut, maaf ya bikin kamu khawatir bapak lupa kasih kabar sama kamu” ucap Darto

“Tidak apa-apa pak, yang penting bapak baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa sama bapak” ucap Desi

Terpopuler

Comments

Nie

Nie

jdi lupa aq Thor alur ceritanya ,,,

2023-02-28

2

lihat semua
Episodes
1 1 Berubah
2 2 Pergi
3 3 Keputusan
4 4 Bekerja
5 5 Salah Paham
6 6 Ekstra Sabar
7 7 Pertengkaran
8 8 Menyesal?
9 9 Candae (Calon Janda Elit)
10 10 Pilihan Tak Tepat
11 11 Cerai!
12 12 Ternodai
13 13 Rumah Sakit
14 14 Mengamuk
15 15 Curhat
16 16 Resti Minggat
17 17 Putus
18 18 Ketahuan Lagi
19 19 Membujuk
20 20 Membesuk
21 21 Ditemani Bos
22 22 Melabrak Resti
23 23 Menyampaikan
24 24 Bertamu Pagi-Pagi
25 25 Bertemu Sely
26 26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27 27 Mantan Suami Posesif
28 28 Adegan Lalu
29 29 Definisi Cewek Selalu Benar
30 30 Kalah Start
31 31 Rencana Burhan
32 32 Siapa?
33 33 Makan Malam Bersama
34 34 Numpang Makan
35 35 Sely Berulah Lagi
36 36 Menebus Kesalahan
37 37 Jebakan
38 38 Desi Cemburu?
39 39 Angga Murka
40 40 Menemui Sely
41 41 Solusi Desi
42 42 Antara Desi, Sely dan Angga
43 43 Melihat Proyek
44 44 Kembali?
45 45 Bad Mood
46 46 Pulang Bareng Lagi
47 47 Weekend Di Kebun
48 48 Gagal Romantis
49 49 Digantung Atau Menggantung
50 50 Angga Mulai Mencari Tahu
51 51 Memberi Pinjaman
52 52 Desi Mengetahuinya
53 53 Angga Mencari Tahu
54 54 Proses
55 55 Satu Ruangan
56 56 Darto Murka
57 57 Desi Khawatir
58 58 Terungkap
59 59 Terungkap
60 60 Desi Dan Angga
61 61 Melamar
62 62 Pulang Ke Rumah
63 63 Mengenal
64 64 Bertemu Calon Mertua
65 65 Mencari Gaun
66 66 Hari Bahagia
67 67 Sah
68 68 Kejutan
69 69 Hamil
70 70 Arumi
71 71 End
72 Draft
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Berubah
2
2 Pergi
3
3 Keputusan
4
4 Bekerja
5
5 Salah Paham
6
6 Ekstra Sabar
7
7 Pertengkaran
8
8 Menyesal?
9
9 Candae (Calon Janda Elit)
10
10 Pilihan Tak Tepat
11
11 Cerai!
12
12 Ternodai
13
13 Rumah Sakit
14
14 Mengamuk
15
15 Curhat
16
16 Resti Minggat
17
17 Putus
18
18 Ketahuan Lagi
19
19 Membujuk
20
20 Membesuk
21
21 Ditemani Bos
22
22 Melabrak Resti
23
23 Menyampaikan
24
24 Bertamu Pagi-Pagi
25
25 Bertemu Sely
26
26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27
27 Mantan Suami Posesif
28
28 Adegan Lalu
29
29 Definisi Cewek Selalu Benar
30
30 Kalah Start
31
31 Rencana Burhan
32
32 Siapa?
33
33 Makan Malam Bersama
34
34 Numpang Makan
35
35 Sely Berulah Lagi
36
36 Menebus Kesalahan
37
37 Jebakan
38
38 Desi Cemburu?
39
39 Angga Murka
40
40 Menemui Sely
41
41 Solusi Desi
42
42 Antara Desi, Sely dan Angga
43
43 Melihat Proyek
44
44 Kembali?
45
45 Bad Mood
46
46 Pulang Bareng Lagi
47
47 Weekend Di Kebun
48
48 Gagal Romantis
49
49 Digantung Atau Menggantung
50
50 Angga Mulai Mencari Tahu
51
51 Memberi Pinjaman
52
52 Desi Mengetahuinya
53
53 Angga Mencari Tahu
54
54 Proses
55
55 Satu Ruangan
56
56 Darto Murka
57
57 Desi Khawatir
58
58 Terungkap
59
59 Terungkap
60
60 Desi Dan Angga
61
61 Melamar
62
62 Pulang Ke Rumah
63
63 Mengenal
64
64 Bertemu Calon Mertua
65
65 Mencari Gaun
66
66 Hari Bahagia
67
67 Sah
68
68 Kejutan
69
69 Hamil
70
70 Arumi
71
71 End
72
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!