Episode 09

Di tempat lain Erwin yang adalah perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan Dewi, mengambil ponselnya dan menghubungi sekretaris pribadinya.

"Kamu ke ruangan saya yaa sekarang, saya tunggu" kata Erwin lalu menutup ponselnya secara sepihak.

Tidak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu dan Erwin pun mempersilahkan orang itu untuk masuk.

"Selamat siang pak,ada apa bapak menanggil saya" kata sekretaris itu sopan.

"Begini Dan, besok kita akan bertemu dengan rekan bisnis kita dari luar negeri, jadi saya harap kamu persiapkan semua dokumennya" kata Erwin pada Daniel, yaa sekertaris pribadi Erwin adalah Daniel.

"Oyaa satu lagi, tolong kamu hubungi arsitektur kita, supaya menyiapkan desain untuk kita bawa besok" lanjut Erwin lagi.

"Baik pak, nanti saya akan menghubungi Ibu Feni" jawab Daniel.

"Kalau begitu silahkan kamu atur jadwal pertemuan kita besok" kata Erwin lalu melanjutkan pekerjaannya, sementara Daniel pamit undur diri.

*****

Berbeda dengan Dewi, dia merasa sangat tidak nyaman berada di negaranya sendiri, bukan karena dia seorang buronan, melainkan karena dia takut akan bertemu kembali dengan masa lalunya dan membangkitkan kembali rasa sakit yang berusaha dia kubur dalam-dalam.

Di tengah kegelisahannya, terdengar suara pintu di buka, Dewi pun menolehkan kepalanya menuju sumber suara dan ternyata itu adalah ibunya yang memasuki kamarnya.

"Kenapa kamu belum tidur sayang, bukannya besok kamu akan bertemu dengan rekan bisnis kamu" tanya Ria.

"Aku gak bisa tidur ma" jawab Dewi lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Kalau gitu kita jalan-jalan aja yuk supaya pikiran kamu sedikit tenang" ajak Ria, dan Dewi pun terdiam sedikit berfikir.

"Yaa udah deh ma" jawab Dewi setelah berfikir sebentar.

"Kalau gitu kamu siap-siap yaa, mama juga mau siap-siap dulu" kata Ria dan di anggukan oleh Dewi.

Setelah mamanya keluar dari kamarnya Dewi pun bergegas ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya dan segera bersiap, setelah siap, dia pun menuruni tangga dan melihat mamanya sudah menunggunya di sana, dia pun menghampiri mamanya dan mereka pun langsung berangkat.

****

Sementara di tempat lain Daniel yang baru saja keluar dari ruangan bosnya menghubungi Feni dan mengajaknya untuk makan siang.

"Haloo Fen, hari ini kita makan siang bareng yaa, sekalian ada yang mau aku sampaikan sama kamu" kata Daniel.

"Share look aja, aku berangkat sekarang" jawab Feni dari seberang sana, Daniel pun mematikan sambungan telfonnya dan mengirimkan lokasi dimana mereka akan bertemu.

Feni yang dulu sangat membenci Daniel, kini terpaksa harus memaafkan lelaki itu karena mereka terlibat dalam satu projek dan mereka harus profesional dalam pekerjaannya, di samping itu Daniel juga sudah berulang kali meminta maaf padanya dan mengatakan kalau kelaki itu sudah tidak punya perasaan padanya dan dia baru menyadari kalau dia ternyata mencintai Dewi, dan hal itu pun yang membuat Feni harus memaafkan Daniel.

Setelah mendapat notif dari Daniel, Feni pun bergegas menuju lokasi tempat mereka akan bertemu.

Sesampainya di sana dia mengedarkan pandangannya dan mendapati Daniel duduk di pojokan, nelihat itu Feni pun segera menghampirinya.

****

Sementara itu Dewi dan ibunya juga memasuki sebuah restoran yang sangat ramai karena sedang jam istrahat dimana semua orang sedang mengisi perut mereka.

Dewi pun mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat duduk yang kosong, namun tanpa sengaja dia melihat dua orang yang sangat di kenalnya sedang menikmati makan siangnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***