Sama-sama menyembunyikan rasa

Ternyata Will juga tidak bisa tidur dan terus memikirkan Mawar, Kalo di lihat-lihat Mawar cantik juga ya..kenapa ia merasa Mawar orang yang sangat tepat untuk menjadi ibu sambung untuk anaknya., dan teringat Sinta almarhum istrinya yang meninggal setahun lahu,orangnya sangat baik,kalem, penurut nggak aneh-aneh, cantik mirip banget dengan Mawar, apa ini petunjuk Tuhan mengirimkan Mawar kerumah ini? , Tetapi aku udh janji dengan orang tua Karin mau melamarnya dan pacaran serius, tetapi sekarang tak punya rasa cinta sama sekali,hilang entah kemana ke Karin . Sedangkan Mawar yang baru beberapa bulan sudah membuat aku nyaman dan pengen selalu dekat dengannya.Apa nggak salah kalau aku punya perasaan dengan gadis itu? , sudahlah masalah ini gampang dipikir nanti sekarang waktunya istirahat.

Paginya Will kesiangan dan bangun jam 8,dia langsung buru-buru mandi dan langsung kebawah.

"Pak.. tumben baru bangun? " ucap bi Inem

"Baru bangun darimana, orang saya kesiangan, mana ada meeting pagi"cetus Will yang setelah minum lalu pergi

" Nggak sarapan dulu pak? "teriak bibi

" Nanti aja di kantor "jawabnya yang buru-buru

Mawar dan Shem ke ruang makan dan menanyakan dimana Will

" Lho papa udah berangkat bi? tadi perasaan dengar suaranya"tanya Shem

"Papamu kesiangan, baru aja berangkat kan biasanya jam 7 udah jalan la skrng udah jam 8 lebih mau meeting katanya" jawab bibi

"oh gitu, pantesan biasanya kan ke kamar aku dulu"

"eh ini berkas apa bi?" cetus Mawar sambil melihat mengangkat berkasnya yang punya Will ketinggalan karena buru-buru.

"Jangan-jangan punya pak Will tadi ketinggalan, kamu biasa anterin kesana kan? nanti bibi pesenin alamat kantornya, soalnya kerjaan bibi masih banyak. " jawab Bi Inem

"Aku ikut ya kak" saut Shem

"Iya sayang yaudah bi cepetan pesenin pasti penting banget ini"

Bi Inem buru-buru memesan taksi online, dan 5 menit kemudian mobilnya dateng.

"Itu udah dateng mobilnya" ucap Bi Inem

"Saya berangkat dulu ya bi" jawab Mawar sambil menggandeng Shem

"Iya hati-hati"

Saat di Kantor Will kebingungan mencari-cari berkas yang sudah disiapkan untuk meeting 5 menit lagi,perasaan tadi sudah ia bawa. Lalu menelpon ke rumah, namun pembantu dirumah tidak mendengar di telepon berkali-kali. Dia lalu memanggil karyawannya suruh mengambil berkasnya. Terdengar suara ketukan pintu tok.. tok..

ternyata sekretaris nya yang bernama Toni masuk.

"Masuk" teriak Will

"Maaf Pak ada yang mau bertemu?"jawab sekretaris nya

" Siapa? Saya lagi pusing berkas ketinggalan mana meeting sebentar lagi"Will yang terus melihat jam ditangannya

"Ada pacar dan anak bapak kesini"jawab Toni

" Ha? Shem kesini? cepet suruh masuk "(Karin juga kesini? tumben dia biasanya kalau kesini telpon dulu, dalam batin Will)

"Baik Pak.. "

Kemudian Toni menyuruh Mawar dan Shem untuk masuk, lalu pergi ke ruangannya kembali.

