"Tetapi menurut ibu gimana" ucap Karin, gadis yang super judes itu tiba-tiba melow di atas pilihan nya
"Ibu sih milih Farid kalau memang dia anak baik, dia kan sama pengusaha juga" jawab Ibunya
"Hmm tapi bu.. "
"tapi apa? itu terserah kamu dipikirkan dulu, ibu mau istirahat"
Setelah ibunya pergi ke kamar, Karin langsung menelpon Will tetapi setelah diangkat malahan langsung ia matikan dan berfikir besok aja ngomongnya secara langsung biar jelas, namun Will terus menelpon berkali-kali dan tidak ia angkat. Dalam benaknya apa mungkin ia harus meninggal kan Will orang yang selalu peduli, sabar walaupun dia begitu judes dan sering membuat emosi.
Paginya, sekitar jam 5 Karin sudah bangun, tidurnya tidak nyenyak kepikiran terus dan langsung mandi bersiap-siap ke rumah Will.
Saat ke sana ternyata Will belum bangun jadi ia menunggu di ruang TV, dan ada Mawar yang menyapanya.
"Wah tumben pagi banget mbak kesininya " ucap Mawar yang selesai mandi
"Terserah saya dong, lagian kamu pembantu bukannya bangun awal malah jam segini baru mandi" ucap Karin
"Biasanya kan emang jam segini mbak jam 6 mandinya, terus habis ini nungguin Shem bangun terus mandiin dia terus sarapan"
"Ngapain kamu malahan ceramah, memang saya nanya?udah sana lah pergi bikin mood jelek aja kalau ketemu kamu " ucap Karin judes
"Iya maaf saya permisi mbak" jawab Mawar lalu pergi membantu bi Inem
Karena lama menunggu Will nggak turun-turun ia melihat ke kamarnya, ternyata Will sedang mandi dan ia kembali ke ruang TV lagi. Ada bi Inem yang membawakan kopi dan cemilan untuknya, walaupun sifatnya kurang baik tetapi tetap diberlakukan baik maklum kan pacar majikannya.
"Sayang kok kamu disini pagi banget udah nunggu dari tadi ya, tumben biasanya kalau nggak dijemput nggak kesini" ucap Will
"Iya memang aku udah niat mau kesini ada perlu ada hal penting pokoknya" ucap Karin
"Yaudah bilang, terus semalem ngapain nelpon nggak diangkat? "
"Jangan disini lah, soalnya penting banget, soal semalem maaf deh nanti aku ceritain sekalian" ucap Karin
"Baiklah kalau begitu, aku ke kamar Shem dulu"jawab Will dan pergi ke kamar anaknya.
Melihat anaknya yang sedang begitu asyik bercanda dengan Mawar ia begitu sangat senang, dan langsung masuk mencium Shem
" Sayang.. papa ke kantor dulu ya sebentar hari ini meeting terus pulang deh mau main sama kamu"ucap Will
"Seriusan nih pa? asyik.. " jawab Shem yang sedang dipakaikan baju Oleh Mawar
"Langsung pulang apa pacaran dulu nih " cetus Mawar
"Apaan sih pokoknya nanti jam 10 aku pulang, yasudah dah aku pergi dulu " ucap Will lalu pergi
Sengaja tidak sarapan dan langsung pergi dengan Karin. Mereka mampir di cofee shop untuk ngobrol sambil ngopi, Karin mau ngomong tapi kaya nggak nyampai ke Will tetapi dia harus berani karena besok harus memberi jawaban ke Farid.
"Aku mau putus" ucap Karin
"Apa?"Will kaget setelah meneguk kopi yang gelasnya masih ditangannya
" Iya aku mau putus, aku sudah memikirkan semuanya, aku memilih Farid"cetus Karin
"Farid siapa? temen sekolah aku? mantan kamu kan? kamu balikan sama dia? " tanya Will
"Bukan, dia bukan mantan, dia bukan selingkuhanku, aku masih berhubungan dengannya dari dulu"
"Kamu anggap aku apa selama ini?! kamu mau nikah sama dia?! " bentak Will
"Aku udah ngomong sama Ibu, lebih baik aku milih Farid yang masih lajang, semalem aku ketemu dia ngasih pilihan milih dia atau kamu terus dia mau cepat-cepat nikah "
"Oh gitu keputusan kamu yasudah saya terima semuanya, baiklah mulai sekarang kita nggak ada hubungan apa-apa! "ucap Will lalu pergi
" Tunggu! "ucap Karin memegang tangan Will dan memeluknya dari belakang.
" Apa lagi? udah lepasin! "ucap Will dan melepaskan pelukan Karin
" Kamu nggak serius denganku buktinya kamu langsung mengiyakan"ucap Karin menangis
"Terus saya suruh ngemis-ngemis sama kamu? wanita yang lebih baik nggak matre kaya kamu di luar sana banyak! saya benci orang tukang bohong! " ucap Will lalu pergi.
Karin menangis sendirian, dan Will sangat kesal dengan keputusan Karin ternyata selama ini dibohongi olehnya selama ini yang dikira main dengan teman-temannya ternyata bersama Farid, merasa sangat bodoh, emosi sampai memukul setir dan ngebut diperjalanan. Will tidak ke kantor tetapi langsung pulang. Sampai depan pintu ada Mawar yang membukakan pintu karena dikira tamu siapa pagi-pagi.
"Lho Mas kenapa?! " ucap Mawar setelah membuka pintu langsung dipeluk oleh Will.
"Udah diem, saya pengen peluk bentar" jawab Will yang memeluk sangat erat
Setelah beberapa saat Will melepaskan pelukannya dan melihat ke mata Mawar,
"kamu cantik" ucap Will lirih
"Apa mas? " jawab Mawar
"Nggak, ayo masuk " Will merangkul Mawar menuju kamar Shem yang sedang asyik bermain(ada apa ya tumben ini mas Will halus banget sikapnya, baru berangkat kok udah pulang ya, batin Mawar)
"Karena kalian sudah mandi, saatnya kita main bareng yuk" ucap Will yang berdiri di depan pintu kamar Shem
"Papa..? kok sudah dirumah sih" jawab Shem langsung memeluk papanya
"Iya dong hari ini khusus mau nemenin anak papa, aduh berat banget anak papa" ucap Will menggendong Shem
"Asyikkk, ayo kak Siap-siap" ucap Shem ke Mawar
"Ayoo.. sekarang mau kemana mas? " tanya Mawar
"Keliling jakarta pokonya, nanti kita nyari penginapan aja saya butuh refresing, kamu siapin semua pakaian saya dan Shem, kamu beritahu bibi juga,saya tunggu di depan, cepetan! " ucap Will dan berjalan dengan Shem ke arah teras
"Baik mas..asyikk jalan-jalan "jawab Mawar dengan gembira.
Sekitar 1 jam Mawar selesai menyiapkan semuanya, dan sudah mengatakan ke bi Inem kalau tidak pulang.Gadis itu membawa 2 koper keluar dan dandan sederhana tetapi sangat cantik.
" Lama banget sih, saya bilangnya kan cepetan"ucap Will
"Ya maaf mas kan barangnya banyak, belum lagi kamar mas kan di atas jadi berat juga bawa kopernya" jawab Mawar
"Jangan marahin kak Mawar dong pa kasihan sampai keringetan tuh,udah kak sini masuk cepetan" cetus Shem dari dalam mobil.
"Makasih sayang anak ganteng yang super baik dan perhatian" jawab Mawar sambil melirik Will
"Awas kamu ya kalau nggak ada Shem" ucap Will
"Baik bos" jawab Mawar ngeledek Will sambil masuk ke mobil
Selesai memasukkan koper ke mobil, Will langsung masuk dan Siap-siap jalan.
"Pak.. nak Shem dan Mawar hati-hati ya.. " ucap Bi Inem dari depan pintu dan melambaikan tangan
"Baik bi.. " ucap Mawar dan Will barengan dan mereka tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments