Setelah mereka selesai menikmati makan mereka, Hera pun kembali memanggil pelayan untuk membersihkan meja mereka dan memesan makanan penutup.
"Tante.. aku boleh gak bicara sebentar dengan Feni" kata Erwin dan Jeni hanya mengangguk, setelah mendapat anggukan, setelah mendapat anggukan dari mamanya Feni, Erwin langsung menarik tangan tangan Feni menuju ke taman belakang.
"Kamu mau ngomong apa" tanya Feni santai karna ini bukan jam kerja, lalu duduk pada sebuah kursi di sana.
"Kamu tau kan maksud pertemuan kita ini" tanya balik Erwin membuat Feni hanya nengangguk.
"Aku tidak menginginkan pertemuan ini, apa lagi aku sudah punya kekasih" lanjut Erwin membuat Feni menatapnya.
"Kok aku gak perna tau kamu punya pacar" tanya Feni.
"Iyaa, aku baru jadian dengan Dewi dua hari yang lalu" kata Erwin membuat Feni membulatkan matanya sempurna, dia sangat terkejut mendengar dari mulut Erwin langsung, walaupun awalnya Daniel sudah memberitahunya.
"Ini juga bukan keinginan aku, bagaimana kalau kita jalani aja dulu, aku gak mau buat orang tua kita kecewa" kata Feni berbohong membuat Erwin sedikit berfikir.
"Baiklah kalau itu mau kamu, tapi kamu jangan berharap lebih dari aku" kata Erwin lalu meninggalkan Feni di sana sendiri.
Tidak ingin membuat orang tua mereka curiga, Feni pun berjalan mensejajarkan langkahnya dengan Erwin namun ternyata orang tua mereka sudah pulang lebih dahulu.
"Kita pulang aja, dan besok kamu duluan ke lokasi cek proyek karena aku mau jemput Dewi dulu" kata Erwin lalu meninggalkan Feni sendiri.
"Andai aja kamu tau Win kalau aku mencintai kamu dari dulu, jauh sebelum Dewi" kata Feni pada dirinya sendiri lalu menghembuskan nafasnya, kemudian kembali ke rumahnya.
****
Keesokan harinya Feni dan Daniel sudah sampai di pembangunan proyek lebih dulu.
"Kamu kenapa Fen" tanya Daniel yang melihat Feni tidak seceria biasanya.
"Kamu benar Dan, Erwin dan Dewi ternyata sudah resmi pacaran.
"Terus apa hububgannya dengan kamu, yang sedih kan seharusnya aku" tanya Daniel penasaran.
"Iyaa aku sedih karena aku meresa bersalah gak bisa bantuin kamu jelasin semuanya sama Dewi" jawab Feni berbohong.
"Aku kira kamu suka sama Erwin" kata Daniel terkekeh, dan orang yang mereka bicarakan pun kini turun dari mobil di bawah sana dan mereka hanya bisa memperhatikan.
Sementara Dewi yang selama ini di perlakukan baik oleh Erwin, kini sudah mulai meresa nyaman bersama dengan pria itu, tapi dia belum bisa memastikan apakah dia mencintai lekaki itu.
****
Beberapa bulan berlalu, dan kini hubungan Erwin dan Dewi semakin hari semakin membaik, Dewi pun merasa sangat nyaman dan terlindungi saat berada di dekat Erwin, dan selama ini pula Daniel berusaha menjelaskan pada Dewi tapi perempuan itu selalu mengabaikannya, begitupun dengan Feni, dia selalu berusaha untuk mengambil hati Erwin tetapi lelaki itu terlalu tidak peka.
Seperti saat ini, Feni masuk ke dalam ruang kerja Erwin dan membawakannya segelas kopi hitam.
"Ngapain kamu ke sini dan kenapa tidak ketuk pintu dulu" kata Erwin sedikit jengkel.
"Aku cuma bawah kopi untuk kamu, juga ada yang mau aku omongin" jawab Feni.
"Apa??, cepat katakan, aku tidak punya banyak waktu" kata Erwin dan teelihat tidak mengubris kehadiran Feni.
"Bukannya kita sudah berjanji untuk menjalani hubungan dulu, tapi bagaimana kita bisa dekat kalau kamu gak perna ada waktu" kata Feni akhirnya.
"Aku tidak bisa membagi waktuku dengan kamu, karena waktuku hanya untuk Dewi kekasihku, lebih baik sekarang kamu keluar dari ruangan aku" kata Erwin membuat mata Feni berkaca-kaca dan dia pun segera keluar dari ruangan Erwin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments