8. Sekolah dan teman baru

SMA Negri Camelia

“Kenapa juga aku yang mengantar bocah ini? apa rencanamu wahai Ibuku?” batin Arga mencoba menebak dengan otak cerdasnya.

Mereka berdua melangkah menuju ruang kepala sekolah. Karena memang Mona belum sempat mendaftar jadi baru bisa hari ini, dan anehnya kenapa harus Arga bukan Santi. Rencana terselubung. Haha!

Mona berjalan cepat di belakang mengikuti langkah kaki Arga yang panjang. Mungkin Mona harus berjalan 2 sampai tiga langkah cepat jika harus mengimbangi langkah Arga. Jelas saja tinggi Mona jauh dari Arga yang mencapai 190 cm sementara Mona hanya sekitar 160 cm.

Beberapa sepasang mata sempat melirik mereka. Pagi ini koridor sangat ramai di penuhi para murid baru. Maklum sekolah ini termasuk sekolah Elit dan kebanyakan murid berprestasi. Jalan mereka berdua terkadang pun agak terganggu karena banyaknya murid yang berhalu lalang.

“Menjengkelkan!!” Arga menarik tangan Mona. Menariknya untuk melangkah lebih cepat.

“Kakak itu tampan sekali.”

“Ah iya... siapa ya dia?”

“Sungguh tampan. Itu pasti adik nya...”

Celotehan dari beberapa murid yang berpapasan dengan mereka berdua. Mona yang sempat mendengar hanya tersenyum.

“Aku kan manis...” pujiannya dalam hati.

“Tuan Arga, silahkan masuk.” Ucap Mr. Andre selaku kepala sekolah.

Kepala sekolah sudah mengenali Kak Arga? Salut Aku... ckck!

“ Silahkan duduk Tuan, ada yang bisa saya bantu?”

Arga tak langsung menjawab. Ia duduk. Sementara Mona berdiri di belakangnya. Mata bulatnya mengamati beberapa tumpukan buku yang tertata rapi di lemari kaca dekat jendela.

“Aku mau mendaftarkan adik perempuanku.”

Mona sontak menoleh begitu mendengar ucapan Arga. Aku tak salah dengar kan? dia menyebutku adik? Benarkah aku? tapi kalau bukan aku siapa?

“Baik Tuan, silahkan isi formulirnya dan lengkapi persaratannya.”

15 menit berlalu. Proses pendaftaran pun selesai. Mereka berdua pun keluar dari ruang KEPSEK.

“Kau berani ke kelas sendiri kan? aku sudah terlambat.” ucap Arga. Matanya tertuju pada jam di pergelangan tangan nya.

Mona hampir saja menggeleng, tapi melihat wajah datar Arga Ia terpaksa mengangguk.

“Iya Kak...”

Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi Arga berlalu meninggalkan Mona sendirian. Mona sendiri sudah mendesah berulang kali. Nafasnya naik turun lebih cepat, matanya menatap lurus memandang koridor yang mulai sepi. Langkah kaki nya pun terdengar bergema disana. Mona memeluk tas nya dan mulai melangkah lebih cepat.

“Di mana kelasku?? Kelas 10 C, dimana itu?” Kepalanya miring mengamati setiap tulisan yang terletak di atas pintu setiap kelas. Ketika ada persimpangan Ia berhenti. “Kemana ini? Kesana atau kesana?” jari telunjuknya bergantian menunjuk arah sebelah barat dan timur.

“Apa aku tersesat? Aaa! Bagaimana ini?!” Mona menggigit bibir bawah nya. Ia mulai celingukan mencari arah yang tepat.

“Ah! Ke arah barat saja.” Mona terus berjalan walaupun masih belum yakin ini arah yang benar atau justru sebaliknya.

“Hei!!”

Seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Mona menoleh.

“Kau mencari kelasmu?”

“I...iya...”

“Di kelas mana?”

“10 C...”

“Kau sekelas denganku, mari aku tunjukkan.”

Mona menurut saja. Ia berjalan mengiringi gadis yang ada di sampingnya itu. Gadis ini lebih tinggi darinya. Rambutnya pendek, ada anting hitam motif tengkorak di telinganya. Gadis ini lebih mirip seorang lelaki dari pada wanita.

“Tinggi sekali dia...” batin Moli. “Mungkin dia senior, eh tunggu! Dia bilang sekelas dengan ku kan?”

“Oh iya... kita belum berkenalan. Aku Fani, kau siapa?” Uluran tangan mengarah ke arah Mona.

Fani

“Eh... aku Mona.”

“Mari berteman.”

Mona tersenyum. Awal masuk sekolah tak semenegangkan yang di bayangkan, bahkan satu orang teman pun sudah di dapatkan. Lihatlah Ayah Ibu, sekarang Anakmu sudah pandai mendapat teman. Batin hatinya.

Kelas 10 C

Degh! Mona berhenti. Kakinya sedikit bergetar. Bahkan punggungnya sudah berkeringat. Apakah mereka yang di dalam akan menjadi teman? Ataukah akan ada yang menjadi musuh seperti di sekolahku dulu?

“Kenapa berhenti? Ayo masuk.” Fani mendorong punggung Mona hingga masuk ke dalam kelas.

Eh!

Mona terhenti. Semua mata tertuju padanya. Semua murid memang sudah ada di kelas. Mereka mengamati penampilan Mona dari ujung kepala hingga ke kaki. Satu kata dari mereka. Manis!

“Wah wah wah! Kau membawa pacarmu kemari, Fan?” ucap salah satu Pria yang duduk di kursi paling ujung. Terlihat dari tampilannya sepertinya Dia anak yang susah di atur. Kancing baju atas terlepas dan baju seragamnya pun tak di masukkan kedalam celana.

Pria itu berjalan menghampiri mereka berdua. Seisi kelas hanya mengamati. Ada pula yang curiga dan menyembunyikan tawa.

“Kalian sangat cocok.”

“Diam kau! Atau ku patahkan tanganmu!” bentak Fani. Matanya tajam menatap Pria yang sudah lama di kenalnya itu.

“Yang satu manis dan yang satu nya cewek jadi jadian... Haha..”

“Hei Andi!” Fani meraih lengan Andi. Kemudian memutarnya ke belakang. “Mau Ku patah kan tanganmu? Ha!?”

Huuuuu!

Seisi kelas menyoraki Andi yang kalah dari Fani.

Sementara Mona yang sedari tadi juga di bicarakan hanya diam saja. Ia tak mau kesan pertamanya langsung mendapat musuh atau hancur gara gara bocah urakan seperti Andi.

Sementara di kursi dekat jendela kaca. Ada dua bola mata yang diam diam mengamati Mona. Mengamati cermat namun tak kunjung menemukan jawaban.

“Minggir! Fani mendorong Andi hingga menabrak meja urutan pertama.

Aku selalu saja kalah dari nya. Kalau mau melawan, Aku sebenarnya bisa. Tapi...

Andi mendengus lalu kembali duduk di bangkunya. Begitu juga dengan Fani dan Mona.

“Gara gara setan kecil itu aku jadi kesiangan masuk kantor!” gerutu Arga yang sudah duduk bersandar di ruangan kerjanya.

“Pagi sayang....”

Panggilan itu seketika membuatnya semakin jengkel. “Kenapa lagi ini, sial sekali Aku.” Protes nya lirih.

“Sayang... Aku bawakan cemilan untuk mu. lihat lah ini.” Tiara mendekat. Mencium pipi kanan Arga.

“Sepagi ini kau datang kemari, untuk Apa??”

“Tentu saja aku merindukanmu, apa lagi?” Tiara berusaha menggoda dengan jemarinya membelai pipi Arga.

“Kau menggangguku.”

Arga bangkit. Menggamit beberapa lembar berkas dan melangkah ke luar ruangan. Tiara masih membuntuti.

“Sayang, kau mau kemana?” Tiara mencoba meraih lengan Arga.

Ada beberapa karyawan yang meliriknya dengan tatapan benci. Tapi Tiara tak peduli. Langkah Arga semakin cepat. Ia berjalan menuju ruangan Dion. Di dalam Dion sedang berbicara di telpon entah dengan siapa.

“Hebat sekali kau! Jam kerja sudah cekikikan di telpon.” tegur Arga mengagetkan Dion. Mata Dion langsung mengamati wanita yang jalan di belakang Arga. Dion mengangkat kedua alisnya memberi kode. Kenapa Dia ada si sini? Begitulah kira kira.

Arga hanya mendengus lalu melempar beberapa berkas di atas meja Dion. “Hari ini kita ada pertemuan dengan klien. Atur jadwalnya.”

“Baik lah...”

“Tiara? Kau disini?” Tanya Dion pura pura baru menyadari kedatangan Tiara.

Cih! Mengganggu saja wanita ini!

“Sayang...” Tiara bergelayut di pundak Arga.

Dion yang melihat itu langsung risih dan memalingkan wajah.

Kurang ajar kau Ion! Kau sedang tertawa kan?

Arga mendorong Tiara untuk segera menyingkir. “Aku sedang sibuk. Pergilah! Aku tidak bisa di ganggu hari ini...”

“Kapan kau ada waktu??”

“Tak tahu... kau tunggu saja. mungkin besok atau lusa.”

Jawaban yang mungkin bisa membuat Tiara segera pergi dari sini. Arga kembali ke ruangannya sementara Tiara diam mematung. Mengejarnya saat ini pun akan percuma.

“Apa kau lihat-lihat?!”

Dion terlonjak kaget. Tangan kanannya mengelus dadanya yang berdegup karena terkejut.

“Dasar wanita aneh!” Dion memandang langkah Tiara hingga tak terlihat lagi.

***

Terpopuler

Comments

Christy Oeki

Christy Oeki

trus berkarya

2022-08-04

0

ꦁ𝖆𝖓𝖌𝖌𝖎𝖊.𝖓𝖘😘 ꦁ꧂

ꦁ𝖆𝖓𝖌𝖌𝖎𝖊.𝖓𝖘😘 ꦁ꧂

beberapa pasang mata

2021-12-21

0

Ina Misnaeni

Ina Misnaeni

lanjut

2021-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Monalisa dalam pilu
2 2. Pertemuan awal
3 3. Tiara vs Arga
4 4. Merasa Aman
5 5. Adik baru
6 6. Berbelanja dengan kak Arga
7 7. Perasaan Dika
8 8. Sekolah dan teman baru
9 9. Apakah itu Mona?
10 10. Apakah itu Mona? 2
11 11.Di jual paman
12 12.Rencana bekerja sama
13 13.Tiara masih berusaha
14 14.Membeli pembalut
15 Bertemu Meri
16 Menyetubuhinya diam-diam
17 Bertemu Bibi (perkelahian dengan Tika)
18 harapan dari dukungan nenek
19 Ke kantor Arga
20 Siapa Aura
21 Album kenangan
22 Lupa bawa uang!
23 Siapa Aura
24 Dan siapa Cia?
25 Pupus harapan Tiara
26 Awal kehancuran Agus
27 Akhirnya bertemu kembali
28 Pengumuman!
29 Melihat Nenek
30 Datang kerumah Arga
31 Kecupan di pipi
32 Rayu Arga lagi
33 Andi dan Fani
34 Bertemu paman lagi
35 Tiara penasaran
36 Bertemu Cia
37 Kau menjadi Milikku
38 Tiara mengancam!
39 Luka di punggung
40 Itu memang Mona
41 Ikut pergi ke bioskop
42 Kecupan di bibir
43 Keluar dari kamarku!
44 Menemukan cucu Erik
45 Seseorang membawa Mona
46 Mencari Mona
47 Menemukan Mona 2
48 Menghilangkan Bekas
49 Mona Pulang...
50 Penjelasan Tiara
51 Amarah Meri
52 Datang ke pesta (Ciuman Buas)
53 Just info!
54 Cium Aku Dengan Lembut
55 Rencana terselubung
56 Mabuk
57 Jangan lihat tubuh kakakku
58 Apa kau menyukai Mona, Arga?
59 Jadi waktu itu, adalah Aura.
60 Pulang, tapi menangis
61 Memang Cia
62 Video itu tersebar
63 Marah lagi
64 siapa yang menyebarkan?
65 Bertanggung jawab.
66 Nenek mendekat
67 Melabrak!
68 Selalu hanyut
69 Bukan murahan
70 Berhenti mencium
71 Sandiwara
72 Pergi dengan Nenek
73 Selalu Aura
74 Cerita Nenek
75 Yang Pernah Arga Rasakan
76 Jangan ikut sertakan Mona
77 Maafkan Aku
78 Marah lagi
79 Mencari Baron
80 Sedang Apa Kalian?
81 Bisa Gila
82 Membingungkan
83 Undangan
84 Masih menguping
85 Aku tidak takut
86 Kembali ke rumah dulu
87 kenapa lagi?
88 Yang terjadi
89 Kelaparan
90 siapa Subastian
91 Kebetulan
92 Cemburu?
93 Setan kecil
94 Persiapan!
95 Dengarkan!
96 Gaun untuk Tiara
97 Terlambat
98 menipu
99 Hati hati
100 Apa itu pernikahan?
101 Panas!
102 Masih 15 tahun
103 Acara pernikahan
104 terasa panas
105 Robohnya Agus
106 Bocah!
107 Aku Mencintaimu
108 Pengumuman!!!!
109 Pengumuman!
110 Ektra part (Arga dan Mona)
111 Cover Dan Give Away!!!
112 Rilis Season Dua
113 Melanjutkan Season 2 yang masih Gantung
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1. Monalisa dalam pilu
2
2. Pertemuan awal
3
3. Tiara vs Arga
4
4. Merasa Aman
5
5. Adik baru
6
6. Berbelanja dengan kak Arga
7
7. Perasaan Dika
8
8. Sekolah dan teman baru
9
9. Apakah itu Mona?
10
10. Apakah itu Mona? 2
11
11.Di jual paman
12
12.Rencana bekerja sama
13
13.Tiara masih berusaha
14
14.Membeli pembalut
15
Bertemu Meri
16
Menyetubuhinya diam-diam
17
Bertemu Bibi (perkelahian dengan Tika)
18
harapan dari dukungan nenek
19
Ke kantor Arga
20
Siapa Aura
21
Album kenangan
22
Lupa bawa uang!
23
Siapa Aura
24
Dan siapa Cia?
25
Pupus harapan Tiara
26
Awal kehancuran Agus
27
Akhirnya bertemu kembali
28
Pengumuman!
29
Melihat Nenek
30
Datang kerumah Arga
31
Kecupan di pipi
32
Rayu Arga lagi
33
Andi dan Fani
34
Bertemu paman lagi
35
Tiara penasaran
36
Bertemu Cia
37
Kau menjadi Milikku
38
Tiara mengancam!
39
Luka di punggung
40
Itu memang Mona
41
Ikut pergi ke bioskop
42
Kecupan di bibir
43
Keluar dari kamarku!
44
Menemukan cucu Erik
45
Seseorang membawa Mona
46
Mencari Mona
47
Menemukan Mona 2
48
Menghilangkan Bekas
49
Mona Pulang...
50
Penjelasan Tiara
51
Amarah Meri
52
Datang ke pesta (Ciuman Buas)
53
Just info!
54
Cium Aku Dengan Lembut
55
Rencana terselubung
56
Mabuk
57
Jangan lihat tubuh kakakku
58
Apa kau menyukai Mona, Arga?
59
Jadi waktu itu, adalah Aura.
60
Pulang, tapi menangis
61
Memang Cia
62
Video itu tersebar
63
Marah lagi
64
siapa yang menyebarkan?
65
Bertanggung jawab.
66
Nenek mendekat
67
Melabrak!
68
Selalu hanyut
69
Bukan murahan
70
Berhenti mencium
71
Sandiwara
72
Pergi dengan Nenek
73
Selalu Aura
74
Cerita Nenek
75
Yang Pernah Arga Rasakan
76
Jangan ikut sertakan Mona
77
Maafkan Aku
78
Marah lagi
79
Mencari Baron
80
Sedang Apa Kalian?
81
Bisa Gila
82
Membingungkan
83
Undangan
84
Masih menguping
85
Aku tidak takut
86
Kembali ke rumah dulu
87
kenapa lagi?
88
Yang terjadi
89
Kelaparan
90
siapa Subastian
91
Kebetulan
92
Cemburu?
93
Setan kecil
94
Persiapan!
95
Dengarkan!
96
Gaun untuk Tiara
97
Terlambat
98
menipu
99
Hati hati
100
Apa itu pernikahan?
101
Panas!
102
Masih 15 tahun
103
Acara pernikahan
104
terasa panas
105
Robohnya Agus
106
Bocah!
107
Aku Mencintaimu
108
Pengumuman!!!!
109
Pengumuman!
110
Ektra part (Arga dan Mona)
111
Cover Dan Give Away!!!
112
Rilis Season Dua
113
Melanjutkan Season 2 yang masih Gantung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!