Epiosode 12

Kini Erwin,Dewi,Daniel serta Feni sedang mengawasi pembangunan proyek mereka, setiap ada kesempatan Daniel selalu berusaha mendakati Dewi namun perempuan itu selalu menghindar, begitupun dengan Feni ingin berbicara dengan Dewi, tapi Dewi juga menghindarinya.

"Dew, please.. kasih aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya" kata Daniel berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Dewi, beruntung ada mandor yang lewat sehingga dia bisa menghindari Daniel.

"Pak bagaimana dengan pembangunan proyeknya" tanya Dewi mengalihkan Daniel.

"Karena ini adalah proyek kolaborasi, mungkin kami membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk pembangunannya" jawab mandor itu.

"Baiklah, kalau begitu silahkan kamu lanjutkan pekerjaan kamu" kata Dewi lalu berjalan meninggalkan kedua lelaki itu.

Daniel ingin kembali mengejar Dewi, tapi Erwin tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Ibu Dewi, dari tadi saya mencari ibu loh" kata Erwin

"Iyaa tadi saya keliling melihat pembangunan proyek ini" jawab Dewi dengan senyum lembutnya.

"Saya sebebarnya ingin mengajak kamu makan siang" tawar Erwin.

"Baiklah Pak" jawab Dewi.

"Gak usah panggil pak, panggil nama aja" kata Erwin

Sebenarnya Dewi ingin menolak ajakan Erwin, tapi karena di sana ada Daniel, jadi terpaksa Dewi mengiyakan ajakan Erwin.

Sementara Danial hanya bisa bisa melihat kepergian Erwin dan juga Dewi.

****

Satu bulan berlalu, dan semakin hari hubungan Erwin dan juga Dewi semakin dekat, membuat Daniel dan Feni hanya bisa terdiam, setiap kali Daniel ingin bicara dengan Dewi, tapi Erwin selalu datang menghampiri mereka.

Seperti saat ini Daniel melihat Dewi sedang mengawasi proyek sendirian, saat Daniel ingin menghapirinya Erwin lebih dulu menghampiri Dewi.

"Dew, ada yang mau aku omongin sama kamu" kata Erwin membuat Dewi terkejut dengan kedatangannya.

"Maaf membuatmu kaget" lanjutnya lagi terkekeh.

"Iyaa gak apa-apa, kamu mau ngomong apa" tanya Dewi.

"Sebenarnya, sejak pertemuan pertama kita, aku sudah mulai suka sama kamu, dan sejak sebulan kedekatan kita, aku memastikan perasaan itu, dan ternyata aku cinta sama kamu" kata Erwin sambil memegang tangan Dewi, sementara Dewi hanya menatapnya.

"Dewi.... kamu mau gak jadi pacar aku" lanjut Erwin lagi membuat Dewi sangat terkejut mendengar perkataan Erwin, dia pun hanya terdiam dan memalingkan wajahnya ke arah lain, dan tanpa sengaja dia melihat Daniel bersembunyi di balik tembok.

"Dew... kamu mau kan jadi pacar aku" kata Erwin lagi setelah perempuan itu terdiam cukup lama, sementara Dewi yang melihat Daniel langsung mengangguk.

Selama sebulan ini, Dewi juga sebenarnya sudah mulai nyaman dengan Erwin, tapi dia masih belum bisa memastikan apakah itu cinta atau hanya perasaan sementara saja.

Erwin pun dengan gerakan refleks langsung, membawa Dewi ke dalam pelukannya, dan Dewi tidak menolak sama sekali, sementara Daniel yang berada di balik tembok dan menyaksikan semua itu segera meninggalkan tempat itu dengan perasaan hancur.

*****

Sementara di tempat lain, seorang perempuan paru baya sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan yang terkenal di kota itu, dan tanpa sengaja dia menabrak seseorang hingga orang itu terjatuh.

"Kamu bukannya Jeni yaa" tanya perempuan itu.

"Yaa ampun aku gak nyangkah kita ketemu di sini" kata Hera dan bangkit berdiri.

"Yaa ampun, sudah lama sekali kita gak ketemu yaa" tanya Jeni.

"Iyaa, mungkin sudah sepuluh tahun yaa kalau gak salah" jawab Hera.

"Iyaa, kita cari tempat ngobrol yuuk, biar lebih santai" ajak Jeni dan di setujui oleh temannya itu, mereka pun segera pergi dari sana dan menuju salah satu restoran, dan mereka membicarakan banyak hal sampai pada anak-anak mereka, dan obrolan mereka itu akan mengubah atau bahkan justru menyakiti perasaan anaknya yang lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!