Saat Feni hendak keluar dari ruangan Erwin dia mendapati Dewi membuka pintu terlebih dahulu membuat Feni sangat terkejut, takut jika Dewi mendengar semua pembicaraan mereka.
"Tumben kamu kesini sayang" kata Erwin berusaha mencairkan suasana kemudian bangkit berdiri.
"Iyaa, tadi aku singgah beli sarapan jadi sekalian aku beliin buat kamu, jadi aku singgah dulu" jawab Dewi lalu berjalan mendekati Erwin dan hanya menatap Feni datar.
"Kamu perhatian banget siih sayang" kata Erwin setelah Dewi meletakkan makanan itu di atas meja kerjanya.
"iyaa dong, supaya kamu gak lirik cewek lain" kata Dewi lalu menatap Feni sinis.
"Kalau begitu saya permisi dulu pak" kata Feni yang menyadari tatapan Dewi, dia pun keluar dari ruangan Erwin setelah mendapat anggukan dari lelaki itu.
"Makanannya jangan lupa di makan yaa, aku pergi dulu" kata Dewi kemudian ikut keluar dari ruangan Erwin.
Setelah kepergian Dewi, Erwin menghela nafasnya kasar, karena dia bingung harus mengatakan apa pada kekasihnya itu.
"Dew aku harus bagaimana, aku gak mau kamu tau kalau ada dan Feni sebenarnya di jodohkan" kata Erwin pada dirinya sendiri lalu meremas rambutnya kasar.
Sementara itu di luar ruangan, Daniel yang melihat Dewi keluar dari ruangan bosnya segera menghampiri perempuan itu.
"Dew...,, aku mohon kasih aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya, aku mohon" kata Daniel memohon, berharap Dewi akan luluh.
"Maaf saya banyak kerjaan" jawab Dewi lalu pergi meninggalkan Daniel begitu saja, dan tanpa mereka sadari seseorang mendengarkan percakapan mereka tanpa sengaja, orang itu pun menghampiri Daniel.
"Dan, aku mau mengatakan sesuatu sama kamu, dan ini sangat penting" kata orang itu.
"Kamu mau mengatakan apa, katakan saja" jawab Daniel.
"Nanti saat jam istrahat kita ketemu, nanti aku sharelok tempatnya" kata orang itu lalu meninggalkan Daniel karena dia juga harus menyelesaikan pekerjamannya.
****
Kini jam sudah menunjukkan pukul 11.45 siang, Daniel pun mengambil ponselnya dan mengecek pesan yang di kirim oleh Feni, dia pun langsung mematikan layar komputernya kemudian menuju ke tempat dia dan Feni akan makan siang.
Sesampainya di sana dia mendapati Feni sudah menunggu dengan segelas jus jeruk menemaninya.
"Maaf aku telat Fen" kata Daniel lalu menarik kursi kosong di depan Feni.
"Gak apa-apa, aku tau kamu banyak kerjaan, sekarang kita pesan dulu aja" jawab Feni lalu memanggil seorang pelayan dan mencatat semua pesanan mereka, dan tidak lama kemudian pesanan mereka pun sudah siap di atas meja, mereka pun segera menikmati makan siangnya.
"Kamu mau bicarain apa sama aku" kata Daniel saat sudah menyelesaikan acara makannya membuat Feni menghirup kemudian menghembuskan nafasnya sebelum mengatakan semyanya.
"Sebenarnya, selama ini aku menyukai Erwin dalam diam, dan saat Dewi datang ke dalam hidup Erwin aku mulai menyerah dan berusaha merelakannya bersama Dewi, tapi ternyata orang tua kami menjodohkan kami berdua, awalnya aku menolak perjodohan itu, tapi saat aku tau kalau Erwin yang di jodohkan denganku aku mulai bertekat untuk mengambil hatinya kembali, aku berusaha mendekatinya tapi dia selalu menolak aku, dan puncaknya tadi pagi, aku menemuinya dan ingin berbicara padanya, tapi di saat itu Dewi juga datang, dan aku melihat mereka sangat saling mencintai, aku harus bagaimana Dan, aku tidak ingin memisahkan mereka" kata Feni panjang lebar kemudian meteskan air matanya di akhir ceritanya, dia pun mendekati perempuan itu kemudian memeluknya erat berusaha menenagkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments