"Perusahaan Lawrence bergerak di bawah kepemimpinan pewaris utama yang juga dipanggil Lawrence karena dia adalah cucu kesayangan dari tuan besar di keluarganya."
"Nona Jessie dan Valerie merupakan kaki tangannya. Mereka bergerak dengan perintah nona Lawrence yang keberadaannya tidak diketahui siapapun."
Felix menjelaskan panjang lebar pada Xavier.
"Itu artinya hanya kedua wanita itu yang tahu?" tanya Xavier.
"Benar, Sir. Itu sebabnya sir. Austin selalu mengganggu mereka."
Xavier tersenyum menyeringai. "Felix!"
"Yes, Sir?"
"Buat namaku tertulis disana."
"Baik!"
***
"JESS!!"
Brakk! Valerie berlari tergesa-gesa dengan membuka pintu ruangan milik Jessie hingga berbunyi keras.
Jessie menghela nafas pelan seraya mengangkat kepala, menaikkan sebelah alisnya seolah bertanya.
"Kau akan terkejut!" Valerie masih dengan nafas memburu sedang mengatur nafasnya.
"What?" Menyandarkan tubuh di kursi dan menyilangkan tangan.
Sebenarnya tidak ada yang benar-benar membuatnya terkejut karena semua tampak membosankan menurutnya. Entah berita apa lagi yang dibawa Valerie.
"Lihat!" Valerie membuka dokumen yang dibawanya, menunjukkan pada Jessie.
Valerie memperhatikan raut wajah Jessie untuk melihat reaksi wanita itu. Keningnya ikut mengerut saat melihat Jessie hanya mengerutkan alis.
"Kurasa ini cukup adil," ucap Jessie mengangguk, lalu kembali pada posisinya.
"Kau tidak terkejut?"
"Untuk apa?"
Valerie terperangah. Ya benar, mungkin hanya dirinya yang selalu terkejut. Karena apa? Karena wanita itu tidak pernah menunjukkan reaksi berlebihan.
"Dia menguasai banyak entitas perusahaan, tapi tidak memiliki sedikitpun disini. Wajar saja jika dia tertarik dengan milik kita," ujar Jessie.
Perusahaan Lawrence adalah perusahaan besar yang telah menyaingi banyak perusahaan besar lainnya. Hanya saja Johansson grub merupakan saingan terberat untuk sekedar berapa di posisi yang setara. Hei! Mereka hanya berbeda satu tingkat. Hanya saja Lawrence harus bekerja keras untuk bisa setara.
Jangan salah paham. Keduanya bukan musuh maupun sekutu karena belum memiliki hubungan secara resmi. Mereka berdiri di jalan masing-masing. Begitulah penggambarannya.
"Tapi Jess, sedikit saja dia bergerak lagi ... bersiap dia akan berdiri di atas podium dan berkata, 'Akulah presdir baru kalian'. Sahamnya hampir setara dengan milik Lawrence!" Tanpa sadar menggebrak meja milik Jessie hingga Jessie menjauhkan wajahnya.
"Kau takut dia menguasai perusahaan?" Sedikit mendorong kursinya menjauhi Valerie.
"Kau tidak takut?" Valerie bertanya balik.
"Kau lupa siapa aku?"
Eh? Benar juga. Dirinya terlalu terkejut saat mengetahui bahwa Xavier telah membeli sebagian saham milik para pemegang saham lain hingga hampir menyetarai Presdir itu sendiri.
"Meski aku bukan istri yang dicintai atau tidak diinginkan, takkan kubiarkan itu terjadi. Lagipula mom dan dad juga akan membantuku." Tersenyum santai. "Dia semakin menyebalkan," cibirnya kemudian dengan wajah jengah.
"Dan juga aku tidak sepicik itu." Suara dengan ciri khas berat tiba-tiba muncul mengejutkan keduanya meski Jessie berhasil menyembunyikan ekspresinya.
"Mr. Johansson?" Haha ... Valeria tertawa canggung.
Mereka seperti baru saja tertangkap basah?
"Cih! Selain masuk ruang ganti, kau juga punya kebiasaan masuk ruangan orang lain tanpa izin?" Tentu saja perkataan membuat Xavier merasa malu. Belum lagi Felix di dekatnya seperti menahan tawa, tak berbeda jauh dengan Valerie.
Ternyata tuan Xavier suka mengintip istrinya, batin mereka tertawa.
"Keluar!" Satu kata itu segera membuat Valerie dan Felix hilang dari tempatnya, menyisakan dua orang berwajah dingin dan acuh.
"Bagus sekali, ternyata istriku suka menghina suaminya di belakang."
"Istri durhaka!" ketus Xavier membuat Jessie membola.
"Apa katamu?!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
UTIEE
🌻🌻🌻
2023-05-18
0
*blank*
❤️❤️❤️
2022-10-21
1