Sampai di Jakarta

Sepanjang jalan menuju ke Jakarta, Gadis yatim piatu yang lugu itu terus kepikiran adiknya . Dia berangkat bersama tetangganya teman sekolahnya dulu , teman majikannya membutuhkan baby sister, Dia selalu berdoa semoga mendapatkan majikan yang baik dan betah nantinya.

Pertama kalinya ke Jakarta yang hawanya panas dibanding di desa yang begitu sejuk, badan Mawar terasa demam karena baru saja menyesuaikan hawa disana.

Sampai dijakarta ia langsung diantar kerumah majikannya, namun ia harus dikarantina dua minggu, majikannya ingin memastikan dia benar-benar sembuh.Sesudah berpisah dengan temannya ia bertemu pembantu disana dan langsung ditunjukan ke tempat tidurnya. Rumahnya begitu mewah dan hanya di tinggali 2 orang di tambah 3 pembantu nya. Mawar terheran-heran karena bak istana tetapi penuh kesepian.

"Kamu dari kampung yaa, kenalin saya Bi Inem , saya juga dulu dari kampung nama kamu siapa cah ayu? "tanya pembantu sambil menunjukan kamar Mawar

" Namaku Mawar bu.. badanku nggak enak banget tapi untungnya dikarantina dulu"jawab Mawar

"Iyaa.. majikannya tuh cerewet banget namanya Tuan William panggil aja tuan Will, nah baby sister yang dulu itu ketahuan mencuri terus di pecat, rumah segede ini aja pembantunya cuman 2 , terus tukang kebun 1 , ini seragam kamu ya dipake nanti kalau sudah mulai"

"Siap bu.. makasih banyak, terus istrinya pak Will dimana bu?

" panggil saya bi aja biar sama kaya yang lainnya, dia itu yatim piatu tapi emang kaya banget, tinggal sama anaknya doang umurnya 4 tahun, istrinya udah meninggal 1 tahun yang lalu"

"berarti duda kaya raya ya bi? emang umurnya berapa ? penasaran orangnya kaya apa ya? Tanya Mawar lagi

" umurnya 25 tahun, duda tapi masih muda ya begitu sejak istrinya meninggal belum mencari penggantinya lagi, Yasudah nanti saya ceritain lagi, kamu kalau butuh apa-apa tinggal bilang ya sekarang istirahat , saya mau beres-beres dulu nyiapin sarapan dan lain-lain"bibi bergegas pergi

"oh iya baik bi.. makasih banyak ya bibi baik banget sumpah" Mawar tersenyum dan istirahat.

Beberapa hari Mawar hanya istirahat, makan dan duduk di balkon deket kamarnya, ia sangat penasaran seperti apa majikannya nanti , dia juga takut kerjanya nggak sesuai kemudian di pecat. Saat malam hari dia sering bercerita dengan bi Inem, menceritakan kehidupannya, selain itu ia juga sering menelpon adiknya.

"Kakak jaga diri baik-baik ya disana, adikmu disini selalu mendoakan mu, semoga betah kerjanya, semoga mendapatkan majikan yang baik yaa.. "ucap adiknya

" Pasti dong soal itu, makasih yaa doanya, kamu sekolah yang rajin, jangan nakal jangan ngrepotin pak RT, kalau ada apa-apa ngomong sama kakak" jawab Mawar

"Pasti kak.. eh satu lagi kak semoga cepet dapet jodoh juga ya hehe"

"Ah.. kamu apaan sih belum juga mulai kerja "

"Amiin dong kak kan doa baik"

"iyaa aamiin yaudah kakak mau beberes dulu ya "

"iya kak jaga diri baik-baik, selalu kabari aku

"iya bawel" jawab Mawar

Sesudah menutup telepon, Mawar jadi kepikiran tentang kerjaannya nanti , sangat cemas kalau misalkan dia nggak betah atau kurang pintar mengasuh anak majikannya, karena belum punya pengalaman sama sekali.

2 minggu kemudian...

