Desi sudah sampai di rumahnya, karna mobil tidak bisa masuk sampai ke rumahnya ia menaiki becak, agar bisa membawa barang belanjaannya.
“Belanja Des?” tanya Darto
“Iya pak, banyak barang yang sudah hampir habis jadi sekalian tadi mampir ke mini market. Bapak sudah pulang dari tadi?” tanya Desi
“Ya siang tadi bapak pulang karna tidak enak badan” jawab Darto
“Bapak sakit? Kita ke dokter ya” ajak Desi
“Kamu ini bapak cuma tidak enak badan saja kok bukan sakit parah, nanti minum obat juga sudah sembuh” ucap Darto
“Memang bapak sakit apa?”
“Agak pusing saja, nanti beli obat di warung pasti sudah sembuh”
“Desi belikan ya, bapak bawakan ini masuk dulu” Desi memberikan satu kantong plastik yang berisi sayur dan buah agar bisa segera masuk kulkas
“Tidak usah, bapak beli sendiri saja kamu istirahat saja pasti capek kan terus langsung belanja”
“Tidak pak, biar Desi saja yang beli, bapak istirahat saja di dalam ya”
Mau tak mau Darto masuk dan Desi membeli obat di warung.
*
Di tengah jalan sepulang dari warung, Desi melihat Anton yang sedang berjalan kaki ia pun menyapanya.
“Mau ke mana mas?” tanya Desi
“Desi, aku mau cari kerja” jawab Anton
“Cari kerja? Bukannya mas Anton sudah bekerja” ujar Desi
“Aku sudah dipecat, karna perusahaan sedang tidak stabil jadi ada pengurangan karyawan” jelas Anton
“Terus mas Anton sudah dapat?”
“Belum, ini mau pulang sudah capek banget tadi keliling tapi tidak diterima”
Terlihat wajah Anton yang seperti tak terurus.
“Memang Resti ke mana mas?”
“Entahlah dia kerjanya hanya menghabiskan uang, aku menyesal telah memilih dia dan meninggalkan kamu” ucap Anton lirih
“Sudahlah mas, ikhlaskan saja besok sidang putusan kamu hadir ya. Meskipun kita sudah bukan suami istri aku harap kita masih bisa menjaga silaturahmi”
“Iya aku akan datang, maafkan aku ya semua ini salah aku coba saja aku tidak selingkuh pasti kita akan hidup bahagia”
“Semua sudah terjadi mas, ambil hikmahnya saja agar rumah tangga kamu ke depannya jadi lebih baik lagi, kalo begitu aku pulang ya mas semoga cepat dapat pekerjaannya, takutnya bapak sudah menunggu”
“Memang bapak kenapa?” tanya Anton
“Bapak tidak enak badan, ini aku beli obat di warung”
“Salam untuk bapak ya semoga lekas sembuh, nanti aku sempatkan jenguk ke sana”
“Iya mas”
Desi berlalu pergi untuk segera pulang.
“Assalamualaikum pak” Desi membuka pintu mencari keberadaan bapaknya
“Waalaikumsalam” jawab Darto yang sedang duduk di kursi
“Ini obatnya bapak masuk ke kamar terus istirahat ya” ujar Desi
“Iya, kamu istirahat juga tadi bapak sudah goreng ikan kamu tinggal makan ya”
“Bapak kenapa masak kan ada aku, ya sudah bapak istirahat dulu di kamar ya” titah Desi
Darto berdiri dan berjalan ke kamarnya.
*
Keesokan harinya
“Bagaimana pak, apa masih terasa sakit? Kalo masih sakit kita ke dokter saja ya” ujar Desi
“Sudah mendingan, kan sudah minum obat tadi malam. Kamu mau berangkat?” ucap Darto
“Iya pak, kalo bapak masih tidak enak badan jangan ke kebun dulu ya kan ada yang urus kebun bapak istirahat di rumah”
“Iya”
“Ya sudah Desi berangkat ya pak, Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam”
Desi menaiki ojek yang biasa mangkal di dekat rumah.
“Kenapa pak?” tanya Desi pada tukang ojek
“Kayaknya bannya bocor neng” jawab tukang ojek
“Haduh, saya bisa telat datang ke persidangan ini pak” ucap Desi yang tengah bingung
“Neng mending cari ojek atau taksi, kalo nunggu ini lama neng”
“Ya sudah, ini ongkosnya pak”
Desi berjalan mencari taksi, namun tak ada satu pun taksi yang lewat.
Tin
“Pak Angga” gumam Desi
“Ayo masuk” titah Angga
“Tapi pak, saya kan sudah izin datang terlambat karna mau ke persidangan dulu” ucap Desi
“Cepat masuk” bentak Angga
“Mau bantu malah maksa banget lagi” gerutu Desi dalam hati
“Jangan berpikir yang aneh-aneh, saya ajak kamu karna kasihan nanti kamu telat ke persidangan terus bisa telat juga ke kantor” ucap Angga dingin
“Mau bantu saja gengsi bilangnya, pakai alasan biar tidak telat ke kantor segala lagi” ucap Desi dalam hati
“Tidak usah mengomel dalam hati, apalagi sampai bilang yang jelek-jelek tentang saya” ucap Angga tanpa menoleh pada Desi
“Bapak bisa dengar suara hati ya?” tanya Desi dengan polos
“Cih jadi benar kamu suka jelekin saya di dalam hati” Angga menatap Desi dengan tajam
“Hah eh tidak, mana ada saya menjelekkan bapak, bapaknya saja yang seudzon terus. Tidak baik seudzon pak dosa juga” ujar Desi
“Tidak perlu ceramah, saya mengajak kamu bukan untuk ceramah”
“Ye bapak dikasih tahu malah begitu” sungut Desi
“Diam dan jangan banyak berbicara lagi” titah Angga
“Kalo di-“
“Desi!” bentak Angga
“Iya-iya pak”
Selama perjalanan tak ada sepatah kata yang terdengar, hanya deru suara mesin.
“Turun” ucap Angga
“Iya pak, terima kasih ya pak” ujar Desi
Tak ada jawaban Angga langsung berlalu meninggalkan Desi.
“Dasar bos minim sopan santun” umpat Desi
Desi berjalan menuju tempat persidangan.
*
Persidangan telah selesai, kini Desi dan Anton sudah resmi bercerai.
“Maafkan aku ya Des, kalo selama menjadi suami kamu belum bisa melakukan yang terbaik” ucap Anton lirih
Resti yang ikut menemani Anton merasa menang.
“Iya mas, kita saling memperbaiki diri kita untuk ke depannya” ucap Desi
“Ayo mas pulang, ngapain sih lama-lama di sini nanti malah ada drama buat minta rujuk lagi” ucap Resti sinis
“Resti bisa kan lihat keadaan, jangan membuat suasana jadi kacau nantinya” ucap Anton setengah berbisik
“Sudah mas, aku pamit ya karna harus ke kantor” ucap Desi
“Bilang saja mau nangis karna sudah diceraikan” ucap Resti
“Maaf, aku tidak akan menangis karna aku tahu betul yang baik hanya untuk yang baik pula dan sebaliknya” jawab Desi penuh penekanan
“Maksud kamu kita tidak baik begitu, eh dengar ya kamu itu tidak punya kaca apa sok bilang kita tidak baik tidak sadar sendiri yang tidak bisa mempertahankan suaminya sampai melirik wanita lain” ucap Resti
“Resti sudah, malu dilihat orang, kami juga mau pamit kalo begitu kamu hati-hati ya” ucap Anton
“Apaan sih mas, sok perhatian sama dia jangan bilang kamu menyesal menceraikan dia ya” ucap Resti tidak terima
“Sudah mas, lebih baik kamu bawa istri tercinta kamu ini pulang nanti malah bikin malu di sini”
“Heh kamu bilang apa tadi, bikin malu kamu itu yang bikin malu”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ta..h
iss cewe g tau diri si resti
2023-04-08
1