"Mawar..soal Karin saya minta maaf ya"ucap Will sembari menyetir
" Iya nggak papa mas, nggak salah kok kan wajar kalau melihat orang yang dicintai dekat dengan orang lain,sebenernya sih salah faham padahal kan saya nggak sengaja jatuh"jawab Mawar
"Iya.. kamu bener, dia itu dulu baik banget sopan juga orangnya tapi nggak tau sekarang jadi beda."ucap Will
" Ya mungkin ada sesuatu yang membuat dia seperti itu mas"jawab Mawar
"Mungkin sih, saya juga nggak tau"
Beberapa menit kemudian, mereka sampai dirumah dan Will menggendong Shem masuk karena dia tertidur, setelah itu membantu Mawar berjalan masuk.
"Makasih banyak ya mas" ucap Mawar yang tangannya dipundak dipegang Will dan tangan satu Will di pinggangnya
"Iyaa.. lagian kamu ada-ada aja keseleo" jawab Will
"Saya juga nggak tau " ucap Mawar
"Shem kan udah tidur, sekarang kamu diurut dulu itu ibu tukang urut nya udah nungguin" jawab Will sambil
"Iya mas.. "jawab Mawar
Mawar diurut dan Will bergegas ke kamar untuk mandi , setelah rapi ia bergegas ke bawah ke kamar Mawar yang sudah selesai di urut, dia sedang mengelus kakinya yang tadi keseleo. Will selalu merasa cemas jika sesuatu terjadi dengan Mawar, tetapi dia malu mengakui bahwa dirinya memang menyukai gadis desa itu.
" Hei.. gimana udah enakan kan? "Ucap Will yang nyelonong masuk ke kamar Mawar
" Iya ini udah mendingan mas, makasih banyak ya ngerepotin jadi manggil tukang urut, terus saya minta maaf banget yang tadi di restauran , mbak Karin nggak jadi ikutan makan bareng malahan pergi gegara saya, saya janji deh lain kali hati-hati atau kalau misalnya Shem minta makan bareng jangan sama mbak Karin biar nggak berfikir aneh-aneh"jawab Mawar
"sttt... !!!" cetus Will sembari menutup mulut Mawar dan mereka bertatapan
"Kamu bawel juga ya ternyata, udah lah kalau udah sembuh cepetan kerja lagi jangan males-malesan" Ucap Will lagi dan menarik tangannya
"Siapa juga yang malas ih, orang mau ganti baju terus mandiin Shem, ngapain juga mulutku ditutupin" jawab Mawar
"Biar kamu diem lah" ucap Will sambil melangkah keluar
"Eh mas tunggu! " cetus Mawar menarik tangan Will
Kemudian Will malahan kepleset dan terjatuh,Mawar pun tertarik ikut jatuh a... (mereka berdua teriak) dan Tubuh mawar tepat diatas Will. Jantung mereka berdetak sangat cepat, Mawar langsung membenarkan kerah baju Will tanpa ngomong apa-apa, karena nggak kuat melihat tatapan Will.
"Aghrr kamu ngapain sih, narik-narik saya, ditambah nindihin lagi berat juga kamu ya, sengaja kan?! " cetus Will
"Lagian mas ngapain narik saya juga, kan jadi ikut jatuh, orang tadi mau mbenerin kerah" jawab Mawar tersenyum yang posisinya masih di atas Will
"Kamu enak kan di atas, ini mau kaya gini terus? nggak mau bangun? " ucap Will
"Kak Mawar.. kakak di mana ya.. " ucap Shem yang melangkah ke kamar Mawar, dan mendengar suara itu Mawar langsung buru-buru berdiri.
"Hai sayang.. " ucap Will tersenyum ke arah Shem yang masih terbaring dilantai dengan muka santai.
"Lho papa ngapain disini? tiduran di lantai lagi, apa kepanasan kan udah pake AC" ucap Shem kaget
"Siapa juga yang tidur orang habis kepleset" ucap Will sambil berdiri
"Hahahaha oh gitu kirain tiduran" jawab Shem sambil tertawa, Mawar pun ikut tersenyum
"Kalian ya malah ngetawain, udah ah mau pergi dulu, Mawar kamu mandiin Shem.. sayang papa pergi dulu ya ada perlu" ucap Will
"Iyaa mas" jawab Mawar
"Iya pa jangan lama-lama ya udah mau malam ini" ucap Shem
"Siap bos" jawab Will lalu pergi
Shem pergi bermain di kamar dikarenakan menunggu Mawar mandi terlebih dahulu kemudian lanjut Mawar memandikan Shem dan mereka bermain bersama, gadis itu juga menelpon adiknya menceritakan hari-hari yang dilalui selama ia kerja, nggak terasa sudah 6 bulan Mawar kerja di jakarta dan bentar lagi adiknya lulus SMA.
"Hallo Shem ini kakak bawain mainan buat kamu " ucap Karin yang masuk ke kamar Shem bersama Will, namun anak itu hanya diam saja tanpa berkata apa-apa, dalam batinnya, ternyata papanya pergi untuk menjemput perempuan ini toh.
"Shem itu dipanggil kak Karin kok diem aja, jawab dong sayang" ucap Mawar ke Shem
"Iyaa, ngapain bawa mainan, mainan aku kan udah banyak lagian aku nggak suka ya pemberian dari anda" ucap Shem ke Karin
"Kamu kalau ngajarin anak yang bener dong Mawar masa dilatih nggak sopan kaya gini! kamu juga kerja malah main HP terus telpon-telponan! " cetus Karin
"Maaf mbak saya nggak ngajarin Shem seperti itu, saya main HP karena pekerjaan saya selesai sambil menemani Shem bermain" jawab Karin
"Pinter ngeles kamu ya!"
"Maaf mbak bukannya gitu! "
"Udah lah Karin kenapa selalu ribut sih, kamu kalau mau Shem baik sama kamu ya kamu halus lah jangan kasar kaya gitu"ucap Will ke Karin
"Ini pasti pengasuhnya ngajarin nggak bener makannya nggak sopan! "cetus Karin
" Ayo Shem bilang makasih ke kak Karin kan udah dibawain mainan"ucap Mawar ke Shem
"Makasih kak" ucap Shem sembari melihat ke Karin
"Gitu dong tau Terima kasih, bisa-bisanya sih kamu nurut banget sama pengasuhmu" ucap Karin
"Kamu bilang apa sih sama anak kecil, udah ayo keluar! " ucap Will sembari menarik tangan Karin.
Dalam benak Mawar kenapa ya Karin aneh banget selalu negatif dengannya, kalau cemburu sepertinya terlalu jauh mikirnya lagian aku hanya pengasuh anak, apa coba yang mau diiriin, bentar lagi nikah sama Will itu berarti dia akan sering marah sama aku nantinya, ini aja masalah kecil seperti itu apalagi nanti kalau sampai aku membuat kesalahan.
"Dengar ya aku nggak mau ada ribut-ribut lagi, kamu harus bisa ngomong halus di depan Shem, kalau kamu nggak bisa ya terpaksa aku harus akhiri hubungan kita" ucap Will ke Karin
"Kok kamu gitu.. iya deh aku janji nggak akan ngomong kasar nggak asal ngomong lagi tapi kita jangan putus ya pliss" jawab Karin
"Nah gitu dong.. kita kan harusnya semakin kesini semakin dekat dengan Shem ngapain juga ribut hal yang tidak perlu" ucap Will memegang pundak Karin
"Iya sayang yaudah ayo masuk, aku mau minta maaf ke Mawar dan Shem" jawab Karin
"Oke sayang "ucap Will tersenyum
Setelah mengucapkan maaf mereka jadi damai dan bermain bersama sambil menonton TV walaupun sebenarnya dalam hati Karin sangat nggak suka dengan Mawar tetapi ini hanya terpaksa sementara, karena nggak mau melepas Will duda yang tampan dan kaya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments