12.Rencana bekerja sama

Gubrak!!

Dua bola mata membulat. Duduk tegak menatap lurus ke depan.

Hening sejenak.

Aaaaaaa!!! Aku telat!!

Teriaknya dengan lantang. Selimut bermotif keropi sudah melayang setelah sang pemilik menendangnya tanpa perasaan. Teronggok begitu saja di lantai di temani satu bantal guling yang ikut menggelinding jatuh ke lantai.

“Jam berapa sekarang?” Kepalanya mendongak melirik jam bulat yang tertempel di dinding. “Uh! ****** aku!” pekiknya. Lalu berhambur masuk ke dalam kamar mandi.

Mandi secepat kilat. Biarlah yang penting tersentuh air, pikirnya. Ganti baju grusa grusu. Tempel bedak sekenanya. Karena terburu buru Mona tidak sadar dengan jemarinya hingga menguncir rambut menjadi dua bagian. Tangannya menjambret tas di atas meja belajar. Untung sempat menjadwal semalam. Pintu kamar sudah tertutup. Mona menuruni anak tangga dengan cepat.

Sepi. Kemana orang orang? Apa sesiang itu aku bangunnya. Mona mengitari setiap ruangan mencari apakah ada orang atau tidak.

“Nona, anda belum berangkat?” tanya Minah.

Haik! Mona meringis. Menggaruk rambutnya yang tak gatal. “Kemana orang orang? Kok sepi?”

“Oh Tuan dan Nyonya hari ini berangkat lebih pagi.”

“Radit?”

“Sudah berangkat nona, dengan Tuan Hutomo.”

“Oohh...”

Mereka tak memakai jasa supir ya? Sederhana sekali... Atau pelit. Mona terkekeh dengan celotehan nya sendiri.

“Ku kira kau tak akan bangun.” ucap Arga mengagetkan Mona. Arga turun dengan membawa 1 kardus besar yang semalam di ambilnya di kamar Mona.

“Eh.. Kak Arga?” Mona menoleh menatap Arga yang berdiri di hadapannya.

Ah tinggi sekali Dia.

Arga sudah siap mengenakan setelan jas seperti biasanya. Tanpa ucapan lagi, Arga melangkah keluar. Sementara Mona masih mematung mengamati langkah Arga.

“Kau mau telat masuk sekolah?”

“Eh, apa?”

Mona tersadar lalu berlari kecil menyusul Arga. Arga sudah ada di dalam mobil. Menaruh kardus itu di jok belakang lalu memutar badan Memegang setir. “Cepat lah! Menyusahkan saja.”

“Ah baiklah..” Jawab Mona lalu duduk di jok depan. “Tak bisakah mengajakku secara halus... Huh!” gerutu Mona.

“Kau bilang apa?!”

“Ah tidak Kak, aku tak bilang apa-apa.” Mona melambaikan telapak tangannya di depan dada.

Mobil sudah melaju. Mona duduk bersendehan pada kaca, mengamati pepohonan pinggir jalan yang berlarian cepat. Jemarinya mengetuk ngetuk kaca. Terdengar bibir mungilnya seperti sedang menyanyikan sebuah lagu.

“Bagaimana sekolahmu?”

“Eh! Apa?” Mona tertegak.

“Bagaimana sekolahmu, menyenangkan atau bagaimana? Begitu saja kau bingung.” tanya Arga sekali lagi.

“Baik Kak, aku bahkan sudah punya teman baru.” Mona tersenyum. “Sekolahannya sangat bagus, Aku suka, muridnya terlihat berkelas.”

Bla bla bla...

Mona masih saja terus bicara ngalor ngidul. Tanpa memberikan kesempatan Arga untuk berbicara.

“Bocah Ini! Kenapa panjang sekali jawabannya.” batin Arga. Arga melirik Mona dan bibir mungilnya itu masih saja nyerocos tanpa henti. “Menyesal sudah aku bertanya padamu!”

Bahkan Mona menjawab sambil mengerakkan tubuhnya dengan semangat. Melambai kesana kemari. Kadang tertawa kadang nyengir kadang diam, bahkan Ia juga menceritakan permusuhan Fani dan Andi.

Tapi tentu saja Arga tak menggubris. Telinganya sudah terasa sakit mendengarnya terus mengoceh.

“Kau masih mau mengoceh?”

Arga menghentikan Mobil di depan pintu gerbang. Gerbang itu hampir tertutup. Sudah ada satpam yang hendak menutupnya. Mungkin tinggal satu meter lagi akan tertutup.

“Eh!”

“Lihat gerbangnya, kau masih mau mengoceh atau sekolah?” Arga menunjuk dengan kedua matanya.

“Ah Iya! Aku telat.” Mona menepuk jidat. Membuka pintu mobil lalu berlari menerobos pintu gerbang yang hampir tertutup. “Tunggu! Jangan di tutup.” Tangannya menggenggam gerbang mencegahnya untuk menunggunya masuk.

Tanpa menoleh Mona langsung berlari menuju kelasnya di lantai dua. Berlari sekencang mungkin hingga tak sengaja Ia menabrak seseorang hingga terpental. Begitu juga dirinya.

“Aduh maaf Aku tidak sengaja.” Mona mendekati gadis itu. Mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri.

“Kau tak apa?” tanya Mona.

Setelah mengibaskan rok nya gadis itu mendongak “Kau?”

Jeder!!

Mona seperti di sambar petir di siang bolong. Tubuhnya terpaku. Ia tak percaya siapa yang kini sedang berdiri di hadapannya. Entah sejak kapan keringatnya mulai menetes dari balik bajunya. Panik grogi dan entah apa rasanya.

“Hei Kau! Kalau jalan pakai mata! Kau hampir melukaiku.” Sentak Tika. Lalu menarik tas nya yang merosot.

Tunggu! Apa dia tak mengenali Ku? Iya kah?

“Maaf... Aku tidak sengaja.” Ucap Mona.

Benarkah dia tidak mengenaliku?

“Awas kau! Minggir!” Sentak Tika lalu menubruk Mona dan kembali berjalan menuju kelas nya.

“Ah Iya.”

“Tika sungguh tak mengenaliku?” tanya Mona lirih.

“Mona! Dari mana saja kau? Kenapa baru datang?” Panggil Fani ketika Mona sudah ada di ambang pintu.

Eh tunggu! Tika juga di kelas ini? Kenapa Aku baru tahu?

Mona tersenyum pada Fani yang melambaikan tangan. Matanya juga sempat melirik Tika yang duduk di kursi sudut dekat jendela kaca.

“Kenapa kau telat?” Tanya Fani saat Mona sudah duduk.

Mona menaruh tas nya di kursi, di belakang punggungnya. “Aku bangun kesiangan.”

Kenapa begini? Pikiran Mona melayang kemana mana. Bertemu kembali dengan Tiara hanya dengan hitungan minggu. Kenapa?

08.30 WIB

Di Kantor.

“Selamat pagi tuan Arga.” sapa seseorang yang masuk ke ruangannya bersama Dion.

“Pagi.” jawabnya.

“Silahkan duduk Tuan.” Ucap Dion mempersilahkan Agus untuk duduk di kursi yang sudah tersedia. Agus pun duduk setelah berjabat tangan dengan Arga.

Jadi ini pamannya Mona? Wajahnya saja sangat menyebalkan! Lebih menyebalkan dari setan kecil itu.

“Apa yang bisa saya bantu untuk Anda?” Tanya Arga tanpa basa basi.

“Begini Tuan, saya ingin menawarkan produk minuman terbaru dari perusahaanku.”

“Baik lah, Aku terima dan Aku akan menjadi sponsornya...”

Dion yang sedari tadi berdiri di samping Arga, membuka mulut. Ternganga karena terkejut dengan ucapan Arga. Segampang itu Dia mengiyakan tawaran itu?

“Apa kau yakin Ga? Pikirkan dulu...” tanya Dion.

“Apa Anda serius, tuan?”

“Tentu saja... tapi dengan satu syarat...”

“Syarat? Syarat apa Tuan?” tanya Agus. Tangannya mulai gemetar.

“Kau hanya akan mendapat ke untungan 40 % dari penjualan produk yang Kau tawarkan itu.”

“Tapi Tuan.”

“Terserah kalau Anda tidak mau, aku tak rugi.”

Agus berfikir sejenak. Menimang keputusan apa yang harus di ambil. Ini adalah kesempatan untuk bisa masuk ke perusahaan terbesar ini. Aku tak boleh menyia nyiakan. Dan ini juga kesempatan Ku untuk mencari informasi tentang gadis yang kata Tika mirip sekali dengan Mona.

“Baiklah Tuan, aku setuju.”

“Oke...”

Mereka berdua berjabat tangan.

“Kau yakin dengan keputusanmu itu?” tanya Dion. Ia menepuk keras pundak Arga.

“Tentu saja aku serius.”

Seberapa hebat Anda Tuan, sampai bisa mengambil alih perusahaan Joanda. Arga tersenyum sinis. Dion yang melihat itu justru merasa ngeri. Sepertinya ada yang di sembunyikan.

Dert dert!

Ponsel di dalam saku bergetar. Agus masuk ke dalam mobil. Memasang sabuk pengaman di di tubuhnya.

“Bagaimana? Apa kau dapat informasi?” tanya Agus pada di penelpon.

“Iya Tuan...”

“Jelaskan! Apa yang kau dapat?”

“Gadis yang Tuan maksud itu memang anak keluarga Hutomo...”

“Kau yakin?”

“Iya Tuan... Saya sudah mencari info seakurat mungkin... dan gadis itu memang keluarganya...”

“Baiklah, terimakasih informasinya.”

Tut.

Sambungan telpon sudah terputus. Agus menarik gigi lalu melajukan mobil nya menuju kantornya.

***

Terpopuler

Comments

Christy Oeki

Christy Oeki

ceria selalu

2022-08-06

0

Ramon Caniagoe Ramon

Ramon Caniagoe Ramon

lanjut

2022-07-31

0

Tryn_123

Tryn_123

ya betul Tuan CEO,tugasmu untuk menyiksa setan besar itu.....

2022-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 1. Monalisa dalam pilu
2 2. Pertemuan awal
3 3. Tiara vs Arga
4 4. Merasa Aman
5 5. Adik baru
6 6. Berbelanja dengan kak Arga
7 7. Perasaan Dika
8 8. Sekolah dan teman baru
9 9. Apakah itu Mona?
10 10. Apakah itu Mona? 2
11 11.Di jual paman
12 12.Rencana bekerja sama
13 13.Tiara masih berusaha
14 14.Membeli pembalut
15 Bertemu Meri
16 Menyetubuhinya diam-diam
17 Bertemu Bibi (perkelahian dengan Tika)
18 harapan dari dukungan nenek
19 Ke kantor Arga
20 Siapa Aura
21 Album kenangan
22 Lupa bawa uang!
23 Siapa Aura
24 Dan siapa Cia?
25 Pupus harapan Tiara
26 Awal kehancuran Agus
27 Akhirnya bertemu kembali
28 Pengumuman!
29 Melihat Nenek
30 Datang kerumah Arga
31 Kecupan di pipi
32 Rayu Arga lagi
33 Andi dan Fani
34 Bertemu paman lagi
35 Tiara penasaran
36 Bertemu Cia
37 Kau menjadi Milikku
38 Tiara mengancam!
39 Luka di punggung
40 Itu memang Mona
41 Ikut pergi ke bioskop
42 Kecupan di bibir
43 Keluar dari kamarku!
44 Menemukan cucu Erik
45 Seseorang membawa Mona
46 Mencari Mona
47 Menemukan Mona 2
48 Menghilangkan Bekas
49 Mona Pulang...
50 Penjelasan Tiara
51 Amarah Meri
52 Datang ke pesta (Ciuman Buas)
53 Just info!
54 Cium Aku Dengan Lembut
55 Rencana terselubung
56 Mabuk
57 Jangan lihat tubuh kakakku
58 Apa kau menyukai Mona, Arga?
59 Jadi waktu itu, adalah Aura.
60 Pulang, tapi menangis
61 Memang Cia
62 Video itu tersebar
63 Marah lagi
64 siapa yang menyebarkan?
65 Bertanggung jawab.
66 Nenek mendekat
67 Melabrak!
68 Selalu hanyut
69 Bukan murahan
70 Berhenti mencium
71 Sandiwara
72 Pergi dengan Nenek
73 Selalu Aura
74 Cerita Nenek
75 Yang Pernah Arga Rasakan
76 Jangan ikut sertakan Mona
77 Maafkan Aku
78 Marah lagi
79 Mencari Baron
80 Sedang Apa Kalian?
81 Bisa Gila
82 Membingungkan
83 Undangan
84 Masih menguping
85 Aku tidak takut
86 Kembali ke rumah dulu
87 kenapa lagi?
88 Yang terjadi
89 Kelaparan
90 siapa Subastian
91 Kebetulan
92 Cemburu?
93 Setan kecil
94 Persiapan!
95 Dengarkan!
96 Gaun untuk Tiara
97 Terlambat
98 menipu
99 Hati hati
100 Apa itu pernikahan?
101 Panas!
102 Masih 15 tahun
103 Acara pernikahan
104 terasa panas
105 Robohnya Agus
106 Bocah!
107 Aku Mencintaimu
108 Pengumuman!!!!
109 Pengumuman!
110 Ektra part (Arga dan Mona)
111 Cover Dan Give Away!!!
112 Rilis Season Dua
113 Melanjutkan Season 2 yang masih Gantung
Episodes

Updated 113 Episodes

1
1. Monalisa dalam pilu
2
2. Pertemuan awal
3
3. Tiara vs Arga
4
4. Merasa Aman
5
5. Adik baru
6
6. Berbelanja dengan kak Arga
7
7. Perasaan Dika
8
8. Sekolah dan teman baru
9
9. Apakah itu Mona?
10
10. Apakah itu Mona? 2
11
11.Di jual paman
12
12.Rencana bekerja sama
13
13.Tiara masih berusaha
14
14.Membeli pembalut
15
Bertemu Meri
16
Menyetubuhinya diam-diam
17
Bertemu Bibi (perkelahian dengan Tika)
18
harapan dari dukungan nenek
19
Ke kantor Arga
20
Siapa Aura
21
Album kenangan
22
Lupa bawa uang!
23
Siapa Aura
24
Dan siapa Cia?
25
Pupus harapan Tiara
26
Awal kehancuran Agus
27
Akhirnya bertemu kembali
28
Pengumuman!
29
Melihat Nenek
30
Datang kerumah Arga
31
Kecupan di pipi
32
Rayu Arga lagi
33
Andi dan Fani
34
Bertemu paman lagi
35
Tiara penasaran
36
Bertemu Cia
37
Kau menjadi Milikku
38
Tiara mengancam!
39
Luka di punggung
40
Itu memang Mona
41
Ikut pergi ke bioskop
42
Kecupan di bibir
43
Keluar dari kamarku!
44
Menemukan cucu Erik
45
Seseorang membawa Mona
46
Mencari Mona
47
Menemukan Mona 2
48
Menghilangkan Bekas
49
Mona Pulang...
50
Penjelasan Tiara
51
Amarah Meri
52
Datang ke pesta (Ciuman Buas)
53
Just info!
54
Cium Aku Dengan Lembut
55
Rencana terselubung
56
Mabuk
57
Jangan lihat tubuh kakakku
58
Apa kau menyukai Mona, Arga?
59
Jadi waktu itu, adalah Aura.
60
Pulang, tapi menangis
61
Memang Cia
62
Video itu tersebar
63
Marah lagi
64
siapa yang menyebarkan?
65
Bertanggung jawab.
66
Nenek mendekat
67
Melabrak!
68
Selalu hanyut
69
Bukan murahan
70
Berhenti mencium
71
Sandiwara
72
Pergi dengan Nenek
73
Selalu Aura
74
Cerita Nenek
75
Yang Pernah Arga Rasakan
76
Jangan ikut sertakan Mona
77
Maafkan Aku
78
Marah lagi
79
Mencari Baron
80
Sedang Apa Kalian?
81
Bisa Gila
82
Membingungkan
83
Undangan
84
Masih menguping
85
Aku tidak takut
86
Kembali ke rumah dulu
87
kenapa lagi?
88
Yang terjadi
89
Kelaparan
90
siapa Subastian
91
Kebetulan
92
Cemburu?
93
Setan kecil
94
Persiapan!
95
Dengarkan!
96
Gaun untuk Tiara
97
Terlambat
98
menipu
99
Hati hati
100
Apa itu pernikahan?
101
Panas!
102
Masih 15 tahun
103
Acara pernikahan
104
terasa panas
105
Robohnya Agus
106
Bocah!
107
Aku Mencintaimu
108
Pengumuman!!!!
109
Pengumuman!
110
Ektra part (Arga dan Mona)
111
Cover Dan Give Away!!!
112
Rilis Season Dua
113
Melanjutkan Season 2 yang masih Gantung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!