Pengganggu

Valerie berdiri di samping mobil sambil melihat jam di tangannya. Wanita itu menunggu Jessie yang belum datang ke perusahaan. Valerie berniat menyusul Jessie untuk memastikan keadaannya mengingat dia demam semalam.

Baru saja membuka pintu mobil, tampak mobil milik Jessie memasuki area parkir. Wanita itu keluar dengan keadaan dan tampilan seperti biasa. Wajah datar dan santai tanpa pikiran.

"Kau terlambat, tidak seperti biasanya."

"Atasanku adalah sahabatku. Aku yakin dia tidak keberatan," jawabnya tanpa beban.

"Cih! Aku akan menghukummu," ancam Valerie.

"Berani?" Jessie berbalik. Sontak Valerie

menggeleng sambil menyengir.

"Aku bercanda, Nona Jes!" Dengan senyum terpaksa.

"Aku bukan nonamu." Melanjutkan langkahnya dengan diikuti Valerie.

"Benar. Nonaku adalah Lawrence." Valeria menanggapi, "sebenarnya apapun posisiku, aku harus tetap mendengarkannya," gumamnya pelan agar tidak terdengar.

"Ngomong-ngomong aku sudah merapikan apartemen Lawrence. Berjaga-jaga jika wanita itu kembali."

"Good! Pekerjaanmu semakin baik," puji Jessie.

"Of course!" Valerie membusungkan dada bangga, tapi sedetik kemudian ia mensejajarkan langkahnya dengan Jessie.

"Kau tidak berniat bertukar posisi denganku, Jes? Aku tidak pantas sama sekali menjadi direktur." Terkadang Valerie selalu merasa posisi mereka terbalik. Jessie jauh lebih baik dibandingkan dirinya.

"No!" jawab Jessie singkat, meninggalkan Valerie yang tertekuk.

"Kapan Lawrence ku kembali! Dia sangat menyebalkan!" Valerie menghentakkan kaki kesal.

-

-

-

-

"Xav .... Xavier ..." Miranda terus mengikuti langkah Xavier sepanjang lorong perusahaan. Pria itu terus berjalan dengan wajah dinginnya tanpa memperdulikan kehadiran Miranda.

Felix langsung menghalangi saat Miranda ingin ikut masuk ke ruangan Xavier juga.

"Apa-apaan kau, Felix! Biarkan aku masuk!" makinya.

"Tuan Xavier tidak ingin diganggu siapapun," katanya tidak terpengaruh oleh Miranda.

"Aku kekasihnya, kau lupa?" Menatap Felix dengan kemarahan.

"Xavier! Dengarkan aku. Biarkan aku masuk!" Berteriak hingga Felix menarik paksa tangannya agar menjauh dari pintu.

"Jangan menambah pekerjaanku, Nona Miranda. Sebaiknya anda pergi."

"Dia baik-baik saja terakhir kami bertemu. Kenapa sekarang dia mengabaikanku! Apa karena wanita jal*ng itu? Dia menghasut Xavier, kan!"

Jelas-jelas kalian juga bertengkar, batin Felix mengingat kejadian kemarin. Wanita ini menolak sadar!

"XAVIER ..." Miranda mencoba mendekat lagi, tapi Felix menahannya kembali, menyeret paksa wanita semakin jauh.

"Masa anda sudah berakhir! Tuan Xavier sudah mengakhiri hubungannya dengan anda, maka selamanya akan tetap begitu. Keputusannya adalah mutlak!"

"TIDAK BISA! APA KESALAHANKU! XAVIER ... XAVIER, KUMOHON DENGARKAN AKU!" Miranda meronta.

"Kau tidak dengar perkataannya?" Nada datar nan tajam itu menghentikan jeritan Miranda yang menggila.

"Xavier ..."

Xavier tidak suka ketenangannya terusik akhirnya keluar. Pria itu mengangkat tangannya, tanda agar Miranda menghentikan langkahnya untuk mendekat.

"Aku sudah membeli apartemen baru yang kau inginkan dan rekeningmu sudah diperbarui." Kemudian Xavier melempar sebuah kunci pada Miranda yang segera ditangkap. "Mobil baru yang kau inginkan juga sudah terparkir di bawah. Pergilah, jangan mengusikku lagi."

Miranda terperangah mendengar itu semua, bahkan tidak berkedip menatap kunci yang dilempar kasar itu. Memang benar ini keinginannya, tapi bukan itu yang dia harapkan.

"Xavier—"

"Jangan bicara omong kosong tentang cinta. Aku tidak pernah mencintaimu!" Pria itu mengatakannya tanpa beban dengan senyum tipis miring.

"Bawa dia pergi," perintahnya pada Felix.

"Pengganggu!" umpat Xavier kembali ke ruangannya.

"Apa?! Xavier ..." Hendak mengejar pria itu, namun lagi-lagi Felix menghalanginya.

"BERHENTI MENGHALANGIKU!"

"Apa masih belum cukup? Atau kau ingin duduk di kursi nyonya Johansson baru akan puas?" sarkasnya, membuat wajah Miranda memerah kesal.

"Anda tidak ada apa-apanya dibandingkan nyonya baru kami," tekan Felix.

"Kau—" Miranda menahan diri. "Lihat saja, kau yang pertama singkirkan setelah mendapatkan Xavier kembali."

"Semoga berhasil, Nona." Felix tersenyum sinis.

-

-

-

-

Terpopuler

Comments

Hana Nisa Nisa

Hana Nisa Nisa

masih meraba

2025-03-27

0

dewi

dewi

Lawrence ini siapa sih?...

2023-12-03

0

Patrish

Patrish

diputus beneran nih... ooohhhh... poor Miranda 😭😭(🤣🤣🤣)

2023-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Pilihan
2 Bertemu
3 Bertaruh
4 Fitting
5 Menjalani Hingga Akhir
6 Permintaan Jessie
7 Wedding Day
8 First Night?
9 Melelahkan
10 Menahan Diri
11 Surat Perjanjian
12 Gencatan Senjata
13 Pengganggu
14 Momen Hangat
15 Istri Durhaka
16 Mengawasi
17 Seperti Debu
18 Finally
19 Keributan Pagi
20 Kau Cemburu?
21 Baby's Breath: Tidak Ada yang Abadi
22 Kebiasaan Baru
23 Ending
24 Menjadi Bayangan
25 Happy or Sad?
26 Last Story
27 Kesal
28 Sekedar Tanggungjawab
29 Selama Menjadi Istri
30 A piece of Lawrence's story
31 Berkunjung
32 Kau Bau!
33 Sebagai Orang Ketiga
34 Rebecca Lawrence
35 Aku Ingin Semuanya
36 Jika Seseorang Datang ....
37 Pernyataan
38 Ellardo
39 Ellardo (2)
40 Who?
41 Sebuah Kehormatan
42 Kejanggalan
43 Lawrence Family; Lawrence's Identity
44 Penyebab Kematian
45 My Dear Sophia
46 Why Him?
47 Memori Hati
48 Past Story: Truth
49 Past Story: Jessica De Lawrence
50 Past Story: Kisah Penutup
51 Ambisi
52 Kau Bodoh?!
53 I Need You ...
54 Pesta Kecil
55 Alroy Brendan
56 Mama!
57 Naomi
58 Dia Bebas
59 My Big Baby
60 Sekelebat Ingatan
61 Sudah Kuduga ....
62 Tidak Pandai Berbohong
63 Mengatakan Cantik Setiap Hari
64 Hampir Gila
65 Menjadi Rumah
66 Masih Sama
67 Menjelaskan Dengan Perlahan
68 Familiar
69 Be a Night Star
70 Lie
71 Rumah
72 Hadiah Peringatan
73 Jessie De Lawrence
74 Bukan Pembunuh
75 Say Goodbye
76 Tonight is Ours
77 Bodoh!
78 Keluarga Gila
79 Aku Berhasil Melindunginya ....
80 Luka dan Cinta yang Salah
81 Tidak Terlalu Buruk
82 Please, Wake Up ....
83 I can't—
84 Bukan Penolong
85 Lepaskan Dia ....
86 Tidur Panjang
87 Kau Ingat?
88 Menangislah ....
89 I Miss You
90 Memulai dari Hal Sederhana
91 Rekaman
92 Perfect Life (End)
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Pilihan
2
Bertemu
3
Bertaruh
4
Fitting
5
Menjalani Hingga Akhir
6
Permintaan Jessie
7
Wedding Day
8
First Night?
9
Melelahkan
10
Menahan Diri
11
Surat Perjanjian
12
Gencatan Senjata
13
Pengganggu
14
Momen Hangat
15
Istri Durhaka
16
Mengawasi
17
Seperti Debu
18
Finally
19
Keributan Pagi
20
Kau Cemburu?
21
Baby's Breath: Tidak Ada yang Abadi
22
Kebiasaan Baru
23
Ending
24
Menjadi Bayangan
25
Happy or Sad?
26
Last Story
27
Kesal
28
Sekedar Tanggungjawab
29
Selama Menjadi Istri
30
A piece of Lawrence's story
31
Berkunjung
32
Kau Bau!
33
Sebagai Orang Ketiga
34
Rebecca Lawrence
35
Aku Ingin Semuanya
36
Jika Seseorang Datang ....
37
Pernyataan
38
Ellardo
39
Ellardo (2)
40
Who?
41
Sebuah Kehormatan
42
Kejanggalan
43
Lawrence Family; Lawrence's Identity
44
Penyebab Kematian
45
My Dear Sophia
46
Why Him?
47
Memori Hati
48
Past Story: Truth
49
Past Story: Jessica De Lawrence
50
Past Story: Kisah Penutup
51
Ambisi
52
Kau Bodoh?!
53
I Need You ...
54
Pesta Kecil
55
Alroy Brendan
56
Mama!
57
Naomi
58
Dia Bebas
59
My Big Baby
60
Sekelebat Ingatan
61
Sudah Kuduga ....
62
Tidak Pandai Berbohong
63
Mengatakan Cantik Setiap Hari
64
Hampir Gila
65
Menjadi Rumah
66
Masih Sama
67
Menjelaskan Dengan Perlahan
68
Familiar
69
Be a Night Star
70
Lie
71
Rumah
72
Hadiah Peringatan
73
Jessie De Lawrence
74
Bukan Pembunuh
75
Say Goodbye
76
Tonight is Ours
77
Bodoh!
78
Keluarga Gila
79
Aku Berhasil Melindunginya ....
80
Luka dan Cinta yang Salah
81
Tidak Terlalu Buruk
82
Please, Wake Up ....
83
I can't—
84
Bukan Penolong
85
Lepaskan Dia ....
86
Tidur Panjang
87
Kau Ingat?
88
Menangislah ....
89
I Miss You
90
Memulai dari Hal Sederhana
91
Rekaman
92
Perfect Life (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!