9. Apakah itu Mona?

Kedua bola mata itu masih terus mengintai gerakan Mona. Di sudut kantin di kursi nomor 10 Dia duduk dengan satu kaki bersilang di atas kaki kirinya. Dua jemarinya memain kan sedotan yang tercelup ke dalam gelas.

“Gadis itu tak asing, tapi siapa?” otaknya memutar keras mengingat setiap orang yang Ia kenal.

“Mona!”

Teriakan dari Fani membuat Tika tersedak.

“Mona?”

“Aku mencarimu. Kau disini...” ucap Fani dan langsung duduk di samping Mona yang sedang makan cemilan.

“Maaf, aku kelaparan.” jawabnya.

“Benarkah itu Mona?” Mata itu semakin jeli menatap Mona. Tika berdiri jalan perlahan ingin mendekati Fani dan Mona, tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia seperti menimang sesuatu. “Tunggu sebentar, Aku tahu betul tak sembarang orang bisa masuk ke sekolahan Ini.” Tika beradu dengan pikirannya sendiri.

Karena termasuk gadis yang cerdas, Tika memutar langkah, Ia berjalan kembali ke kelasnya di lantai Dua. Tika duduk di bangkunya. Menggamit pulpen hitam. Di ketuk ketuk di pelipisnya sendiri. “Mona sudah tak punya saudara lagi selain Aku Ayah dan Ibu... jadi terlalu mustahil jika Dia sampai bisa masuk ke sekolah elit ini.”

Tika diam lagi. Kali ini Ia mengetuk meja dengan pulpen. “Tapi kenapa sangat mirip? hanya sedikit perbedaan di bagian poni dan Dia tak memakai kacamata, bentuk rambutnya sama, hanya terlihat berbeda karena di gerai. Nama nya juga Mona.”

“Aku harus menyelidiki sebelum memastikan.”

Satu gelas jus jambu sudah tertelan habis masuk ke dalam perut. Namun mie di dalam mangkok masih terisi setengah.

“Kenapa tak di habiskan?” tanya Mona.

“Aku kenyang, yuk masuk kelas lagi.” Fani menarik lengan Mona. Mona menurut saja.

“Cie elah gandengan segala, romantis banget.” Ledek Andi. Ia berjalan mengitari mereka berdua. Sementara ke dua teman Andi hanya cekikikan.

Fani mbesengut. Kakinya terus berjalan walaupun Andi membuntuti. “Dasar aneh!!”

“Kalian pacaran beneran?” tanya Andy lagi. Kali ini Ia jalan mundur menghadap keduanya.

“Kau suka sama Fani?” tanya Mona tiba tiba.

Degh! Tangan Mona tertarik ke belakang karena mendadak Fani menghentikan langkah kakinya. Andi pun ikut berhenti.

“Aku? Suka pada nya? lucu sekali.” Andi tertawa. Tawa yang sepertinya di buat buat untuk menyembunyikan sesuatu yang berdegup kencang di balik seragamnya.

“Bwueeeekkk!” Fani melangkah lagi. Langkahnya lebih cepat hingga Mona sedikit berlari mengejarnya.

“Jujur saja tentang perasaanmu.” ucap salah satu temannya sambil menepuk pundak Aldi. Fani dan Mona sudah tak terlihat.

“Brisik!”

“Sepertinya kau sudah kenal lama dengan Andi?” tanya Mona. Mereka berdua duduk di belakang gedung sekolah. Duduk di kursi panjang di bawah pohon beringin tua.

“Benarkan?”

“Iya... Aku sudah kenal lama dengan nya.” jawab Fani. Wajahnya masih terlihat cemberut. Ia mengangkat kaki kirinya tertekuk untuk memapah dagunya. Bola matanya memandangi semut semut yang sedang masuk ke dalam tanah.

“Kalian berteman?”

“Tidak. Kami musuh bebuyutan.” jawab Fani tanpa menoleh. Mona tersenyum. Sepertinya Mona mengerti perasaan keduanya, tapi kenapa sampai menjadi musuh bebuyutan Mona belum tahu alasannya.

“Sudahlah, jangan bicarakan dia, kita ke kelas saja, gara gara Dia, kita justru kemari.”

“Baiklah...”

14.30 WIB

Sebuah mobil keluaran terbaru sudah parkir di depan gerbang sekolah. Banyak dari beberapa murid yang baru ke luar langsung melirik mobil itu. Dari balik kaca yang terbuka terlihat seorang pria tampan dengan setelan jas hitam duduk menunduk menatap ponsel miliknya.

“Siapa itu?” tanya Fani menunjuk mobil itu dari jarak sekitar 10 meter.

Semua murid perempuan langsung memandangnya ketika pria itu turun dari mobilnya. Ia turun dengan gagahnya. Menarik jasnya lebih ke depan lalu mengunci kancing jas yang terlepas.

Mona menutup mulut nya sendiri setelah sadar siapa pria itu. Sementara para gadis tengah berbisik bisik kagum.

“Tampan sekali Dia...” ucap salah satu gadis yang berdiri di samping pintu gerbang.

“Itukan Tuan Arga, Aahhh aku bisa melihatnya langsung.” gadis lain. Tangannya memegang kedua pipinya yang memerah.

Aku tau Kau memang tampan! Tapi tak perlu tebar pesona begitu.

Mona berjalan mendekatinya di ikuti Fani. Tentu saja semuanya menatap penuh tanda tanya.

“Kenapa kau lama sekali!” Arga menjitak kepala Mona.

“Aww!!”

Melihat itu Fani langsung menoleh pada Mona. Sebenarnya ada sebagian dari mereka yang tadi pagi sempat melihat Arga dan Mona jalan bersama menuju ruang kepsek. Tapi itu hanya beberapa.

“Maaf Kak...”

“Cepat masuk!”

Kenapa kau membentakku. Aku kan malu.

“Aku duluan ya Fan! sampai bertemu besok...”

Melihat adegan itu bayangan tentang Mona yang di kenalnya langsung buyar. Tentu saja bukan Dia. Ucapnya dalam hati. Tak mungkin Mona bersama keluarga orang kaya se Asia kan? Tika mendesah lalu masuk mobil karena jemputannya sudah datang. Tapi kenapa sangat mirip?

“Kakak menjemputku?” tanya Mona. Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang.

“Ibu yang memintaku. Sangat merepotkan!”

Selalu seperti itu. Cuek dan galak.

“Terimakasih...”

“Hmm..” Ponselnya berbunyi. Arga merogohnya di saku jasnya.

Dahinya berkerut. Nomor di ponselnya tak Ia kenali. “Siapa?”

“Maaf mengganggumu lagi, Tuan. Tolong di pikirkan yang saya bicarakan tadi, Tuan?” suara dari seberang.

Wajah Arga berupah pias.“ Dasar! Kenapa terburu buru sekali.”

Tut tut tut...

Sambungan terputus. Mona berkerut dahi.

“Kenapa di matikan?”

Arga tak menjawab. Pandangannya lurus ke depan.

Ciiiittt!! Mobil berdecit keras. Mona tersungkur menabrak dasbor mobil. Sementara Arga masih bisa mengendalikan diri.

“Maaf tuan, aku tidak hati hati...” ucap seorang pemuda ketika Arga turun dari mobil dan menghampirinya. Pemuda itu menuntun motornya ke pinggir.

“Lain kali hati hati...”

“Baik Tuan... saya minta maaf.”

Sementara di dalam mobil. Mona sedang meringis kesakitan. Jemarinya mengusap jidat nya yang terbentur. Warnanya sudah membiru. Untung tidak sampai berdarah.

“Kau tak Apa?” Arga masuk kembali ke dalam mobil.

Mona menggeleng. “Bagaimana orang itu? Apakah dia terluka?”

“Dasar! Kau yang terluka tapi masih tanya keadaan orang itu.”

Arga menyalakan mobil lagi. Ia masih sempat melirik Mona yang masih kesakitan. Ia mendesah lirih. Segalak apapun kalau melihat nya terluka juga tak akan tega.

“Lho ini kan bukan jalan ke rumah Kak, kita mau kemana?” tanya Mona. Kedua bola matanya melihat ke jalanan dari balik kaca mobil.

Mobil Arga sudah berbelok ke arah kanan. Mobil itu berdecit perlahan tepat di pinggir jalan di depan apotik. Arga turun dan langsung masuk. Mona hanya mengintip langkahnya dari dalam mobil.

“Kenapa Kak Arga ke Apotik?”

“Ish! Kenapa sakit sekali...” Mona nyengir menahan sakit di jidat nya.

5 menit kemudian Arga masuk dan langsung duduk di dalam mobil. Ada obat merah dan kapas di tangannya. Mona mengamati setiap gerakan yang di lakukan Arga.

“Eh! kenapa?” Mona terkejut ketika Arga mengusap jidatnya dengan obat. Mona bisa dengan jelas merasakan nafas halus Arga dan bau harum di badannya. Ah! Kenapa jantung ku! Kenapa Kau tampan sih! Hei Mona kau masih bocah!

Mona mengedipkan mata cepat. Menghapus pikiran anehnya. “Terimakasih...”

Mobil itu berjalan lagi. Sunyi kembali.

***

Terpopuler

Comments

Christy Oeki

Christy Oeki

trus bahagia

2022-08-04

0

Nunuk Mulyati

Nunuk Mulyati

kenapa Mona tidak mengenali Tika....

2021-09-21

0

Ina Misnaeni

Ina Misnaeni

dasar anak kecil wkwkwk

2021-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Monalisa dalam pilu
2 2. Pertemuan awal
3 3. Tiara vs Arga
4 4. Merasa Aman
5 5. Adik baru
6 6. Berbelanja dengan kak Arga
7 7. Perasaan Dika
8 8. Sekolah dan teman baru
9 9. Apakah itu Mona?
10 10. Apakah itu Mona? 2
11 11.Di jual paman
12 12.Rencana bekerja sama
13 13.Tiara masih berusaha
14 14.Membeli pembalut
15 Bertemu Meri
16 Menyetubuhinya diam-diam
17 Bertemu Bibi (perkelahian dengan Tika)
18 harapan dari dukungan nenek
19 Ke kantor Arga
20 Siapa Aura
21 Album kenangan
22 Lupa bawa uang!
23 Siapa Aura
24 Dan siapa Cia?
25 Pupus harapan Tiara
26 Awal kehancuran Agus
27 Akhirnya bertemu kembali
28 Pengumuman!
29 Melihat Nenek
30 Datang kerumah Arga
31 Kecupan di pipi
32 Rayu Arga lagi
33 Andi dan Fani
34 Bertemu paman lagi
35 Tiara penasaran
36 Bertemu Cia
37 Kau menjadi Milikku
38 Tiara mengancam!
39 Luka di punggung
40 Itu memang Mona
41 Ikut pergi ke bioskop
42 Kecupan di bibir
43 Keluar dari kamarku!
44 Menemukan cucu Erik
45 Seseorang membawa Mona
46 Mencari Mona
47 Menemukan Mona 2
48 Menghilangkan Bekas
49 Mona Pulang...
50 Penjelasan Tiara
51 Amarah Meri
52 Datang ke pesta (Ciuman Buas)
53 Just info!
54 Cium Aku Dengan Lembut
55 Rencana terselubung
56 Mabuk
57 Jangan lihat tubuh kakakku
58 Apa kau menyukai Mona, Arga?
59 Jadi waktu itu, adalah Aura.
60 Pulang, tapi menangis
61 Memang Cia
62 Video itu tersebar
63 Marah lagi
64 siapa yang menyebarkan?
65 Bertanggung jawab.
66 Nenek mendekat
67 Melabrak!
68 Selalu hanyut
69 Bukan murahan
70 Berhenti mencium
71 Sandiwara
72 Pergi dengan Nenek
73 Selalu Aura
74 Cerita Nenek
75 Yang Pernah Arga Rasakan
76 Jangan ikut sertakan Mona
77 Maafkan Aku
78 Marah lagi
79 Mencari Baron
80 Sedang Apa Kalian?
81 Bisa Gila
82 Membingungkan
83 Undangan
84 Masih menguping
85 Aku tidak takut
86 Kembali ke rumah dulu
87 kenapa lagi?
88 Yang terjadi
89 Kelaparan
90 siapa Subastian
91 Kebetulan
92 Cemburu?
93 Setan kecil
94 Persiapan!
95 Dengarkan!
96 Gaun untuk Tiara
97 Terlambat
98 menipu
99 Hati hati
100 Apa itu pernikahan?
101 Panas!
102 Masih 15 tahun
103 Acara pernikahan
104 terasa panas
105 Robohnya Agus
106 Bocah!
107 Aku Mencintaimu
108 Pengumuman!!!!
109 Pengumuman!
110 Ektra part (Arga dan Mona)
111 Cover Dan Give Away!!!
112 Rilis Season Dua
113 Melanjutkan Season 2 yang masih Gantung
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1. Monalisa dalam pilu
2
2. Pertemuan awal
3
3. Tiara vs Arga
4
4. Merasa Aman
5
5. Adik baru
6
6. Berbelanja dengan kak Arga
7
7. Perasaan Dika
8
8. Sekolah dan teman baru
9
9. Apakah itu Mona?
10
10. Apakah itu Mona? 2
11
11.Di jual paman
12
12.Rencana bekerja sama
13
13.Tiara masih berusaha
14
14.Membeli pembalut
15
Bertemu Meri
16
Menyetubuhinya diam-diam
17
Bertemu Bibi (perkelahian dengan Tika)
18
harapan dari dukungan nenek
19
Ke kantor Arga
20
Siapa Aura
21
Album kenangan
22
Lupa bawa uang!
23
Siapa Aura
24
Dan siapa Cia?
25
Pupus harapan Tiara
26
Awal kehancuran Agus
27
Akhirnya bertemu kembali
28
Pengumuman!
29
Melihat Nenek
30
Datang kerumah Arga
31
Kecupan di pipi
32
Rayu Arga lagi
33
Andi dan Fani
34
Bertemu paman lagi
35
Tiara penasaran
36
Bertemu Cia
37
Kau menjadi Milikku
38
Tiara mengancam!
39
Luka di punggung
40
Itu memang Mona
41
Ikut pergi ke bioskop
42
Kecupan di bibir
43
Keluar dari kamarku!
44
Menemukan cucu Erik
45
Seseorang membawa Mona
46
Mencari Mona
47
Menemukan Mona 2
48
Menghilangkan Bekas
49
Mona Pulang...
50
Penjelasan Tiara
51
Amarah Meri
52
Datang ke pesta (Ciuman Buas)
53
Just info!
54
Cium Aku Dengan Lembut
55
Rencana terselubung
56
Mabuk
57
Jangan lihat tubuh kakakku
58
Apa kau menyukai Mona, Arga?
59
Jadi waktu itu, adalah Aura.
60
Pulang, tapi menangis
61
Memang Cia
62
Video itu tersebar
63
Marah lagi
64
siapa yang menyebarkan?
65
Bertanggung jawab.
66
Nenek mendekat
67
Melabrak!
68
Selalu hanyut
69
Bukan murahan
70
Berhenti mencium
71
Sandiwara
72
Pergi dengan Nenek
73
Selalu Aura
74
Cerita Nenek
75
Yang Pernah Arga Rasakan
76
Jangan ikut sertakan Mona
77
Maafkan Aku
78
Marah lagi
79
Mencari Baron
80
Sedang Apa Kalian?
81
Bisa Gila
82
Membingungkan
83
Undangan
84
Masih menguping
85
Aku tidak takut
86
Kembali ke rumah dulu
87
kenapa lagi?
88
Yang terjadi
89
Kelaparan
90
siapa Subastian
91
Kebetulan
92
Cemburu?
93
Setan kecil
94
Persiapan!
95
Dengarkan!
96
Gaun untuk Tiara
97
Terlambat
98
menipu
99
Hati hati
100
Apa itu pernikahan?
101
Panas!
102
Masih 15 tahun
103
Acara pernikahan
104
terasa panas
105
Robohnya Agus
106
Bocah!
107
Aku Mencintaimu
108
Pengumuman!!!!
109
Pengumuman!
110
Ektra part (Arga dan Mona)
111
Cover Dan Give Away!!!
112
Rilis Season Dua
113
Melanjutkan Season 2 yang masih Gantung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!