"Manja yaa maunya disuapin" ucap Will dari arah belakang
Batin Mawar mengatakan, apa itu pak Will?
saat menoleh dia terpana melihat kegagahan dan ketampanan majikannya.
"Se.. selamat pagi pak" (mengulurkan tangannya dengan gemetar)
"Pagi.., oh kamu Mawar. Kenapa dingin banget masih sakit? "(bersalaman dengan Mawar)
" hmmm tidak pak udah sembuh "(yaampun tatapannya ,ucap dalam batin)
" Bagus deh gimana Shem baik kan? pokoknya apapun kebutuhan dia yang kurang kamu bilang saya, jagain dia selama saya tidak dirumah. "(Will duduk dan makan)
" Baik Pak.. "
"Ngomong-ngomong kamu umur berapa? sudah pernah kerja dimana sebelumnya?" tanya Will sembari menyuap sarapannya.
"Baru pertama kerja disini pak,umur saya 19 tahun, saya janji akan bekerja sebaik mungkin"
"Saya biasanya memperkejarkan orang yang sudah berpengalaman, tapi coba dulu kamu bener nggak kerjanya" jawab Will
Belum sempat menjawab, Shem mengajak Papanya jalan-jalan, tetapi Will harus ke kantor pagi karena ada meeting.
"Yasudah nanti papa antar kamu sama kak Mawar ke tempat permainan, papa langsung ke kantor ya soalnya ada meeting. "
"asyikk.. " jawab Shem
"Baik Pak, saya siap-siap yang mau dibawa nanti"jawab Mawar juga
Setelah semuanya selesai sarapan dan sudah siap-siap mereka menaiki mobil, Shem maunya duduk didepan dan Mawar sendiri di belakang .Mereka asyik mengobrol dan Will sering memandang Mawar dari kaca spion,(wajahnya begitu cantik,terlihat masih polos dan sepertinya baik,batin Shem),Diperjalanan tiba-tiba ngerem mendadak karena ada kucing mau nyebrang. Stttt... (mobil berhenti mendadak)
" aduhh.. "(ucap Mawar yang dahinya nabrak kursi depannya, karena lupa tidak pake sabuk pengaman)
" Eh kamu nggak papa kan? sorry saya nggak sengaja"(spontan Will memegang dahi Mawar dan mereka bertatapan lumayan lama)
"Ng.. gak pak nggak papa" (Mawar bergetar).
Sesampainya di tempat permainan, mereka turun dan Shem juga sudah tidak sabar sekali ingin bermain seperti biasa.
"Mawar.. " (Will Menatap Mawar)
"Iya Pak? "
"Nitip Shem ya, jagain"
"Siap pak" (tersenyum)
Beberapa jam kemudian,Shem sudah lelah bermain ,sudah jalan-jalan ,makan siang dan meminta untuk pulang, tetapi Mawar bingung pulangnya bagaimna karena tadi lupa tidak menanyakan ke majikannya.
"Sayang kamu biasanya kalau pulang naik apa? " (ucap Mawar ke Shem)
"Naik taksi online kalau nggak dijemput papa kok kak"
"Aduhh gimana ya, kakak nggak bawa HP pula" (Mawar bingung)
"Udah ayo ke depan dulu kak, nanti ayah jemput"
"Tahu darimana Shem, kan Papa ada meeting"
Anak kecil itu menggandeng tangan Mawar keluar dari tempat itu menuju pinggiran jalan. Dan disana beneran ada papanya sudah menunggu.
"Papa.. " (Shem berlari memeluk papanya)
"Udah mainnya jagoan papa? " tanya Will
"Udah dong, seneng banget lama nggak kesini "
"Yasudah kita pulang yaa, ayo Mawar kamu masuk"(Lagi-lagi menatapnya dengan hangat)
"Baik Pak.." jawab Mawar
Waktu mau masuk mobil tiba-tiba Mawar kepleset, Aaaa.... tetapi untungnya Will cepat sekali menangkapnya, kemudian mereka bertatapan lumayan lama.
"Ehemmm Papa ciee"ucap Shem
" Apa sih nak" jawab Will sambil gugup membantu Mawar berdiri lagi
"Makasih pak.. " ucap Mawar malu-malu
Kemudian mereka segera naik mobil dan menuju pulang.
