Di perjalanan Shem tertidur di pangkuan Mawar ,lalu Will mengajaknya ngobrol ,Mawar menceritakan tentang keluarganya, tentang orang tuanya yang sudah meninggal dan adiknya yang masih sekolah, dan Will mendengarkan dengan seksama,Will merasa iba terhadap Mawar kasihan karena dia tidak seberuntung dirinya walaupun sebatang kara masih punya harta, sedangkan Mawar sekarang bertanggung jawab kebutuhan adiknya di kampung.
"Jadi adikmu udah SMA? " tanya Will
"Iya mas.. aku sering sih telepon kalo malam-malam soalnya kwatir keadaannya gimana namanya juga keluarga satu-satunya terus ikut sama pak RT,pak RT orangnya baik banget udah kaya keluarga aku sendiri"jawab Mawar
" Tadi saya nanya apa? "tanya Will lagi
" Adik kamu udah SMA? gitu kan? kan udah saya jawab iya, terus salahnya dimana"jawab Mawar
"Iya wanita selalu benar, orang nanya mah cukup dijawab iya aja ngapain juga di jabarin" ucap Will
"Ya maaf mas, kan ngasih tau"jawab Mawar
" Dasar bawel"cetus Will
"Mas juga bawel"
"Kamu"jawab Will
"Kamu"saut Mawar
Kemudian mereka tertawa bersama,setelah itu Will menceritakan tentang dirinya dan hubungannya dengan Karin.
"Mas seriusan Putus?! " ucap Mawar teriak
"Biasa aja dong nanti, Shem kebangun tuh" jawab Will sambil melihat ke spion dalam mobilnya.
"Wah jangan-jangan tadi pulang peluk-peluk karena sedih ya? " tanya Mawar ngeledek
"Nggak lah kalau sedih udah nangis, cuma kecewa aja "
"Kecewa gagal nikah sama mbak Karin ya , sabar mungkin bukan jodoh mas banyak kok yang pacaran bertahun-tahun eh malahan nikahnya sama yang lain" jelas Mawar
"Kecewanya bukan karena itu, ternyata dia berhubungan dengan Farid selama ini yang saya kira udah putus waktu itu,dia teman sekolahku dulu, terus mereka mau nikah bentar lagi"jawab Will
"Tuh kan bener berarti yang bi Inem pernah bilang kalau mbak Karin pergi sama cowok, mas juga udah di bilangin ngeyel malah saya yang salah" jawab Mawar
"Iya maaf" jawab Will
"Iya mas, yang sabar ya.."
"Iya.. "
Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah villa mewah di pinggir pantai. Mereka langsung turun dari mobil dan melihat pemandangan yang begitu memukau.
"Wah keren banget mas pemandangannya saya pikir di sini nggak ada tempat seindah ini ternyata bagus banget" ucap Mawar
"Biasa aja lah, eh iya maklum kamu kan dari kampung nggak pernah lihat pantai, udah cepetan masukin barangnya, saya sudah sewa 2 hari disini "jawab Will
" Seriusan mas?"
"Ngapain juga saya bohong"
"Pa ayo kita main ke pantai " saut Shem menggandeng tangan Will
"Ganti baju dulu dong sama bantuin kak Mawar dulu bentar habis itu kita kesana" ucap Will
"Oke deh" jawab Shem
Setelah mengganti baju masing-masing mereka ke pantai, Mawar sangat senang sekali bukan hanya pemandangan didepannya tetapi melihat Will yang hanya memakai celana kolor terlihat begitu tampan belum lagi badannya yang bagus,bermain pasir bersama di sana, membuat rumah-rumahan dari pasir.Shem,Will dan Mawar asyik bermain air dan lempar-lemparan pasir yang di bikin bola.
"Aduh..! " teriak Mawar yang matanya kemasukan pasir.
Will langsung bergegas meniup matanya sembari memegang kepalanya dengan kedua tangannya , melihat Will di depannya Mawar jadi tambah deg-degan, kenapa saat di dekatnya rasanya tidak karuan seperti ini begitu juga dengan Will sebenernya memiliki perasaan yang sama terhadap Mawar.
"Krek... " suara kamera yang diambil foto oleh Shem
"Wah anak papa jahil nih, pinter ya coba lihat hasilnya" Will berlari mengejar Shem sambil tertawa
"Kalian cocok banget tahu" ucap Shem dan Mawar hanya tersenyum, Will pun juga tersenyum saat melihat fotonya memang bagus.
"Kita makan dulu yuk" ucap Will
"Iya mas.. " jawab Mawar
Kemudian mereka istirahat di sebelah pantai, sembari memasan beberapa cemilan,makanan dan es kelapa muda.
"Makasih ya mas" ucapan Mawar
"Untuk? " jawab Will yang sedang makan
"Udah niupin mata aku, udah bikin aku seneng, udah ngasih makan" ucap Mawar
"Kan kamu kerja sama saya , masa nggak di kasih makan, nanti kalau kamu sakit kan saya yang repot" jawab Will
"Mas mah pasti gitu jawabnya" ucap Mawar
"udah lah cepetan makan " jawab Will sambil melihat ke arah Mawar
"Iya mas "
Mawar pun makan sembari menyuapi Shem,
"Aku seneng banget bisa liburan kaya gini pa, jadi keinget bareng mama dulu"ucap Shem
" Iya sayang, papa janji bakalan bikin kamu seneng terus, sekarang kan ada kak Mawar sebagai pengganti mama kamu yang njagain kamu, kak Mawar baik juga kan? "jawab Will
" Iya pa baik banget aku sayang sama kak Mawar, kenapa papa nggak nikah aja dengan kak Mawar aku setuju kok"ucap Shem
"Nggak semudah itu sayang, udah kamu makan dulu yang banyak,nanti main lagi"jawab Will memandang Mawar (apa memang ini takdir Tuhan menjauhkan aku dengan Karin lalu mendekatkan aku dengan Mawar, kalau dipikir-pikir memang Mawar pas untuk dijadikan mama sambung Shem, baik, cantik, pengertian beda jauh dengan Karin. Saat bersama dia aku jadi lupa tentang Karin,batin Will) .
Will selesai makan terlebih dahulu kemudian ia pergi, ternyata ia membawa handuk untuk menutupi dada Mawar karena bajunya yang putih jadi nerawang terkena air, Will tak mau Mawar dilihatin oleh orang di sekitar.
" Eh.. makasih mas "ucap Mawar
Will tidak menjawab dan pergi lagi ke tepi pantai duduk di bawah pohon kelapa sambil merokok, Mawar dan Shem segera menyusul dan duduk di dekatnya. Shem bermain pasir lagi sendirian di depan Will dan Mawar.
" Mawar"ucap Will
"Iya mas"jawab Mawar
" Saya seneng ada kamu disini"ucap Will memandang kedua mata Mawar
"Sa.. saya juga seneng banget mas" jawab Mawar
"Kamu punya pacar atau temen deket cowok? " tanya Will
"Nggak mas, saya ya sama sekali belum pernah pacaran, malahan takut kalau dekat sama cowok rasanya gimana gitu, dulu pernah sih pas masih sekolah ada yang deketin tapi saya cuekin terus kan orangnya nggak gangguin lagi"jawab Mawar
(Ini bocah pantesan polos banget ya, bagus deh belum punya pacar berarti ada kesempatan, batin Will)
" ooh gitu ya bagus deh berarti cewek baik-baik"
"Memang kenapa mas? " tanya Mawar
"Nggak, ya siapa tahu pacar kamu disini, kan saya pengen tau" jawab Will
(Dasar laki-laki nggak peka, saya suka mas sama kamu saya cinta ih! , batin Mawar yang memandangi Will )
"Lho ditanya malah ngeliatin kaya gitu" tanya Will lagi
"Nggak Mas nggak punya " jawab Mawar ketus dan berdiri menuju ke Shem bermain bersama.
Will hanya melihat mereka berdua dari kejauhan sembari tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments