Penuh Perhatian

Sebelum ke kantor Will mengajak Mawar breakfast bareng, dengan Shem juga yang baru saja selesai mandi.

"Mawar.. selesai memakaikan baju Shem, langsung ke ruang makan ya saya tunggu"

Ajak Will

"Baik Pak.. "jawabnya

(ada apa yaa? batin Mawar)

Sesampainya di ruang makan dia melihat pak Will sedang menunggunya.

" Lho bapak nggak sarapan? "tanya Mawar gugup

" Saya kelihatan tua banget kalo di panggil Bapak, panggil aja Will atau mas boleh deh "jawabnya

"Ha tapi pak eh Mas nggak enak kalau memanggil gitu sama majikan" jawab Mawar kaget

"Udah nggak papa santai aja, panggil mas aja ya lagian umur kita kan beda 5 tahunan"

"Baik Pak.. eh Mas, ngomong -ngomong ada apa ya? "

"soal Karin, saya minta maaf yaa, dia memang begitu, datang kalau ada maunya aja, padahal udah lama nggak kesini nggak kontekan juga"

"nggak papa dong mas, tadi salah saya, nggak tahu kalau itu calon istri mas Will ya?

"kamu nggak salah,mmm..baru calon sih,kamu tahu dari bi Inem pasti ya?yaudah kamu sarapan sekalian duduk sini"

"Tapi Pak.. eh kan lupa lagi Mas Will ,iya saya dari bi Inem maaf lagi ya kepoin ,emang nggak papa saya sarapan bareng? " jawab Mawar malu-malu

"Iya gak papa kita kan bisa cerita-cerita kan kamu deket banget sama anak saya, jadi sama saya kan bisa aja nanti deket" (Will tersenyum)

Mawar membalas dengan senyuman, mereka sarapan bareng sembari Mawar menyuapi Shem. Bi Inem pun senang melihat Mawar dekat dengan majikannya, tidak seperti pengasuh-pengasuh sebelumnya selalu dijutekin.

Will menanyakan latar belakang Mawar kenapa semuda ini sudah bekerja dan mau menjadi baby sister kenapa tidak melanjutkan kuliah. Mawar pun menceritakan semuanya.

"Kenapa kamu mau jadi pengasuh? Padahal kamu cantik dan menarik " tanya Will selesai makan

"uhuk.. uhuk.."(Mawar kaget dan tersedak)

" Eh ini minum-minum(Sambil memberi minum ke Mawar) pelan-pelan dong,ini ada nasi didagu kamu makannya belepotan ih udah gede juga"(Will mengusap dagu Mawar sembari memandang bibirnya yang mempesona itu)

"Ehem..ehem..Papa sih.. Kak Mawar kan lagi makan malah diajak ngobrol " saut Shem

"Iya.. maaf ya kak Mawar" (Will melirik Mawar dengan senyuman)

"Nggak papa kok Mas makasih ya udah dibersihin segala.., oh iya makannya jadi baby sister kan mikirnya yang penting kerja dulu buat adekku sekolah, kerja apa saja yang penting halal,pokonya saya bertanggung jawab semua kebutuhan adeku. "(hati Mawar berdebar tidak karuan rasanya panas dingin)

"Hebat kamu yaa..kamu sebenernya jadi model juga sesuai kan kamu cantik, bodynya bagus, tinggi juga" jawab Will

"Ah, mas bisa aja nanti terbang gimana..hmm mas nggak ke kantor udah jam 7 lebih lho"tanya Mawar

" iya ini mau berangkat, yaudah sayang papa berangkat kerja dulu yaa (Will mencium kening anaknya) kamu baik-baik sama kakak cantik"

"Siap pa.. papa hati-hati semangat kerjanya"

jawab Shem

"Semagat dong.. eh iya Mawar nanti kita cerita lagi ya,kalo kamu nanti terbang saya akan jadi parasut buat kamu biar kalau jatuh nggak sakit. " (Will tersenyum ke arah Mawar kemudian langsung pergi )

Mawar hanya tersenyum bahagia, jantungya berdetak begitu kencang, dan ternyata bi Inem dri tadi mengintip dan mendengar semua pembicaraan mereka.

"Ehemm cie cie.. ada yang sedang jatuh cinta ya rupanya "ucap bibi sambil membereskan meja

" Apa sih bi.. jangan gitu ibarat langit dan bumi jauh banget bi, nanti kalo saya jatuh kan sakit banget"jawab Mawar yang masih senyum-senyum

"Kalian itu kelihatan cocok, nggak biasanya juga Pak Will akrab sama pembantu atau pengasuh anaknya, mana kamu di suruh manggil mas kan? "

"Iya sih bi..tapi nggak mungkin banget kalo mas Will sampai ada perasaan ke saya" jawab Mawar

"Nggak ada yang nggak mungkin, lihat saja nanti takdirnya bagaimana "

Kemudian bi Inem pergi . Mawar gadis lugu itu sebenarnya memang memiliki perasaan terhadap majikannya, namun itu hanya khayalan belaka, sebenernya kalau didekat Will dia tidak percaya diri, merasakan hal yang berbeda yang tak pernah ia rasakan, maklum selama ini belum pernah merasakan jatuh cinta dan baru kali ini dia begitu merasa sangat bahagia, semenjak rasa bahagianya yang telah lama hilang semenjak kehilangan kedua orang tuanya.

Sementara Will yang jemarinya sedang sibuk mengetik keyboard laptop diruang kantornya terus kepikiran Mawar, keinget matanya yang indah, gadis desa yang luar biasa, hingga berfikir apa Tuhan mengirim dia untuk menjadi jodohku? Perasaan apa ini? jelas-jelas sebentar lagi saya tunangan dengan Karin, batinnya.

Dia pun tidak fokus sama sekali dan menyuruh sekretaris nya atau orang kepercayaan namnya Toni untuk menghandle semua pekerjaannya.

"Ke ruangan saya sekarang" Ucap Will ke Robert dalam telepon.

"Baik Pak.. " jawab Toni

3 menit kemudian Toni sampai di ruangannya.

tok.. tok.. (suara pintu)

"Masuk.. " saut Will

"ada yang bisa saya bantu pak? " jawab Toni

"Saya mau pergi ada urusan, kamu tolong handle kerjaan saya, kalau ada yang perlu ditandatangani biar besok saja, kalau ada sesuatu yang penting gk hubungi saya langsung"

"Baik.. baik Pak"

" satu lagi kalau Karin kesini bilang aja saya lagi meeting atau lagi apa gitu terserah kamu"cetus Will

"Baik pak, memang bapak mau kemana? " tanya Toni

"Saya ada urusan penting, gak usah kepo kamu"Will mengambil HP dan langsung gugup pergi

Will kemudian pergi ke Toko baju langgananya, ia membelikan baju untuk Mawar, entah kenapa dia ingin sekali buru-biru pulang bertemu dengannya, dia meminta pelayannya memilihkan baju yang paling cantik. Selesai belanja, Will membeli mainan untuk anaknya kemudian langsung ngebut pulang dan langsung ke kamar Shem

"Hallo sayang.. ini papa belikan mainan" sambil memberikan mainannya

"asyikk.. makasih papa.. bagus kan kak " Jawab Shem ketawa sambil membuka dan menunjukan mainannya ke Mawar

"wahh keren banget ya Shem dibeliin robot ya... tumben mas udah pulang jam segini, biasanya kan sorean ? tanya Mawar ke Will

" Hmm iya, Mawar sama Shem siap-siap kita makan malam di luar, kamu pakai baju ini ya "(Will memberikan paper bag berisi baju kepada Mawar)

" asyikk.. "jawab Shem sambil bermain mobil-mobilan pemberian ayahnya.

"Ha.. seriusan ini mas? buat saya? " jawab Mawar dengan kaget dan menerima bajunya

"Iya.. tapi jangan kegeeran kamu ya, tadi nggak sengaja saya lihat baju itu kayaknya cocok buat kamu, ya sudah cepat siap-siap saya tunggu didepan nanti" (jawab dengan jutek dan langsung pergi)

"Baik mas.. makasih banyak"(jawab Mawar dengan hati sangat bahagia).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!