Apa dia cemburu?

Paginya Mawar sudah agak membaik dan bermain dengan Shem,saat Will akan berangkat ke Kantor dan sarapan terlebih dahulu ia melihat Mawar sedang menyuapi anaknya.

"Asyikk kak Mawar udah sembuh pa, aku kan jadi ada temennya lagi" ucap Shem sambil melihat Ayahnya

"Iya sayang.. kan kemaren kaka bilang besok pasti sembuh, beneran kan" jawab Mawar

"Kamu betul udah sembuh ? tapi suara kamu masih gitu, obatnya nanti jangan lupa diminum" ucap Will

"Baik mas.. "jawab Mawar yang dalam batinnya, bagaimna tidak cepat sembuh memandangmu begini saja hanya bahagia yang kurasa, sakit itu kalau melihat kamu dekat dengan wanita lain mas.. (Mawar yang terus memandang Will)

" Hei.. kamu kenapa Mawar saya ada yang salah? "sambil melambaikan tangannya ke depan muka Mawar

" Eh nggak mas nggak"jawab Mawar gugup

"Pagi-pagi udah bengong aja, Jangan-jangan kamu terpesona melihat ketampanan saya " ucap Will ngeledek

"Apaan sih mas, jangan geer deh " ucap Mawar judes

"Biasa aja dong.. yaudah saya berangkat kalau ada apa-apa kabari ya" ucap Will sambil mencium pipi anaknya

"Hati-hati pa.. semangat ya kerjanya"ucap Will

" Eh mas itu dasinya nggak bener, sini saya benerin"ucap Mawar yang langsung membetulkan kerah dan dasi Will

Will hanya diam saja, terus memandangi mata Mawar dan membatin"kalau sedekat ini rasanya nggak kuat deg-degan banget, Mawar.. kamu cantik banget kalo dari deket kayagini"

"Udah mas" ucap Mawar yang sudah selesai membetulkannya , lalu melihat wajah majikannya yang tampan itu

"Makasih ya" jawab Will dan bergegas berangkat

"Hati-hati mas.. " ucap Mawar

Will hanya membalas dengan senyuman.

Selesai menyuapi Shem ia pun bermain dengan Shem di depan TV.

"Mawar ayo ikut ke dapur bentar tak ceritain sesuatu" ucap Bi inem ke Mawar yang baru saja pulang dari pasar.

"baik bi.. Shem bentar ya kakak ke dapur dulu, jangan kemana-mana ya okee? ucap Mawar

" Siap kak"jawab Shem yang sedang asyik bermain

"Ada apa bi?" ucap Mawar setelah di dapur

" Tadi kan bibi ke pasar nih naik ojek kaya biasanya , nah pas arah pulang dilampu merah nggak sengaja bibi lihat Karin sama cowok naik mobil, dia nyender ke cowok kan nggak mungkin kalau sama temennya kaya gitu"ucap Bi Inem

"Karin, calon tunangannya mas Will? seriusan? apa bibi salah lihat kali.. " jawab Mawar

"Serius atuh.. kan kacanya nggak di tutup orang jelas banget rambutnya pirang, pakaiannya ****, pokoknya udah jelas banget, bibi yakin itu Karin" ucap Bibi

"Kalau bener itu mbak Karin, kasihan dong mas Will diselingkuhin, padahal kan kelihatannya cinta banget sama mas Will ternyata begitu yaa" jawab Mawar

"Makannya, bibi aja kaget, gini aja nanti kalau kamu lagi sama pak Will kamu bilang aja deh, lagian memang nggak cocok sama Karin menurut bibi"

"tapi kalau dikira sembarangan ngomong gimana? apa mas Will percaya ya sama saya? tanya Mawar

" Percaya nggak percaya biar aja, biar nanti dia cari tahu sendiri"jawab bi Inem

"Baik bi.. makasih ya infonya" ucap Mawar

Kemudian Mawar kembali ke ruang TV bermain dengan Shem lagi. HP Mawar pun berbunyi tilulit.. tilulit.. (Apa mas Will ya, batin Mawar)

"Hallo.. " ucap Mawar

"Hallo,Mawar tolong anterin dokumen di meja kamar saya, sekarang! sama Shem sekalian aja diajak nanti biar pulangnya bareng, saya mau meeting habis itu pulang" ucap Will

"Baik mas.. " (bener ternyata mas Will, batin Mawar sembari tersenyum) .

Setelah mematikan telepon, Mawar segera mengambil dokumen dan mengajak Shem ke kantornya Will. Mereka keluar ternyata sudah ada taksi online yang menunggu, yang ternyata sudah dipesankan oleh Will. Sekitar 30 menit mereka sampai, langsung ke ruangan Will dan diantar oleh sekretarisnya.

"Makasih mas " ucap Mawar ke Toni sekretarisnya Will

"Sama-sama.. hmmm kenalin saya Toni,kamu namnya siapa ya? "(Mengulurkan tangan ke Mawar dan tersenyum)

"Mawar mas.. " jawab Mawar sambil membalas senyuman Toni dan bersalaman dengannya

"Uhuk uhuk!!" (Will pura-pura batuk setelah membuka pintu ruangannya)

"Papa.. " peluk Shem ke ayahnya

"Eh mas.. maaf ini dokumennya" ucap Mawar gugup dan langsung melepaskan tangannya)

"Maaf Pak.. saya ke ruangan dulu" ucap Toni langsung pergi

"Hai sayang.. papa lagi nungguin dokumen dari tadi eh malahan asyik ngobrol disini"Jawab Will sambil melirik Mawar

Kemudian Mawar,Shem dan Will masuk ke ruangan.

" Kamu itu nggak usah sok kenal sama karyawan disini, tugas kamu njagain Shem dan melakukan yang saya tugaskan"cetus Will

"Baik mas.. maaf tadi mas Toni yang ngajak kenalan" jawab Mawar

"Ngapain juga kamu tatap-tatapan kaya gitu? saya nggak suka ya! " ucap Will

"Nggak gitu orang saya biasa aja,maaf deh kalau salah"jawab Mawar (kenapa sih ini orang kadang-kadang memang, kadang baik banget kadang judes nggak jelas, batin Mawar)

" Yaudah saya meeting dulu "ucap Will dan langsung pergi

" Ini kita nunggu papa selesai kan kak? tanya Shem ke Mawar

"Tadi sih papamu bilangnya gitu, yaudah kita nunggu aja yaa" jawab Mawar

"Oke kak"

Tiba -tiba ada yang membuka pintu dan ternyata Karin.

"Eh mbak Karin.. " ucap Mawar

"Kalian ngapain disini? " tanya Karin

"Tadi disuruh nganterin dokumen mbak, terus disuruh tunggu katanya mas Will habis ini mau pulang bareng"jawab Mawar

Karin belum sempat menjawab ada suara ketukan pintu tok.. tok..

" Masuk "jawab Karin

" Eh mbak Karin.. maaf kirain saya udah nggak sama pak Will, hmm pak Will nya udah ke ruangan meeting ya? "ucap Toni yang kaget melihat Karin

" Apa maksud kamu ngomong gitu?! "jawab Karin judes

" Maaf mbak, saya kira mbak Mawar itu pengganti mbak Karin, calon istri maksud saya eh ternyata salah maaf maaf mbak, kalau begitu saya pergi dulu "ucap Toni gugup dan langsung pergi (di jalan ia berfikir dalam batin kalau mbak Karin masih sama pak Will, berarti Mawar baby sister anaknya? haa? masa ia secantik itu, tapi kalau memang iya berarti ada kesempatan aku dekatin dia.)

"Ngapain kamu senyum-senyum sendiri? " ucap Will ke Toni yang baru saja masuk ke ruangan

"Nggak pak.. " jawab Toni

Mereka pun memulai meeting. Diruangan Will, Karin menegur Mawar.

“Enak aja saya mau di gantiin sama kamu, beda level banget, lagian ngapain juga Will nyuruh kamu kesini, udah pakaian kaya gitu norak".

"Maaf mbak saya hanya menjalankan perintah "

"Mendingan kalain pulang deh, saya mau pergi sama Will"ucap Karin

" Tapi mbak? nanti kalau dicariin gimna? "

"kan ada saya.. udah lah sana kalian pergi, bisa kan pesen taksi onlinenya? " cetus Karin

"Yasudah kalau gitu, permisi mbak" Jawab Mawar sembari menuntun Shem kemudian mereka pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!