"Papa.. (Shem lari memeluk ayahnya ) kok tumben papa tadi nggak pamitan ke Shem dulu"ucap Shem

" Maaf ya sayang tadi papa buru-buru, ada meeting soalnya "jawab Will lalu menggendong Shem

" Mas, saya mau nganterin ini siapa tau penting, tadi ketinggalan di ruang makan"ucap Mawar

"Wah makasih Mawar, kebetulan sekali saya lagi kebingungan mau ngambil tetapi udah mau mulai meeting nya, kamu memang penyelamat saya"(Ternyata Mawar kukira Karin, kenapa Toni bilang pacar, padahal kan dia tau pacar saya Karin, batin Will)

tok.. tok.. (Toni mengetuk pintu)

" Masuk"

"Maaf Pak, meeting akan segera dimulai" jawab Toni

"Baik saya segera kesana"

"Baik pak" jawab Toni lalu pergi

"Kalian disini dulu aja ya, nanti pulang bareng , saya meeting paling 1 jam, Mawar kamu jagain Shem ya kalau mau minum atau butuh apa-apa minta aja sama ob "ucap Will sambil menara dokumen untuk meeting

" ta.. tapi Mas"jawab Mawar

"udah tunggu aja" ucap Will

"Mas.." ucap Mawar kepada Will yang membuka pintu dan akan keluar

"Semangat..good job.. "ucap Mawar tersenyum

Will hanya membalas dengan senyuman lalu pergi.

"Udah kak, nggak papa kita disini aja dulu aku sama mama juga sering nungguin papa meeting, terus habis itu kita jalan-jalan bareng, jadi kangen mama" ucap Shem dengan sedih

"Aduduh jangan sedih.. disini kan ada kak Mawar, kakak bakalan jagain Shem, kakak bakalan nurutin apa maunya Shem asalkan jangan sedih lagi ya, janji? "Mawar memeluk anak itu penuh kasih sayang

" Iya janji kak, Shem nggak akan sedih lagi, nggak nakal juga, tapi jangan tinggalin Shem,soalnya udh ditinggal mama nggak mau terulang lagi"jawab Shem sedih

"Baik sayang kakak janji ,kan kakak selalu di dekat Shem" jawab Mawar yang terharu

90 menit kemudian, Will sudah selesai meeting dan kembali ke ruangannya.

"Maaf ya sayang, jadi nungguin lama deh"ucap Will ke Shem dengan raut sedih

" Iya papa lama, aku jadi laper banget deh, kita makan yuk, papa udah selesai kan kerjanya,kenapa mukanya papa sedih"jawab Shem

"Gimana meetingnya mas? kenapa sepertinya kecewa? ada yang kurang ya?"saut Mawar

"Hmm iya ternyata.. " jawab Will

"Iya apa Mas? tanya Mawar

" ternyata papa berhasil... "

(yeee.. ucap mereka bertiga, dan Will mencium anaknya,lalu berpelukan dengan Mawar)

Setelah melepaskan pelukannya mereka diam dan saling bertatapan, Kenapa jadi seneng banget kaya gini ya, biasanya juga biasa aja, batin Will.

Mawar juga hanya terdiam, tersenyum dan jantungnya berdebar tidak karuan, bisa-bisanya ia dipeluk majikannya

"Maaf..nggak sengaja meluk kamu,saking senengnya.Makasih ya Mawar berkat support kamu juga saya berhasil"

"Sama-sama mas, saya juga ikut seneng mas berhasil"

"Asyikk berarti sekarang tinggal makan-makan kan pa? " saut Shem

"Siap jagoan papa ,lets go" jawab Will

Mereka pergi ke tempat Restaurant favorit Will saat bersama Sinta dulu, semenjak istrinya meninggal baru kali ini ia ketempat itu.

"Tempatnya mewah sekali mas.. rasanya saya nggak pantas makan disini "Ucap Mawar

" Ngomong apa sih kamu, ayo kita masuk"ucap Will sambil menggandeng Mawar dan Shem

"Aku seneng banget deh pa.. lama banget nggak kesini, akhirnya kesini juga walaupun udah nggak sama mama, tapi ada kakak cantik, baik pengganti papa" jawab Shem

"Anak papa udah dewasa ternyata, anak papa pinter banget, papa akan lakuin apa saja asalkan kamu bahagia sayang.. " Ucap Will ke Shem

"Makasih pa.. "

Setelah memesan meraka makan seperti satu keluarga yang sangat harmonis dan bercanda-canda. tilulit.. tilulit... (suara telepon hp Will)

"Hallo.. iya Karin? "

"Will.. kamu dimana dari tadi ditelpon nggak diangkat, aku telepon kantor katanya kamu udah pulang, aku ke rumah kamu nggak ada! kamu kemana? cetus Karin

"Iya memang udah pulang,ini lagi makan sebentar lagi selesai, ini juga mau pulang "jawab Will

" Yaudah cepetan aku tunggu! "(Karin mematikan telepon)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!