Sampai dirumah Mawar tambah semangat kerjanya dan hatinya merasa sangat bahagia.
"Perasaan apa sih ini?? Yaampun sebelumnya belum pernah merasakan seperti ini , rasanya seneng banget ngelihat pak Will, Ganteng, dan manis banget , mimpi apa sih aku ini.. sadar.. sadar.. " (dalam batin Mawar sambil senyum-senyum sendiri)
"Kamu kenapa Kok senyum sendiri toh nduk? " tanya bi Inem
"Eh bi.. nggak papa bi " jawab Mawar gugup
"lagi seneng yaa.. apa dong cerita"
"Ih bibi kepo hehehe"
"lah kamu mah.. "
"Pak Will udah ke kantor lagi bi? " tanya Mawar
"Memangnya kenapa? eh jangan-jangan kamu suka ya sama Pak Will,?"
"Mana mungkin lah bi baby sister naksir sama majikan, mustahil bisa saling suka. Kalo pak Will udah punya pacar bi?
" Kan itu buktinya kepo-kepo, seminggu lalu sih dia bawa cewek namanya Karin kalau nggak salah, tapi bibi kurang suka orangnya judes banget nggak perhatian lagi sama Shem"
"ooh gitu.. pasti pacarnya cantik banget, orang pak Will ganteng banget" ucap Mawar
"eh ada yang cemburu..lebih cantikan kamu sih menurut bibi"
"ah bibi bisa aja...aku cuman nanya-nanya majikan, biar tahu gitu" jawab Mawar.
Mereka sering bertukar cerita dan berbagi masalah masing-masing. Mawar sangat rajin kerjanya , setelah selesai pekerjaannya dia sering menelpon adiknya dan sering membantu pekerjaan bi Inem.
beberapa bulan kemudian..
Pagi itu Karin datang dan langsung masuk dan akan menuju ke kamarnya pak Will, namun dihentikan oleh Mawar.
"Maaf mbak.. jangan langsung masuk nggak sopan " ungkap Mawar ke Karin
"Kamu siapa ya?? oh pembantu baru,kenalin saya calon tunangannya Will, nggak usah sok ngatur deh! " cetus Karin
"Maaf mbak.. tapi.. "
"tapi apa, kamu mau saya pecat?! " saut Karin
"Jangan mbak jangan"(dalam hati Mawar :" kok bisa ya orang segalak ini ")
Kemudian Will keluar karena kedengaran ribut.
"Kalian kenapa si pagi-pagi udah berisik deket kamar saya"ucap Will
" Ini lho sayang pembantu kamu atau baby sister atau apalah sok sokan larang-larang aku masuk, mendingan pecat aja dia"jawab Karin
"Jangan pak jangan, maaf Pak maaf saya cuman nggak enak nanti mengganggu bapak, jangan pecat saya"
(Mawar menjawab sambil menunduk)
"Siapa yang mau pecat kamu, udah sana kamu kebawah aja biar Karin saya yang urus " (sambil memegang lengan Mawar)
"Baik Pak.. " (Mawar langsung pergi)
"Kamu kenapa sih malah belain dia? aku kan calon tunangan kamu, harusnya belain aku lah, mana pegang-pegang lagi"cetus Karina
"Maaf sayang bukannya gitu, tapi kalau dia di pecat yang ngurusin Shem siapa? kamu mau ngurusin? sekarang susah tau nyari yang cocok sama Shem kaya Mawar" jelas Will
"Udah sana belain aja terus, aku mau belanja sama temen-temen aku, mau minta uang" jawab Karin
"Iya iya aku kasih" (Will mengambil dompet dan memberikan uang ke Karin)
"Makasih sayang.. " (mencium pipi Will kemudian bergegas pergi)
"Kenapa kamu nggak pergi sama aku aja? "
"Maaf sayang aku udah janji sama temen aku, next time aja ya"
Setelah itu Karin pergi begitu saja, padahal sudah seminggu tidak bertemu dan tidak ada kabar ke Will.Will hanya menapatnya tanpa berkata apa-apa, perasaannya saat unu bingung antara harus meneruskan hubungannya dengan Karin atau berhenti saja,tetapi ia sudah berjanji ke orangtuanya akan menikahi Karin nantinya,kemudian bersiap-siap ke kantor seperti biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
LISA
mending putusin aj Wil si Karin itu..
2022-10-22
2