harus memilih

"tilulit..tilulit.. " (suara telepon Karin), saat menerima telepon Karin melihat Will sedang asyik bermain dengan anaknya, dan ia buru-buru keluar dulu untuk mengangkatnya, agak aneh si telepon sembunyi-sembunyi karena memang selingkuhannya yang menelpon. Karin di ajak ketemuan sekarang juga dikarenakan ada hal penting katanya, namun nggak memungkinkan ia langsung nyelonong pergi begitu saja, sembari memandang jam dinding diatasnya ia mengatakan akan bertemu nanti jam 9 malam tepatnya 1 jam lagi, karena masih ada perlu. Tiba-tiba suara batuk dari belakang Karin "uhuk" yang ternyata Will , Karin begitu kagetnya langsung mematikan teleponnya, dalam batinnya apakah Will mendengar semua pembicaraan nya , mana tadi aku panggil sayang lagi, dia pasti curiga sekarang.

"Kok langsung dimatiin? mau ketemu siapa jam 9? " ucap Will

"Ini ada pelanggan, mintanya sih ketemu sekarang katanya ada hal penting tapi aku mintanya nanti aja deh jam 9 kan masih pengen disini" jawab Karin (sepertinya Will tidak mendengar pembicaraan tadi, batinnya)

"Kok tumben malam-malam kenapa nggak besok aja sih, kalau gitu nanti aku antar ya" ucap Will

"Jangan dong sayang, kamu kan harus nemenin Shem lagian aku cuman bentar sekalian arah pulang nanti, males banget sih ketemu tapi kan demi kemajuan toko, kalau pesanan banyak kan semakin bagus" jawab Karin meyakinkan

"Ya sudah ayo masuk lagi kita makan dulu sebelum kamu pulang, tapi yakin kan nggak papa kalau sendiri? " tanya Will

"Ayoo.. udah tenang aja ih pokoknya beres" jawab Karin tersenyum

Mereka lanjut makan malam bersama, Will tidak ada rasa curiga sedikitpun dan sangat percaya terhadap Karin, selesai makan ia langsung pesan taksi online, beberapa menit mobilnya sudah datang dan segera berpamitan dengan Will.

"Aku pergi dulu ya sayang " ucap Karin

"Iya kamu hati-hati, kabarin ya kalau udah di rumah" jawab Will

"Baiklah.. dah" Karin sembari melambaikan tangan lalu naik ke mobil.

Sekitar 20 menit ia sampai di tempat yang di beritahukan Farid, kekasih gelapnya itu. Setelah bertemu mereka langsung berpeluk kan cium pipi kanan kiri seperti biasa. Karin memang pintar bisa memiliki dua kekasih yang sama-sama kaya, dan ternyata ia lebih dulu berhubungan dengan Farid ketimbang Will, Ternyata Farid juga tahu kalau Karin dekat dengan Will, dan sekarang ia ingin memberi pilihan ke Karin pilih dirinya atau Will. Karena tidak ingin membuang waktu sia-sia berhubungan lama tetapi tidak jelas tujuannya apalagi ibu Farid sekarang sakit dan selalu menyuruh Farid untuk menikah.

"Langsung saja kamu pilih aku atau William disini bukan aku yang menjadi kekasih gelap tetapi Will lah yang jadi selingkuhan!" ucap Farid

"A.. aku.. " jawab Karin yang masih bingung

"Aku kasih kamu waktu sampai besok, untuk kamu menentukan, aku kan udah sering bilang tapi kamu selalu nanti-nanti, sekarang aku sudah nggak bisa nunggu"cetus Farid

Karin belum menjawab dan terus kepikiran, begitu berat untuk memilih keduanya sama-sama kaya, baik dan tampan, memang si sedikit lebih tampan Will,tetapi jika memilih Will pasti dia harus mengurus Shem yang tidak ia sukai, tapi dia cinta sama Will keinginannya selalu terpenuhi, tetapi tidak mungkin juga meninggalkan Farid yang selalu ada untuknya dikala ia sakit, dikala Will sibuk bekerja, kalau sampai rahasia ini terbongkar pasti Will sangat membencinya, jelas-jelas Farid dulu teman SMA nya Will seumuran dengan Will, dan Farid adalah cinta pertamaku, batin Karin.

" Apa harus besok? "ucap Karin

" Kamu nggak sadar? aku korban kan perasaan aku, kamu jalan sama Will, kamu deket sama dia, sering ketemu dia bahkan sampai jadian sama dia setelah istrinya meninggal aku izinin, tapi sekarang kalau memang nanti pilihan kamu dia aku udah merelakan, sekarang aku mau nyari yang serius dan mau langsung menikah denganku"

Mendengar ucapan Farid ,hati Karin terasa di ketuk, ia mengakui dan merasa semua ini kesalahan nya yang serakah melihat duda kaya padahal jelas- jelas dia adalah teman istrinya Will dulu. Apa aku jujur aja ya sama Will tentang hubunganku dengan Farid, lagian kenapa ya dulu Farid ngizinin aku dekat sama Will, kalau dia serius sayang cinta sama aku harusnya kan ngelarang.

"Dulu kenapa kamu ngizinin aku berhubungan dengan Will kenapa?! " ucap Karin

"Kan aku dulu ke luar negeri selama 5 bulan, aku mikirnya mana mungkin kamu bisa nungguin aku,tetapi saat aku bilang kamu masih berhubungan denganku seolah-olah aku selingkuhanmu padahal pas aku tinggal belum ada kata putus di antara kita" jelas Farid

"Aku nggak bisa ninggalin Will " ucap Karin

"Jadi kamu milih dia?! " cetus Farid

"Tapi.. aku juga nggak bisa ninggalin kamu" jawab Karin ekspresi sedih

"Aku kurang apa? aku masih lajang belum punya anak seperti Will yang duda itu, kamu minta apapun aku kasih, kamu butuh aku,aku selalu ada,di mana letak kurangnya aku?! " ucap Farid mulai emosi

"Iya kamu begitu sempurna untuk aku, yasudah biarkan aku memikirkan ini dulu besok aku kasih jawaban" ucap Karin

"Aku berharap kamu bisa memilih yang terbaik untuk kamu kedepannya" ucap Farid yang mendekat ke Karin dan memeluknya

"Baiklah.. " jawab Karin tersenyum

Mereka hanya memesan jus di tempat itu, satu jam pun berlalu, Karin diantar pulang oleh Farid tanpa sepengetahuan orang tuanya, karena yang mereka tahu Karin akan menikah dengan Will nantinya, ternyata Ibunya melihat dari jendela Karin saat turun dari mobil diantar Farid, karena Farid turun membukakan pintu mobil. Setelah mengucapkan terimakasih dan senyuman serta lambaian tangan ke Farid, Karin langsung masuk sembari kepikiran pilihannya nanti. klekkk.... (suara membuka pintu)

"Diantar Farid mantan kamu? kenapa kamu habis jalan dengannya? " cetus ibunya

"Ibu.. ngagetin aja kok belum tidur, iya tadi ketemu bentar bu" ucap Karin

"Ibu nungguin kamu, mau nanyain kapan nikah dengan Will eh malah kamu jalan dengan Farid apa-apaan ini" cetus Ibunya

Karin pun langsung menceritakan semuanya bahwa sebenernya Farid dulu tidak meninggalkannya, ia ke luar negeri untuk bekerja dan mencari modal, sekarang sudah menjadi pengusaha kaya, dan dulu dia memang tidak pernah putus dengannya saat Farid pulang ia masih terus berhubungan, walaupun ada Will, tetapi tadi Farid meminta menentukan pilihan antara dia atau Will, saat ini dia sedang dilanda kebingungan.

"Walaupun Will susah berjanji akan menikahimu, tetapi dia duda beranak satu sedangkan Farid jelas-jelas masih lajang anak tunggal, kamu tinggal pilih saja ibu sih nggak akan memaksa kamu dengan yang mana, ini menyangkut tentang masa depan kamu harus dipikirkan baik-baik" ucap Ibunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!