11 Cerai!

Desi sudah sampai di rumahnya, karna mobil tidak bisa masuk sampai ke rumahnya ia menaiki becak, agar bisa membawa barang belanjaannya.

“Belanja Des?” tanya Darto

“Iya pak, banyak barang yang sudah hampir habis jadi sekalian tadi mampir ke mini market. Bapak sudah pulang dari tadi?” tanya Desi

“Ya siang tadi bapak pulang karna tidak enak badan” jawab Darto

“Bapak sakit? Kita ke dokter ya” ajak Desi

“Kamu ini bapak cuma tidak enak badan saja kok bukan sakit parah, nanti minum obat juga sudah sembuh” ucap Darto

“Memang bapak sakit apa?”

“Agak pusing saja, nanti beli obat di warung pasti sudah sembuh”

“Desi belikan ya, bapak bawakan ini masuk dulu” Desi memberikan satu kantong plastik yang berisi sayur dan buah agar bisa segera masuk kulkas

“Tidak usah, bapak beli sendiri saja kamu istirahat saja pasti capek kan terus langsung belanja”

“Tidak pak, biar Desi saja yang beli, bapak istirahat saja di dalam ya”

Mau tak mau Darto masuk dan Desi membeli obat di warung.

*

Di tengah jalan sepulang dari warung, Desi melihat Anton yang sedang berjalan kaki ia pun menyapanya.

“Mau ke mana mas?” tanya Desi

“Desi, aku mau cari kerja” jawab Anton

“Cari kerja? Bukannya mas Anton sudah bekerja” ujar Desi

“Aku sudah dipecat, karna perusahaan sedang tidak stabil jadi ada pengurangan karyawan” jelas Anton

“Terus mas Anton sudah dapat?”

“Belum, ini mau pulang sudah capek banget tadi keliling tapi tidak diterima”

Terlihat wajah Anton yang seperti tak terurus.

“Memang Resti ke mana mas?”

“Entahlah dia kerjanya hanya menghabiskan uang, aku menyesal telah memilih dia dan meninggalkan kamu” ucap Anton lirih

“Sudahlah mas, ikhlaskan saja besok sidang putusan kamu hadir ya. Meskipun kita sudah bukan suami istri aku harap kita masih bisa menjaga silaturahmi”

“Iya aku akan datang, maafkan aku ya semua ini salah aku coba saja aku tidak selingkuh pasti kita akan hidup bahagia”

“Semua sudah terjadi mas, ambil hikmahnya saja agar rumah tangga kamu ke depannya jadi lebih baik lagi, kalo begitu aku pulang ya mas semoga cepat dapat pekerjaannya, takutnya bapak sudah menunggu”

“Memang bapak kenapa?” tanya Anton

“Bapak tidak enak badan, ini aku beli obat di warung”

“Salam untuk bapak ya semoga lekas sembuh, nanti aku sempatkan jenguk ke sana”

“Iya mas”

Desi berlalu pergi untuk segera pulang.

“Assalamualaikum pak” Desi membuka pintu mencari keberadaan bapaknya

“Waalaikumsalam” jawab Darto yang sedang duduk di kursi

“Ini obatnya bapak masuk ke kamar terus istirahat ya” ujar Desi

“Iya, kamu istirahat juga tadi bapak sudah goreng ikan kamu tinggal makan ya”

“Bapak kenapa masak kan ada aku, ya sudah bapak istirahat dulu di kamar ya” titah Desi

Darto berdiri dan berjalan ke kamarnya.

*

Keesokan harinya

“Bagaimana pak, apa masih terasa sakit? Kalo masih sakit kita ke dokter saja ya” ujar Desi

“Sudah mendingan, kan sudah minum obat tadi malam. Kamu mau berangkat?” ucap Darto

“Iya pak, kalo bapak masih tidak enak badan jangan ke kebun dulu ya kan ada yang urus kebun bapak istirahat di rumah”

“Iya”

“Ya sudah Desi berangkat ya pak, Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam”

Desi menaiki ojek yang biasa mangkal di dekat rumah.

“Kenapa pak?” tanya Desi pada tukang ojek

“Kayaknya bannya bocor neng” jawab tukang ojek

“Haduh, saya bisa telat datang ke persidangan ini pak” ucap Desi yang tengah bingung

“Neng mending cari ojek atau taksi, kalo nunggu ini lama neng”

“Ya sudah, ini ongkosnya pak”

Desi berjalan mencari taksi, namun tak ada satu pun taksi yang lewat.

Tin

“Pak Angga” gumam Desi

“Ayo masuk” titah Angga

“Tapi pak, saya kan sudah izin datang terlambat karna mau ke persidangan dulu” ucap Desi

“Cepat masuk” bentak Angga

“Mau bantu malah maksa banget lagi” gerutu Desi dalam hati

“Jangan berpikir yang aneh-aneh, saya ajak kamu karna kasihan nanti kamu telat ke persidangan terus bisa telat juga ke kantor” ucap Angga dingin

“Mau bantu saja gengsi bilangnya, pakai alasan biar tidak telat ke kantor segala lagi” ucap Desi dalam hati

“Tidak usah mengomel dalam hati, apalagi sampai bilang yang jelek-jelek tentang saya” ucap Angga tanpa menoleh pada Desi

“Bapak bisa dengar suara hati ya?” tanya Desi dengan polos

“Cih jadi benar kamu suka jelekin saya di dalam hati” Angga menatap Desi dengan tajam

“Hah eh tidak, mana ada saya menjelekkan bapak, bapaknya saja yang seudzon terus. Tidak baik seudzon pak dosa juga” ujar Desi

“Tidak perlu ceramah, saya mengajak kamu bukan untuk ceramah”

“Ye bapak dikasih tahu malah begitu” sungut Desi

“Diam dan jangan banyak berbicara lagi” titah Angga

“Kalo di-“

“Desi!” bentak Angga

“Iya-iya pak”

Selama perjalanan tak ada sepatah kata yang terdengar, hanya deru suara mesin.

“Turun” ucap Angga

“Iya pak, terima kasih ya pak” ujar Desi

Tak ada jawaban Angga langsung berlalu meninggalkan Desi.

“Dasar bos minim sopan santun” umpat Desi

Desi berjalan menuju tempat persidangan.

*

Persidangan telah selesai, kini Desi dan Anton sudah resmi bercerai.

“Maafkan aku ya Des, kalo selama menjadi suami kamu belum bisa melakukan yang terbaik” ucap Anton lirih

Resti yang ikut menemani Anton merasa menang.

“Iya mas, kita saling memperbaiki diri kita untuk ke depannya” ucap Desi

“Ayo mas pulang, ngapain sih lama-lama di sini nanti malah ada drama buat minta rujuk lagi” ucap Resti sinis

“Resti bisa kan lihat keadaan, jangan membuat suasana jadi kacau nantinya” ucap Anton setengah berbisik

“Sudah mas, aku pamit ya karna harus ke kantor” ucap Desi

“Bilang saja mau nangis karna sudah diceraikan” ucap Resti

“Maaf, aku tidak akan menangis karna aku tahu betul yang baik hanya untuk yang baik pula dan sebaliknya” jawab Desi penuh penekanan

“Maksud kamu kita tidak baik begitu, eh dengar ya kamu itu tidak punya kaca apa sok bilang kita tidak baik tidak sadar sendiri yang tidak bisa mempertahankan suaminya sampai melirik wanita lain” ucap Resti

“Resti sudah, malu dilihat orang, kami juga mau pamit kalo begitu kamu hati-hati ya” ucap Anton

“Apaan sih mas, sok perhatian sama dia jangan bilang kamu menyesal menceraikan dia ya” ucap Resti tidak terima

“Sudah mas, lebih baik kamu bawa istri tercinta kamu ini pulang nanti malah bikin malu di sini”

“Heh kamu bilang apa tadi, bikin malu kamu itu yang bikin malu”