Hari ini pukul 05.00 pertama Mawar mulai kerja dengan penuh semangat,hari ini pertama kali bertemu dengan anak majikannya,dengan memakai seragam suster khusus,memakai rok mini kelihatan sangat feminim dan terlihat super cantik dan rasanya tidak pantas menjadi baby sister .Bibi mengantar ke kamar Shem (anak majikannya) dan menjelaskan semua jadwal yang harus dilakukan.

"Kamu harus tahan yaa harus sabar soalnya anaknya kadang susah banget kadang nakal banget maklum lah yaa lagi umur-umur segini" ucap Bi Inem

"baik bi tidak masalah, saya akan bekerja dengan baik dan berjuang demi adikku bi.. eh iya Pak Will dimana? kan aku belum pernah ketemu" jawab Mawar

"hmmm.. bagus kalau begitu, nanti tuan mah jam setengah 7 turun sarapan, udah kamu lakuin jadwal itu siap-siap mandiin nak Shem".

Kemudian Bi Inem pergi melakukan pekerjaan seperti biasa.

" Hallo.. Shem ganteng, kenalin saya Mawar pokonya nanti bakalan ngejagain kamu terus ,ngurusin kamu, jadi temen kamu"(Mawar menyapa Shem yang baru bangun tidur dan duduk disebelahnya)

" wahh kakak cantik banget yaa..kok kakak udah tahu namaku, pasti bi Inem ya? nanti kakak di sini terus kan?Inget ya kalau kaka kepengen betah disini harus nurutin semua permintaan aku"ucap Shem

"Pinter banget sih kamu.. (sambil memegang tangan Shem) kita mandi yuk, terus sarapan terus kita jalan-jalan deh ,kamu mau apa nanti?"

"Iya.. cepetan aku mau ketemu papa,nanti deh aku mikir-mikir dulu "

Mawar langsung akrab dengan Shem, ia jadi seneng sekali mudah-mudahan selalu seperti ini, sambil mandiin sambil Mawar bercerita dan bercanda dengan anak kecil itu.Dia begitu pintar mengurus anak asuhnya itu, dengan penuh kasih sayang, seperti mengasuh anaknya sendiri.

"nanti aku kepengen es krim, tapi jangan bilang papa ya nanti aku dimarahin"

"siapp bos.. cuman mau itu aja?nanti kita ngumpet ngumpet oke? tos dulu?? (toss..sambil memakaikan baju Shem)

" asyikk..iya itu aja,awas lho kalo bilang papa"

"Iya siap bos kecil, tapi janji dulu nggak boleh nakal ya" jawab Mawar

"Baik kak cantik" jawab Shem

Setelah Shem rapi dan Mawar selesai merapikan kamar Shem kemudian mereka pergi ke ruang makan,

"Morning Shem... udah ganteng,rapi banget yaa ,mau kemana nih"sapa bi Inem

" morning juga bi.. ,aku kan mau jalan-jalan sama kak Mawar"jawabnya

"hehehe..emang udah izin papa mau jalan-jalan?"

"ya nanti dong.. aku kan bosen dirumah cuman mainan didepan kalau nggak dikamar terus "

"iya sih.. yaudah kalau begitu makan dulu ya, bibi siapin"

"ngak usah bi, aku maunya kak Mawar aja yang nyiapin"

"oke deh.. "

kemudian bibi menyiapkan untuk pak Will, sementara Mawar mengurusi Shem, biasanya udah makan sendiri tapi sekarang minta disuapin.

"Pinter kamu Mawar, dia sepertinya cocok sama kamu" ucap bi Inem

"Semoga aja ya bi.. biar aku betah disini, nggak nyangka sih sebenernya kata bibi kan anaknya nakal, tapi penurut banget kok" jawab Mawar

"Seriusan? biasanya mah nakal pagi-pagi udah ribet, sifatnya sama kaya ayahnya" (bisik-bisik ke Mawar)

"Wah ngomongin apa nih? " tanya Shem sebelum Mawar belum sempat menjawab.

"Nggak kok, bibi minta kakak membantu membersihkan dapur nanti, ya kan bi?

jawab Mawar

" Iya nak betul" jawab bi Inem kemudian buru-buru pergi ke dapur.

"yasudah a... makan dulu" (Mawar menyuruh Shem membuka mulutnya)

Kemudian Shem makan dengan lahapnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!