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

iss cewe g tau diri si resti

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 1 Berubah
2 2 Pergi
3 3 Keputusan
4 4 Bekerja
5 5 Salah Paham
6 6 Ekstra Sabar
7 7 Pertengkaran
8 8 Menyesal?
9 9 Candae (Calon Janda Elit)
10 10 Pilihan Tak Tepat
11 11 Cerai!
12 12 Ternodai
13 13 Rumah Sakit
14 14 Mengamuk
15 15 Curhat
16 16 Resti Minggat
17 17 Putus
18 18 Ketahuan Lagi
19 19 Membujuk
20 20 Membesuk
21 21 Ditemani Bos
22 22 Melabrak Resti
23 23 Menyampaikan
24 24 Bertamu Pagi-Pagi
25 25 Bertemu Sely
26 26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27 27 Mantan Suami Posesif
28 28 Adegan Lalu
29 29 Definisi Cewek Selalu Benar
30 30 Kalah Start
31 31 Rencana Burhan
32 32 Siapa?
33 33 Makan Malam Bersama
34 34 Numpang Makan
35 35 Sely Berulah Lagi
36 36 Menebus Kesalahan
37 37 Jebakan
38 38 Desi Cemburu?
39 39 Angga Murka
40 40 Menemui Sely
41 41 Solusi Desi
42 42 Antara Desi, Sely dan Angga
43 43 Melihat Proyek
44 44 Kembali?
45 45 Bad Mood
46 46 Pulang Bareng Lagi
47 47 Weekend Di Kebun
48 48 Gagal Romantis
49 49 Digantung Atau Menggantung
50 50 Angga Mulai Mencari Tahu
51 51 Memberi Pinjaman
52 52 Desi Mengetahuinya
53 53 Angga Mencari Tahu
54 54 Proses
55 55 Satu Ruangan
56 56 Darto Murka
57 57 Desi Khawatir
58 58 Terungkap
59 59 Terungkap
60 60 Desi Dan Angga
61 61 Melamar
62 62 Pulang Ke Rumah
63 63 Mengenal
64 64 Bertemu Calon Mertua
65 65 Mencari Gaun
66 66 Hari Bahagia
67 67 Sah
68 68 Kejutan
69 69 Hamil
70 70 Arumi
71 71 End
72 Draft
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 Berubah
2
2 Pergi
3
3 Keputusan
4
4 Bekerja
5
5 Salah Paham
6
6 Ekstra Sabar
7
7 Pertengkaran
8
8 Menyesal?
9
9 Candae (Calon Janda Elit)
10
10 Pilihan Tak Tepat
11
11 Cerai!
12
12 Ternodai
13
13 Rumah Sakit
14
14 Mengamuk
15
15 Curhat
16
16 Resti Minggat
17
17 Putus
18
18 Ketahuan Lagi
19
19 Membujuk
20
20 Membesuk
21
21 Ditemani Bos
22
22 Melabrak Resti
23
23 Menyampaikan
24
24 Bertamu Pagi-Pagi
25
25 Bertemu Sely
26
26 Kemarin Resti Sekarang Sely
27
27 Mantan Suami Posesif
28
28 Adegan Lalu
29
29 Definisi Cewek Selalu Benar
30
30 Kalah Start
31
31 Rencana Burhan
32
32 Siapa?
33
33 Makan Malam Bersama
34
34 Numpang Makan
35
35 Sely Berulah Lagi
36
36 Menebus Kesalahan
37
37 Jebakan
38
38 Desi Cemburu?
39
39 Angga Murka
40
40 Menemui Sely
41
41 Solusi Desi
42
42 Antara Desi, Sely dan Angga
43
43 Melihat Proyek
44
44 Kembali?
45
45 Bad Mood
46
46 Pulang Bareng Lagi
47
47 Weekend Di Kebun
48
48 Gagal Romantis
49
49 Digantung Atau Menggantung
50
50 Angga Mulai Mencari Tahu
51
51 Memberi Pinjaman
52
52 Desi Mengetahuinya
53
53 Angga Mencari Tahu
54
54 Proses
55
55 Satu Ruangan
56
56 Darto Murka
57
57 Desi Khawatir
58
58 Terungkap
59
59 Terungkap
60
60 Desi Dan Angga
61
61 Melamar
62
62 Pulang Ke Rumah
63
63 Mengenal
64
64 Bertemu Calon Mertua
65
65 Mencari Gaun
66
66 Hari Bahagia
67
67 Sah
68
68 Kejutan
69
69 Hamil
70
70 Arumi
71
71 End
72
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!